You are on page 1of 31

LOGO

HOSPITALISASI

ERNA RAHMA YANI


POLTEKKES KEMENKES MALANG
DEFINISI
 Proses (terencana atau tidak, kondisi
darurat) yang mengharuskan
seseorang/anak tinggal di Rumah sakit
(Ball and Bindler, 2003)

 Masuknya individu ke RS karena alasan:


pemeriksaan diagnostik, prosedur
tindakan, pembedahan,
kegawatdaruratan, pemberian medikasi
www.themegallery.com

dan stabilisasi (Costello, 2008)


HOSPITALISASI

STRESS

1 ANAK
www.themegallery.com

2 KELUARGA

Company Logo
REAKSI HOSPITALISASI
PADA ANAK
www.themegallery.com

Company Logo
STRESSOR HOSPITALISAS
(Hockenberry & Wilson, 2007)I

PERPISAHAN DENGAN ORANGTUA

TAKUT AKAN HAL YANG TIDAK DIKETAHUI

KEHILANGAN KONTROL & OTONOMI

INJURI PADA TUBUH: nyeri, mutilasi


www.themegallery.com

TAKUT KEMATIAN

Company Logo www.themegallery.com


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI
HOSPITALISASI PADA ANAK
(Hockenberry & Wilson, 2007)

Usia perkembangan anak


Pengalaman tentang sakit,
perpisahan & hospitalisasi
Keterampilan koping
Diagnosis penyakit
Support system
www.themegallery.com

Company Logo
REAKSI PADA BAYI

PERPISAHAN

Gangguan pembentukan rasa percaya


dan kasih sayang:
 Stranger anxiety
 Separation anxiety
(Menangis, marah, banyak bergerak, ekspresi
www.themegallery.com

wajah tidak menyenangkan)

Company Logo www.themegallery.com


REAKSI pada TODDLER (2-3 th)

 Konsep tentang anggota tubuh


masih terbatas
 Konsep sehat sakit masih terbatas
 Sumber stress utama: perpisahan
www.themegallery.com

Company Logo
RESPONS PERILAKU PADA TODDLER

 TAHAP PROTES
 Menangis, menjerit, memanggil orangtua,
menolak perhatian orang lain

 TAHAP PUTUS ASA (DESPAIR)


 Tangisan berkurang, tidak aktif, penurunan
minat, sedih, apatis
www.themegallery.com

 TAHAP DETACHMENT
 Secara samar mulai menerima perpisahan,
membina hubungan yang dangkal, mulai
menerima lingkungan
Company Logo
DAMPAK PEMBATASAN GERAK

 Kehilangan kemampuan kontrol diri


 Tergantung pada lingkungan
 Mengalami regresi/ kemunduran
perkembangan
www.themegallery.com

Company Logo
DAMPAK PERLUKAAN

 Tindakan invasif menimbulkan rasa


nyeri

 Anak mengkomunikasikan rasa


nyeri dengan: menangis, menggigit
bibir, memukul
www.themegallery.com

Company Logo
REAKSI PADA ANAK PRA SEKOLAH
 Perpisahan:
 Lingkungan rumah
 Permainan
 Teman bermain
 Kehilangan kontrol terhadap dirinya
 Kehilangan kekuatan diri
 Persepsi sakit sebagai hukuman,
sehingga merasa malu, takut
www.themegallery.com

bersalah
 Ancaman terhadap inegritas
tubuhnya
Company Logo
 Reaksi:
 Menolak makan
 Sering bertanya
 Menangis lirih
 Tidak kooperatif
 Agresif: ekspresi verbal, berntak, menolak
kerjasama
www.themegallery.com

Company Logo
REAKSI PADA USIA SEKOLAH
 Cemas perpisahan dengan keluarga
dan kelompok sosialnya
 Anak kehilangan kontrol akibat
pembatasan aktifitas
 Dampak kehilangan kontrol:
 Perubahan peran keluarga
 Kehilangan kelompok sosial
 Takut mati dan kelemahan fisik
www.themegallery.com

Company Logo
 Reaksi terhadap perlukaan/rasa
nyeri:
 Komunikasi secara verbal atau non verbal
(ekspresi)
:

