You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

W
DENGAN LUKA AKUT (POST OP)

Disusun Oleh :
Asih Susifiani
SRP18305003

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan


Muhhamadiyah Pontianak
2019
Identitas Klien
 Nama : Ny. W
 Usia : 28 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT
 Tanggal masuk RS : 11 Feb 2019
 Diagnosa Medis : Post Op Laminektomy
 Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengatakan kejadian ini terjadi sejak ± 1 bulan yang lalu.
Klien jatuh dari pohon cengkeh dengan ketinggian ± 1,8 m, klien
jatuh dalam posisi sempat berdiri terlebih dahulu namun setelah
itu klien langsung terduduk.
Tindakan pertama yang klien lakukan, melakukan pemeriksaan
oleh Pak Mantri dan diberi obat Amoxcilin dan Paracetamol,
keesokan harinya klien segera dibawa ke RS. Abdul Aziz untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Klien mengatakan sempat 3
kali keluar masuk RS. Abdul Azis karena tidak ada perubahan,
hingga pada akhirnya pada tanggal 31/1/2019, klien dirujuk ke
RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Klien juga mengatakan sempat
beberapa kali keluar masuk RSUD Dr. Soedarso karena lama
menunggu jadwal operasi. Hingga pada akhirnya tanggal
11/2/2019 klien masuk RSUS Dr. Soedarso dan telah melakukan
tindakan operasi tanggal 12/2/2019.
 Keluhan Utama
Klien mengeluh merasakan nyeri pada luka bekas operasi daerah
tulang belakang, nyeri akan terasa sangat kuat saat melakukan
pergerakan dengan skala nyeri 5, klien mengatakan aktivitas
dibantu oleh keluarga.
DATA FOKUS PENGKAJIAN
 Jenis Luka : Luka Akut
 Ukuran : ± 15 cm
 Warna Dasar Luka : -
 Warna Tepi Luka : Eritema, Maserasi
 Cairan Eksudat :-
 Warna Kulit Sekitar Luka : Merah terang
Terdapat benang heating, dengan jahitan jelujur, terpasang drain
± 20cc.
Diagnosa Keperawatan
 Kerusakan Integritas Jaringan
Intervensi :
1. Lakukan teknik perawatan luka
2. Mobilitasi pasien setiap 2 jam sekali
3. Observasi luka : lokasi, kedalaman luka, jaringan nekrotik,
dan tanda-tanda infeksi luka
4. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
5. Monitor kulit adanya kemerahan
Penatalaksanaan Perawatan Luka
 Alat Pelindung Diri
 Prinsip Steril
 Kondisi luka
 Pembersihan luka
 Primary Dressing
 Secondary Dressing
Pembahasan
Dalam penatalaksaan perawatan luka pada Ny.W, tindakan
pembersihan luka menggunakan alkohol, dengan cara
mengoleskan alkohol menggunakan kasa ke luka tersebut.
Alkohol dapat membunuh bakteri gram positif dan gram
negatif, termasuk patogen yang multi-drugresistant,
mycobacterium tuberculosis, virus dan jamur. Etil alkohol
[etanol] dengan konsentrasi 70% mempunyai kerja bakterisid
yang cepat dan digunakan sebagai antiseptik kulit (Dore S dkk
dalam Sari Pediatri Vol. 7, No. 2, September 2005).
Betadine
 Antiseptic Povidon iodine yang merupakan ikatan antara iodine
dengan polynyl pyrolidone bersifat spectrum luas, tidak
menimbulkan iritasi, kegunaan antiseptic untuk semua kulit dan
mukosa, serta untuk mencuci luka kotor, untuk irigasi daerah-
daerah tubuh yang terinfeksi, dan mencegah infeksi seperti
diketahui iodine mempunyai sifat antiseptic (membunuh kuman)
baik bakteri gram positif maupun negative. Akan tetapi iodine
bersifat iritatif dan toksik bila masuk ke pembuluh darah (Sinclair,
2010).

 Povidon iodine 10% dapat mempercepat penyembuan luka dengan


menghambat perkembangbiakan dari bakteri atau jamur yang
berada dekat pada luka. Povidon iodine sendiri adalah antiseptic
yang dapat berperan dalam membunuh atau menghambat
pertumbuhan kuman (Darmadi,2008 dalam Nurafifah)
 Primary Dressing : Sofratulle, pada saat luka tersebut telah dioleh
dengan alkohol terlebih dahulu dan kemudian diolesi betadine
selanjutnya atas luka diberi dengan sofratulle sesuai dengan
seberapa panjang luka tersebut. Berdasarkan teori yang ada
sofratulle ini merupakan sebagai topical, fungsinya mempercepat
pembentukan granulasi atau jaringan baru pada luka, dan juga
dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Keefektifan
sofratulle sangat tinggi dalam mempercepat proses penyembuhan
luka, karena isi dari Sofratulle sendiri adalah antibiotic Framycetin
Sulfat (A. Supriyanto & Jamaludin Vol. 1, No. 1, Juli 2014).
 Indikasi pemberian SofraTulle adalah adanya luka yang disebabkan
panas, traumatic, (terpukul, teriris,dan luka bekas operasi),
ulseratif, keadaan kulit terinfeksi, elektif dan sekunder.
 Secondary Dressing : Kassa Steril Kering
a. Dapat digunakan sebagai dressing primer atau sekunder pada
luka dengan atau tanpa infeksi
b. Merupakan absorben (penyerap eksudat) yang cukup kuat
c. Mempunyai efek debrideman, tetapi tidak selektif sehingga
jaringan
d. Normal dapat ikut terlepas dari luka dan menimbulkan rasa
nyeri bila dilepaskan dari luka (debrideman mekanik)
e. Dapat meninggalkan serpihan kain/benang kasa pada luka
f. Memerlukan larutan atau gel untuk mempertahankan
kelembaban permukaan luka (Wiseman D.M, 1992 dalam BMK
Penyembuhan Luka, 2009).

You might also like