OLEH TIM) MENTORSHIP (SUDAH DIBAHAS OLEH TIM) SUPERVISI Klinis Pengertian Supervisi klinis berasal dari kata supervisi dan klinis. Supervisi diartikan sebagai suatu bimbingan dan tuntunan kearah perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran. Sedangkan klinis dalam hal ini diartikan : Sebagai hubungan tatap muka antara supervisor dengan guru yang berfokus pada tingkah laku yang sebenarnya dari guru yang mengajar di kelas, maksudnya adalah tingkah laku yang sewajarnya, tidak dibuat buat. Sebagai kegiatan observasi dari dekat dan dilakukan secara cermat. Mendiskripsikan hasil/ data observasi secara detail. Sebagai hubungan yang kooperatif antara supervisor dan guru untuk bersama-sama mencermati penampilan guru dalam mengajar. Mendorong guru melihat kekuranganya dalam mengajar dan menemukan cara unutk mengatasinya. Supervisi klinis Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap penrencanaan, pengamatan dan analisis yang intensif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajarannya. Menurut Richard Waller, yang mendefinisikan supervisi klinis sebagaimana yang dikutip dari Jhon J, Bolla, “sebagai supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan menjalankan siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk modifikasi yang rasional.” Supervisi klinis
Sedangkan Keith Achesson dan Meredith D.Call
menyatakan bahwa supervisi klinis adalah proses membantu guru memperkecil jurang antara tingkah laku yang ideal. Secara teknis mereka menyebut supervisi klinis adalah suatu model supervisi yang terdiri dari tiga fase: pertemuan perencanaan, observasi kelas, dan pertemuan balikan. Tahap perencanaan awal
Pada tahap ini beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah: (1) menciptakan suasana yang intim dan terbuka, (2) mengkaji rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain- lain yang terkait dengan pembelajaran, (3) menentukan fokus obsevasi, (4) menentukan alat bantu (instrumen) observasi, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan obeservasi. Tahap pelaksanaan observasi
Pada tahap ini beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain: (1) harus luwes, (2) tidak mengganggu proses pembelajaran, (3) tidak bersifat menilai, (4) mencatat dan merekam hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan bersama, dan (5) menentukan teknik pelaksanaan observasi. Tahap akhir (diskusi balikan) Pada tahap ini beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: (1) memberi penguatan; (2) mengulas kembali tujuan pembelajaran; (3) mengulas kembali hal-hal yang telah disepakati bersama, (4) mengkaji data hasil pengamatan, (5) tidak bersifat menyalahkan, (6) data hasil pengamatan tidak disebarluaskan, (7) penyimpulan, (8) hindari saran secara langsung, dan (9) merumuskan kembali kesepakatan-kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan. Tahap ini merupakan tahap evaluasi tingkah laku guru untuk dianalisis dan diinterpretasikan dari Prinsip supervisi klinis Hubungan antara supervisor dengan guru, kepala sekolah dengan guru, guru dengan mahasiswa Praktek adalah mitra kerja yang bersahabat dan pebuh tanggung jawab. Diskusi atau pengkajian balikan bersifat demokratis dan didasarkan pada data hasil pengamatan. Bersifat interaktif, terbuka, obyektif dan tiidak bersifat menyalahkan. Pelaksanaan keputusan ditetapkan atas kesepakatan bersama. Hasil tidak untuk disebarluaskan Sasaran supervisi terpusat pada kebutuhan dan aspirasi guru, dan tetap berada di ruang lingkup pembelajaran. Prosedur pelaksanaan berupa siklus, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (pengamatan) dan tahap siklus balikan. Tujuan supervisi klinis
Tujuan umum adalah, memberikan tekanan
pada proses pembentukan dan pengembangan provesionalitas guru dengan maksud memberikan respon terhadap kebutuhan guru yang berhubungan terhadap tugas-tugasnya. Tujuan supervisi klinis Tujuan khusus: Menyediakan bagi guru suatu feedback (atau) balikan yang obyekif dari kegiatan mengajar guru yang baru saja dijalankan. Mendiagnosis dan membantu memecehkan masalah- masalah mengajar. Membantu guru mengembangkan keterampilan dalam menggunakan strategi-strategi mengajar. Sebagai dasar untuk menilai guru dalam kemajuan pendidikan, promosi jabatan atau pekerjaan mereka. Membantu guru mengembangkan sikap positif terhadap pengembangan diri secara terus-menerus dalam karir dan profesi mereka secara mandiri. Peranan supervisor
