You are on page 1of 64

“KesiapanTeknologi Upgrading Batubara Kalori Rendah di

Indonesia”

Konferensi Batubara Indonesia

Presentasi oleh: Irwandy Arif


Email: irwandy.arif@gmail.com

Hotel Sultan Jakarta, 19 – 20 Maret 2012


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REGULASI
NILAI TAMBAH
 Pihak yang wajib melakukan
• Pemegang KK wajib Apakah penyesuaian:
UU No.4/
pemurnian di 2014 bertentangan
2009 ? 1) IUP Proses Produksi (Pasal 29 dan
• IUP & IUPK wajib
Pasal pengolahan & 30 )
103/170 pemurnian 2) PKP2B (Pasal 30, ayat 1)
wajib melakukan penyesuaian batasan
minimum pengolahan batubara dengan
nilai kalori > 5700 Kkal/kg (adb) paling
PP
• IUP & IUPK wajib lambat 5 tahun sejak berlakunya UU
23/2010 No 4 2009.
pengolahan
Pasal 93- pemurnian
96 • KK tetap dihormati  Pengolahan batubara sebagai :

1) Komoditas Tambang (Pasal 5)


Rancangan 2) Bahan Baku Energi atau Sumber
PerMen ESDM Energi Dalam Negeri (Pasal 8)
mengenai Nilai
Tambah
Pertambangan Mengapa 5700 kalori ?
Batubara Pasal 5, 8,
29 & 30

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KAJIAN BERKENAAN
NILAI TAMBAH

* Terdapat 9 jenis Pengolahan


Batubara yang disebutkan dalam
rancangan PerMen ESDM, antara
lain :
Ditujukan untuk batubara
1. Coal Crushing
2. Coal Washing kalori rendah
3. Coal Blending ≤ 5700 kkal/kg
4. Coal Upgrading (adb)
5. Carbonization
6. Coal Briquetting Pelarangan ekspor
7. Coal Liquefaction
8. Coal Gasification Sudah siapkah untuk
9. Coal Water Mixer diimplementasikan?

* Sumber: Rancangan PerMen ESDM 10 Agustus


2011
Latar Belakang >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

STEERING COMMITTEE
TIM PENGKAJI NILAI TAMBAH BATUBARA

NO NAMA INSTANSI
1 Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. Ketua Umum PERHAPI
2 Ir. Bambang Gatot Ariyono, MM. / Drs.R.Eddy Prasodjo, M.Sc Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara-ESDM
3 Ir. Supriatna Suhala, M.Sc Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia-APBI
4 Ir. Singgih Widagdo Direktur Eksekutif Masyarakat Batubara Indonesia
5 Ir. Jeffrey Mulyono Direktur Utama PT. Bhakti Energi Persada
6 Bob Kamandanu Ketua Umum APBI
7 R. Utoro Chief Operating Officer PT. Kaltim Prima Coal
8 Ir. Satya Graha Soemantri, M.Eng Ketua Working Group Added Value Mining-PERHAPI
9 Dr. Ir Edy Sanwani, MT ITB - Ahli Pengolahan Mineral dan Batubara
10 Dr. Ir. Eddy Agus Basuki, M.Sc ITB - Ahli Pengolahan Mineral dan Batubara
11 Prof. Ir. Djamhur Sule, M.Sc ITB - Ahli Pengolahan Mineral dan Batubara
12 Dr. Ir. S. Witoro Soelarmo , M.Si Ahli Pertambangan Batubara

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

TIM PERHAPI
NILAI TAMBAH BATUBARA
NO TITLE NAME
1 Project Director Muhammad Hanafi, ST, MBA
2 Managing Director Jane Christina Stefanie, BA, MBA
3 Event Coordinator Meilania Sari, ST, MBA
4 Analyst Coordinator Budi Indatimur Putra, ST, MBA
Martin Pujadiharja SE, MBA
5 Metallurgy Team Fajrul Faizul
Irvan Aji Pratama, ST
Markus Tanzil
Vera Yulia Rachmawaty
Yelsi Ade Patriona, ST
8 Media Relations Kasijo
Sigit Pramono
9 Administration Maria Wahyu
10 Field Coordinator Seminar and Workshop Muhammad Satrio dan Andra Aditya
11 Seminar and Workshop Team Mining Engineering Students, Trisakti University

