You are on page 1of 48

PERTEMUAN 3 DAN 4

ASKEP GERONTIK

BY
TUMIUR SORMIN, SKM.,M.Kes
Konsep Penuaan :

1. Pengertian
2. Sifat Proses Menua
3. Teori terjadinya Proses Menua
4. Masalah Kesehatan Lansia
5. Penyakit Umum Lansia
Konsep Penuaan :

Pengertian :

Proses Menua (Aging Proces) adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Constantinides,1994)
Sifat Proses Menua :

1. Universal : proses menua terjadi pada semua mahluk


hidup.
2. Perubahan Bertahap : proses menua merupakan
suatu masa dari tahapan hidup manusia dari kecil-
sedang-besar-tua atau bayi-anak-remaja-dewasa-tua
3. Kegagalan : proses menua merupakan peristiwa
terjadinya kehilangan fungsi pada berbagai organ
tubuh.
Teori terjadinya Proses Menua

1. Proses Individual :

a. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan


usia yang berbeda
b. Masing-masing lansia mempunyai kebiasaan
yang berbeda
c. Tidak ada satu faktorpun ditemukan untuk
mencegah proses menua
2. Teori Biologis :

a. Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi


b. Akibat stress yang berkelanjutan akan mengalami
degenerasi hormone
c. Peningkatan jumlah pigmen di jantung dan saraf
d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan
e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit
dan defisiensi zat gizi
f. Autoimun pada bagian tubuh tertentu berkurang.
3. Proses Psikososial :

a. Aktivitas
1) Terjadi penurunan jumlah kegiatan secara
langsung
2) Pola hidup lansia merupakan pola hidup
sebelumnya
b. Kepribadian/tingkah laku lansia dapat berubah,
dipengaruhi oleh tipe personalitynya
c. Putusnya hubungan atau pergaulan dengan
masyarakat, meliputi : kehilangan peran, hambatan
kontak sosial dan berkurangnya komitmen.
4. Teori Biologik :
Teori biologik dikenal juga dengan teori “SEL”, terdiri
dari : reproduksi, un-reproduksi dan materi
intraseluler.

Teori terdiri dari :


a. Teori Genetik, yaitu perubahan biologik yang
berasal dari dalam tubuh (intrinsic)
b. Teori Non Genetik, yaitu perubahan biologic yang
berasal dari luar (ekstrinsik)
Teori Genetik, yaitu perubahan biologik yang berasal
dari dalam tubuh (intrinsic)

Meliputi :
1) Biological Clock Theory :
bahwa usia seseorang seakan-akan telah di setel
seperti jam, teori ini dipengaruhi oleh factor
keturunan dari dalam tubuh seseorang.

2) Program Ageing Theory


Teori Non Genetik, yaitu perubahan biologik yang
berasal dari luar (ekstrinsik)

Meliputi :
1) Teori Radikal Bebas
2) Teori Immunologik
Teori Radikal Bebas :
Meningkatnya bahan-bahan radikal bebas akibat
pencemaran lingkungan akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada khromosom, pigmen
dan jaringan kolagen.

Teori Immunologik :
Perubahan kelenjar getah bening mengikabatkan sel
T tidak seimbang sehingga terjadi penurunan fungsi
sel-sel kekebalan tubuh, hal ini lansia mudah
terserang penyakit infeksi, dll.
5. Teori Fisiologik :
Campuran antara teori genetic dan non genetic
(Intrinsik dan Ekstrinsik)
Masalah Kesehatan Lansia
Masalah kesehatan fisik :
Masalah kesehatan fisik sehari-hari pada lansia : akibat
kemunduran fisik :
1. Mudah jatuh.
Ada 2 faktor penyebab :
a. Faktor intrinsik :
Mis : gangguan gaya berjalan, kelemahan otot
ekstremitas bawah, kekakuan sendi dan sinkope
atau pusing.
b. Faktor ekstrinsik :
Mis : lantai yang licin, tidak rata, tersandung
benda, penglihatan berkurang, cahaya kurang
terang.
Masalah jatuh pada lansia :

30-50% terjadi pada lansia berumur > 65 thn


mengalami jatuh, diantaranya :
- 50% jatuh berulang
- 80% terjadi pada wanita
- 20 % terjadi pada laki-laki

