You are on page 1of 40

SKIZOFRENIA, dan

GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA

Dr marintik ilahi,spkj

1
2
• Tidak nyaman,tidak
tentram
distress • Rasa nyeri
• Disfungsi organ

• Gangguan makan
• Gangguan mandi
disability • Gangguan kebersihan diri

3
GANGGUAN JIWA

PSIKOSa NEUROSa

Gangguan jiwa BERAT Gangguan jiwa RINGAN


yang ditandai dengan  masih dapat
terganggunya melakukan pekerjaan
kemampuan seseorang Biasanya tidak perlu
untuk menilai perawatan khusus di
kenyataan. Rumah Sakit
Dinilai dari awarenes,
insight, dan judgment

4
 prevalensi gangguan jiwa berat 1%
 50 juta orang dari 5 milyar penduduk
 Schizoprenia 1/1000 penduduk pada umur 15-
54 tahun
 prevalensinya antara 2-4 per 1000 penduduk
 Gangguan Psikotik adalah semua kondisi yang
memberi indikasi tentang terdapatnya
hendaya (impairment) dalam kemampuan
daya nilai realitas

5
Skizofrenia
Epidemiologi:
 Life time prevalence: 1% (USA)
 Terdapat pada semua kelompok:
- masyarakat
- geografi
- semua budaya
- tingkat sosial ekonomi.
 Di daerah industri: pada golongan sosioekonomi
rendah >

6
Skizofrenia
Epidemiologi:
 Laki2 = wanita
 Akhir-akhir ini banyak yg menikah antar pasien
skizofrenia
 anak yang lahir dari orang tua yg skizofrenia
meningkat
 Tingkat morbiditas & mortalitas lebih tinggi
 Resiko kematian akibat bunuh diri tinggi (15%)
 75% merokok
 30 – 50 % komorbid gangguan penyalahgunaan zat

7
Patofisiologi

 dopamine
 serotonin
 norepinephrine (dikenal sebagai
noradrenaline)
 Asam amino (gaba dan glutamat)

8
Area dari otak yang berperan adalah:
 Sistem limbic
 Ganglia basalis
 Area striatum
 Area prefrontal cortex

9
Penyebab Skizophrenia

Faktor Biologik Faktor Psikologik

Faktor Sosial

10
Awitan (Onset)

 Dapat mendadak atau perlahan-lahan


 Sering awitan antara usia 15 - 25 tahun
(normalnya beberapa tahun lebih dulu pada
laki-laki)
 Sering kali awitannya mempunyai fase pre-
psikotik dengan meningkatnya gejala negatif
yang diikuti oleh fase psikotik yang jelas
dengan gejala positif
11
Gejala Negatif

 Emosi yang mendatar


 Tidak adanya motivasi dan energi
 Kehilangan minat dan kesenangan dalam
aktivitas
 Interaksi sosial berkurang
Sering kali gejala negatif menjadi lebih
menonjol pada fase yang lebih lanjut
(kronis) 12
Gejala Positif

Distorsi persepsi Halusinasi

Distorsi pikiran Waham

Kesulitan dalam
Pembicaraan mempertahankan percakapan
dan/atau tetap fokus pada
terdisorganisasi suatu topik

Perilaku yang tidak biasa dan


Perilaku aneh serta kesulitan dalam
terdisorganisasi merencanakan dan
menyelesaikan aktivitas

13
Pola Perjalanan Penyakit
F20.x0 Berkelanjutan
F20.x1 Episodik dengan kemunduran progresif
F20.x2 Episodik dengan kemunduran stabil
F20.x3 Episodik dengan kemunduran berulang
F20.x4 Remisi tak sempurna
F20.x5 Remisi sempurna
F20.x8 Lainnya
F20.x9 Periode pengamatan kurang dari satu
tahun

14
Respons terhadap obat

 Gejala positif biasanya berespon baik


terhadap pengobatan dengan antipsikotik.
 Gejala negatif kurang responsif terhadap
obat antipsikotik

15
Diagnosa skizofrenia
 Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas):
(a) - Thought echo
 - Thought insertion or withdrawal

 - Thought broadcasting

(b) - Delusion of control

 - Delusion of influence
 - Delusion of passivity
 - Delusional perception
16
(c) Halusinasi auditorik:
- suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien,
atau
- mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara).
- jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
(d) Waham - waham menetap jenis lainnya

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
(e) halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja,
(f) Arus pikiran yang terputus (break) atau mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;

17
(g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi
tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, dan stupor;
(h) Gejala-gejala "negatif", seperti sikap sangat apatis, bicara
yang jarang, dan respon emosional yang menumpul atau
tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial

18
• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung
selama kurun waktu satu bulan atau lebih.
 Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek
kehidupan perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi
sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat
sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed atitude),
dan penarikan secara sosial.