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

METODOLOGI
KAJIAN KAJIAN NILAI TAMBAH BATUBARA

FORMULASI ASPEK KAJIAN

KAJIAN FGD SEMINAR &


(Focus Group WAWANCARA
LITERATUR Discussion)
WORKSHOP

DATA SEKUNDER DATA PRIMER

ANALISIS

KESIMPULAN

REKOMENDASI

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

OBJEKTIF
METODOLOGI
NO METODOLOGI OBJEKTIF
1 Formulasi Aspek Kajian Menentukan aspek kajian berdasarkan rekomendasi
Steering Committee
2 Kajian Literatur Mendapatkan data yang berhubungan dengan aspek
kajian dari literatur
3 Focus Group Discussion (FGD) Mendapatkan perspektif komprehensif mengenai aspek
kajian
4 Wawancara Mendapatkan dan mengkonfirmasi data aspek kajian
5 Seminar dan Workshop Mensosialisasikan data temuan Tim PERHAPI
6 Analisis Membuat kajian berdasarkan data yang diperoleh
7 Kesimpulan Merumuskan hasil Analisis atas aspek kajian
8 Rekomendasi Memberikan masukan kepada para pemangku
kepentingan

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MILESTONE
KEGIATAN

Arahan
Steering
Committee SEMINAR &
(Pre-FGD) : 9 FGD 1 : FGD 2 : FGD 3: FGD 4: FGD 5: WORKSHOP
Agustus 23 Agustus 13 September 28 September 5 Oktober 19 Oktober 25-26 Oktober

Wawancara 1 Wawancara 2 Wawancara 3 Wawancara 4 Wawancara 5 Wawancara 6 Wawancara 7 Wawancara 8


12 September 15 September 19 September 30 September 4 Oktober 12 Oktober 13 Oktober 22 Oktober

KAJIAN LITERATUR
dan ANALISIS

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ASPEK KAJIAN

HUKUM TEKNOLOGI PENDAPATAN INDUSTRI PASAR


PASAR
NEGARA DOMESTIK DUNIA

Regulasi Kesiapan Royalti Cadangan Supply –


Pemerintah Teknologi Demand
Pajak Produksi
Regulasi Keekonomian Harga Batubara
Konsumsi Dunia
internasional Teknologi
(WTO) Ekspor

