You are on page 1of 37

STRUKTUR

DAN
ANATOMI KULIT

dr. Riyadh Ikhsan, Sp.KK, M.Ked(DV)


Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUP H. Adam Malik Medan
2016
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ kompleks yang melindungi
makhluk hidup, pada saat yang sama menyediakan
interaksi dengan lingkungannya
Lapisannya bersifat statik, dinamik, kompleks,
dengan susunan sel, jaringan, dan elemen matriks
yang terintegrasi ,memiliki berbagai fungsi
Ketebalan bervariasi dari 0,5mm-5mm dan dengan
luas permukaan 2m² dan berat sekitar 4kg
Struktur dan Fungsi Kulit
Kulit terdiri dari tiga lapisan utama:

Lapisan barier yang utama, imunitas,


Epidermis:
adhesi, proteksi sinar UV.

3 tipe komponen seluler : matriks


Dermis: fibrosis, matriks difus dan
berfilamen,vaskuler, limfatik dan jaringan
syaraf.

Hipodermis (subkutis): Isolasi, integritas mekanik, mengandung


pembuluh darah besar dan syaraf
LAPISAN EPIDERMIS
 Lapisan mengandung sel-sel yang berlapis & bertanduk.
 Sebagian besar sel diperbaharui terus menerus→
keratinisasi & menghasilkan struktur derivative (unit-unit
pilosebaseus, kuku, & kelenjar keringat)→struktur appendiks
 Ketebalan  0.4 sampai 1.5 mm
 Mengandung keratinosit yang disusun dalam 5 lapisan
LAPISAN EPIDERMIS
1. Stratum Korneum
◦ Lapisan paling luar,terdiri dari sel gepeng mati, tidak
berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat
tanduk)

◦ Perlindungan mekanik dan barier kulit, kehilangan


air, perembesan substansi larut air dari lingkungan

◦ Pengaturan permeabilitas, deskuamasi, aktivitas


peptida antimikrobial, eksklusi toksin, dan absorpsi
kimia selektif
LAPISAN EPIDERMIS
2. Stratum Lusidum
 Merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan
protoplasma yang berubah menjadi protein yang
disebut eleidin
 Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan
dan kaki
LAPISAN EPIDERMIS
3. Stratum Granulosum
◦ Mengandung granul keratohialin basofilik yang terdiri
dari : profilaggrin,filamen keratin,lorikrin

◦ Lorikrin:protein kaya sistein pembentuk protein


lapisan cornified
LAPISAN EPIDERMIS
4. Stratum Spinosum
◦ Bentuk mirip spine bone

◦ Pergerakan ke atas membentuk granula lamelar

◦ Mengandung filamen keratin tersusun di nukleus


oleh desmosom
LAPISAN EPIDERMIS
5. Stratum Basale
 Terdiri dari sel Keratinosit → 80% total sel epidermis

 Sel keratinosit merupakan bagian utama dari lapisan


pelindung di stratum korneum

 Stratum germinativum, keratinosit aktif mengalami


mitosis

 Waktu transit normal 14 hari dan deskuamasi 14 hari


Sel-sel Nonkeratinosit dari
Lapisan Epidermis
 Selain sel-sel keratinosit sebagai sel utama pada
epidermis, terdapat juga sel-sel yang tidak
mengandung keratin atau disebut juga sel-sel
nonkeratinosit
Beberapa sel yang termasuk sel nonkeratinosit adalah
sel melanosit, sel Merkel, dan sel Langerhans
Sel Melanosit
 Merupakan sel dendritik turunan neural crest yang dapat

mensintesa pigmen di lapisan basal

 Mikroskopik: sitoplasma pucat, nukleus ovoid dan warna


melanosom yang mengandung pigmen

 Vitiligo: habisnya melanosit akibat proses autoimun


Sel Merkel

 Merupakan sel nonkeratinosit yang bertindak sebagai

reseptor mekanik tipe I beradaptasi lambat

 Berlokasi pada daerah sensitivitas taktil tinggi (kulit


berambut/ tak berambut pd jari dan bibir)

