You are on page 1of 38

PEDIKULOSIS

Nadia Luthfiana Vashti


16505028
DEFINISI
Infeksi kulit/rambut pada manusia yang disebabkan oleh
Pediculus

Selain manusia, penyakit ini juga menyerang binatang.


Pediculus ini adalah parasit obligat  menghisap darah untuk
dapat mempertahankan hidup
KLASIFIKASI:
1. Pediculus humanus var. capitis  pedikulosis kapitis
2. Pediculus humanus var. corporis  pedikulosis
korporis
3. Phtirus pubis  pedikulosis pubis
 Memiliki 2 mata dan 3 pasang kaki
ETIOLOGI  Panjang 1,2 – 3,2 mm dan lebar
setengah dari panjang
 Berwarna abu-abu dan menjadi
kemerahan jika telah menghisap darah

P. h. capitis dan P. h. P. pubis


corporis
P. h. capitis dan P. h. corporis P. h. pubis
• PEDIKULOSIS KAPITIS
Epidemiologi:
Umum pada anak-anak usia muda 3-12 tahun
Lingkungan padat (asrama, panti asuhan)

Cara penularan:
 kontak langsung
 tidak langsung (sisir, bantal, kasur, topi, helm)
GAMBARAN KLINIS
 Gatal
 Masa inkubasi 4-6 minggu
 Erosi, ekskoriasi, scaling
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS KAPITIS DERMATITIS SEBOROIK
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS DERMATITIS SEBOROIK
KAPITIS
Anamnesis Gatal, bertempat Gatal, riwayat keluhan yang
tinggal di lingkungan sama
padat (asrama, panti),
kontak langsung
dengan penderita
Gambaran klinis Makula/papul eritem Skuama kuning berminyak,
menjadi erosi, eksematosa ringan.
ekskoriasi, scaling Kemerahan perifolikular
dapat menjadi plak eritem
berkonfluensi
PEDIKULOSIS DERMATITIS SEBOROIK
KAPITIS
Tempat Skalp (regio oksipital Skalp, wajah, telinga, dada,
predileksi dan retroaurikular) inguinal, aksila (daerah kaya
sebasea)
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan Histopatologi pada lesi akut
telur (nits) adalah ortokeratosis dan
parakeratosis fokal,
spongiosis1`
PEDIKULOSIS KAPITIS PSORIASIS SCALP
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS PSORIASIS
KAPITIS
Anamnesis Gatal, bertempat Gatal, dapat dipicu stres,
tinggal di lingkungan peranan genetik
padat (asrama, panti),
kontak langsung
dengan penderita
Gambaran klinis Makula/papul eritem Plak eritematosus dengan
menjadi ekskoriasi, skuama putih berlapislapis
scaling disertai titik perdarahan bila
skuama dilepas, ukuran dari
milier sampai dengan
plakat.
PEDIKULOSIS PSORIASIS
KAPITIS
Tempat Skalp (regio oksipital Menyerang kulit kepala,
predileksi dan retroaurikular) kulit, kuku, mukosa dan
sendi
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan Fenomena tetesan lilin,
telur (nits) fenomena auspitz,
fenomena köbner
PIEDR
PEDIKULOSIS KAPITIS A

 Nits (telur kutu)  Jamur


DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS KAPITIS PIEDRA PUTIH
Anamnesis Gatal, bertempat tinggal Asimptomatik
di lingkungan padat
(asrama, panti), kontak
langsung dengan
penderita
Gambaran Makula/papul eritem benjolan lunak, multipel,
klinis menjadi erosi, ekskoriasi, berukuran mikroskopik
scaling sampai 1mm, warna putih
sampai coklat muda, dan
tidak terlalu melekat pada
rambut, kadang benjolan
menyatu membentuk
selubung mengelilingi
PEDIKULOSIS PIEDRA PUTIH
KAPITIS
Tempat Skalp (regio oksipital Rambut aksila, genital,
predileksi dan retroaurikular) jenggot
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan Mikroskopik piedra putih
telur (nits) dengan larutan KOH:
benjolan cenderung
menyatu, terdiri atas
anyaman hifa yang tersusun
kuran regular, membentuk
massa seperti gelatin
menyelubungi rambut
TATALAKSANA
PEDIKULOSIS KAPITIS
TOPIKAL TOPIKAL
 Gameksan 1% krim  Lindane 1% losio (selama 4 menit)
Dioleskan lalu didiamkan 12 jam lalu
dicuci dan disisir dengan serit. Diulang 1  Malathion 0,5% losio (didiamkan
minggu kemudian semalaman)
 Permetrin 5% krim (didiamkan
 Malathion 0,5% atau 1% losio semalaman)
 Cuci sampo, baru oleskan losio, kepala
SISTEMIK
ditutup kain. Keesokannya rambut dicuci
sampo lalu disisir serit  Ivermectin 200 μg/kg tiap minggu 1x

 Benzyl benzoat 25% krim kontra: ibu hamil dan anak BB <15kg
• PEDIKULOSIS KORPORIS
Epidemiologi:
Menyerang orang dewasa
Terutama pengembara  jarang mandi/ mengganti dan mencuci
pakaian
Kutu melekat pada serat kapas di sela-sela lipatan pakaian

