You are on page 1of 25

Toksikologi : Arsen

Pembimbing : Dr. Suhartini, Apt. MS

Ammalia Mutiara H. Mazuliyah Anshor


Arum Novia R. Nurul Hafizhah S.S
Asri Auliana A. Risdi Dwi Pambudi
Berlian Nila S. Silvia Rakhmadani
Fajar Rifki P. Talitha Inas L.
Gisti Adiasta Zidna Salma N.
Toksikologi: Arsen 1
2

Pendahuluan
 Arsen (As) merupakan logam berat, bentuk
seperti bubuk giling, tidak berwarna, tidak
berbau ( As2O3), tidak terasa dan tidak
larut dalam air. Arsen dalam bentuk metal
tidak beracun, tetapi yang beracun dalam
bentuk garam. Arsen mengiritasi jaringan,
menekan sistem saraf dan menghalangi
respirasi sel.

 Di alam, bahan kimia ini terdapat di air,


sedimen, dan biota

Toksikologi: Arsen
3
 Senyawa arsen yang biasa kita temukan di alam ada 3 bentuk
yakni Arsentrichlorida (AsCl3) berupa cairan berminyak,
Arsen trioksida (As2O3, arsen putih) berupakristal putih dan
berupa gas arsine (AsH3).

 Arsenik organik. Jenis ini terbuat dari kombinasi kimia


arsenik dengan senyawa organik, dan tidak berbahaya bagi
manusia jika dalam jumlah kecil. Bentuk inorganik
Merupakan kombinasi dengan elemen seperti oksigen,
chlorine, dan sulfur
 Biasanya digunakan dalam pembuatan insektisida, herbisida,
dan berbagai senyawa lain.
 Arsenik anorganik. Jenis ini bisa ditemukan di industri
dalam bentuk gas yang sangat beracun jika dihirup. Arsenik
anorganik terdapat di alam dalam jumlah sedikit, dan
tercampur dengan klorin dan belerang.
 Arsenik anorganik biasanya digunakan di industri pertanian atau
pertambangan.

Toksikologi: Arsen
4

Keracunan Arsenik
 Keracunan arsenik dapat terjadi secara akut akibat
konsumsi arsen berlebih atau kronis akibat terpapar terus-
menerus meski dalam kadar rendah (misalnya karena meminum
air yang terkontaminasi arsen melebihi batas ambang aman
tertinggi).
 Toksisitas dari arsen tergantung dari bentuknya
(organik/inorganik), valensinya, dan kelarutannya. Arsen dalam
bentuk unsur bukanlah bahan yang toksik. Arsen yang merupakan
racun adalah senyawa arsen.
 Keadaan normal sekalipun tubuh kita sering terpapar dengan zat
yang mengandung arsen dan secara rutin tanpa sadar kita juga
mengkonsumsinya setiap hari.
 Kadar normal arsen dalam serum adalah kurang dari 5 µg /L.
Sedangkan dalam urin 24 jam kurang dari 50 µg /L

Toksikologi: Arsen
5

Farmakokinetik &
farmakodinamik
 Senyawa arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 cara,
yaitu peroral, inhalasi, dan absorpsi melalui kulit / mukosa
membran
 Senyawa arsen yang paling sering digunakan untuk meracuni
orang adalah Arsentrioksida (As2O3).
 Arsen bersifat sitotoksik, karena menyebabkan efek racun
pada protoplasma sel tubuh manusia.
 Racun arsen yang masuk ke dalam saluran cerna akandiserap
secara sempurna di dalam usus dan masuk ke aliran darah dan
disebar ke seluruhorgan tubuh

Toksikologi: Arsen
6

Farmakokinetik Arsen

Toksikologi: Arsen
7

Farmakokinetik Arsen

 Setelah diabsorbsi, didistribusikan ke GIT dan liver, lien,


ginjal, jantung, otot, dan paru.
 Meninggalkan residu pada jaringan kaya keratin, seperti
tulang, kuku, gigi, rambut, dan kulit.
 Arsen juga dapat menembus sawar plasenta.
 Waktu paruh arsen 10 jam dalam tubuh manusia.
 Diekskresi melalui ginjal.

