You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN DENGAN


DIAGNOSA “CA COLON”

OLEH : KELOMPOK IV
•AHMAD ZULFIKAR
•ASWAR
•IDAR
•GLADIS
•HERLISA
•IKAWATI
•IRMA ARSYAD
•MAYA PUTRI SARI
•MELATI
•PERAWATI
•SUNARDI
•NOVITASARI
•VONIYANTI
•ZUL QARNAIN
•Latar Belakang Masalah
Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai
organ apa saja di tubuh manusia. Bila menyerang di kolon, maka disebut kanker kolon, bila
mengenai di rektum, maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon maupun rektum
maka disebut kanker kolorektal. Kanker kolon sebagaimana sifat kanker lainnya, memiliki
sifat dapat tumbuh dengan relatif cepat, dapat menyusup atau mengakar (infiltrasi) ke
jaringan disekitarnya serta merusaknya, dapat menyebar jauh melalui kelenjar getah
bening maupun pembuluh darah ke organ yang jauh dari tempat asalnya tumbuh, seperti
ke lever, paru-paru, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani
dengan baik.
Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah salah satu dari penyakit kanker
dengan prevalensi yang cukup tinggi. Jumlah penderita kanker usus besar dan rektum
cukup banyak di Indonesia, khususnya di perkotaan. Kanker usus besar merupakan jenis
kanker ketiga terbanyak di Indonesia menurut Depkes dengan jumlah kasus 1,8 dalam
100.000 penduduk (RS Dharmais, n.d). Rahmianti (2013) menuliskan, sekitar 608.000
orang di dunia meninggal akibat kanker kolorektal setiap tahun menurut World Healh
Organization (WHO), sedangkan di Indonesia sendiri,pada setiap tahunnya sekitar 1.666
orang meninggal akibat kanker kolorektal. Faktor resiko kanker kolorektal lebih sering
terdapat pada gaya hidup masyarakat di perkotaan, diantaranya ialah obesitas, diet tinggi
lemak, konsumsi daging merah, konsumsi makanan olahan, kurangnya konsumsi buah dan
sayur, konsumsi alkohol, merokok dan kurangnya olahraga secara teratur dan terukur
(Newton, 2009).
•Definisi
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan
kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan
langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
(metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan
mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2009). Kanker
kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal atau neoplasma yang muncul dari
jaringan epithelial dari colon (Brooker, 20011). Colorectal Cancer atau dikenal sebagai Ca.
Colon atau Kanker Usus Besar adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon,
rektum, dan appendix (usus buntu).
•PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI

Diet

Kelainan Kolon

Genetik
•Manifestasi Klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi
segmen usus tempat kanker berlokasi. Gejala paling menonjol adalah perubahan
kebiasaan defekasi. Pasase darah dalam feses gejala paling umum kedua. Gejala
dapat juga anemia yang tidak diketahui penyebabnya, anoreksi, atau penurunan
berat badan dan keletihan. Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah
kanan adalah nyeri dangkal abdomen dan melena (feses hitam, seperti ter). Gejala
yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kiri adalah yang berhubungan
dengan obstruksi (nyeri abdomen dan kram, penipisan feses, konstipasi dan
distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses. Gejala yang dihubungakan
dengan lesi rektal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi,
konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah.
• Komplikasi
Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:
1. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau
lengkap.
2. Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran
langsung.
3. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar
kolon yang menyebabkan hemorragi.
4. Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.

Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi
2. Foto Dada
3. USG
4. LAB
5. Scan
6. Histopatologi
KONSEP KEPERAWATAN
•Identitas : Meliputi nama dan alamat, Jenis kelamin , Umur: paling sering menyerang
orang yang berusia lebih dari 40 tahun, Pekerjaan
•Pengkajian Riwayat Keperawatan
•Keluhan utama : pada pasien Ca Colon biasanya nyeri hebat pada
bagian perut skala 10
•Riwayat Kesehatan Sekarang
•Riwayat Kesehatan Sebelumnya:
•Riwayat Kesehatan Keluarga:
•Riwayat Sosial Ekonomi
•Riwayat Psikologi
•Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda Ca Colon tergantung pada letak tumor.Tanda-tanda yang biasanya terjadi
adalah :
•Perdarahan pada rektal
•Anemia
•Perubahan feces
Kemungkinan darah ditunsjukan sangat kecil atau lebih hidup seperti mahoni atau bright-
red stooks. Darah kotor biasanya tidak ditemukan tumor pada sebelah kanan kolon tetapi
biasanya (tetapi bisa tidak banyak) tumor disebelah kiri kolon dan rektum.
Hal pertama yang ditunjukkan oleh Ca Colon adalah : teraba massa,pembuntuan kolon
sebagian atau seluruhnya,perforasi pada karakteristik kolon dengan distensi abdominal dan
nyeri
•Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul:

•Diagnosa Pre Operasi


•Nyeri kronis berhubungan dengan kompresi tumor pada ujung saraf nyeri di dinding kolon
•Keletihan berhubungan dengan anemia karena adanya perdarahan intestinal dan feses
bercampur darah
•Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi yang tidak adekuat
•Gangguan Pola eliminasi BAB berhubungan dengan Konstipasi
•Cemas berhubungan dengan diagnosis kanker, ancaman kematian

