You are on page 1of 33

M U S YA W A R A H M U FA K A T K E 2

RW 005, BANDUNGREJOSARI,
S U K U N , K O TA M A L A N G

BERSAMA
PUSKESMAS
JANTI

BALAI RW 5 BANDUNGREJOSARI
MALANG, 6 AGUSTUS 2018
HASIL PENGKAJIAN MASALAH PERTAMA
Berdasar Berdasarkan survei yang dilakukan pada 115 KK didapatkan
hasil riwayat penyakit yang diderita keluarga 68% memiliki
kan riwayat Hipertensi (70 orang).
Berdasarkan survei didapatkan bahwa 92% warga
Hasil mengatakan di RW 05 tidak terdapat perkumpulan penderita
Survey hipertensi.
Berdasarkan survei 89% menganggap penting dibentuknya
Didapatk perkumpulan penderita hipertensi.
an: Beradasarkan survei didapatkan 62% warga yang menderita
hipertensi tidak meminum obat secara rutin.

Berdasarkan survei diketahui bahwa 81% mengatakan tidak


ada penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi

Berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa sebagian besar


warga telah memiliki BPJS sebesar 85%.

Berdasarkan survei diketahui sebagian besar masyarakat


mengatakan bahwa akses menuju pelayanan kesehatan
mudah dijangkau (97%)
HASIL PENGKAJIAN MASALAH PERTAMA
Berdasar Berdasarkan hasil wawancara dengan kader Teratai
kan 1 dan 2 mengatakan bahwa penyakit terbanyak
yang diderita di RW 05 adalah hipertensi, diabetes
Wawanca militus, asam urat dan kanker
ra:

MASALAH 1:
KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
HASIL PENGKAJIAN MASALAH KEDUA
Berdasar Berdasarkan survey didapatkan bahwa yang memiliki
kan riwayat hipertensi 63% berjenis kelamin perempuan.

Hasil Berdasarkan survei didapatkan yang memiliki riwayat


hipertensi terbanyak berada pada usia 46-55 tahun,
Survey yaitu sebesar 33%
Berdasarkan survei didapatkan bahwa 57% warga
Didapatk tidak melakukan olahraga secara rutin.
an:
Berdasarkan survei didapatkan hasil bahwa 47%
warga memiliki kebiasaan merokok.
Berdasarkan hasil survey didapatkan bahwa 13%
warga sering mengkonsumsi kafein setiap hari.
Berdasarkan survei didapatkan bahwa 45% warga
mengkonsumsi garam dalam satu hari lebih dari 1
sendok teh.
Berdasarkan survei diketahui 22% masyarakat RW 05
tidak makan sayur, lauk, dan buah setiap hari.
HASIL PENGKAJIAN MASALAH KEDUA
Berdasar Berdasarkan survey didapatkan bahwa 92% warga
kan mengatakan di RW 05 tidak terdapat perkumpulan
penderita hipertensi.
Hasil Berdasarkan survey 89% menganggap penting
Survey dibentuknya perkumpulan penderita hipertensi.

Didapatk Berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa


an: pengetahuan tentang hipertensi tergolong rendah
sebanyak 52%.
Berdasarkan survei diketahui bahwa 35%
masyarakat memiliki penghasilan antara 500.000-
1.500.000

MASALAH 2:
PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
1. SEHATI (Senam Sehat Hipertensi)
• Kegiatan dimana mahasiswa mengajak warga RW 05 untuk
melakukan senam hipertensi.
• Tujuan program ini sebagai upaya managemen hipertensi
dengan aktivitas fisik untuk menurunkan tekanan darah pada
warga dengan hipertensi di RW 5. Warga berkumpul dalam
suatu ruangan balai RW 05 kemudian dipandu instruktur
senam melakukan senam hipertensi bersama-sama dengan
iringan musik.
• Kegiatan SEHATI dilaksanakan pada sore hari dan berjalan
dengan lancar yang diikuti oleh 42 warga.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
1. SEHATI (Senam Sehat Hipertensi)
• Struktur
• Ruangan kondusif untuk kegiatan Senam
• Media (video senam) dan instruktur (pemimpin) tersedia
• SEHATI diikuti sebanyak 42 warga RW 05 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Malang.