Seorang supervisor yang baik perlu mengetahui
peranan dan kualifikasi atau syarat-syarat seorang supervisor. Peranan utama supervisor adalah menciptakan kerja sama yang memungkinkan pertumbuhan keahlian dan kepribadian orang yang diajak bekerja sama. Seorang supervisor diharap mampu menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:
Mendiagnosisi dan menilai. Supervisor harus mendiagnosis dan
menilai kebutuhan-kebutuhan yang dirasa kurang. Merencanakan. Supervisor harus membantu guru dalam merencanakan suatu tujuan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya, memilih strategi, serta menyediakan sumber- sumber dari segala aspek guna mencapai tujuan. Memberi motifasi. Supervisor harus membantu guru dalam menjaga suasana kerjasama bagi kepentingan bersama. Membeeri penghargaan dan melaporkan kemajuan. Supervisor harus menyediakan data perkembangan kemajuan guru serta memnerikan penghargaan dan mengumumkan kemajuan yang telah dicapai oleh guru yang bersangkutan. Kriteria dan Teknik Supervise Klinis
Dalam melaksanakan proses supervise klinis diperlukan kriteria serta serta
teknik tertentu agar proses supervisi klinis itu dapat berjalan dengan lancer. 1. Kriteria dan teknik pertemuan pendahuluan 2. Kriteria dan teknik observasi 3. Kriteria dan teknik balikan Kriteria dan teknik pertemuan pendahuluan
Mengadakan pertemuan dengan guru dalam
suasana yang menyenangkan, tidak “mengancam” dan menakuti. Menentukan bersama segi yang harus diamati selama pelajaran berlangsung dan cara mencatat hasil observasi. Jika ada, supervisor menanyakan pengalaman penampilan masa lalu untuk melihat segi-segi atau sub-keterampilan yang akan diperbaiki atau disempurnakan. Kriteria dan teknik observasi
Fungsi observasi adalah berusaha menangkap
apa yang terjadi selama pelajaran berlangsung secara lengkap agar supervisor dan guru dapat secara tepat mengadakan analisis yang obyektif. Ide pokok adalah mencatat yang terjadi dan bukan reaksi supervisor yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan guru yang diamati. Suatu rekaman yang disimpan dengan baik akan bermanfaat dalam analisis dan komentar kemudian. Hal-hal yang harus diperhatikan kegiatan observasi adalah Kelengkapan catatan yang nantinya sangat berguna dalam menganalisa ap yang telah terjadi selama pelajaran berlangsung. Focus, kepada hal yang akan diamati, misalnya dalam suatu pelajaran tertentu adalah baik untuk memfokuskan observasi tersebut pada reaksi siswa terhadap pertanyaan guru, dan sebagainya. Menyesuaikan observasi dengan periode perkembangan mengajar guru. Mencatat komentar sewaktu guru memberikan komentar dalam proses pelajaran berlangsung. Pola mengajar. Adalah sangat bermanfaat untuk mencatat pola tingkah laku mengajar tertentu dari guru. Membuat guru tidak merasa gelisah. . Kriteria dan teknik balikan
Fungsi balikan dalam hubungannya dalam
supervisi klinis adalah untuk menolong guru mempertimbangkan perubahan atau lebih tepat peningkatan dalam tingkah laku dalam mengajar. Balikn merupakan informasi kepada guru tentang bagaimana guru mempengaruhi siswanya dalam kegiatan belajar mengajar Balikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Lebih bersifat deskriptif dari pada evaluative karena fungsinya adalah memberi gambaran yang terperinci tentang penampilan guru selama mengajar, bukan menilai penampilan guru. Bersifat spesifik. Guru belum mengetahui dalam segi apa ia memberi penguatan secara tidak tepat, misalnya apakah dalam pengetahuan verbal, gerakan badan atau lainnya. Memenuhi kebutuhan baik bagi supervisor maupun guru. Ditujukan kepada/untuk tingkah laku guru yang dapat dikendalikannya. Isi balikan merupakan permintaan guru dan bukan yang diadakan oleh supervisor. Tepat waktunya. Balikan akan lebih bermanfaat apabila segera diberikan sesudah pelaksanaan mengajar. Harus terkomunikasikan secara jelas kepada guru. Harus dapat menilai guru memperhatikan kelebihan-kelebihan untuk mengembangkan gaya mengajarnya sendiri. Hendaknya dimulai dulu dengan menunjukkan keunggulan-keunggulan atau segi-segi yang kuat, baru kemudian mendiskusikan segi-segi yang menimbulkan masalah baginya. Data balikan dalam bentuk instrument observasi harus disimpan dengan baik oleh supervisor dan merupakan catatan mengenai perkembangan ketrampilan mengajar guru, seperti kartu status pasien bagi seorang dokter yang sewaktu-waktu dapat digunakan bila diperlukan. Peranan dan kualivikasi supervisor