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

PELAKSANAAN FGD
FGD TANGGAL TOPIK PEMBICARA JABATAN JUDUL PRESENTASI PESERTA

Pre- Konseptualisasi FGD  Steering Committee


9 Agustus Steering Committee Aspek Kajian Pembicara
FGD dan Workshop  Tim PERHAPI
1. Dr. Ir. Miftahul “Status Teknologi Upgrading Batubara (BCB,
• Peneliti Senior TEKMIRA
“Teknologi Huda UBC, CCTI / GeoCoal) Di Indonesia”
Peningkatan Nilai 2. Leonard Lembong • PT. Adaro “Up Grading Low Rank Coal”
FGD I 23 Agustus
Tambah dan • Manager Senior Sub
“Solusi Permasalahan Penggunaan Low Rank  Steering Committee
Pemanfaatannya” 3. Ahmad Mudakkir Divisi Pengendalian
Coal Di PLN”  Tim PERHAPI
Batubara PT. PLN
 Industri yang sudah
“Analisis Teknologi 1. Prof. Ir. Djamhur “Teknologi Upgrading Low Rank Coal
• Ahli Metallurgi Batubara mulai menggunakan
Peningkatan Nilai Sule, M.Sc Yang `Applicable` Untuk Batubara Indones ia”
teknologi upgrading
Tambah yang “Status Sumber Daya Dan Cadangan
2. Asep Suryana • Badan Geologi ESDM  Pemerintah
13 Sesuai dengan Batubara Indonesia”
FGD II  Ahli Teknik
September Kesiapan dan
• President Director PT.
Keadaan Industri “Kebijakan Nilai Tambah Batubara Apabila
3. Jeffery Mulyono Bhakti Energi Persada
Batubara Dalam Diterapkan Pembatasan Ekspor  5700 Adb”
(BEP)
Negeri “
UBC ® Technology Updating
1. Mr. Masashi • President Director PT.
(Readiness, Operational and
Wakagi UBCI
“Analisis Teknologi Investment for Indonesia Coal Industry)
Peningkatan Nilai Pengembangan Unit Proses Peningkatan
2. Yos Rosadi • Direktur Utama PT.Bara  Steering Committee
Tambah yang Kualitas Batubara
Dirasutisna Abadi Nusantara  Tim PERHAPI
28 Sesuai dengan ( Coal Upgading Technology ++ )
FGD III  Industri Batubara
September Kesiapan dan • President Director & Challenges of Coal Upgrading Technology
 Pemerintah
Keadaan Industri 3. Mr. Kazuya Tanaka CEO PT. Pendopo Implementation in Commercial Scale and
 Ahli Teknik
Batubara Dalam Energy Coal Investment Climate in Indonesia
Negeri “ • CEO PT. Advance
4. Taufik Sastrawinata Technology Indonesia Coal Upgrading - Briquette ( CUB® )
(ATI)

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

PELAKSANAAN FGD

FGD TANGGAL TOPIK PEMBICARA JABATAN JUDUL PRESENTASI PESERTA


“Upaya Industri dan  President Director Kesiapan Geo-coal Technology Dan
Pemerintah untuk 1. Harsudi Supandi PT.Total Synergy Keekonomiannya Dalam Skala Komersial
Mewujudkan International (TSI) Bagi Industri Batubara Indonesia
Penerapan Nilai JGC Technology Readiness, Operational and
FGD IV 5 Oktober  Director JGC
Tambah dengan 2. Mr. Yoshiki Ueno Economic Feasibility
Corporation
Mempertimbangkan for Indonesia Coal Industry User
Kondisi Kesiapan  Kementrian Pengendalian Ekspor Produk Pertambangan  Steering Committee
3. Herman Sutopo  Tim PERHAPI
Dalam Negeri “ Perdagangan dalam rangka mewujudkan nilai tambah
1. Alexander Sonny  Pengamat Perundang- UU Minerba Untuk Indonesia  Industri Batubara
“Upaya Industri &
Keraf undangan  Pemerintah
Pemerintah untuk
2. Drs. R. Eddy  Direktur Pembinaan Penyiapan Kebijakan Nilai Tambah Batubara  Ahli Teknik
Mewujudkan
Penerapan Nilai Prasojo, M.Sc. Pengusahaan Batubara
FGD V 19 Oktober Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka
Tambah dgn  Direktur Industri
Mempertimbangkan 3. I Gusti Putu Material Dasar Logam Peningkatan Nilai Tambah Untuk
Kondisi Kesiapan Wiryawan Kementerian Menumbuhkan Industri Hilir
Dalam Negeri “ Perindustrian

Seminar
25 – 25
Work
shop Oktober SEMINAR DAN WORKSHOP

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

PELAKSANAAN WAWANCARA
PERWAKILAN
TANGGAL INSTANSI JABATAN DATA YANG DIPEROLEH
INSTANSI
Dr. Ir. Miftahul Huda Peneliti Senior Tahapan teknologi nilai tambah
12 September TekMIRA Dasar pembatasan ekspor 5700 kkal/kg (adb)
Nurhadi S.T. Peneliti Pertama
Teknologi BCB, GeoCoal, UBC
Manager Senior Sub Divisi
15 September PLN Ahmad Mudakkir Rencana strategis PLTU
Pengendalian Batubara
Dr. Ir Miftahul Huda Peneliti Senior Dasar pembatasan ekspor 5700 kkal/kg (adb)
Iwan Rijwan S.Si Peneliti Muda Teknologi GeoCoal, UBC, BCL
19 September TekMIRA
Gandhi S.T Peneliti Pertama (Ekonomi) Asumsi keekonomian teknologi
Dr. Ir. Datin Fatia Umar, MT Peneliti Utama Data keekonomian teknologi JCF