• Proses
• Seluruh peserta dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum melakukan senam
• Peserta mengikuti SEHATI secara antusias
• Peserta mengikuti acara sehati dari awal sampai akhir
• Peserta aktif mengikuti gerakan senam
 
• Hasil
• SEHATI diikuti oleh 42 peserta. Berdasarkan wawancara, peserta senam
mengatakan senang melakukan senam anti hipertensi (SEHATI)
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
2. PANTERA (PENGUKURAN TEKANAN DARAH)
• Kegiatan dimana kader dan mahasiswa melakukan
pengukuran tekanan darah pada warga RW 05.
• PANTERA ini dilakukan bersamaan dengan program
SEHATI yang dilakukan pada sebelum senan dan
sesudah senam.
• Tujuan program ini untuk mengetahui tekanan darah
warga RW 05.
• Warga berkumpul dalam suatu ruangan balai RW 05
kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah
sebelum dan setelah senam.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
2. PANTERA (PENGUKURAN TEKANAN DARAH)
• Struktur
• Ruangan kondusif untuk kegiatan PANTERA
• Alat tekanan darah terfasilitasi dengan baik
• PANTERA diikuti sebanyak 35 warga RW 05 Kelurahan Bandungrejosari
Kecamatan Sukun Malang.

• Proses
• Seluruh peserta dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum melakukan
senam
• Peserta mengikuti PANTERA secara antusias
• Peserta mengikuti acara PANTERA dari awal sampai akhir
• Sebelum dilakukan PANTERA dilakukan pengukuran berat badan
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
2. PANTERA (PENGUKURAN TEKANAN DARAH)
HASIL

Hasil Ukur TD
Pre Senam Post Senam
14
12
10
8
6 11 12 12 13
4
2 6 4 4 4
0
2 2
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
3. KONEKSI (Konseling dan Pendidikan
Hipertensi)
• Kegiatan dimana mahasiswa dan kader
melakukan konseling dan pendidikan hipertensi
kepada warga yang terdeteksi hipertensi pada
saat rangkaian acara SEHATI dan PANTERA.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
3. KONEKSI (Konseling dan Pendidikan Hipertensi)
• Struktur
• Ruangan kondusif untuk kegiatan KONEKSI
• KONEKSI dilakukan setelah warga mendapat hasil yang
abnormal dari pemeriksaan darah (Gula Darah, Asam
Urat, dan Kolestrol) yang diikuti sebanyak 35 warga RW
05 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun
Malang.

• Proses
• Peserta antusias mengikuti acara KONEKSI
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
3. KONEKSI (Konseling dan Pendidikan
Hipertensi)
• Hasil
Koneksi dilakukan pada warga denganPre
Klasifikasi hipertensi
test stage 1-3,test
Post
yaitu sebanyak 19 orang.
Hipertensi stage 1 12 13
(140-159/90-99)
Hipertensi stage 4 4
2(160-179/100-109)
Hipertensi stage 3 2 2
(180-209/110-119)
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
4. KASIDU (KADER HIPERTENSI TERPADU)
• Kegiatan dimana mahasiswa membentuk dan memberdayakan
satu perwakilan tiap RT untuk dijadikan kader hipertensi terpadu.
• Kader-kader ini nantinya diharapkan mampu melakukan tensi dan
edukasi kepada warganya. Harapannya dengan adanya kader
setiap RT menjadi preventif meningkatnya penyakit hipertensi di
RW 5 Bandungrejosari.
• Program KASIDU ini pantau oleh ketua dan sekertaris yang
mengkoordinir kerja setiap kader per RT dan dibawah pengawasan
pihak puskesmas yang memegang program PTM di wilayah Janti.
• Kegiatan KASIDU dilaksanakan di balai RW 05 yang bersamaan
setelah program pelatihan kader.
• Pembentukan KASIDU bejalan dengan tertib.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
4. KASIDU (KADER HIPERTENSI TERPADU)
• Struktur
• Persiapan yang dilakukan panitia sudah cukup baik. Panitia
sudah berkumpul pada jam 09.00 WIB untuk mempersiapkan
acara, menata tempat.

