GAD) merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. EPIDEMIOLOGI Prevalensi Gangguan Cemas Menyeluruh untuk kanak-kanak dan dewasa pada kisaran 2.9-4.6%. Menurut DSM-5,prevalensi 12 bulan untuk gangguan kecemasan umum adalah 0,9% di kalangan remaja dan 2,9% orang dewasa di masyarakat umum negara-di Amerika Serikat.Prevalensi 12 bulan dari gangguan di negara lain berkisar antara 0,4% sampai 3,6% manakala resiko morbiditas sekitar 9,0%. ETIOLOGI Teori Biologi Teori Genetik Teori Psikoanalitik Teori kognitif-perilaku TEORI BIOLOGI • Neurotransmitter yang berkaitan dengan GAD adalah GABA, serotonin, norepinefrin, glutamat, dan kolesistokinin. • Pada pasien GAD ditemukan sistem serotonergik yang abnormal. • Area otak yang diduga terlibat pada timbulnya GAD adalah lobus oksipitalis, basal ganglia, sistem limbik dan korteks frontal. • Pemeriksaan PET (Positron Emision Tomography) : penurunan metabolisme di ganglia basal dan massa putih otak. TEORI GENETIK Sebuah studi: hubungan genetik pasien GAD dgn gangguan Depresi Mayor pada pasien wanita.
25% keluarga tingkat pertama penderita GAD juga menderita
gangguan yang sama
Penelitian: 50% pada kembar monozigotik dan 15% pada kembar
dizigotik TEORI PSIKOANALITIK Teori psikoanalitik menghipotesiskan bahwa ansietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak terselesaikan. TEORI KOGNITIF-PERILAKU
Penderita GAD berespons secara salah dan tidak tepat terhadap
ancaman
Disebabkan oleh perhatian yang selektif terhadap hal-hal negatif
pada lingkungan, adanya distorsi pada pemprosesan informasi dan pandangan yang sangat negatif terhadap kemampuan diri untuk menghadapi ancaman. KRITERIA DIAGNOSTIK (DSM V)
A. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul
hampir setiap hari, sepanjang hari, terjadi selama sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah).
B. Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.
C. Kecemasan dan kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala berikut ini :
1. Kegelisahan
2. Merasa mudah lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4. Iritabilitas
5. Ketegangan otot
6. Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur
gelisah dan tidak memuaskan) D. Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksis I.
E. Kecemasan, kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinis, atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.
F. Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum, dan tidak terjadi semata-mata selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik, atau gangguan perkembangan pervasif. KRITERIA GAD (PPDGJ-III) ansietas sbg gejala primer, terjadi hampir tiap hari selama beberapa minggu sampai beberapa bulan, tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi tertentu (sifatnya “free floating” atau mengambang) Gejala-gejala mencakup unsur-unsur berikut :
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di
ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb) Ketegangan motorik Overaktivitas otonomik Anak-anak : kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan somatik berulang yg menonjol. Gejala lain yg sifatnya sementara (depresi, tdk membatalkan diagnosis, selama tdk memenuhi kriteria lengkap episode depresif, ansietas fobik, serangan panik, atau obsesif-kompulsif. GAMBARAN KLINIS Gejala utama: anxietas, ketegangan motorik,
hiperaktivitas autonom, dan kewaspadaan secara kognitif.
Kecemasan : bersifat berlebihan dan mempengaruhi berbagai
aspek kehidupan pasien.
Ketegangan motorik : bergetar, kelelahan, dan sakit kepala.
• Hiperaktivitas autonom : pernafasan yang pendek, berkeringat, palpitasi dan disertai gejala saluran pencernaan.
• Kewaspadaan kognitif : iritabilitas.
DIAGNOSIS BANDING Kecemasan akibat kondisi medis umum.
Gangguan yang berhubungan dengan penggunaan zat: intoksikasi
kafein, penyalahgunaan stimulansia, kondisi putus zat atau obat.
Buspiron Lebih efektif dalam memperbaiki gejala kognitif dibanding gejala somatik pada GAD
Tidak menyebabkan withdrawal
Kekuranganefek klinik terasa setelah 2-3 minggu
Dapat dilakukan penggunaan bersama benzodiazepin dengan
buspiron—dilakukan tapering off benzodiazepin setelah 2- 3minggu disaat efek buspiron mencapai maksimal SSRI(SELECTIVE SEROTONIN RE-UPTAKE INHIBITOR) Sertralin dan paroxetin lebih baik daripada fluoksetin
Pemberian fluoksetin dapat meningkatkan anxietas sesaat
SSRI efektif terutama terhadap pasien GAD dengan riwayat
depresi PSIKOTERAPI Terapi kognitif-perilaku
Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung
mengenali:
Distorsi kognitif dan pendekatan perillaku
Gejala somatik secara langsung
Teknik utama pada pendekatan behavioral adalah relaksasi dan
biofeedback. Terapi suportif
Memberikan reassurance dan kenyamanan pada pasien
Menggali potensi yang ada dan belum tampak
Mendukung egonya
Agar pasien lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi sosial
dan pekerjaaan Psikoterapi Berorientasi Tilikan Mengajak pasien untuk mencapai penyingkapan konflik bawah sadar, menilik egostrength, relasi objek, serta keutuhan self pasien Untuk memperkirakan sejauh mana pasien dapat diubah menjadi lebih matur Bila tidak tercapai, minimal memfasilitasi agar pasien dapat beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaannya. Prognosis Gangguan cemas menyeluruh merupakan suatu keadaan kronis yang mungkin berlangsung seumur hidup.
Sebanyak 25 % penderita GAD akhirnya mengalami
gangguan panik, juga dapat mengalami gangguan depresi mayor.