Kepala seksi pengawasan


30 September ESDM Ir. Hersonyo Cadangan dan sumber daya PKP2B
eksplorasi batubara
Masashi Wakagi President Director PT. UBCI
4 Oktober UBCI Data keekonomian UBC
Tetsuya Deguchi Director PT. UBCI
Pendopo Ir. Soegiriawan Operation Manager
12 Oktober Manager Business Analysis & Asumsi keekonomian teknologi
DH Energy Dipowirawan
Financial Modelling
Ir. Harsudi Supandi President Director
13 Oktober TSI Data keekonomian GeoCoal
Rianto Deputy Presdir
22 Oktober TekMIRA Gandhi S.T Peneliti Pertama (Ekonomi) Sumber data batasan 5700 kkal/kg (adb)

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

EKSPLORASI ISU
ASPEK
HUKUM
+ UU no.4/2009 + PP no. 32 + Draft PerMen ESDM

presented now >>


LATAR BELAKANG.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

+
+ Kesipan
ConsumerTeknologi
focus ++Keekonomian
Organizational change
EKPLORASI ISU.

NEGARA
PENDAPATAN

+ Royalti + Pajak
PASAR
KESIMPULAN.

INDUSTRI

DOMESTIK

+ Cadangan + Produksi + Konsumsi + Ekspor


DUNIA
PASAR
REKOMENDASI.

++Supply
Travel–Demand
Gear + Improvement
+ Harga+batubara dunia
Invention
ASPEK
HUKUM
+ UU no.4/2009 + PP no. 32 + Draft PerMen ESDM

presented now >>


LATAR BELAKANG.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

+
+ Kesipan
ConsumerTeknologi
focus ++Keekonomian
Organizational change
EKPLORASI ISU.

NEGARA
PENDAPATAN

+ Royalti + Pajak
PASAR
KESIMPULAN.

INDUSTRI

DOMESTIK

+ Cadangan + Produksi + Konsumsi + Ekspor


DUNIA
PASAR
REKOMENDASI.

+ Supply –Demand + Harga batubara dunia


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REGULASI
NILAI TAMBAH • IUP & IUPK wajib meningkatkan nilai
tambah mineral dan/atau batubara  Apakah yang dimaksud dengan
• IUP & IUPK wajib Pengolahan & PENINGKATAN NILAI TAMBAH serta
UU pemurnian PENGOLAHAN dan PEMURNIAN untuk
No.4/2009 • Ketentuan lebih lanjut diatur dengan batubara dalam UU 4/2009 dan PP
Peraturan Pemerintah 23/2010?
Pasal
• Pemegang KK yang sudah berproduksi
102,103, 170  Dalam bentuk peraturan perundang-
paling lambat 2014
undangan apakah pengaturan
pengolahan dan pemurnian tersebut
• IUP & IUPK mineral wajib pengolahan harus diatur?
PP 23/2010
pemurnian
Pasal  Apakah larangan ekspor batubara
• IUP & IUPK batubara wajib
93,94,95 pengolahan
dengan kalori tertentu diamanatkan
&96 oleh UU 4/2010 dan PP 23/2010?
• Tata cara peningkatan nilai tambah
akan diatur lewat Peraturan Menteri  Apakah Permen dapat mengatur hal-
hal yang tidak diamanatkan oleh
Rancangan peraturan perundang-undangan?
Pihak yang wajib melakukan
PerMen ESDM penyesuaian:
mengenai 1) IUP/IUPK Operasi Produksi
Peningkatan Nilai 2) KK/PKP2B
Tambah Pengolahan Batubara sebagai:
(dalam Ketentuan 1) Komoditas Tambang (Pasal 5)
Penutup) 2) Bahan Baku Energi atau Sumber
Energi Dalam Negeri (Pasal 8)