52% terjadi pada lansia berumur 70-79 thn


44% terjadi pada lansia berumur 80-89 thn
4% terjadi pada lansia berumur 90-99 thn
2. Mudah lelah
Hal ini disebabkan karena :
a. Faktor psikologi (perasaan bosan, keletihan atau
depresi)
b. Gangguan organ
Mis :
Anemia, Kekurangan vitamin, Perubahan pada
tulang (osteomalasia), Gangguan pencernaan,
Kelainan metabolisme, Gangguan ginjal dengan
uremia, Gangguan faal hati, Gangguan sistem
peredaran darah dan jantung
c. Pengaruh obat :
Mis : obat penenang, obat jantung, dan obat yang
melelahkan daya kerja otot.
3. Gangguan Kardiovaskuler
a. Nyeri dada, dapat disebabkan : PJK menyebabkan
iskemia jantung (berkurangnya aliran darah ke
jantung)
b. Aneurisme aorta
c. Radang selaput jantung (perikarditis)
d. Gggn sistem pernafasan, mis : pleuro pneumonia /
emboli paru & gangguan pada saluran pernafasan
bagian atas.
e. Sesak nafas karena kelemahan jantung, berat badan
berlebihan atau anemia.
f. Palpitasi krn gangguan irama jantung,
g. Badan lemah karena peny. kronis, faktor psikologis.
h. Edema kaki krn : kaki lama digantung, gagal jantung,
bendungan pada vena bagian bawah, kurang vit B1,
gangguan/penyakit hati, penyakit ginjal,
kelumpuhan pada kaki ( kaki yang tidak aktif)
4. Nyeri pinggang atau punggung
Disebabkan karena :
• Gangguan sendi
• Gangguan pankreas
• Kelainan ginjal (batu ginjal)
• Gangguan pada rahim
• Gangguan pada kelenjar prostat
• Gangguan pada otot badan
• HNP
5. Nyeri sendi panggul
• Gangguan sendi panggul / radang sendi (artritis),
(osteoporosis) tulang keropos
• Kelainan tulang sendi misal patah tulang, dislokasi
• Kelainan saraf punggung bawah yang terjepit.

6. Keluhan pusing
Dapat disebabkan :
• Gangguan lokal, migrain, mata glaukoma (tekanan
bola mata meninggi), sinusitis, furunkel, sakit gigi,
• Penyakit sistemis yang menimbulkan hipoglikemia
• Psikologis (perasaan cemas, depresi, kurang tidur,
kekacauan pikiran).
7. Kesemutan pada anggota badan.
Dapat disebabkan :
- Gangguan sirkulasi darah lokal
- Gangguan persarafan umum (gangguan pada
kontrol)
- Gangguan persarafan lokal pada bagian anggota
badan.
8. Berat badan menurun, karena :
Nafsu makan menurun, kelesuan, adanya penyakit kronis,
gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan
makanan terganggu, faktor sosio-ekonomis karena telah
pensiun
9. Gangguan Eliminasi :
1. Inkontinentia atau ngompol
Penyebab :
- Melemahnya otot dasar panggul yang menyangga
kandung kemih dan memperkuat sfingter uretra.
- Kontraksi abnormal pada kandung kemih
- Obat diuretik yang mengakibatkan sering
berkemih dan obat penenang terlalu banyak.
- Radang kandung kemih
- Kelainan kontrol pasa kandung kemih
- Kelainan persyarafan pada kandung kemih
- Akibat adanya hipertropi prostat
- Faktor psikologis
Penyebab inkontinentia urine atau ngompol, ada 2 yi :

• Akut : jika dapat diatasi dan dapat dihilangkan dan


sembuh, antara lain karena delirium (kesadaran
menurun/terganggu) karena gangguan bergerak, dan
karena obat-obatan mis : diuretika, antidepresan.
• Kronis, tidak dapat dihilangkan secara tuntas antara
lain disebabkan kelemahan otot dasar panggul,
instabilitas otot kandung kemih sudah berat,
gangguan neurologis seperti stroke, penyakit
parkinson.
Ada 7 tipe inkontinentia urine atau ngompol yaitu :

a. Inkontinentia urine akut, bersifat mendadak dan


dapat disembuhkan
b. Inkontinentia urine kronis, bersifat menetap, tidak
dapat disembuhkan tetapi gejala dapat dikurangi
c. Inkontinentia fungsional, tanpa gangguan pada
saluran kemih, merupakan akibat ketidak mampuan
pasien mencapai toilet, akibat gangguan
muskuloskeletal
d. Inkontinentia urgensi, akibat ketidakmampuan
menunda berkemih, jumlah urinenya sedikit,
frekwensi berkemih sering, tidak ada hubungan
dengan akitivitas kandung kemih.

Tipe seperti ini berhubungan dengan penyakit


parkinson, stroke. Lansia biasanya tidak punya cukup
waktu dan tempat yang layak untuk berkemih, dan
paling banyak tipe ini ditemukan pada lansia.
e. Inkontinentia stres,urine keluar ketika tekanan intra-
abdomen meningkat seperti pada saat batuk, bersin,
tertawa, atau latihan fisik. Hal ini disebabkan
melemahnya otot dasar panggul, jumlah urine yang
keluar bisa sedikit bahkan banyak.

f. Inkotinentia overflow, lebih sering terjadi pada pria


daripada wanita, terjadi karena menggelembungnya
kandung kemih, seperti pada hipertrofi prostat.
Tipe Inkotinentia overflow, pada wanita biasanya akibat
neuopati diabetik, trauma medula spinalis atau efek obat.

