RISIKO KEKAMBUHAN SETELAH KEJANG DEMAM PERTAMA DAN
EFEK PEMBERIAN PROFILAKSIS DIAZEPAM JANGKA PENDEK
oleh
Punika Muliani, S.Ked
Pembimbing: dr. Aspri Sulanto, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RS PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG 2018 PENDAHULUAN Dalam penelitian terbaru telah teridentifikasi beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kejang demam berulang. Diantaranya adalah : - Usia 15 bulan atau < pada saat terjadi kejang demam pertama - Riwayat epilepsi pada keluarga tingkat pertama - Riwayat kejang demam pada keluarga tingkat pertama - Riwayat kejang demam kompleks - Day nursery care Dan terdapat beberapa penelitian yang menyatakan terdapat pengaruh pemberian profilaksis terhadap risiko kekambuhan kejang demam . Material dan metode - penelitian dilakukan dengan rancangan prosfektif secara acak, dengan sample sebanyak 289 anak yang dirawat di rumah sakit dengan kejang demam pertama di daerah copenhagen denmark. - dengan kriteria eksklusi meningitis purulen, penyakit serebral kronis, atau riwayat kejang non-demam. Cont.. - memberikan informed consent kepada orang tua anak . - Mengelompokan sample menjadi kelompok profilaksis (kelompok intervensi ) dan kelompok non profilaksis (kelompok kontrol) - Pada kelompok profilaksis yaitu kelompok yang di beri profilaksis diazepam jangka pendek selama 18 bulan, menggunakan diazepam per rektal ( apozepam 5mg untuk <3 thn dan 7,5 mg untuk > 3thn diberikan saat anak demam ( T ≤ 38,5 ◦ C) Cont... - Pada kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak mendapat profilaksis dan hanya diberikan bila dalam kasus yang lebih lanjut. - Memberi inform consent kepada orang tua kelopok profilaksis untuk memberi diazepam per rektal sewaktu waktu anak demam dengan suhu ≥ 38,5 ◦ C. Dan di ulang setiap 12 jam sampai suhu jauh di bawah 38,5 ◦C. Cont.. - Variable penelitian dianalisis menggunakan analisis multivariat regresi cox’s , yaitu jenis kelamin, usia pada saat mengalami kejang demam pertama, r. Epilepsi pada keluarga, r. Kejang demam pada keluarga, jenis dari kejang demam (simple atau kompleks ( waktu kejang berlangsung 15 menit atau lebih, focal/multiple,2 atau lebih serangan /24 jam)) , perawatan anak ( home, day care, day nursery) dan perkembangan psikomotor Hasil Pada kelompok profilaksis (n: 152) terdiri dari - 78 anak laki-laki dan 74 perempuan . - 140 anak mengalami kejang dengan waktu < 15 menit dan 12 anak ≥ 15 menit. - 130 anak mengalami kejang demam pertama tipe simplek dan 22 anak mengalami tipe kompleks Cont... Pada kelompok kontrol (n:137) : - 80 anak laki-laki dan 57 perempuan - 131 anak mengalami kejang dengan waktu < 15 menit dan 6 anak ≥ 15 menit. - 112 anak mengalami kejang demam pertama tipe simplek dan 25 anak mengalami tipe kompleks Pada anak yg tidak mendapat pengobatan : - Terdapat 5 faktor risiko yang berpengaruh terhadap tingkat kekambuhan anak yg mengalami kejang demam pertama . berdasarkan analisis multivariat regresi cox’9. - Anak yang mengalami kejang demam di usia dini lebih banyak mengalami kekambuhan Cont.. - Pemberian profilaksis mengurangi semua faktor risiko, kecuali faktor risiko riwayat kejang demam kompleks. - Pada anak yang tidak mendapat pengobatan : didapatkan a. dengan 3-5 faktor risiko: 80-100% kekambuhan b. 2 faktor risiko : 50% kekambuhan c. 1 faktor risiko: 25% kekambuhan d. Tidak ada faktor risiko : 12% kekambuhan Cont... • Selama pemberian profilaksis tingkat kekambuhan didapatkan menurun. • Pada anak dengan risiko tinggi dan rendah pemberian profilaksis efektif untuk mengontrol kejang dan mengurangi tingkat kekambuhan dari80% ke 12 % dan dari 50 % ke 12 % . • Pada anak risiko rendah 25% - 12% • Pada anak dengan risiko sangat rendah tidak ada respon dengan pemberian profilaksis