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

INTERPRETASI SEMENTARA
RANCANGAN REGULASI NILAI TAMBAH
CADANGAN
BATUBARA
Bahan baku energi atau Sumber
energi dalam negeri (DOMESTIC) – Komoditas
pasal 8 tambang Pasal 5
Pasal 8 : Jenis Pengolahan batubara
sebagai bahan baku energi dalam Pasal 5 : Jenis
negeri: Pengolahan
1.Coal Crushing batubara sebagai
2.Coal Washing komoditas tambang
3.COAL BLENDING 1.Coal Crushing
4.COAL UPGRADING 2.Coal Washing
5.Coal menjadi karbon aktif 3.COAL BLENDING
6.Gassification 4.COAL UPGRADING
7.Liquefication 5.Coal menjadi karbon
8.Briquetting aktif
9.Coal water mixture
OUTPU
T

BATUBAR BENTUK
A LAIN Pasal 30 ayat(3):
Jika Konsultasi dengan
> 5700 Kkal/kg tidak Menteri untuk
≤ 5700 Kkal/kg (adb)
(adb) mampu melaksanakan
pengolahan
DOMESTIC USE EXPORT

Latar Belakang >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REGULASI
NILAI TAMBAH
Apa pengertian pengolahan batubara
UU 4/2009 Pasal 102, 103, 170 PP 23/2010 Pasal 93,94,95&96
untuk meningkatkan nilai tambah?

Pasal 102: Pasal 93 Penjelasan Pasal 94:


Pemegang IUP & IUPK wajib Pemegang IUP dan IUPK mineral Yang dimaksud dengan PENGOLAHAN
meningkatkan nilai tambah mineral diwajibkan melakukan pengolahan dan dalam ketentuan ini antara lain meliputi
dan/atau batubara pemurnian untuk meningkatkan nilai salah satu dari:
Pasal 103: tambah a. penggerusan batubara (coal crushing)
Pemegang IUP dan IUPK diwajibkan Pasal 94 b. pencucian batubara (coal washing)
melakukan pengolahan dan pemurnian Pemegang IUP dan IUPK batubara c. pencampuran batubara (coal
yang akan diatur dengan PP diwajibkan melakukan pengolahan blending)
Pasal 170: untuk meningkatkan nilai tambah d. peningkatan mutu batubara (coal
Pemegang Kontrak Karya (KK) Pasal 95 Ayat 5 upgrading)
diwajibkan melakukan pemurnian Kegiatan peningkatan nilai tambah e. pembuatan briket batubara (coal
batubara dilakukan melalui kegiatan briqueting)
pengolahan batubara f. pencairan batubara (coal liquefaction)
Pasal 96 g. gasifikasi batubara (coal gasification)
Tata cara peningkatan nilai tambah h. coal water mixer.
PENJELASAN PASAL 102:
mineral dan batubara sebagaimana
Nilai tambah dalam ketentuan ini dimaksud dalam pasal 95 diatur dengan
dimaksudkan untuk meningkatkan Peraturan Menteri. Tidak diperintahkan dan tidak diberikan
produk akhir dari usaha pertambangan kewenangan oleh UU 4/2009 atau PP
atau pemanfaatan terhadap mineral 23/2010 untuk mengatur atau
ikutan membatasi ekspor berdasarkan kalori.

Aspek Hukum >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REGULASI
NILAI TAMBAH

Rancanga
UU PP n
Pendelegasian Pendelegasian
4/2009 23/2010 Peraturan
Menteri
Pengaturan Pengaturan
peningkatan TATA CARA
nilai tambah Peningkatan nilai tambah batubara dengan peningkatan
mineral dan pengolahan dengan: nilai tambah • Pembatasan
Mewajibkan kalori ekspor
melakukan batubara a. penggerusan batubara (coal crushing)
b. pencucian batubara (coal washing) batubara
peningkatan • Pengaturan
c. pencampuran batubara (coal blending)
nilai tambah kalori wajib
d. peningkatan mutu batubara (coal
mineral dan upgrading) upgrading
batubara e. pembuatan briket batubara (coal
briqueting)
f. pencairan batubara (coal liquefaction)
g. gasifikasi batubara (coal gasification)
h. coal water mixer
Wewenang
tidak diberikan
oleh UU
4/2009 dan PP
Mengatur sesuai dengan wewenang 23/2010
yang diberikan oleh UU 4/2009

