2. Kurangnya kemampuan berkomunikasi 3. Tekanan kelompok kerja/ketidaknyaman kerja 4. Kurangnya motivasi dan keinginan untuk berubah 5. Kurang percaya diri 6. Kurang pelatihan dalam arus kerja yg sesuai 7. Peningkatan persepsi tentang tanggung jawab 8. Kurangnya staf di instalasi farmasi Definisi dan dasar hukum Ketidakberhasilan pengobatan dapat disebabkan oleh: 1. Penulisan resep yang kurang tepat 2. Penyerahan obat yang tidak tepat 3. Perilaku pasien yang tidak mendukung 4. Idiosinkrasi pasien 5. Pemantauan yang tidak tepat Kemungkinan masalah yg berkaitan dengan obat (DRP) 1. Pasien tidak memperoleh pengobatan yg sesuai dengan indikasinya. 2. Pasien tidak mendapat obat yg tepat 3. Dosis obat subterapetik 4. Pasien gagal menerima obat 5. Dosis obat terlalu tinggi 6. Timbulnya reaksi obat yg tdk diinginkan 7. Pasien mengalami masalah karena terjadinya IO 8. Pasien memperoleh obat yang tidak sesuai dengan indikasinya Filosofi pelayanan Farmasi klinis Menurut Prof.Nicholas Barber (1990) Pelayanan farmasi klinis harus memenuhi 4 hal berikut: 1. Memaksimalkan efek terapi 2. Meminimalkan resiko pengobatan 3. Meminimalkan biaya pengobatan 4. Menghormati pilihan pasien Pengaruh Pelayanan Farmasi Klinis 1. Reaksi yg baik antar tim kesehatan 2. Menjamin penerapan pengobatan berbasis bukti 3. Perbaikan perawatan pasien dengan pelayanan yg standar dan konsisten 4. Mempromosikan praktek dengan biaya yg efektif 5. Memperluas kualitas peresepan 6. Menjamin keamanan pemberian obat 7. Memperbaiki khasiat dan meminimalkan toksisitas terapi obat 8. Meningkatkan kepuasan kerja