You are on page 1of 12

NAMA KELOMPOK:

GITA ELDIRA
DESI RAHMAWATI
MARTA SIHOMBING
NOVIDAWATI BR SITUMORANG
SILVI OKTAVIANA GULO
 Keputihan (leukorhea, white discharge atau
flouralbus) merupakan gejala yang berupa
cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital
yang tidak berupa darah. Berwarna putih,
dengan atau tampa bau. Disertai gejala atau
tidak.
 Keputihan normal (fisiologis)
biasanya terjadi menjelang dan sesudah
menstruasi, mendapatkan ransangan seksual,
mengalami stres berat, sedang hamil atau mengalami
kelelahan. Adapun cairan yang keluar berwarna jernih
atau kekuningan, tidak berbau dan tidak terasa gatal.
 Keputihan abnormal (patologis)
keputihan dengan ciri-ciri jumlahnya banyak,
warnanya putih seperti susu basi, kuning atau
kehijauan, disertai dengan rasa gatal dan pedih,
terkadang berbau busuk atau amis. Keputihan
menjadi salah satu tanda atau gejala adanya kelainan
pada organ reproduksi wanita.
 Gejala klinis
 Warna dan konsistensi cairan
 Jernih-berlendir tak berbau
 Kadar esterogen tinggi
 Stress
 Putih-encer berbau apek, gatal
 Infeksi jamur
 Kekuningan-kental berbau, gatal
 Infeksi bakteri
 Kuning kehijauan berbusa, gatal
 Infeksi Trikomonas vaginalis
 Coklat / kemerahan
 keganasan
 Rasa gatal dan terbakar
 Liang kemaluan bewarna merah
 Bibir kemaluan
 bengkak
 lecet-lecet
 bisul kecil-kecil (“Strawberry appearance”)
 Lepuh-lepuh kecil
 Perdarahan setelah hubungan badan
 perilakuyang tidak sehat seperti: penggunaan tisu
yang terlalu sering, pakaian berbahan sintesis yang
ketat, WC yang kotor, sering bertukar celana dalam
atau handuk dengan orang lain, membasuh organ
kewanitaan kearah yang salah, kelelahan, tidak
segera mengganti pembalut, stres, sabun pembersih
yang berlebihan, lingkungan kotor, kadar gula darah
yang tinggi dan hormon yang tidak seimbang.
 Bakteri Grandnerella
 Jamur candida
 Parasit
 Virus
 langkah pemeriksaan tersebut dilakukan
berdasarkan usia, keluhan yang dirasakan,
sifat-sifat cairan yang keluar, kaitannya
dengan menstruasi, ovulasi, serta kehamilan.
Pemeriksaan bisa dilakukan secara langsung
dengan melihat vagina, muara kandung
kemih, anus dan lipatan pada paha.
 laboratorium
 speculum.
 biopsi
 menghindari berganti-ganti pasangan hubungan seksual,
 menjaga kebersihan alat kelamin,
 menggunakan pembersih yang tidak mengganggu kesetabilan
pH disekitar vagina,
 membilas vagina kearah yang benar,
 menghindari pemakaian bedak pada vagina,
 menghindari membilas vagina ditoilet umum,
 mengeringkan vagina sebelum menggunakan celana dalam,
 mengurangi konsumsi makanan manis,
 memilih celana dalam yang tidak terlalau ketat dan mudah
menyerap keringat,
 menghindari berganti-ganti celana dalam dengan orang lain,
 sering-sering mengganti pembalut ketika haid,
 gunakan kondom ketika hendak berhubungan seksual jika
sudah terkena keputihan,
 keputihan masih ringan
 sabun atau larutan antiseptik khusus pembilas vagina
seperlunya.
 Keputihan berat
Menggunakan obat obatan seperti Asiklovir,
Podovilin 25%, Larutan asam Thrikloro-Asetat 40-
50% atau salep Asam Salisilat20-40% ,
Metronidazole, Nistatin, mikonazole,
klotrimazole, dan friconazole.
 Oleskan ampas mangga masak ke daerah vagina dan biarkan
beberapa saat, sebelum membilasnya dengan air.
 Makan satu atau dua buah pisang masak setiap hari secara
rutin.
 Minum segelas jus cranberry segar, sebaiknya tanpa gula,
setiap hari.
 Mengkonsumsi rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, dan
sebagainya
 Bersihkan derah vagina dengan perasan jeruk lemon dan air.
 Daun kasingsat muda dikukus kemudian dimakan sebagai
lalapan.
 Rebus 30 gram akar bunga matahari dalam 4 gelas air hingga
tersisa 2 gelas. Minum airnya 2 kali sehari.
 Daun sirih direndam selama satu jam dalam air panas lalu
didiamkan hingga dingin untuk membersihkan daerah vagina.

You might also like