Aspek Hukum >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REGULASI
NILAI TAMBAH
UU 12/2011 Hierarki Peraturan
Pembentukan Per-UUan UUD 1945
Peraturan Per-UU-an (Pasal 7 Ayat 1)

Tap MPR

UU
Pasal 7 Ayat 2: Peraturan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi
kedudukannya (lex superior derogates lex inferior) PP

Pasal 8 Ayat 2: Peraturan yang lain diluar hierarki (seperti


Peraturan Menteri) baru diakui keberadaannya dan mempunyai Perda Provinsi
kekuatan hukum sepanjang diperintahkan oleh peraturan per-
UU-an yang lebih tinggi.
Perda Kabupaten

Aspek Hukum >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REGULASI INTERNASIONAL
WTO GATT 1947 DAN 1994

Rancangan Permen ESDM


WTO GATT 1947 &
Tentang Nilai Tambah
1994 Minerba

Artikel XI:1 tahun 1994 General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
oleh World Trade Organization menyatakan bahwa melarang
pembatasan ekspor dalam bentuk apapun kecuali dalam bentuk pajak,
bea, atau pungutan.

Artikel XX menyatakan bahwa konservasi atas sumber daya alam dapat


dilakukan, namun bukan untuk tujuan melindungi atau meningkatkan
industri pengolahan domestik. Kedua artikel ini berpotensi
bertentangan dengan Rancangan Permen ESDM yang mengacu pada
pembatasan ekspor untuk Batubara kalori ≤ 5700 Kkal/kg (adb).

Aspek Hukum >>


ASPEK
HUKUM
+ UU no.4/2009 + PP no. 32 + Draft PerMen ESDM
LATAR BELAKANG.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

presented now >>


+
+ Kesipan
ConsumerTeknologi
focus Keekonomian
++ Organizational change
EKPLORASI ISU.

NEGARA
PENDAPATAN

+ Royalti + Pajak
PASAR
KESIMPULAN.

INDUSTRI

DOMESTIK

+ Cadangan + Produksi + Konsumsi + Ekspor


DUNIA
PASAR
REKOMENDASI.

++Supply
Travel–Demand
Gear + Improvement
+ Harga+batubara dunia
Invention
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

1 2
STATUS NILAI
PENGEMBANGA KEEKONOMIAN
N TEKNOLOGI TEKNOLOGI
LAB-BENCH-PILOT- WACC
DEMO-COMMERCIAL IRR

3
MATRIKS
KESIAPAN
TEKNOLOGI
INPUT-OUTPUT

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

STATUS
PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI
LAB-BENCH-PILOT-DEMO-COMMERCIAL

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ANALISIS SIPOC
TEKNOLOGI

SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER


• Pemasok • Batubara • Alur kerja • Kalori • Industri PLTU
batubara (lokasi • Katalis teknologi • Produk hasil • Industri semen
& jumlah • Harga input • Material • By product • Industri kertas
cadangan) balance • Harga output • Industri metal
• Pemasok • Emisi / Effluent • Industri tekstil
teknologi • Industri lain-lain
• Investasi
teknologi
• Biaya
operasional
• Memetakan
kelebihan dan
kekurangan dari
teknologi

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

CONCEPTUAL FRAMEWORK
STATUS TEKNOLOGI
Coal Technology

SIPOC Analysis

Jenis teknologi
nilai tambah Upgrading Conversion & Utilization

Lokasi Implementasi
teknologi nilai tambah Dalam Negeri Luar Negeri

Status
pengembangan Demonstration Commercial
teknologi Lab Scale Bench Scale Pilot Plant
Plant Plant*

