Professional Documents
Culture Documents
1. Anamnesa
RIWAYAT PENYAKIT / GEJALA :
· Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
· Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
· Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
· Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
· Respons terhadap pemberian bronkodilator
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam riwayat penyakit :
· Riwayat keluarga (atopi)
· Riwayat alergi / atopi
· Penyakit lain yang memberatkan
· Perkembangan penyakit dan pengobatan
2. Pemeriksaan Fisik (sesuai
dengan derajat serangan)
- inspeksi : pasien terlihat
gelisah, sesak napas dan
sianosis
- palpasi : tidak ada kelainan
yang nyata (pada serangan
berat dapat terjadi pulsus
paradoksus)
- perkusi : tidak ada kelainan
yang nyata
- auskultasi : ekspirasi
memanjang, wheezing.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Faal Paru
- spirometri (gold standart)
obstruksi jalan napas diketahui dari nilai
rasio VEP 1/KVP < 75% / VEP 1 < 80% nilai
prediksi.
- pemeriksaan APE (arus puncak ekspirasi)
b. uji provokasi bronkus
untuk menilai ada atau tidaknya hiperaktivitas bronkus.
c. Uji alergi (skin prick test)
untuk menilai ada tidaknya alergi
d. Petanda inflamasi
Penilaian semi-kuantitatif inflamasi saluran napas dapat dilakukan
melalui biopsi paru, pemeriksaan sel eosinofil dalam sputum, dan
kadar oksida nitrit udara yang dikeluarkan dengan napas. Analisis
sputum yang diinduksi menunjukkan hubungan antara jumlah eosinofil
dan Eosinophyl Cationic Protein (ECP) dengan inflamasi dan derajat
berat asma.
DD :
Dewasa : Anak – anak:
- PPOK - Benda asing di saluran
- CHF napas
- Batuk kronik akibat lain - Laringotrakeomalasia
- Disfungsi laring - Pembesaran kelenjar
- Obstruksi mekanis limfe
- Emboli paru