You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SISTEM
KARDIOVASKULER
GAGAL JANTUNG
KELOMPOK 3
ASRIANI 1811165804
DESI ASMAN 1811165606
DEVI AFRIZA 1811165599
HETTY YULIANA 1811165792
OKVI MAWARNI 1811165633
RAHMAT ISTHADI 1811165589
RINA ZULISTIN 1811165023
SALAWATY 1811165795
SURYANI 1811165793
TAHUDDIN BADULLAH S 1811165629
WIWIT RADIKA 1811165796
DEFINISI
Gagal Jantung didefenisikan sebagai ketidakmampuan
jantung memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Sering disebut juga
dengan Congestive Heart Failure (CHF) karena umumnya
pasien mengalami kongesti pulmonal dan perifer (Smeltzer et
al., 2010).
ETIOLOGI
 Kelainan Otot Jantung
 Aterosklerosis Koroner
 Hipertensi sistemik atau pulmonal
 Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif
 Penyakit jantung lain
 Faktor sistemik
 Aritmia
 Infeksi sistemik dan infeksi paru-paru
 Emboli paru
KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural jantung Klasifikasi berdasarkan kapasitas fungsional (NYHA)
(ACC/AHA)
Stadium A Kelas I
Memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi gagal Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik
jantung. sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.

Stadium B Kelas II
Telah terbentuk penyakit struktur jantung yang berhubungan Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat istrahat,
dengan perkembangan gagal jantung, tidak terdapat tanda namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi
atau gejala. atau sesak nafas.

Stadium C Kelas III


Gagal jantung yang simtomatik berhubungan dengan penyakit Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat
struktural jantung yang mendasari. istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi
atau sesak.
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung struktural lanjut serta gejala gagal jantung Tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa keluhan. Terdapat gejala
yang sangat bermakna saat istirahat walaupun sudah saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas.
mendapat terapi medis maksimal (refrakter)
MANIFESTASI KLINIS
Gagal Jantung Gagal Jantung
Kiri: Kanan:
Dispneu
Orthopnhea Oedem perifer
Paroximal Peningkatan BB
nokturnal Distensi vena
dispnea jugularis
Batuk Hepatomegali
Mudah lelah Asites
Ronchi Pitting edema
Gelisah Anorexia
Cemas Mual
PATOFISIOLOGI
 Mekanisme dasar
Kelainan kontraktilitas pada gagal jantung akan
mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel.
Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi
cardiac output dan meningkatkan volume ventrikel.
 Respon kompensatorik
 Meningkatnya aktifitas adrenergik simpatik
 Meningnya beban awal akibat aktivitas sistem rennin
angiotensin aldosteron (RAA).
 Atropi Ventrikel
 Efek negatif dari respon kompensatorik
PATHWAY

PATHWAY
Pemeriksaan Penunjang
 EKG
 Tes Laboratorium Darah
 Enzym hepar
 Elektrolit
 Oksimetri nadi
 AGD
 Albumin

 Radiologis
 Ekokardiogram
 Scan jantung
 Rontgen dada
Penatalaksanaan
Terapi farmakologis
Terapi non
1.First line drugs : diuretic
farmakologis
1.Istirahat untuk mengurangi afterload
mengurangi pada disfungsi sistolik dan
beban kerja mengurangi kongesti
jantung pulmonal pada disfungsi
2.Oksigenasi diastolik.
3.Diit : 2.Second Line drugs : ACE
pembatasan
inhibitor
natrium untuk
mencegah , membantu meningkatkan
mengontrol atau COP dan menurunkan kerja
menghilangkan jantung.
Komplikasi
 Edema paru akut terjadi akibat gagal
jantung kiri
 Syok kardiogenik

 Episode trombolitik

 Efusi perikardial dan tamponade

jantung
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Diagnosa Keperawatan
 Penurunan curah jantung B.d perubahan kontraktilitas miocard,
perubahan struktural, perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik.
 Intoleransi aktivitas B.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dengan kebutuhan tubuh
 Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas B.d perubahan membran
kapiler alveolus
 Kelebihan volume cairan B.d menurunnya laju filtrasi glomerolus/
meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium dan air
 Gangguan perfusi jaringan perifer B.d stasis vena
 Kecemasan B.d kesulitan nafas dan kegelisahan akibat oksigenasi
yang tidak adekuat
 Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh B.d anoreksia, mual
dan muntah
 Resiko kurang pengetahuan mengenai program perawatan B.d tidak
bisa menerima perubahan gaya hidup baru dianjurkan
 Bersihan jalan nafas tidak efektif B.d peningkatan produksi sekret,
sekret tertahan, sekresi kental, peningkatan energi dan kelemahan
TERIMA KASIH

You might also like