Toksikologi: Arsen
8

Farmakodinamik Arsen

 Arsen berefek pada sel grup sulfidril, menghambat


enzim pada sel, respirasi sel dan mitosis.
 Arsen inorganik dan metabolisme nya dapat memicu
stres oksidatif, mengubah ekpresi gen, dan menggangu
transduksi sinyal sel
 Arsen trivalen inorganik (AS3+, arsenit) biasanya 2-10
kali lebih toksik dari arsen pentavalen inorganik (AS5+,
arsenat)

Toksikologi: Arsen
9

Farmakodinamik Arsen

 Mekanisme intoksikasi arsen bervariasi tergantung pada


target organnya:
 Arsenic induced cardiovascular dysfunction
 Arsenic induced diabetes mellitus
 Arsenite induced neurotoxicity
 Arsenic induced nephrotoxicity and hepatotoxicity
 Arsenic induced carcinogenicity

Toksikologi: Arsen
10

Farmakodinamik Arsen

Toksikologi: Arsen
11

Temuan Klinis
 Arsen dalam dosis kecil yang masuk dalam tubuh
manusia bisa tidak terlihat gejala dan tanda-tanda
keracunan.
 Dalam dosis besar dapat dengan cepat meninggal tanpa
diketahui gejala-gejala dan tanda-tanda yang memadai
untuk dicurigai.
 Acute minimal lethal dose untuk arsenik trioksida pada
orang dewasa adalah 70 ± 200mg atau 1 mg/kg/hari.
 Sedangkan untuk gas arsen dapat menyebabkan
kematian pada kadar 150 ± 250 ppm. Pajanan antara 25
± 50 ppm selama 30 menit atau 100 ppm selama kurang
dari 30 menit dapat menyebabkan hemolisis dan
kematian

Toksikologi: Arsen
Temuan Klinis 12

 Seseorang meninggal mendadak dengan nafas berbau


bawang putih dapat dicurigai atau hati-hati dengan
keracunan suatu arsen.
 Kerusakan jaringan mula-mula didahului oleh dilatasi
kapiler kemudian arteriole dan diikuti keruskan pada
miokard.

Toksikologi: Arsen
13

Temuan Klinis Akut


 Sindrom gastrointestinal ini merupakan gambaran
klasik keracunan akut arsen yang masuk per oral .
Seperti daerah kerongkongan terasa sakit atau
terbakar, sulit menelan, sakit pada daerah perut,
mual, muntah proyektil dan dapat diikuti dengan
diare berat.
 Muncul setelah 30 menit sampai 2 jam setelah paparan
racun

 Feses bersifat cair bercampur mukus (kolera)


kemudian dapat melena sebagai akibat iritasi dan
edema mukosa lambung.
 Dengan terjadinya transudat plasma dalam kapiler
dimana dinding gaster tipis membuat vesikel
akhirnya bisa ruptur
Toksikologi: Arsen
14

Temuan Klinis Kronis

 Penggunaan arsen atau konsumsi arsen secara terus


menerus akan menimbulkan hiperkeratosis pada telapak
tangan dan kaki, dermatitis terutama pada kelenjar
keringat (lipat paha dan lipatan lengan).
 Dermatitis menunjukkan adanya awal dari iritasi dan
sensitivitas dari arsen.