• Proses
• Kader hipertensi antusias terhadap kegiatan yang berlangsung.
• Kader hipertensi mampu dan berani mempraktekkan cara
pengukuran tekanan darah
• Seluruh kader mengikuti acara dari awal sampai akhir acara
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
4. KASIDU (KADER HIPERTENSI TERPADU)
• HASIL
• Kader hipertensi mampu dan berani
mempraktekkan cara pengukuran tekanan
darah
• Pemilihan ketua kader disepakati oleh seluruh
kader hipertensi dan ketua kader bersedia
menjadi ketua
• Seluruh kader hipertensi bersedia melakukan
home visit ke warga yang menderita hipertensi
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
4. KASIDU (KADER HIPERTENSI Pretest
15.38%
TERPADU) Skor 2 Skor 3
7.69% Skor 4 Skor 5
• HASIL 23.08% 53.85%
• Dari data pretest pada saat pelatihan kader peserta yang
menjawab dengan skor benar 2 yaitu 2 orang (15%), skor
Postest
benar 3 yaitu 1 orang (8%), skor benar 4 yaitu 7 orang
(54%), skor benar 5 yaitu 3 orang (23%). Skor 2 Skor 3
• Dari data postest peserta yang menjawab dengan Skor 4 Skor 5
76.92%
skor benar 2 tidak ada (0%), skor benar 3 tidak ada 23.08%
(0%), skor benar 4 yaitu 3 orang (23%), skor benar 5
yaitu 10 orang (77%). 6
• Diperoleh adanya peningkatan pengetahuan pada 4
kader sebelum dan sesudah diberikan materi tentang
Pretest
hipertensi. Presentase pre-test menunjukkan rata-rata
2 Postest
skor 3-4 jawaban benar meningkat menjadi 4-5 0
jawaban benar. Skor Benar
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
4. KASIDU (KADER HIPERTENSI TERPADU)
• HASIL HOMEVISIT RT Jumlah Penderita
KADER HIPERTENSI
Hipertensi
1 10 orang
2 7 orang
3 10 orang
4 14 orang
5 12 orang
6 13 orang
7 10 orang
8 16 orang
9 11 orang
10 11 orang
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
• 1. PETAN (PENYULUHAN KESEHATAN)
• Penyuluhan Kesehatan (PETAN) adalah pemberian informasi terkait
masalah kesehatan melalui pendidikan kesehatan. PETAN dalam
program ini menyampaikan informasi tentang pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat. Dalam kegiatan ini dijelaskan terkait
Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS di rumah tangga, di tempaat
umum, di tempat ibadah dan tempat pasar), yang selanjutnya
dilakukan diskusi mengenai hal yang belum dipahami terkait PHBS
• Tujuan Umum pada kegiatan ini adalah : Meningkatkan
pengetahuan kesehatan serta menjadikan masyarakat RW 5
Bandungrejosari dapat menjadi lebih mandiri dan menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
• Sasaran Kegiatan: Masyarakat RW 05 Kelurahan Bandungrejosari
Kecamatan Sukun Kota Malang
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
1. PETAN (PENYULUHAN KESEHATAN)
• Metode Kegiatan: Metode yang dipilih pada kegiatan ini adalah
metode seminar dan tanya jawab
• Rangkaian Kegiatan :
Acara Penyuluhan Kesehatan di mulai pada pukul 16.30 WIB di Balai
RW 5. Peserta yang hadir terdiri dari ibu-ibu yang tergabung dalam
PKK dan Kader di RW 5. Acara dimulai dengan pemberian materi PHBS
yang disampaikan oleh Haryadi. Materi ini menjelaskan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat. Setelah materi selesai, diadakan
tanya jawab mengenai materi yang sudah disampaikan. Diberikan
doorprize kepada ibu-ibu yang bisa menjawab pertanyaan. Acara
berjalan lancar dan warga sangat antusias mengikuti acara tersebut.
Beberapa warga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
Haryadi selaku pemateri. Namun, di akhir acara tidak sempat
dilakukan post test sebagai bentuk evaluasi dikarenakan keterbatasan
waktu.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
1. PETAN (PENYULUHAN KESEHATAN)
• Struktur
• Tempat dan waktu telah ditentukan dua minggu sebelum kegiatan saat MMRW 1 (tanggal
12 Juli 2018)
• Media dan materi tersedia
 
• Proses
• 80 % peserta dari MMRW 1 menghadiri kegiatan penyuluhan kesehatan
• Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
• Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
• Peserta memperhatikan dan mendengarkan materi dengan seksama
• Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah Direncanakan