Pasien mengeluh adanya sedikit urine keluar tanpa adanya


sensasi kandung kemih penuh. terjadi karena
pengisian kandung kemih melebihi kapasitas kandung
kemih.

g. Inkontinentia campuran, merupakan campuran tipe


urgensi dan stres, dapat terjadi pada pasien geriatri
lebih muda ditemukan tipe stres, dan semakin tua
biasanya kombinasi dengan tipe urgensi.
2. Inkontinentia alvi :
Merupakan masalah kesehatan yang cukup serius.
Artinya ketidakmampuan seseorang dalam menahan
dan mengeluarkan tinja pada waktu dan tempat
yang tepat.

Penyebab inkontinentia alvi


- Obat pencahar perut
- Gangguan saraf, mis : demensia dan stroke
- Keadaan diare
- Kelainan pada usus besar
- Kelainan pada rektum
- Neurodiabetik.
10. Gangguan ketajaman penglihatan
Dapat disebabkan oleh ;
• Presbiopi
• Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata kurang)
• Kekeruhan pada lensa (katarak)
• Iris : mengalami proses degenerasi, tampak ada bercak
berwarna muda sampai putih.
• Pupil konstriksi, refleksi, refleks direk lemah
• Tekanan dalam bola mata meninggi, lapang pandang
menyempit, sering disebut glaukoma.
• Retina, terjadi degenerasi, awalnya merah jingga
cemerlang, menjadi suram dan jalur-jalur berpigmen
terkesan seperti kulit harimau.
• Radang saraf mata.
11. Gangguan pendengaran, gggn pendengaran
merupakan keadaan yang menyertai proses menua,
yaitu hilangnya pendengaran terhadap nada murni
berfrekwensi tinggi, yang merupakan suatu
fenomena yang berhubungan dengan lansia.

Ada beberapa tipe presbiakusis :


a. Presbiakusis sensorik, hilangnya sel rambut di
membrana basalis koklea sehingga terjadi hilang
pendengaran frekwensi nada tinggi, penurunan
fungsi pendengaran bisanya pada usia
pertengahan dan berlangsung terus secara
perlahan progresif.
b. Presbiakusis neural, gangguan frekwensi
pembicaraan atau pengertiaan kata-kata adanya
inkoordinasi, kehilangan memori dan gangguan
pusat pendengaran.

c. Presbiakusis metabolik, abnormalitas vaskularis strial


berupa atropi daerah apikal dan tengah dari koklea.
Biasanya terjadi pada usia lebih muda.
d. Presbiakusis mekanik, diduga diakibatkan
perubahan mekanis pada membrana basalis koklea
sebagai proses menua.

Ditandai dengan penurunan progresif sensitivitas,


dapat disebabkan :
- Kelainan degeneratif
- Ketulian
- Tinitus (bising yang bersifat mendengung, bisa
bernada tinggi/rendah).
- Vertigo.
12. Gangguan Tidur
a. Keluhan kualitas tidur seiring dengan
bertambahnya usia, mengeluh hanya dapat tidur
tidak lebih 5 jam / hari, dan mengeluh
terbangun lebih awal dari pukul 5.

Dapat disebabkan
- Faktor ekstrinsik, karena lingkungan kurang
tenang
- Faktor intrinsik, karena organik seperti : rasa
nyeri, gatal, kram betis, sakit gigi, sindrom
tungkai bergerak, karena psikogenik seperti, sakit gigi,
depresi, kecemasan stres, marah yang tidak tersalurkan.
13. Mudah Gatal
Hal ini disebabkan oleh :
- Kelainan kulit : kering, degeneratif (ekzema kulit)
- Penyakit sistemik (diabetes melitus, gagal ginjal,
penyakit hati, alergi)

14. Kekacauan Mental Akut, dapat disebabkan :


- Keracunan
- Penyakit infeksi dengan demam tinggi
- Konsumsi alkohol
- Penyakit metabolis
- Dehidrasi
- Gangguan fungsi otak, hati dan meningitis.
Masalah Psikososial :

Masalah yang sering ditemukan pada lansia :


1. Masalah kehilangan peranan, kehilangan pekerjaan
shg terjadi stres psikososial
2. Masalah kehilangan finansial krn pensiun
3. Masalah kehilangan status, jabatan
4. Masalah kehilangan teman, kenalan, relasi, shg
menarik diri
5. Banyaknya kehilangan yang dikasihi, suami/istri,
anak, teman dekat.
Masalah Social Lansia :
1. Masalah cara hidup, konsep diri.
2. Kemampuan ekonomi menurun
3. Menurunnya penghargaan dan penghormatan
4. Menurunnya peran sosial dimasyarakat
5. Ketergantungan krn kemampuan fisik lemah
6. Kebosanan krn rasa tidak diperlukan
Masalah Spiritualitas Lansia :