 Mikroskopik : sitoplasma pucat


Sel Langerhans

 Merupakan sel dendritik pengolah & yang

memperkenalkan antigen (antigen presenting cell)

 Histologi:Pucat & nukleus konvolusi (kusut)  sitoplasma


bentuk raket/batang kecil,( granula sel Langerhans atau
granula Birbeck)

 Jumlah sel Langerhans berkurang : psoriasis,


sarkoidosis,dermatitis kontak e.c radiasi UV( UVB)
Sel-sel Nonkeratinosit dari
Lapisan Epidermis
Dermal Epidermal Junction
 Zona membran dasar penghubung antara epidermis & dermis

 Fungsi : melekatkan epidermis & dermis, memberikan resistensi


terhadap (shearing) eksternal

 Merupakan penunjang epidermis,menentukan polaritas


pertumbuhan,menyusun pengaturan sitoskeleton pada sel basal,
memberi sinyal perkembangan & sebagai barier semipermeabel.

 Terdapat 3 jaringan supramolekuler: kompleks filamen tautan


hemidesmosome, membran dasar itu sendiri dan tautan fibril
Dermal Epidermal Junction
LAPISAN DERMIS
 Jaringan ikat berserabut, berfilamen dan difus ,memiliki jaringan
vaskular dan saraf

 Mengandung banyak sel : sel fibroblas, makrofag, sel mast, dan sel
sirkulasi limfosit, sel plasma & leukosit

 Membentuk kulit, memberi kelenturan, elastisitas & daya rentang

 Melindungi tubuh dari luka mekanik, mengikat air, membantu


pengaturan panas, dan termasuk reseptor dari stimulus sensorik.
LAPISAN DERMIS
 2 bagian utama:
a. pars papillare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi
ujung serat saraf dan pembuluh darah.
b. pars retikulare: mengandung serat-serat penunjang seperti
kolagen, elastin, dan retikulin, serta matriks
(dasar) ekstraseluler lainnya yang terdiri atas
cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat, di bagian ini juga terdapat fibroblas.
Matriks Jaringan Ikat Dermis
 Terdiri dari jaringan kolagen dan serabut elastis
 Kolagen memberikan daya rentang dan elastisitas kulit
 Kolagen tipe I :80-90% dari total kolagen dermis; tipe III:
8-12%,kolagen V: <5%
 Kolagen tipe VI berkaitan fibril dan ruang antar fibril,
berada lamina basal DEJ, pembuluh darah dan apendik
epidermal
 Kolagen tipe VII membentuk tautan fibril pada DEJ
Matriks Jaringan Ikat Dermis
 Jaringan ikat elastik :Jaring mikro molekul dalam jaringan
menyambung mulai dari lamina densa pada DEJ sampai
dermis , masuk kedalam jaringan ikat hipodermis

 Serabut elastik juga terdapat dalam dinding pembuluh


darah kulit dan limfatik dan dalam bungkus folikel rambut

 Jaringan ikat elastik mencapai ± 4% dari berat kering


protein matriks dermal
Matriks Jaringan Ikat Dermis
Komponen Selular Dermis
 Fibroblas, makrofag, dan sel mast

 Fibroblas dari mesenkimal bermigrasi melalui jaringan

 Monosit, makrofag dan dendrosit dermal: sistem fagositik


mononuklear

 Makrofag berasal dari sel prekursor sumsum


tulang,berdiferensiasi menjadi monosit masuk ke sirkulasi
darah,bermigrasi ke dermis mengalami diferensiasi lebih lanjut
Komponen Selular Dermis
VASKULARISASI KULIT
Nutrisi jaringan, pengaturan TD dan suhu,
Pembuluh
Darah perbaikan luka dan imunologis