•Diagnosa Post Operasi


•Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan intervensi bedah kolostomi
•Risiko infeksi berhubungan dengan luka paca bedah kolostomi
1 Nyeri Kronis  Comfort level Pain Manajemen
berhubungan dengan  Pain control - Monitor kepuasan
kompresi tumor pada  Pain level
ujung saraf nyeri di pasien terhadap
Setelah dilakukan manajemen nyeri
dinding kolon
DS: tindakan keperawatan - Tingkatkan istirahat
- kelelahan selama …. nyeri kronis dan tidur yang
- takut untuk injuri pasien berkurang dengan adekuat
ulang kriteria hasil: - Kelola anti analgetik
DO: - Tidak ada gangguan ...........
- atropi otot tidur - Jelaskan pada pasien
- Gangguan aktifitas - Tidak ada gangguan penyebab nyeri
- Anoreksia konsentrasi - Lakukan tehnik
- Perubahan pola tidur - Tidak ada gangguan nonfarmakologis
hubungan (relaksasi, masase
interpersonal punggung)
- Tidak ada ekspresi
menahan nyeri dan
ungkapan secara
verbal
- Tidak ada tegangan
otot
2 Keletihan berhubungan  Activity Tollerance Energy Management
dengan anemia karena  Energy Conservation - Monitor respon
adanya perdarahan  Nutritional Status: kardiorespirasi
intestinal dan feses Energy terhadap aktivitas
bercampur darah Setelah dilakukan (takikardi, disritmia,
DS: tindakan keperawatan dispneu, diaphoresis,
- Gangguan selama …. pucat, tekanan
konsentrasi Kelelahan/keletihan pasien hemodinamik dan
- Tidak tertarik pada teratasi dengan kriteria jumlah respirasi)
lingkungan hasil: - Monitor dan catat pola
- Meningkatnya - Kemampuan aktivitas dan jumlah tidur pasien
komplain fisik adekuat - Monitor lokasi
- Kelelahan - Mempertahankan ketidaknyamanan atau
- Secara verbal nutrisi adekuat nyeri selama bergerak
menyatakan kurang - Keseimbangan dan aktivitas
energi aktivitas dan istirahat - Instruksikan pada
DO: - Mempertahankan pasien untuk mencatat
- Penurunan interaksi sosial tanda-tanda dan gejala
kemampuan - Mengidentifikasi kelelahan
- Ketidakmampuan faktor-faktor fisik dan - Ajarkan tehnik dan
mempertahankan psikologis yang manajemen aktivitas
rutinitas menyebabkan untuk mencegah
- Ketidakmampuan kelelahan kelelahan
mendapatkan energi - Mempertahankan - Jelaskan pada pasien
sesudah tidur kemampuan untuk hubungan kelelahan
konsentrasi dengan proses penyakit
3 Ketidakseimbangan nutrisi  Nutritional status: - Kaji adanya alergi makanan
kurang dari kebutuhan tubuh Adequacy of nutrient - Kolaborasi dengan ahli gizi
Berhubungan dengan intake  Nutritional Status : food untuk menentukan jumlah
tidak adekuat and Fluid Intake kalori dan nutrisi yang
DS:  Weight Control dibutuhkan pasien
- Nyeri abdomen Setelah dilakukan tindakan - Yakinkan diet yang dimakan
- Muntah keperawatan selama….nutrisi mengandung tinggi serat
- Kejang perut kurang teratasi dengan untuk mencegah konstipasi
- Rasa penuh tiba-tiba indikator: - Ajarkan pasien bagaimana
setelah makan - Albumin serum membuat catatan makanan
DO: - Pre albumin serum harian.
- Diare - Hematokrit - Monitor adanya penurunan
- Rontok rambut yang - Hemoglobin BB dan gula darah
berlebih - Total iron binding capacity - Monitor turgor kulit
- Kurang nafsu makan - Jumlah limfosit - Monitor kekeringan, rambut
- Bising usus berlebih kusam, total protein, Hb dan
- Konjungtiva pucat kadar Ht
- Denyut nadi lemah - Monitor mual dan muntah
- Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
- Informasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat
nutrisi
4 Gangguan Pola eliminasi  Bowel elimination Constipation/ Impaction
BAB berhubungan dengan  Hydration Management
Konstipasi Setelah dilakukan tindakan - Monitor tanda dan gejala
DS: keperawatan konstipasi
- Nyeri perut selama….Konstipasi teratasi - Monior bising usus
- Ketegangan perut dengan indikator - Monitor feses: frekuensi,
- Anoreksia - Mempertahankan bentuk konsistensi dan volume
- Perasaan tekanan pada feses lunak setiap 1-3 hari - Konsultasi dengan dokter
rectum - Bebas dari tentang penurunan dan
- Peningkatan tekanan ketidaknyamanan dan peningkatan bising usus
abdominal konstipasi - Monitor tanda dan gejala