Karena lansia telah mengalami kemunduran


kemampuan fisik, maka lansia mempunyai lebih banyak
waktu untuk perkembangan spiritual yaitu :
1. Agama/ kepercayaan semakin terintegrasi
2. Perkembangan spiritual pada usia 70 thn, secara
menyeluruh, pada tk ini lansia bersyukur dan
memberi contoh cara mencintai dan keadilan.
Penyakit Umum Pada Lansia :

1. Gangguan sirkulasi darah, mis : hipertensi, kelainan


pembuluh darah, ggn pemb darah di otak, ginjal dll.
2. Gangguan metabolisme hormonal, mis ; diabetes
melitus, ketidakseimbangan tiroid.
3. Gangguan pada persendian, mis : osteartritis, gout
artritis, atau penyakit kolagen.
4. Berbagai macam penyakit dan gangguan umum pada lansia
di negara luar Indonesia ada 12 macam.
a. Depresi mental
b. Gangguan pendengaran
c. Bronchitis kronis
d. Gangguan pada tungkai/ sikap berjalan
e. Gangguan pada koksa/ sendi panggul
f. Anemia
g. Demensia
h. Gangguan penglihatan
i. Ansietas/ kecemasan
j. Dekompensasi kordis.
k. Diabetes melitus, osteomalasia , dan hipotiroidisme
l . Gangguan defekasi.
Penyakit lansia di indonesia meliputi :
1. Penyakit sistem pernafasan
2. Penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah
3. Penyakit pencernaan makanan
4. Penyakit sistem urogenital
5. Penyakit gangguan metabolik / endokrin
6. Penyakit pada persendian dan tulang
7. Penyakit yang disebabkan oleh proses kaganasan.
Penyakit pada sisitem pernafasan :
1. Penyakit Paru.
2. Fungsi paru mengalami kemunduran, kontraksi otot
pernafasann menurun sehingga sulit bernafas.

Konsumsi oksigen berkurang dan erat hubungannya


dengan arus darah ke paru, sehingga konsumsi
oksigen pada lansia berkurang.

Faktor memperburuk fungsi paru adalah debu, polusi udara


asap industri, kebiasaan merokok, obesitas dan karena daya
tahan tubuh menurun maka mudah terkena infeksi, yaitu
pneumonia, tbc, radang paru, kanker paru terutama yang
perokok berat.
Penyakit sistem kardiovaskuler :

• Penyakit jantung dan pembuluh darah.


• Pembesaran jantung akibat rongga bilik kiri mengalami
penurunan akibat semakin berkurangnya aktivitasnya.
• Hipertensi, sering ditemukan pada lansia dan menjadi
faktor utama penyakit jantung dan PJK.
• Hipertensi pada lansia dapat dibedakan :
- Hipertensi pada tekanan sistolik, sistolik ≥ 140 dan
diastolik > dari 90 mmhg.
- Hipertensi sistolik terisolasi, sistolik > 160 dan
diastolik < 90 mmhg.
Penyakit sistem pencernaan : Gangguan pada lambung
meliputi :
• Terjadi atrofi mukosa, atrofi sel kelenjar
menyebabkan sekresi asam lambung
• Gastritis adalah suatu proses inflasi pada lapisan
mukosa lambung.
• Ulkus peptikum pada esophagus, lambung dan
duodenum

Gejala :
• Biasanya tidak spesifik
• Penurunan berat badan
• Mual, Perut rasa tidak enak
Penyakit sistem urogenital :
• Peradangan kandung kemih dan peradangan ginjal,
akibat sisa urine dalam kandung kemih

Penyakit endokrin (metabolisme)


• Penyakit hormonal, produksi hormon menurun dan
ditandai mulainya menopouse, dan terjadi keropos
tulang.
• Diabetes melitus, terjadi karena fungsi pankreas
menurun.
Penyakit pada persendian dan tulang :
• Sakit pada persendian, jari, tulang punggung, lutut,
ini disebabkan oleh gout (purin).
• Terjadi osteoporosis, tulang mudah patah dan sulit
sembuh.
• Immobilisasi ( hambatan pergerakan).
• Penyakit sistem persyarafan : Perdarahan otak,
Kepikunan
Penyakit Pada Proses Keganasan :

- Semakin mudah terkena kanker.


- Pada wanita : pada rahim, payudara, dan saluran
pencernaan
- Pada laki-laki kanker paru, pencernaan, dan kelenjar
prostat.
Tugas Kelompok II :

1. Askep Lansia Individu : Penyakit Persendian


2. Askep Lansia Kelompok : Dementia
Thank You

Ada Pertanyaan????

You might also like