Cara penularan:
 Melalui pakaian
 Pada orang dengan dada terminal kutu dapat melekat pada rambut
tersebut dan menular dengan kontak langsung
GEJALA KLINIS
 Gatal
 Papul urtika, ekskoriasi
 Predileksi: punggung,
leher, bahu, pinggang
PEDIKULOSIS
KORPORIS DERMATITIS ATOPIK
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS DERMATITIS ATOPIK
KORPORIS
Anamnesis Gatal, bertempat tinggal Gatal, riwayat diri atau
di lingkungan padat keluarga atopik (asma,
dengan kebersihan yang rinitis alergi)
buruk, pakaian/bahan
yang terkena dan tidak
pernah dicuci
Gambaran klinis Makula/papul eritem Papul eritematosus
menjadi ekskoriasi, dengan ekskoriasi. Fase
scaling kronik tampak plak yang
menebal, likenifikasi
PEDIKULOSIS DERMATITIS ATOPIK
KORPORIS
Tempat Badan dan anggota tubuh Wajah, daerah ekstensor,
predileksi yang tertutup pakaian. daerah lipatan
Nits menempel pada serat
pakaian
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan telur Pemeriksaan IgE, uji
(nits) pada pakaian/bahan tempel
PEDIKULOSIS
KORPORIS LIKEN SIMPLEKS KRONIK/
NEURODERMATITIS
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS LIKEN SIMPLEKS KRONIK
KORPORIS
Anamnesis Gatal, bertempat tinggal Gatal terutama saat
di lingkungan padat stres/depresi
dengan kebersihan yang
buruk, pakaian/bahan
yang terkena dan tidak
pernah dicuci
Gambaran Makula/papul eritem Plak likenifikasi dari papul-
klinis menjadi ekskoriasi, papul yang berkonfluens,
scaling scaling dengan ekskoriasi.
PEDIKULOSIS LIKEN SIMPLEKS
KORPORIS KRONIK
Tempat Badan dan anggota Skalp, pergelangan kaki,
predileksi tubuh yang tertutup tungkai
pakaian. Nits menempel
pada serat pakaian
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan
telur (nits)
PEDIKULOSIS
KORPORIS DERMATITIS KONTAK ALERGI
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS KORPORIS DKA
Anamnesis Gatal, bertempat tinggal di Gatal, riwayat kontak
lingkungan padat dengan alergen (kalung, parfum,
kebersihan yang buruk, sampo)
pakaian/bahan yang
terkena dan tidak pernah
dicuci
Gambaran Makula/papul eritem Bercak eritematosa, batas
klinis menjadi ekskoriasi, scaling tegas diikuti edema,
papulovesikel, vesikel
atau bula
PEDIKULOSIS DKA
KORPORIS
Tempat Anggota tubuh yang Skalp, wajah, leher, bibir,
predileksi tertutup dengan aksila, badan (tergantung
pakaian/bahan letak kontak)
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan telur Uji tempel
(nits) di serat pakaian
• PEDIKULOSIS PUBIS
Epidemiologi:
Menyerang orang dewasa dan dapat digolongkan Infeksi Menular
Seksual
Dapat menyerang jenggot dan kumis, pada anak-anak dapat
menyerang alis/bulu mata

Cara penularan:
 Kontak seksual
 Kontak langsung
 Melalui pakaian, handuk yang terkontaminasi
PEDIKULOSIS
PUBIS SKABIES
DIAGNOSIS BANDING
PEDIKULOSIS PUBIS SKABIES
Anamnesis Gatal, kontak seksual, Gatal terutama malam
riwayat pakaian/handuk hari, menyerang
yang terkontaminasi sekelompok orang
(keluarga/teman asrama)
Gambaran Papular urtikaria, garukan Adanya terowongan pada
klinis akan menjadi likenifikasi tempat predileksi,
dan ekskoriasi. Dapat berbentuk garis
dijumpai makula serulea lurus/berkelok, panjang
(bercak warna abu-abu 1cm. Ujung terowongan
kebiruan) diameter 1mm ditemukan papul atau
vesikel
PEDIKULOSIS PUBIS SKABIES
Tempat Pubis dan regio Lipatan kulit yang tipis dan
predileksi perianal, dapat hangat dan lembab
mengenai ke
permukaan badan
Pemeriksaan Ditemukan kutu dan Ditemukan tungau dengan
telur (nits) mencari terowongan,
menyikat diatas lesi dan
ditampung kertas putih lalu
dilihat kaca pembesar
PENUNJANG DIAGNOSIS
 Ditemukannya telur dan kutu dewasa
TATALAKSANA
PEDIKULOSIS KORPORIS DAN
PUBIS
TOPIKAL TOPIKAL
 Gameksan 1% krim  Lindane 1% losio (selama 4 menit)
 Dioleskan tipis dan didiamkan  Malathion 0,5% losio (didiamkan
24 jam, setelah itu penderita semalaman)
mandi. Jika belum sembuh,  Permetrin 5% krim (didiamkan
ulangi 4 hari kemudian semalaman)
SISTEMIK
 Benzyl benzoat 25% losio  Ivermectin 200 μg/kg tiap minggu 1x

kontra: ibu hamil dan anak BB <15kg


EDUKASI
1. Menghindari kontak langsung dengan pasien
pedikulosis
2. Menghindari pemakaian bersama pakaian, topi, sisir,
handuk, bantal
3. Memakai pakaian dan sisir yang bersih dan sudah
dicuci dengan air panas (>54ºC) selama 5 menit
4. Memvakum lantai, karpet, sofa
PEDITOX 50 ml SCABICID 10G
Rp 8.712/botol Rp 41.000/tube
DAFTAR PUSTAKA
 Bramono, Kusmarinah & Unandar B. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi ketujuh. Pedikulosis. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2016; 103-109.
 Goldsmith, Lowell A. et al. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. Eighth Edition. Volume One. Chapter
208. Scabies, Other Mites and Pediculosis. 2012; 2569-
2578
TERIMA KASIH

You might also like