• Hasil
• Peserta mampu memahami materi tentang PHBS di RW 05 Kelurahan
Bandungrejosari
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
2. SKIPI (Skrining Penyakit Tidak Menular)
• Skrining Penyakit Tidak Menular (SKIPI) adalah program
pencegahan sekunder yang dilakukan untuk mendeteksi dini
penyakit tidak menular yang ada di masyarakat wilayah RW 5
Bandungrejosari. Skrining ini dilakukan dengan bantuan kader
hipertensi yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya untuk
melakukan pengukuran tekanan darah. Pemeriksaan yang lain
dalam proses skrining ini adalah pemeriksaan kadar glukosa darah,
asam urat dan kolesterol. Pemeriksaan ini bersifat gratis untuk
pengukuran tekanan darah dan berbayar untuk pemeriksaan
glukosa darah, asam urat dan kolesterol. Pada warga yang memiliki
hasil pemeriksaan abnormal dianjurkan untuk mengikuti kegiatan
selanjutnya yaitu KONEKSI (Konseling dan Pendidikan Kesehatan).
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
2. SKIPI (Skrining Penyakit Tidak Menular)
• Tujuan Umum pada kegiatan ini adalah : Melakukan skrining serta
meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan hipertensi, diabetes,
asam urat, dan kolesterol di RW 5 Kelurahan Bandungrejosari
• Sasaran Kegiatan: Masyarakat RW 05 Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan
Sukun Kota Malang
• Metode Kegiatan: Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan kesehatan
dan pendidikan kesehatan melalui metode konseling
• Rangkaian Kegiatan
Acara Penyuluhan Kesehatan di mulai pada pukul 16.30 WIB di Balai RW 5.
Peserta yang hadir terdiri dari ibu-ibu yang tergabung dalam PKK dan Kader di
RW 5. Acara dimulai dengan pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh
kader hipertensi yang telah dilatih sebelumnya. Selanjutnya warga yang
berkenan untuk memeriksakan diri diarahkan ke bagian pemeriksaan kadar
glukosa darah, asam urat dan kolesterol. Setelah pemeriksaan warga yang
memiliki hasil pemeriksaan abnormal diarahkan untuk melakukan konseling.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
2. SKIPI (Skrining Penyakit Tidak Menular)
• Struktur
• Tempat dan waktu telah ditentukan 7 hari sebelum kegiatan
• Media dan materi tersedia

• Proses
• 80% peserta dapat menghadiri acara pemeriksaan kesehatan dan pendidikan kesehatan
• Peserta mengikuti kegitan SKIPI dan KONEKSI dari awal sampai akhir
• Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah
• Direncanakan

• Hasil
• Peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan antusias untuk mengetahui kondisi
kesehatan
• Peserta mampu memahami materi tentang hipertensi, diabetes mellitus, dan
osteoarthritis saat pendidikan kesehatan dilakukan di RW 05 Kelurahan
Bandungrejosari.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
3. SEHATI (SENAM SEHAT HIPERTENSI)
• Senam Sehat Hipertensi (SEHATI) merupakan program
untuk pencegahan hipertensi melalui aktivitas fisik yang
dilakukan selama 30 menit. Senam ini bertujuan untuk
meningkatkan aktivitas fisik pada warga yang belum
memiliki riwayat hipertensi dan juga sebagai alternatif
terapi pada penderita hipertensi.
• Tujuan Umum pada kegiatan ini adalah :
• Melakukan senam serta mengukur tekanan darah sebelum
dan sesudah senam untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat dengan hipertensi di RW 5 Bandungrejosari,
Sukun
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
3. SEHATI (SENAM SEHAT HIPERTENSI)
• Sasaran Kegiatan: Masyarakat RW 05 Kelurahan
Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang
• Metode Kegiatan: Senam ini dilaksanakan bersama-sama
oleh seluruh warga RW 5 yang hadir di acara
• Rangkaian Kegiatan
Senam dimulai pada pukul 16.00 WIB. Senam yang dipilih
adalah senam hipertensi yang telah di modifikasi oleh
kelompok 2B. Pada pelaksanaan senam, terdapat 2
mahasiswa yang bertugas sebagai pemandu senam.
Sebelum dan sesudah senam dilakukanpengukuran tekanan
darah oleh kader hipertensi yang telah dilatih sebelumnya.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
3. SEHATI (SENAM SEHAT HIPERTENSI)
• Struktur
• Media yang diperlukan sudah tersedia sebelum hari H
• Pelatih semam telah mempelajari video untuk pelaksanaan senam anti hipertensi
• Kader yang mengukur tekanan darah sudah dilatih sebelumnya

• Proses
• Pelaksanaan Senam, dan pemeriksaan tekanan darah:
• Diharapkan proses senam dan jalan sehat diikuti dengan antusias oleh warga
• Diharapkan kader hipertensi lebih baik dalam pemeriksaan tekanan darah
 
• Hasil
• Peserta yang mengikuti senam dan jalan sehat mencapai 42 orang
• Peserta yang mengikuti pre dan pos pengkuran tekanan darah
• Peserta yang melakukan pemeriksaan gula darah mencapai 26 orang
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
MASALAH 2: PERILAKU CENDERUNG BERISIKO
3. SEHATI (SENAM SEHAT HIPERTENSI)
• Struktur
• Media yang diperlukan sudah tersedia sebelum hari H
• Pelatih semam telah mempelajari video untuk pelaksanaan senam anti hipertensi
• Kader yang mengukur tekanan darah sudah dilatih sebelumnya