Mikrosirkulasi : arteriol, sphincter prekapilaris,


kapiler arteri/vena,venul postkapilaris

P.D yang mensuplai dermis: cabang kecil


a.muskulokutaneus,menembus lemak bawah kulit
dan masuk ke dermis retikularis dalam,tersusun ke
pleksus arteriolar horizontal.
LIMFATIK
Mengatur tekanan dalam interstisial,membersihkan jaringan sel,
protein, lemak, bakteri, dan zat yang terurai

Aliran tgt gerakan jaringan oleh pulsasi arteri dan kontraksi otot
skala besar ,gerakan tubuh dan katup bikuspidalis mencegah
aliran kembali

Kapiler getah bening mengalir ke dalam pleksus horizontal


pembuluh getah bening yang lebih besar di dalam pleksus venul
subpapilaris.
Saraf dan Reseptor pada Kulit
 Saraf inderawi somatik dan saraf autonomik simpatik
 Berfungsi sebagai reseptor sentuhan, rasa sakit, gatal, dan
rangsang mekanik
 Kepadatan/tipe reseptor tergantung daerah,reseptor
padat pada daerah tidak berambut (areola, labia, dan glans
penis)
Pada manusia, ujung saraf bebas selalu terbungkus oleh
sel Schwann dan lamina basal, pada papila dermis
HIPODERMIS
 Suplai energi, melindungi kulit, dan memungkinkan mobilitas struktur,
serta memberi efek kosmetik

 Batas dermis retikular dalam dan hipodermis adalah transisi dari


jaringan ikat dermal fibrous yang dominan menjadi adiposa
subkutaneus

 Adiposit membentuk bagian sel dalam hipodermis, disusun dalam


lobus yang dibentuk oleh septa jaringan ikat fibrous.

Saraf, pembuluh darah, dan limfatik berada di dalam septa, dan


mensuplai daerah tersebut
Imunologi Kulit
Kulit sebagai sistem imun berfungsi memproteksi tubuh dari serangan
benda asing.
Sistem imun tubuh secara garis besar terbagi atas sistem imun non
spesifik dan spesifik.
Sistem imun non spesifik bertugas sebagai lini pertama melawan
benda asing.
Sistem imun non spesifik terbagi menjadi tiga jenis yaitu yang bersifat
fisik, larut, dan selular. Sedangkan sistem imun non spesifik terbagi latas
humoral dan selular.
Kulit itu sendiri termasuk dalam bagian sistem imun non spesifik yang
bersifat fisik
Kelenjar Tambahan pada kulit
(Adneksa kulit)
1. Kelenjar Kulit
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
- Kelenjar minyak (glandula sebacea)

2. Rambut
3. Kuku
KELENJAR KULIT
A. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Kelenjar ekrin (kecil, letak dangkal,sekret encer, paling
banyak di telapak tangan dan kaki, dahi dan aksila))
 Kelenjar apokrin (besar, letak lebih dalam, sekret
kental, terdapat di aksila, aerola mammae,pubis,labia
minora dan saluran telinga luar)
B. Kelenjar palit (glandula sebasea)
 Terletak di seluruh permukaan kulit, kecuali di telapak
tangan dan kaki
KELENJAR KULIT
KUKU
 Merupakan bagian terminal stratum
korneum yang menebal
 Bagian kuku yang terbenam dalam kulit
jari→ nail root
 Bagian yang terbuka di atas dasar
jaringan lunak kulit pada ujung jari → nail
plate
 Kulit tipis yang menutupi kuku di bagian
proksimal → eponikium
 Kecepatan tumbuh kuku ± 1mm/ minggu
RAMBUT
 Rambut tumbuh secara siklik
Terdapat 2 macam tipe rambut :
 Rambut Lanugo (halus, tidak
berpigmen, pada bayi)
 Rambut Terminal (banyak pigmen,
mempunyai medula, pada orang
dewasa)

 Terdapat 3 fase :
 Fase anagen (pertumbuhan): 2-6
tahun
 Fase katagen (involusi temporer)
 Fase telogen (istirahat) : berlangsung
beberapa bulan
TERIMAKASIH

You might also like