DO: - Mengidentifikasi indicator ruptur usus/peritonitis
- Feses dengan darah segar untuk mencegah konstipasi - Jelaskan etiologi dan
- Perubahan pola BAB rasionalisasi tindakan
- Feses berwarna gelap terhadap pasien
- Penurunan frekuensi BAB - Identifikasi faktor
- Penurunan volume feses penyebab dan kontribusi
- Distensi abdomen konstipasi
- Bising usus hipo/hiperaktif - Dukung intake cairan
- Kolaborasikan pemberian
laksatif
5 Kecemasan berhubungan  Kontrol kecemasan - Gunakan pendekatan yang
dengan ancaman kematian  Koping menenangkan
DO/DS: Setelah dilakukan asuhan - Nyatakan dengan jelas
selama …………… kecemasan harapan terhadap pelaku
- Insomnia klien teratasi dgn kriteria hasil: pasien
- Kontak mata kurang - Klien mampu - Jelaskan semua prosedur
- Kurang istirahat mengidentifikasi dan dan apa yang dirasakan
- Berfokus pada diri mengungkapkan gejala selama prosedur
sendiri cemas - Temani pasien untuk
- Iritabilitas - Mengidentifikasi, memberikan keamanan dan
- Takut mengungkapkan dan mengurangi takut
- Penurunan TD dan menunjukkan tehnik untuk - Berikan informasi faktual
denyut nadi mengontol cemas mengenai diagnosis,
- Diare, mual, kelelahan - Vital sign dalam batas tindakan prognosis
- Gangguan tidur normal - Libatkan keluarga untuk
- Anoreksia, mulut kering - Postur tubuh, ekspresi mendampingi klien
- Peningkatan TD, denyut wajah, bahasa tubuh dan - Instruksikan pada pasien
nadi, RR tingkat aktivitas untuk menggunakan tehnik
- Kesulitan bernafas menunjukkan berkurangnya relaksasi
- Bingung kecemasan - Dengarkan dengan penuh
- Bloking dalam perhatian
pembicaraan - Identifikasi tingkat
- Sulit berkonsentrasi kecemasan
- Kelola pemberian obat anti
cemas
6 Kerusakan integritas kulit  Tissue integrity : skin and - Anjurkan pasien untuk
berhubungan dengan mucous membranes menggunakan pakaian yang
intervensi bedah kolostomi  Wound healing : primary longgar
DO: and secondary intention - Jaga kulit agar tetap bersih
Setelah dilakukan tindakan dan kering
- Kerusakan jaringan
keperawatan selama …. - Mobilisasi pasien (ubah
(membran mukosa,
kerusakan integritas jaringan posisi pasien) setiap dua
integumen, subkutan)
pasien teratasi dengan kriteria jam sekali
hasil: - Monitor kulit akan adanya
- Perfusi jaringan normal kemerahan
- Tidak ada tanda-tanda - Monitor aktivitas dan
infeksi mobilisasi pasien
- Ketebalan dan tekstur - Monitor status nutrisi pasien
jaringan normal - Observasi luka : lokasi,
- Menunjukkan pemahaman dimensi, kedalaman luka,
dalam proses perbaikan karakteristik,warna cairan,
kulit dan mencegah granulasi, jaringan nekrotik,
terjadinya cidera berulang tanda-tanda infeksi lokal,
- Menunjukkan terjadinya formasi traktus
proses penyembuhan luka - Ajarkan pada keluarga
tentang luka dan perawatan
luka
- Lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril
7 Risiko infeksi berhubungan  Immune Status - Pertahankan teknik aseptif
dengan luka paca bedah  Knowledge : Infection - Batasi pengunjung bila
kolostomi control perlu
Faktor-faktor risiko :  Risk control - Cuci tangan setiap sebelum
- Prosedur Infasif Setelah dilakukan tindakan dan sesudah tindakan
- Kerusakan jaringan dan keperawatan selama…… keperawatan
peningkatan paparan pasien tidak mengalami infeksi - Gunakan baju, sarung
lingkungan dengan kriteria hasil: tangan sebagai alat
- Malnutrisi - Klien bebas dari tanda dan pelindung
- Peningkatan paparan gejala infeksi - Tingkatkan intake nutrisi
lingkungan patogen - Menunjukkan kemampuan - Berikan terapi
- Imonusupresi untuk mencegah timbulnya antibiotik:.............................
- Tidak adekuat infeksi ....
pertahanan sekunder - Jumlah leukosit dalam - Monitor tanda dan gejala
(penurunan Hb, batas normal infeksi sistemik dan lokal
Leukopenia, penekanan - Inspeksi kulit dan membran
respon inflamasi) mukosa terhadap
- Penyakit kronik kemerahan, panas, drainase
- Imunosupresi - Monitor adanya luka
- Malnutrisi - Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
- Kaji suhu badan pada
pasien neutropenia setiap 4
jam
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA CA COLON