19
SKIZOFRENIA PARANOID

 Preokupasi dengan halusinasi pendengaran


dan gangguan persepsi lainnya
 Halusinasi yang mengancam dirinya atau
memberi perintah, atau halusinasi
pendengaran yg bukan bentuk verbal seperti
suara peluit, dengungan, atau bunyi tertawa
 Waham-waham kejaran, rujukan (reference),
waham dikendalikan

20
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

 Waham dan halusinasi yang bersifat mengambang


serta terputus-putus
 Perilaku tidak bertanggung jawab dan tidak dapat
diramalkan, serta mannerisme
 Afek inappropriate, giggling/silly, atau datar
 Proses pikirnya mengalami disorganisasi dan
pembicaraannya tidak menentu sampai inkoheren

21
SKIZOFRENIA KATATONIK

 Gangguan psikomotor yang dominan dan


dapat bervariasi
 Aktifitas motorik yang berlebihan
 Imobilitas motorik (stupor )
 Otomatis dan negativisme yang ektreem
 Flexibilitas serea
 Ekolalia atau ekopraksia

22
DEPRESI PASCA-SKIZOFRENIA

● Gejala skizofrenia tidak terlalu menonjol


● Depresinya bagian dari skizofrenia , dan
bukan akibat pemakaian zat
● Lebih dari 2 minggu
● Peningkatan risiko bunuh diri

23
SKIZOFRENIA SIMPLEX

● Bersifat perlahan tetapi progresif (min 1 tahun)


● Tidak terdapat waham dan halusinasi
● Ciri-ciri "negatif" (misalnya, afek yang tumpul,
hilangnya dorongan kehendak) timbul tanpa
didahului oleh gejala-gejala psikotik yang overt
● Raport interpersonal yang buruk, isolasi sosial

24
SKIZOFRENIA RESIDUAL

● Pernah mengalami suatu episode


skizofrenia sebelumnya
● Stadium khronis dalam perkembangan
suatu gangguan skizofrenik
● Ditandai oleh gejala-gejala "negatif"
jangka panjang

25
SKIZOFRENIA TAK TERGOLONGKAN

Memenuhi gejala skizofrenia tetapi tidak


memenuhi salah satu jenis kriteria skizofrenia

26
SKIZOFRENIFORM

Identik dengan skizofrenia kecuali gejalanya


berlangsung sekurangnya satu bulan dan
kurang dari enam bulan

27
GANGGUAN SKIZOTIPAL
 Perilaku eksentrik
 Anomali-anomali dalam berpikir
 Afek yang mirip dengan skizofrenia
 Perilaku/penampilan yang ganjil
 Hubungan sosial yang buruk atau
cenderung menarik diri
 Kepercayaan yang aneh atau berpikiran
magik
 Pikiran yang kurang jelas dan kurang tajam

28
GANGGUAN WAHAM MENETAP
 Waham paling dominan dan berlangsung lama
 Berkembangnya waham baik tunggal maupun
sebagai suatu sistem waham yang menetap dan
kadang-kadang seumur hidup
 Waham kejaran, hipokhondrik atau waham
kebesaran, berhubuingan dg suatu perkara
keadilan, kecemburuan, keyakinan bahwa
tubuhnya dibentuk secara abnormal, bahwa orang
lain berpendapat dirinya berbau atau homosexual
 Tidak didapatkan gejala skizofrenia

29
GANGGUAN WAHAM TERINDUKSI

 Terjadi pada dua orang atau lebih yang


mempunyai hubungan emosional yang erat
 Hanya seorang saja yang menderita gangguan
psikotik sesungguhnya
 Biasanya menghilang apabila orang tersebut
dipisahkan
 Waham yang orisinil maupun induksinya
biasanya bersifat khronis

30
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

 Berlangsung episodik dengan gejala


afektif dan skizofrenik
 Gejala afektif yang timbul bisa manik
maupun depresif

31
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT dan
SEMENTARA
● Berlangsung 2 minggu atau kurang
● Gejala bisa memenuhi kriteria skizofrenia
bisa tidak
● Kesembuhan yang sempurna biasanya
terjadi dalam 2 - 3 bulan
● Hanya sebagian kecil dari pasien dengan
gangguan ini berkembang menjadi
keadaan yang menetap atau berhendaya
● Dengan/tanpa penyerta stres akut
● Prognosis yang baik
32
Medical Treatment of Schizophrenia

Historical Treatment
 Primitive brain
surgeries in 1500s
 Prefrontal lobotomies
used in 1950’s
 Modern treatment
using neuroleptic
drugs

www.cerebromente.org.br/n02/historia/psico08.jpg
33
Rencana Penatalaksanaan

 Terdiri dari 2 komponen utama:


1. Intervensi farmakologik
2. Intervensi psikososial

34
Intervensi Farmakologik

1. Memulai medikasi antipsikotik


2. Monitoring seseorang dalam terapi
antipsikotik
3. Menghentikan medikasi antipsikotik

35
Intervensi Psikososial

1. Psikoedukasi
2. Fasilitasi rehabilitasi di komunitas
3. Follow-up

36
DAFTAR PUSTAKA

 Allardyce, JM. 2009. The clinical


epidemiology of schizophrenia in Kaplan &
Sadock's Comprehensive Textbook of
Psychiatry. 9th edition. Lippincott Williams &
Wilkins. New York.
 Direktorat Jendral Pelayanan Medik, 1993.
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia. Depkes. Jakarta.

37
 Fatemi, SH. 2005. Schizophrenia in The
Medical Basis of Psychiatry 3th edition.
Humana Press. New York.
 Feiner, JS, and Fresse, FJ. 2009. Recovery in
Schizophrenia in Kaplan & Sadock's
Comprehensive Textbook of Psychiatry. 9th
edition Lippincott Williams & Wilkins. New
york.

38
 Jablensky, A. 2009. Worldwide burden of
schizophrenia in Kaplan & Sadock's
Comprehensive Textbook of Psychiatry, 9th
edition. Lippincott Williams & Wilkins, New
York.
 Kaplan and Sadock. 2007. Schizophrenia in
Kaplan & Sadock’Synopsis of Psychiatry. 10th
Edition. Williams & Wilkins. New York.

39
40

You might also like