 Kontrol perilaku terhadap nyeri


 Menggigit bibir
www.themegallery.com

 Memegang sesuatu dengan erat

Company Logo
REAKSI PADA MASA REMAJA (12-18 th)

 Cemas perpisahan dengan teman


sebaya
 Kehilangan kontrol dan
ketergantungan pada oranglain
akibat pembatasan aktifitas
 Reaksi:
 Menolak perawatan/tindakan
 Tidak kooperatif
www.themegallery.com

 Menarik diri
 Menolak kehadiran orang lain

Company Logo
REAKSI HOSPITALISASI
PADA ORANGTUA
www.themegallery.com

Company Logo
PERASAAN CEMAS & TAKUT
 Prosedur yang menyakitkan anak
 Takut kehilangan
 Berduka
 Informasi buruk
 Pengalaman

 REAKSI:
 Menangis
www.themegallery.com

 Sering bertanya, mengulang pertanyaan


 Gelisah, ekspresi wajah tegang
 Marah
Company Logo
PERASAAN SEDIH
 Anak dengan penyakit terminal
 Menghadapi anak menjelang ajal
 Orangtua dituntut:
 Berada di samping anak, memberikan
bimbingan spiritual sementara ia merasa
tidak berdaya, terpukul, sedih

 Perilaku: isolasi, menolak orang


www.themegallery.com

lain, tidak kooperatif dengan


petugas

Company Logo
PERASAAN FRUSTASI
 Anak dirawat cukup lama, tidak ada
perubahan
 Dukungan psikologis tidak ademuat

 Perilaku: tidak kooperatif, putus


asa, menolak tindakan, pulang
paksa
www.themegallery.com

Company Logo
REAKSI HOSPITALISASI
PADA SIBLING
www.themegallery.com

Company Logo
REAKSI SIBLING
 Marah: kehilangan perhatian
orangtua
 Cemburu: orangtua selalu
mengutamakan saudara yang sakit
 Benci pada saudara
 Perasaan bersalah
 Takut dan cemas
 Sepi
www.themegallery.com

Company Logo
PRINSIP ASUHAN
www.themegallery.com

Company Logo
1. Memperkeil perpisahan
2. Memperkecil kehilangan kontrol
3. Memperkecil cidera
4. Pengkajian dan manajemen nyeri
5. Bermain untuk mengurangi stress
6. Memperbesar keuntungan
hospitalisasi
7. Dukungan anggota keluarga
www.themegallery.com

Company Logo
BERIKAN PADA KELUARGA
 Support
 Informasi akurat, berulang-ulang,
jelas sesuai permintaan
 Partisipasi dalam perawatan
www.themegallery.com

Company Logo
MENGURANGI DAMPAK PERPISAHAN

 Perawatan rooming in
 Beri kesempatan orangtua untuk
melihat anak setiap saat
 Mempertahankan kontak dengan
teman sekolah dan guru
www.themegallery.com

Company Logo
MENCEGAH KEHILANGAN KONTROL
 Hindari pembatasan fisik jika anak
kooperatif
 Buat jadwal prosedur terapi,
latihan, bermain dan aktifitas
 Beri kesempatan anak untuk
mengambil keputusan dalam
intervensi keperawatan
www.themegallery.com

Company Logo
MENGURANGI RASA TAKUT
 Persiapkan psikologis orangtua
dalam prosedur yang menimbulkan
nyeri
 Lakukan dengan bermain
 Hadirkan orangtua saat tindakan
 Tunjukkan sikap empati
 Lakukan persiapan khusus untuk
tindakan khusus
www.themegallery.com

Company Logo
MAKSIMALKAN MANFAAT
HOSPITALISASI
 Membantu peran orangtua dalam
tumbuh kembang anak
 Media belajar bagi orangtua
 Meningkatkan kemampuan kontrol
diri dalam pengambilan keputusan
 Fasilitasi anak tetap menjaga
hubungan sosial dengan teman
sekolah atau sesama klien
www.themegallery.com

Company Logo
PERSIAPAN HOSPITALISASI
 Persiapkan ruang rawat sesuai
tahap tumbuh kembang anak
 Orientasi sebelum dirawat:
 Kenalkan perawat
 Ruang dan fasilitas
 Klien lain
 Identitas pada anak
 Aturan RS
www.themegallery.com

Company Logo
LOGO

www.themegallery.com

You might also like