•Pengkajian

Contoh kasus:
1. Biodata Pasien
Nama : Tn. A, Umur 35 th, Agama Islam, Pendidikan Sarjana, Pekerjaan PNS, Status Pernikahan
Menikah, Alamat Kalirejo, Lampung Tengah, Tanggal Masuk RS Sabtu, 05 Mei 2018, Diagnosa
Medis : Ca. Colon
2. Keluhan utama :Nyeri hebat pada bagian perut
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal 5 Mei 2018 akibat mengalami penyakit Ca. Colon. Klien datang
ke RSUD Pringsewu diantar oleh keluarganya melalui IGD, pada tanggal 5 Mei 2018, dengan
keluhan nyeri pada abdomen, kram perut, pola defekasi bermasalah, sering sembelit, feses berwarna
kehitaman dan kadang disertai darah merah segar, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, dan
cepat letih.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan, hanya saja tidak
terlalu suka sayuran. + 4 tahun yang lalu klien pernah terkena penyakit thypoid sampai diopname.
Klien pernah mengalami kecelakaan motor namun tidak fatal. Keluarga klien mengatakan bahwa
klien hampir setiap hari mengkonsumsi daging hewan, jarang makan sayur, dan klien mempunyai
riwayat peminum / alkoholic.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien menjelaskan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan yang
umumnya menyerang, seperti DM, Asma, Hipertensi.
Basic Promoting physiology of Health
•Tidur dan istirahat
Sebelum sakit lama tidur klien 7-8 jam/hari, hanya dipergunakan untuk tidur malam karena klien
jarang sekali tidur siang dan tidak ada gangguan dalam tidur. Saat sakit lama tidur klien hanya 5
jam dengan tidur siang selama 1 jam. Klien kadang-kadang kesulitan tidur di rumah sakit karena
nyeri yang dialami klien, klien tampak lemah.
•Kenyamanan dan nyeri
Klien merasakan nyeri pada perutnya dalam 2 bulan belakangan ini. Nyeri akan lebih terasa
menyakitkan jika beraktifitas dan saat defekasi, dan akan berkurang saat klien beristirahat. Region
nyeri yaitu pada abdomen bagian bawah (dessendens bawah). Skala nyeri klien 8, raut muka klien
tampak menahan nyeri.
•Nutrisi
Sebelum sakit, frekuensi makan Tn. A tidak teratur dikarenakan kesibukan jam kerja yang
mengakibatkan sering telat makan. Berat badan klien 68 kg. Berat badan dalam 2 bulan terakhir
turun drastis menjadi 57 kg. Jenis makanan yang paling sering dikonsumsi klien yaitu daging
hewan dan makanan cepat saji (sate & gulai). Klien tidak suka sayuran, dan tidak memiliki
pantangan terhadap makanan apapun. Klien tidak pernah mengalami operasi gastrointestinal. Saat
sakit, klien hanya mengkonsumsi nasi lembek, sayuran hijau, buah tapi jarang habis karena klien
mual, tidak nafsu makan, & klien tidak makan yang pedas & berminyak. Diet di rumah sakit adalah
diet rendah lemak hewani dan tinggi serat. Kebutuhan pemenuhan nutrisi dibantu oleh
keluarganya.bibir nampak kering dan pucat
•Psiko sosio budaya dan spiritual :

