You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN LEUKIMIA


Kelompok 7
Alvianita Mulya Putri (1130017047/3B)
Fyan Ramdhan Ghiffary (1130017053/3B)
Nayli Sa’adah Arifin (1130017056/3B)
Ilvie Maulidiana (1130017071/3B)
DEFINISI

Leukemia adalah penyakit keganasan pada


jaringan hematopoietik yang ditandai dengan
penggantian elemen sumsum tulang normal oleh
sel darah abnormal atau sel leukemik. Hal ini
disebabkan oleh proliferasi tidak terkontrol dari
klon sel darah immatur yang berasal dari sel induk
hematopoietik. Sel leukemik tersebut juga
ditemukan dalam darah perifer dan sering
menginvasi jaringan retikuloendotelial seperti
limpa, hati dan kelenjar limfe.
KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

Leukimia Leukimia
Mieloblastik Limfoblastik

Leukimia Leukimia Leukimia Leukimia


Mieloblastik Mieloblastik Limfoblastik Limfoblastik
Akut (LMA) Kronik (LMK) Akut (LLA) Kronik (LLK)
ETIOLOGI

1. Faktor Eksogen :
Efek dari penyinaran seperti : sinar X, sinar radioaktif
Hormon, bahan kimia (benzol, arsen, preparat sulfat)
Infeksi (virus dan bakteri)
2. Faktor Endogen
Faktor ras (orang Yahudi mudah menderita LLK)
Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (Aberasi
kromosom) pada sindrom Down.
Herediter : kasus leukimia pada kakak beradik / kembar satu
telur, angka kejadian pada anak lebih tinggi sesuai dengan
usia maternal.
Genetik : virus tertentu mygx perubahan struktur gen (T. Cell
leukimia-lymphoma virus / HTLV)
Tinjauan Fisiologi

SDP adalah komponen selular darah


yang paling beragam. SDP berasal dari tiga
sel prekursor yang berbeda : mieloblast, yang
kemudia berdiferensiasi menjadi leukositosis
granular (granulosit), neutrofil, eosinifil, dan
basofil, monoblast, yang matur menjadi
monosit yang beredar, dan akhirnya menjadi
magrofag; serta limfoblast, yang menjadi
limfosit dan matur dalam jaringan limfoid
menjadi sel B dan sel T.
PATOFISIOLOGI

Leukimia dimulai dengan transformasi sel induk tunggal


menjadi ganas. Sel leukimia berproliferasi secara lambat,
tetapi tidak berdiferensiasi secara normal. Sel ini
mempunyai masa hidup lama dan menumpuk pada sumsum
tulang. Ketika sel leukimia menumpuk bersaing dengan
proliferasi sel normal. Sel leukimia tidak mempunyai fungsi
sebagai SDP matur dan tidak efektif dalam proses inflamasi
dan imun. Sel leukemik menggantikan unsur hematopoietik
normal dalam sumsum. Karena sel yang menghasilkan
eritrosist dan trombosit terdesak keluar, anemia berat,
splenomegali, dan masalah perdarahan terjadi.
Sel leukemik meninggalkan sumsum tulang dan berjalan
disepanjang sistem sirkulasi, menginfiltrasi jaringan tubuh
lain seperti sistem saraf pusat, testes, kulit, saluran GI, dan
kelenjar limfe, hati dan limpa. Kematian biasanya
disebabkan oleh hemorage internal dan infeksi.
MANIFESTASI
KLINIS

Manifestasi umum leukimia (tanpa melihat jenis)


terjadi akibat anemia, infeksi dan perdarahan.
Manifestasi mencakup pucat, keletihan, takikardia,
malaise, letargi, dan dispnea pada aktifitas. Infeksi
dapat menyebabkan demam, keringat pada malam
hari, ulkus pada mulut, dan infeksi pernafasan,
kemih, kulit, atau infeksi lain yang berulang tau
sering. Peningkatan perdarahan akibat
trombositopenia menyebabkan memar, petekiae,
gusi berdarah, dan perdarahan pada organ dan
jaringan pesifik.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Darah tepi

Pemeriksaan
Kimia darah
laboraturium

Sumsum
tulang
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Biopsi limpa

Pemeriksaan Lumbal
lain punksi

Sitogenik
Penatalaksanaan
Medik

Transfusi
darah

Imonoterapi Kortikosteroid

Sitostatika
Pelaksanaan
Kemoterapi

Fase profilaksis
Fase induksi sistem saraf
pusat

Konsolidasi
KOMPLIKASI

1. Sepsis
2. Perdarahan
3. Gagal organ
4. Iron Deficiency
5. Anemia (IDA)
6. Kematian
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, suku, agama,
alamat
b. Keluhan utama
Demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan
sendi
c. Riwayat kesehatan sekarang
d. Riwayat kesehatan dahulu
e. Riwayat kesehatan keluarga
f. Pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi,
proses keganasan
b. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan
kekebalan tubuh
c. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan faktor biologis
d. Resiko cedera berhubungan dengan profil darah
abnormal
e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
nutrisi yang tidak adekuat
CONTINUE
JURNAL DAN PEMBAHASAN

PengaruhKemoterapi
TerhadapProfilHemat RehabilitasiMedikpad
ologiPadaPenderitaLe aAnakDenganLeukimi
ukimiaLimfoblastikAk aLimfoblastikAkut
ut
TERIMAKASIH

You might also like