You are on page 1of 7

CIPROFLOXACIN

Ciprofloxacin aktif terhadp bakteri gram positif dan negatif, terutama aktif
terhadap kuman gram negatif termasuk salmonella, shigella, campylobacter,
neisseria dan pseudomonal. Ciprofloxacin hanya memiliki aktivitas yang
sedang terhadap bakteri gram positif seperti steptococcus pneumoniae dan
enterococcus faecalis karena itu tidak efektif bila digunaka untuk pneumonia
akibat pneumococcus.
FARMAKODINAMIK
Ciprofloxacin merupakan fluoroquinolone paling poten
untuk infeksi pseudomonas aeruginosa sehingga obat ini
digunakan dalam terapi infeksi pseudomonas akibat
fibrosis kistik. Obat ini juga digunakan sebagai alternative
bagi obat toksik, seperti aminoglycoside. Obat ini dapat
juga bekerja secara sinergik dengan beta lactam dan juga
memiliki manfaat dalam mengobati tuberculosis yang
resisten.
Ciprofloxacin juga bermanfaat secara khusus mengobati
infeksi yang disebabkan oleh berbagai enterobacteriaceae
dan basil gram negaif lainnya serta merupakan obat
plihan untuk profilaksis dan terapi anthraks.
FARMAKOKINETIK
• Senyawa flurokuinolon diabsorbsi dengan baik setelah pemberian
oral dan terdistribusi secara luas dijaringan tubuh. Makanan tidak
menganggu absorbsi oral, namun dapat menunda waktu
tercapainya konsentrasi puncak dalam serum yang waktu paruh
normal dalam serum adalah berkisar dari 3 sampai 5 jam. Dosis oral
ciprofloxacin untuk orang dewasa adalah 250 sampai 750 mg tiap
12 jam. Semua fluroquinolone didistribusikan dengan baik
keseluruh jaringan dan cairan tubuh. Kadarnya tinggi dalam tulang,
urin, ginjal dan jaringan prostat dan konsentrasi dalam paru
melebini konsentrasi dalam serum. Floroquinolone juga
berakumulasi dalam magrofag dan leukosit polimorfonuklear
sehingga efektif melawan organisme intraseluler. Floroquinolone
diekskresikan melalui rute ginjal.
EFEK SAMPING
• 1. Gastrointestinal : efek samping paling sering adalah mual, muntah, dan
diare yang terjadi pada 3 sampai 6 persen pasien
• 2. masalah pada system saraf pusat : yang paling menonjol adalah sakit
kepala dan pusing atau kepala terasa ringan. Ciprofloxasin juga menganggu
metabolism theophylline dan dapat membangkitkan kejang.
• 3. fototoksisitas : pasien yang mengkonsumsi fluoroqunolone disarankan
untuk menghindari sinarmatahari yang berlebih dan menggunakan tabir
surya.
• 4. masalah pada jaringan ikat : fluoroqunolone harus dihindari pada ibu
hamil dan menyusui, pada anak yang kurang dari 18 tahun karena erosi
kartilago articular (artropati) yang terjadi pada hewan percobaan yang
belum dewasa serta dapat meningkatkan resiko tendonitis dan rupture
tendon pada semua rentan usia yang meningkat dengan beratmbahnya
umur terutama pada pasien yang berusia lebih dari 60 tahunyang dapat
terjadi dalam 48 jam setelah di mulai terapi.
INTERAKSI OBAT
• Ciprofloxasin dan ofloxacin dapat
meningkatkan kadar theophylline dalam
serum dengan menghambat metabolismenya.
Daftar pustaka
• Harvey, champe. 2014. Farmakologi ulasan
bergambar. Ed.4. Jakarta: EGC)
• Goodman & gilman. 2007. Manual
farmakologi dan terapi. Jakarta: EGC)
SUMBER

You might also like