Professional Documents
Culture Documents
Agresif :
Memperlihatkan permusuhan, keras dan
menuntut, mendekati orang lain dg
ancaman tanpa niat melukai. Umumnya
masih dapat mengontrol perilaku tanpa
melukai.
Kekerasan :
Disebut juga gaduh gelisah atau
amuk.
2. Lingkungan
Ribut, padat , kritikan yg mengarah pada
penghinaan dan kehilangan
3. Interaksi sosial
interaksi yg provokatif dan konflik.
Presipitasi dapat bersifat eksternal maupun
internal dari individu.
Faktor internal
Perasaan gagal dan kehilangan
Faktor eksternal
Korban kekerasan dan lingkungan yang stress
Hasil Observasi :
Muka merah, pandangan tajam, otot tegang.
Nada suara tinggi dan suka berdebat.
Klien tampak sering memaksakan kehendak,
merampas makanan atau barang orang,
memukul jika tidak senang.
1. Ancaman verbal
2. Merusak lingkungan
3. Menciderai diri sendiri
4. Menciderai orang lain
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Harga diri rendah.
Tujuan Umum
Klien tidak menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
Tujuan Khusus
1. Manajemen perilaku kekerasan
2. Manajemen krisis ( Pada saat terjadi
perilaku kekerasan
A. Mengidentifikasi Perilaku Kekerasan seperti :
Tindakan pengekangan
masih umum dilakukan perawat
disertai dg penggunaan obat
psikotropik (Duxbury, 1999).
Beri suasana yg menghargai dg
supervisi yg adekuat.
Siapkan jumlah staf yg cukup dg alat
pengekang yg aman dan nyaman.
Tunjuk seorang ketua Tim krisis
Jelaskan tujuan, prosedur dan lama
pengekangan pada klien dan staf
Jangan mengikat pada pinggir tempat
tidur, Ikatan dengan posisi anatomis.
Ikatan tidak terjangkau oleh klien.
Lakukan supervisi yg adekuat dg tindakan
terapeutik dan pemberian rasa nyaman.
Memberi aktivitas seperti tv atau membacakan
buku pada klien untuk memvasilitasi
kerjasama.
Perawatan pada daerah pengikatan :
Pantau kondisi kulit yg diikat
Lakukan latihan gerak pada tungkai yg diikat
secara bergantian tiap 2 jam
Lakukan perubahan posisi tidur
Periksa tanda-tanda vital tiap 2 jam
Bantu pemenuhan kebutuhan
eliminasi, nutrisi, hidrasi dan
kebersihan klien
Libatkan dan bantu klien untuk
mengontrol prilaku sebelum ikatan
dibuka secara bertahap.
Kurangi pengekangan secara
bertahap
Dokumentasikan seluruh tindakan.
Kasus I