• Proses
• Pelaksanaan Senam, dan pemeriksaan tekanan darah:
• Diharapkan proses senam dan jalan sehat diikuti dengan antusias oleh warga
• Diharapkan kader hipertensi lebih baik dalam pemeriksaan tekanan darah
 
• Hasil
• Peserta yang mengikuti senam dan jalan sehat mencapai 42 orang
• Peserta yang mengikuti pre dan pos pengkuran tekanan darah
• Peserta yang melakukan pemeriksaan gula darah mencapai 26 orang
KESIMPULAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
Diagnosa keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan dilakukan
intervensi SEHATI (Senam Sehat Hipertensi), PANTERA (Pengukuran
Tekanan Darah), KONEKSI (Konseling dan Pendidikan Hipertensi), dan
KASIDU (Kader Hipertensi terpadu. Secara umum, masalah pada diagnosa
1 sudah 80% berhasil, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :
• Terbentuknya kader hipertensi beserta struktur organisasinya
• Dari hasil penyuluhan hipertensi terhadap kader, diperoleh adanya
peningkatan pengetahuan pada kader sebelum dan sesudah diberikan
materi tentang hipertensi. Presentase pretest menunjukkan rata-rata
skor 3-4 jawaban benar meningkat menjadi 4-5 jawaban benar
• 100% kader melakukan home visit dan pencatatan penderita hipertensi
di modul yang telah diberikan
• 90% kader bersedia melakukan pengukuran tekanan darah pada
penderita hipertensi pada saat home visit
KESIMPULAN
MASALAH 1: KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
• 70% kader melakukan konseling mengenai hipertensi pada
saat home visit
• Hanya 30% kader yang melakukan pengukuran tekanan
darah saat posyandu lansia, karena ada kader yang juga
bertugas di posyandu balita
• Hanya 10% kader yang melakukan konseling saat posyandu
lansia
• Masyarakat yang datang untuk mengikuti senam anti
hipertensi sebanyak 84% dari target 50 orang
• Masyarakat yang bersedia berkonseling mengenai masalah
kesehatannya sebesar 62% dari 42 orang yang hadir senam
KESIMPULAN
MASALAH 2: PERILAKU KESEHATAN CENDERUNG BERISIKO
Diagnosa keperawatan perilaku kesehatan cenderung beresiko dilakukan
intervensi PETAN (Penyuluhan Kesehatan), SKIPI (Skrining Penyakit Tidak
Menular), dan SEHATI (Senam Sehat Hipertensi). Secara umum, masalah
sudah 80% berhasil, dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :
• 84% masyarakat datang dan mengikuti senam anti hipertensi (SEHATI)
• 84% masyarakat datang dan mengikuti kegiatan PANTERA (pengukuran
tekanan darah) pada saat sebelum dan sesudah kegiatan SEHATI
• Sebanyak 70% warga RW 05 Kelurahan Bandungrejosari mengikuti kegiatan
SKIPI (Skrinning Penyakit Tidak Menular) yaitu pemeriksaan kesehatan (BB,
tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol)
• Sebanyak 62% dari 42 orang yang hadir senam mengikuti KONEKSI
(konseling dan pendidikan hipertensi) dan penyakit tidak menular (PTM)
lainnya
• Sebanyak 84% (42 warga) RW 05 Kelurahan Bandungrejosari mengikuti
kegiatan penyuluhan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)
SARAN

• Untuk perangkat rukun warga sebaiknya berkerja sama


dengan tenaga kesehatan atau kader hipertensi untuk rutin
mengadakan skrining, baik home visit maupun sebuah
kegiatan penyuluhan dan skrining di wilayah RW 5.
• Kader RW perlu melakukan follow up pada kader hipertensi
untuk tetap melakukan home visit atau penyuluhan dan
pengukuran tensi kepada warga.
• Untuk seluruh warga RT 05 sebaiknya rajin dalam
melakukan cek kesehatan, sehingga pengobatan dan
pencegahan penyakit berbahaya dapat dilakukan dengan
tepat. Dan sebaiknya warga aktif dalam mengikuti kegiatan
posyandu lansia, posyandu balita dan posbindu.
TERIMA KASIH

PROFESI NERS

BERSAMA
PUSKESMAS
JANTI

You might also like