Untuk menjadi seorang supervisor yang baik mak
perlu diketahui lebih dahulu apakh peranan kualifikasi atau syarat-syarat seorang supervisor. Dengan mengetahui peranan dan kualifikasi tersebut maka seorang supervisor harus selalu berusaha untuk mengembangkan diri guna memenuhi persyaratan tersebut. Dengan terpenuhinya persyaratan itu maka diharapkan seorang supervisor dapat menjalankan fungsinya dengan lebih baik. Kesimpulan
Cara mengajar yang efektif
Menjadikan peserta didik belajar Menggunakan model-model yang tepat Praktek Preseptorship Seorang preceptor melakukan program bimbingan pada peserta didik harus merencanakan program bagi pembimbingan peserta didik dan juga memberikan laporan kepada institusi pendidikan dan institusi klinik secara berkesinambungan. Di dalam merencanakan program bimbingan seorang preceptor pertama kali harus mengetahui kompetensi sebagai seorang preceptor. Contoh: Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat 1 semester II yang sedang menjalankan praktek klinik kebidanan di BPS Ida Arwani dan mempunyai target memberikan asuhan pada bayi dengan memandikan bayi. Mahasiswa tersebut belum pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan oleh mahasiswa tersebut, bimbingan diberikan menggunakan metode preseptorsip. Preseptor yaitu sebutan pembimbing dalam metode presptorship menjelaskan kepada mahasiswa yaitu sebagai preseptee tentang pengertian memandikan bayi, apa saja yang dibutuhkan, alat- alat yang digunakan, dan langkah- langkahnya. Kemudian dalam melaksanakan tindakan mahasiswa cukup melihat pelaksanaanya dulu, dan mendokumentasikan tindakannya, dan setelah itu mereview kegiatan tersebut kepada preseptee. Kalau mahasiswa sudah mampu menjelaskan dan benar- benar yakin mampu melaksanakannya, baru boleh melaksanakan tindakan, tetapi tetap dengan pendampingan preceptor. 2. Praktek Menthorship Menthorship Suatu hubungan antara dua orang yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi yang menghasilkan refleksi, melakukan kegiatan atau tugas dan pembelajaran untuk keduanya yang didasarkan kepada dukungan, kritik membangun, keterbukaan,kepercayaan, penghargaan, dan keinginan untuk belajar berbagi.metode ini telah diaplikasikan sejak lama dalam pendidikan keperawatan/ kebidanan dan disiplin ilmu lainnya dalam kesehatan, khususnya diluar negeri. Bahkan review atas pelaksanaan mentorship dapat mengatasi kekurangan tenaga bidan, meningkatkan kepuasan bidan, serta memperbaiki kualitas pelayanan. Contoh: Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat 3 semester V yang sedang menjalankan praktek klinik kebidanan di RSUD Ambarawa dan mempunyai target memberikan asuhan pada ibu bersalin untuk melaksanakan heating. Mahasiswa tersebut sudah pernah melakukan tindakan tersebut. Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan oleh mahasiswa tersebut, adalah bimbingan menggunakan metode mentorship. Mentor yaitu sebutan pembimbing dalam metode mentorship hanya perlu menanyakan kepada mahasiswa yaitu sebagai mentee tentang pengertian heating, apa saja yang ia ketahui tentang heating, alat- alat yang harus dipersiapkan, dan langkah- langkahnya. Kalau ternyata mahasiswa mampu menjelaskan dengan baik, maka langsung melaksanakan tindakan tersebut tetapi tetap dengan pendampingan mentor disampingnya, dan kemudian mendokumentasikan tindakannya. Setelah semua tindakan selesai, kemudian mentor mengevaluasi jika ada yang kurang baik dalam penjelasan apa yang mentee tahu, ataupun dalam tindakannya. Praktek Supervisi
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan
pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap penrencanaan, pengamatan dan analisis yang intensif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajarannya. Contoh :