Psikologis : Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah gelisah. Cara
mengatasi gelisahnya klien dihibur keluarga. Dukungan yang diberikan oleh keluarga
sangat baik, keluarga memberikan semangat kepada klien agar klien selalu berdo’a
supaya cepat sembuh. Rencana klien setelah masalah terselesaikan adalah istirahat di
rumah. Klien juga mengatakan bahwa ia cemas dengan penyakitnya. Klien takut akan
perubahan status kesehatannya. Klien mengatakan sering sulit berkonsetrasi.
Sosial : Aktivitas atau peran di masyarakat adalah sebagai anggota RT 5 Kalirejo.
Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah lingkungan yang kotor. Cara
mengatasinya dengan melakukan kegiatan kerja bakti.
Budaya : Budaya yang diikuti klien adalah budaya jawa. Kebudayaan yang dianut tidak
merugikan kesehatannya.
Spiritual : Aktivitas ibadah sehari-hari sholat 5 waktu. Kegiatan keagamaan yang biasa
dilakukan adalah yasinan. Keyakinan klien tentang masalah kesehatan yang sekarang
sedang dialami : klien yakin akan dirinya pasti sembuh.
•Diagnosa keperawatan :
•Nyeri kronis berhubungan dengan kompresi tumor pada ujung
saraf nyeri di dinding kolon
•Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat
•Cemas berhubungan dengan diagnosis kanker, ancaman kematian
•Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 DS :  Comfort level Pain Manajemen
-Klien mengatakan  Pain control - Monitor kepuasan
perutnya sangat sakit  Pain level pasien terhadap
bagian bawah Setelah dilakukan manajemen nyeri
-Klien mengatakan tindakan keperawatan - Tingkatkan istirahat
perutnya bertambah selama 3x24 jam, nyeri dan tidur yang adekuat
sakit saat bergerak kronis pasien berkurang - Kelola Obat anti
-Klien mengatakan dengan kriteria hasil: analgetik
nyeri hilang timbul - Tidak ada gangguan - Jelaskan pada pasien
DO : tidur penyebab nyeri
klien tampak meringis - Tidak ada gangguan - Lakukan tehnik
kesakitan konsentrasi nonfarmakologis
-Klien tampak gelisah - Tidak ada gangguan (relaksasi, masase
-Skala nyeri klien 8 hubungan punggung)
-Klien tampak tidak interpersonal
nyaman dengan - Tidak ada ekspresi
perutnya menahan nyeri dan
ungkapan secara
verbal
- Tidak ada tegangan
otot
2 Ketidakseimbangan nutrisi  Nutritional status: - Kaji adanya alergi
kurang dari kebutuhan Adequacy of nutrient makanan
tubuh Berhubungan dengan  Nutritional Status : food - Kolaborasi dengan ahli gizi
intake tidak adekuat and Fluid Intake untuk menentukan jumlah
DS :  Weight Control kalori dan nutrisi yang
-Klien mengatakan tidak Setelah dilakukan tindakan dibutuhkan pasien
nafsu makan keperawatan selama 3x24 - Yakinkan diet yang
-Klien mengatakan jam.nutrisi kurang teratasi dimakan mengandung
tubuhnya lemas dengan indikator: tinggi serat untuk
-Klien mengatakan lidahnya - Albumin serum mencegah konstipasi
terasa pahit - Pre albumin serum - Ajarkan pasien bagaimana
DO : - Hematokrit membuat catatan makanan
-Klien tampak lemas - Hemoglobin harian.
-Bibir klien tampak - Total iron binding capacity - Monitor adanya penurunan
kering & pucat - Jumlah limfosit BB dan gula darah
-BB turun + 11 kg selama - Monitor turgor kulit
sakit - Monitor kekeringan,
rambut kusam, total
protein, Hb dan kadar Ht
- Monitor mual dan muntah
- Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
- Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
3 Kecemasan berhubungan  Kontrol kecemasan - Gunakan pendekatan yang
dengan ancaman kematian  Koping menenangkan
DS : Setelah dilakukan asuhan - Nyatakan dengan jelas
-klien mengatakan cemas selama 3x24 jam kecemasan harapan terhadap pelaku
dengan penyakitnya klien teratasi dgn kriteria hasil: pasien
-klien mengatakan kesulitan - Klien mampu - Jelaskan semua prosedur
saat berkonsentrasi mengidentifikasi dan dan apa yang dirasakan
DO : mengungkapkan gejala selama prosedur
-Gangguan tidur/insomnia cemas - Temani pasien untuk
-bingung - Mengidentifikasi, memberikan keamanan dan
-kontak mata kurang mengungkapkan dan mengurangi takut
menunjukkan tehnik untuk - Berikan informasi faktual
mengontol cemas mengenai diagnosis,
- Vital sign dalam batas tindakan prognosis
normal - Libatkan keluarga untuk
- Postur tubuh, ekspresi mendampingi klien
wajah, bahasa tubuh dan - Instruksikan pada pasien
tingkat aktivitas untuk menggunakan tehnik
menunjukkan relaksasi
berkurangnya kecemasan - Dengarkan dengan penuh
perhatian
- Identifikasi tingkat
kecemasan
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan
Kesimpulan
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang
tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis
lainnya,baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh(metastasis).
Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA,
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi
lainnya (Gale,2000).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon
(Brooker, 2001). Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle& Langman, 2000).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada
kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya(Tambayong, 2000).
SEKIAN &
TERIMA KASIH

You might also like