You are on page 1of 16

OLEH :

D IV KEPERAWATAN MALANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
 Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau

tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa ( Sjamsuhidajat& Dee
Jong, 2011).

 Fraktur os radius dan fraktus os ulna adalah trauma yang terjadi pada bagian

tungkai depan. Kadang kala sering terjadi fraktur yang terbuka, hal ini sering
terjadi karena trauma terjadi pada lapisan jaringan yang tipis dan lembut (Alex,
2011).
 Fraktur akibat peristiwa trauma

Jika kekuatan langsung mengenai tulang maka dapat terjadi patah pada tempat yang terkena, hal ini
juga mengakibatkan kerusakan pada jaringan lunak disekitarnya. Jika kekuatan tidak langsung
mengenai tulang maka dapat terjadi fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang terkena dan
kerusakan jaringan lunak ditempat fraktur mungkin tidak ada.

 Fraktur dapat disebabkan oleh trauma, antara lain :

 Trauma langsung

Bila fraktur terjadi ditempat dimana bagian tersebut terdapat ruda paksa, misalnya : benturan atau
pukulan pada tulang yang mengakibatkan fraktur.

 Trauma tidak langsung

Misalnya pasien jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi, dapat terjadi fraktur pada
pergelangan tangan, suprakondiskuler, klavikula.
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gandusari
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam

2. Keluhan utama (saat pengkajian)


Keluarga mengatakan pasien di jambret kemudian jatuh terseret sepeda motor
3. Riwayat Penyakit Sekarang (termasuk mekanisme trauma apabila pasien mengalami
trauma)

Keluarga mengatakan pasien berangkat ke pasar wlingi untuk belanja keperluan


selamatan di rumah nya, pasien berangkat ke pasar wlingi bersama dengan cucunya.
Menurut keterangan keluarga, cucunya sudah merasa bahwa di ikuti oleh penjambret
sejak sebelum ke pasar, kemudian saat hendak pulang penjambret mulai melakukan
aksinya. Penjambret mengambil kalung pasien yang menyebabkan pasien jatuh hingga
terseret sepeda motor.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki riwayat kesehatan masa lalu
Tekanan darah : 176/105 mmHg
Nadi : 96x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 36 derajat celcius
GCS : E : 4 V: 5 M: 6
1. Kepala :
Ada hematom di dahi kanan, open wound di pipi kanan atas, bengkak di bibir kanan
atas, abrasi di telinga kiri, pasien kesulitan berkomunikasi karena bengkak di
bibirnya
2. Leher : ada luka abrasi di leher sebelah kiri
3. Bahu : ada luka abrasi di bahu kanan atas
4. Dada :
Jantung
I : pergerakan dinding dada simetris, lesi (-), edema (-), warna cokelat
P : nyeri (-), simetris, massa dan lesi (-)
P : dullness/pekak
A :bunyi jantung lup dub / tunggal
Paru-paru
I : bentuk dada normal, simetris, pergerakan dinding dada simetris
P : nyeri tekan (-), ekspansi dada simetris, vokal fremitus : bergetar
P : bunyi suara paru : sonor
A : bunyi paru : vesikuler

Perut :
I : warna cokelat, ikterik (-), distensi (-), lesi (-)
P : normal
P : suara timpani
A : bising usus ada
5. Genitalia :
normal tidak ada masalah
6. Punggung :
tidak ada deformitas, tidak ada memar, tidak ada bengkak, tidak ada laserasi
7. Panggul :
tidak ada deformitas, tidak ada memar, tidak ada bengkak, tidak ada laserasi
8. Tangan :
ada abrasi di jari tangan, fraktur di pergelangan tangan kiri, ada bengkak di siku kiri,
tangan kanan bisa di gerakkan dengan normal
9. Kaki :
ada abrasi di jari kaki, kedua kaki bisa di gerakkan dengan normal
Masalah keperawatan :

1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik

2. Gangguan mobilitas fisik b/d gangguan muskuloskeletal, kerusakan integritas struktur


tulang , penurunan kekuatan otot
No Tanggal Jam Tindakan
1 5 Februari 08.00 - Melakukan pengkajian awal pasien dan triage
2019 - Menentukan dx medis o/ dokter dan tindakan selanjutnya
08.05 - Melakukan rawat luka dan pemberian salep pada luka
08.15 - Memasang infus dan mengambil darah untuk cek DL, ot/pt, ur/cr
08.25 - Memberikan O2 NC 4 lpm
- Melakukan pembidaian pada tangan kiri
08.40 - Meng- KIE keluarga pasien terkait kondisi pasien dan tindakan
selanjutnya yang akan dilakukan
08.50 - Memberikan obat / terapi
1. Infus NS rehidrasi 500 cc + lanjut 20 tpm
2. Inj. Ranitidine 50 mg
3. Inj. Ketorolac 30 mg
4. Inj. Piracetam 3 gr
09.20 - Foto rontgent antebrachi AP/lateral, cranium AP, thorax AP, Cranium
14.00 - lateral
Melakukan EKG
15.15 - Mengantar pasien pindah ke ruangan Bougenvile untuk rencana
operasi esok hari
Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan
berkah bagi kita semua

terimakasih

You might also like