You are on page 1of 23

SENTRALISASI

OBAT
OLEH :
UMI MAGHFIROH (P27820116023)
KonsepTeori
Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah
pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien
diserahkan sepenuhnya
kepada perawat, pengeluaran
dan pembagian obat
sepenuhnya dilakukan oleh
perawat (Nursalam, 2011).
Tujuan sentralisasi obat
adalah menggunakan obat
secara bijaksana dan
menghindari pemborosan,
sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat
terpenuhi (Nursalam, 2011).
Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan
yang secara operasional dapat didelegasikan kepada staff yang
ditunjuk.

Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta


mengontrol penggunaan obat.

Penerimaan obat

Pembagian obat:

Penambahan obat baru

Obat khusus
1. Memeriksa ulang atas kebenaran obat dan
jenis obat, jumlah obat, serta menulis etiket
dan alamat pasien
2. Sistem kartu persediaan
Menyimpan Sebuah kartu persediaan (kartu stok) kadang-
Persediaan Obat
kadang digunakan untuk menggantikan buku
besar persediaan.
3. Lemari obat
Periksa keamanan mekanisme kunci dan
penerangan lemari obat serta lemari pendingin.
Konsep Proposal
Pelaksanaan
Sentralisasi Obat
 Tuntutan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai suatu fenomena yang harus
direspons oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dengan
belajar banyak langkah. Langkah
konkret dalam pelaksanaannya
(Nursalam, 2002), salah satunya adalah
Pendahuluan pengelolaan sentralisasi obat.
Pengecekan terhadap penggunaan dan
konsumsi obat, sebagai salah satu peran
perawat, perlu dilakukan dalam suatu
pola atau alur yang sistematis sehingga
risiko kerugian baik secara materi
maupun secara nonmateri dapat
dieliminasi.
1. Tujuan Umum

 Mengaplikasikan peran perawat primer dalam


pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi
obat
2. Tujuan Khusus

 Mengelola obat pasien : pemberian obat secara


tepat dan benar sesuai prinsip 6T+1W dan
Tujuan mendokumentasikan hasil pengelolaan
 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
perawat primer dan perawat associate dalam
penerapan prinsip 6T+1W
 Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas
asuhan keperawatan yang diberikan.
 Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga
terhadap perawat dalam pengelolaan sentralisasi
obat.
 Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program
terapi.
1. Perawat Primer dan perawat Associate
 Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi
obat.
 Menjelaskan manfaat dilaksanakannya
sentralisasi obat.
 Memfasilitasi surat persetujuan pengelolaan dan
pencatatan obat
 Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap
Peran pemakaian obat selama klien dirawat.
 Melakukan tindakan kolaboratif dalam
pelaksanaan program terapi.
2. Perawat primer lain dan supervisor
 Memberikan perlindungan pada pasien terhadap
tindakan kelalaian (negligence) dan malpraktik.
 Memotivasi klien untuk mematuhi program
terapi.
 Menilai kepatuhan klien terhadap program
terapi.
 Kegiatan sentralisasi obat akan dilaksanakan
pada minggu pertama dan kedua untuk uji coba
dan aplikasi pada minggu ketiga sampai dengan
minggu keempat selama mahasiswa praktik di
Pelaksanaan ruang paru wanita. Metode yang digunakan
adalah pendekatan secara langsung dengan
pasien dengan komunikasi terapeutik untuk
meyakinkan pasien agar bersedia mengikuti
pengelolaan sentralisasi obat dan menggunakan
format pengelolaan sentralisasi obat.
 Pengawasan nama obat, jumlah,
rencana pemakaian, penerima dan
pemberi obat sesuai dengan
identitas pasien dan dicatat dalam
buku serah terima obat
 Pengawasan dan pencatatan nama
Metode obat, dosis, frekuensi, jadwal dan
jam pemberian obat, jenis
pemberian obat oral atau injeksi,
serta sesuai dengan identitas pasien
pada format kontrol dan pemakaian
obat.
 Informed consent pengelolaan
sentralisasi obat
 Format kontrol dan pemakaian
obat
 Buku sentralisasi obat (buku
Instrumen serah terima obat)
 Lemari obat dan kontak
sentralisasi obat
 leaflet
Kepala Ruangan

Perawat Primer

Perawat Associate
1. Struktur (Input)
 Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Paru
 Persiapan dilakukan sebelumnya
 Perawat yang bertugas

2. Proses
 Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan
Kriteria ruangan yang telah ditentukan dan pasien yang telah
menyetujui informed consent untuk dilakukan sentralisasi
obat
Evaluasi  Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang
telah ditentukan
3. Hasil
 Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat
 Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 6T dan 1W
 Perawat mudah mengontrol pemberian obat
 Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan
dengan benar
Petunjuk Teknik Pengisian

A. Petunjuk Teknik Pengisian Format Surat Persetujuan


Sentralisasi Obat
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan
nama pasien sendiri, anak, istri, orang tua, dll
2. Nama pasien, umur, jenis kelamin, alamat, no.reg diisi
sesuai data pasien yang bersangkutan.
3. Ruang diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan
informed consent.
5. Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan
data dan pasien yang menyetujui dilakukan tindakan
sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.
B. Petunjuk Teknis Pengisian Format Pemberian Obat Oral Dan Obat
Suntik
1. Pengisian nama pasien, no.reg, umur, ruangan.
2. Kolom nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis dan
nama dokter yang merawat.
3. Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat, secara vertikal begitu juga
pada kolom terima yaitu jumlah obat yang diterima dan frekunsi obat
diberikan.
4. Kolom pemakaian obat diisi sesusi sesuai shif, jam berapa obat diberikan
beserta paraf perawat.
5. Kolom sisa obat diisi oleh perawat pada setiap shif pagi, siang, dan malam,
yaitu jumlah obat beserta paraf perwat pada akhir dinas.
C. Petunjuk Teknis Pengisian Format Serah Terima Obat
1. Pengisian nama pasien, umur, no.reg, ruangan.
2. Kolom tanggal diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.
3. Kolom nama obat dan jumlah diisi sesuai dengan nama obat dan
jumlah yang diterima
4. Kolom tanda tangan/nama tarang yang menyerahkan diisi oleh
keluarga/pasien atau perawat pada sasat pasien pulang.
5. Kolom tandatangan/nama terang yang diserahkan diisi oleh
perawat atau keluarga yang menerima.
6. Kolom keterangan diisi bila ada hal-hal yang berkaitan dengan
serah terima obat.

You might also like