Toksikologi: Arsen
15

Pemeriksaan Penunjang

Toksikologi: Arsen
16

 Arsen biasanya telah dapat terdeteksi dalam 2-4 jam


setelah masuk secara per oral. Batasan nilai toksik arsen
dalam berbagai jaringan adalah sbb:
 dalam darah 0,6±9,3 mg/L,
 dalam hepar 2± 20 mg/kg,
 dalam ginjal 0,2±70 mg/kg,
 dalam otak 0,2-4 mg/kg,
 dalam rambut atau kuku lebih dari 1 µg/gram berat kering

Toksikologi: Arsen 16
17

Pemeriksaan urin

 Arsen diekskresi melalui urin dalam bentuk methylated


arsenic yang biasanya dapat dideteksi paling lambat 1 ±
3 hari, maka pengambilan sampel harus dilakukan
secepat mungkin. Penggunaan urin 24 jam lebih akurat.
Peningkatan kadar arsenik dalam urin mungkin saja
terjadi setelah mengkonsumsi seafood

Toksikologi: Arsen 17
18

Pemeriksaan darah

 Pemeriksaan kadar arsenik dalam darah jarang digunakan


karena waktu paruhnya yang sangat singkat (kira-kira 2
jam)
 Kadar arsenik dalam serum hanya dapat dideteksi dalam
beberapa jam pertama setelah pajanan
 Kadarnya dalam darah sangat tergantung pada diet sehari-
hari dan lingkungan sekitar

Toksikologi: Arsen 18
19

Pemeriksaan rambut dan kuku

 Arsen disimpan secara selektif di jaringan ektodermal,


terutama di jaringan keratin kuku dan rambut
 Kadar arsen kurang dari 0,1 mg/100 gram rambut
umumnya tidak punya makna
 Kadar sebesar itu dapat terjadi akibat akumulasi arsen
pada paparan subklinik pada orang normal, misalnya dar
air, debu atau bahan kosmetik.
 Arsen dapat dideteksi pada rambut dan kuku dalam
jumlah signifikan hanya 30 jam setelah paparan

Toksikologi: Arsen 19
20

Pemeriksaan Post Mortem


Keracunan Akut
 Pemeriksaan Luar
 Tanda dehidrasi:
 Mata cowong
 Penonjolan tulang wajah

 Pemeriksaan Dalam
 Mucosa gaster berwarna merah beludru atau coklat,
tampak ulserasi kecil-kecil, isi gaster berbau bawang putih
 Perdarahan subendocardial pada septum jantung
 Encephalitis akut dengan titik perdarahan
 Degenerasi lemak organ viscera

Toksikologi: Arsen
21

Pemeriksaan Post Mortem


Keracunan Kronis
 Pemeriksaan Luar
 Tanda gizi buruk
 Melanosis arsenic
 Ikterik (kadang-kadang)
 Keratosis arsenic tangan & kaki
 Mee’s line pada kuku

 Pemeriksaan dalam
 Tidak khas

Toksikologi: Arsen
22

Melanosis arsenic Keratosis arsenic Mee’s lines

Toksikologi: Arsen
23

Manajemen
 Dekontaminasi usus
 Percepatan eliminasi
 Terapi suportif
 Antidotum : 2,3-Dimercaprol British Anti Lewisite (BAL)
dalam minyak (dimercaprol) merupakan antidotum untuk
semua kondisi keracunan arsen akut yang serius, kecuali
untuk intoksikasi arsine. Dosis pemberian BAL bervariasi
tergantung dari berat ringannya paparan arsen
 Penicillamine merupakan terapi tambahan pada kelainan
pencernaan yang serius dan efek sampingnya lebih ringan
dibandingkan BAL

Toksikologi: Arsen
24

ASPEK MEDIKOLEGAL
 Arsen sangat sering digunakan untuk membunuh,
karena:
 Harganya murah
 Mudah diperoleh
 Tidak mempunyai bau dan rasa sehingga mudah dicampur
dengan makanan
 Sangat efektif karena hanya dibutuhkan dalam jumlah
sedikit
 keracunan karena ketidaksengajaaan biasanya karena
salah menentukan identitas
 bunuh diri menggunakan arsen sangat jarang ditemukan
 kadang-kadang digunakan untuk membantu tindakan
abortus
 Mengenai keracunan itu sendiri dalam KUHAP diatur
dalam pasal 133 (1)
Toksikologi: Arsen 24
TERIMAKASIH 

Toksikologi: Arsen 25

You might also like