Kesiapan teknologi untuk


diimplementasikan dalam TIDAK SIAP SIAP
skala komersial

Matrix Technology

Komersial = sudah berjalan dalam skala Industri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

JENISTEKNOLOGI
PENGOLAHAN BATUBARA
Coal Crushing ** Pengecilan Ukuran
dan Penurunan
Coal Washing ** Kadar Abu

Coal Blending **
Upgrading
Coal Upgrading **
Coal menjadi karbon
aktif *
Coal Briquetting **

Coal Liquefaction **
Conversion &
Coal Gasification ** Utilization

Coal Water Mixture **


* Teknologi Nilai Tambah yang tertera di
Yang Lain, Seperti UCG dalam Rancangan PerMen ESDM
** Teknologi Pengolahan batubara tertera di
Mine Mouth Power Plant*** dalam PP. No.23 tahun 2010 dan
Rancangan PerMen ESDM
*** Tambahan Kajian dari Tim PERHAPI

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS TEKNOLOGI
PENGOLAHAN BATUBARA
Dalam
Teknologi Pengolahan Batubara di Dalam Negeri
Negeri
Teknologi ekonomiis

Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

Luar
Teknologi Pengolahan Batubara di Luar Negeri
Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI UPGRADING
TEKNOLOGI UPGRADING DI INDONESIA
PERUSAHAAN
PENYEDIA TAHAP TEKNOLOGI
NO TEKNOLOGI KERJASAMA DI LOKASI KETERANGAN SUMBER
TEKNOLOGI
INDONESIA
LAB BENCH PILOT DEMO COMM

• Bermasalah pada filter sehingga  TEKMIRA


BCB apa produksi hanya mencapai  Kaltim Supa Coal Press
White Energy Perusahaan
1 (Binderless Coal DEMO Kaltim 60% kapasitas. Release
Company Tambang
Briquetting) • Plant ditutup 4, Juli 2011:, 1 Juli  White Energy Coal
2011 (White Energy Coal , 2011) Website
 PT. Total Synergy
PT. Total Synergy Sejauh ini implementasinya hanya International (TSI)
2 GeoCoal PLTU DEMO Banten
International untuk Mine Mouth Power Plant  Divisi Pengendalian
Batubara PT. PLN
Demo plant sudah dibongkar
UBC PT. Upgrading  TEKMIRA
Perusahaan karena menghasilkan produk tidak
3 (Upgraded Brown Coal DEMO Kalsel  PT. Arutmin
Tambang sesuai harapan (masalah briket
Brown Coal) Indonesia  PT. UBCI
dan AFT)
PT. Advance
PT. Pamapersada
4 CUT Technology N/A PILOT Kalsel Pilot plant di Rantau, Tapin
Nusantara
International
CUB
PT .Teknologi N/A Alat masih terpisah secara PT. Advance Technology
5 (Coal Upgrading BENCH Indonesia
Energi Nusantara individual International (ATI)
Briquette)

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI UPGRADING
TEKNOLOGI UPGRADING DI LUAR NEGERI
NO TEKNOLOGI PENYEDIA TEKNOLOGI TAHAP TEKNOLOGI NEGARA KETERANGAN SUMBER
LAB BENCH PILOT DEMO COMM
Evergreen Energy Inc Fort Union
K-Fuel Demo, komersial 3 tahun 2005-
1 and WPG Resources DEMO Wyoming , Evergreen energy
(Koppelman Fuel) 2008, 2011 MOU
Ltd (joint venture) Amerika
Victoria clean coal
2 Coldry Process Victoria’s Coal Sector PILOT Australia Dalam tahap Feasibilty Study
website
Monash University ,
Advances in the
Diberhentikan pada tahap pilot
MTE (Mechanical science of Victorian
karena harga heat exchangers
3 Thermal None PILOT Australia brown coal (book),
yang mahal, tidak ramah
Expression) Journal of
lingkungan
dewatering of bio
material by MTE
Test scale plant di Victoria,
4 Exergen Exergen Corp Bench Australia Exergen website
Australia
HyperCoal
(Hyper-coal-based
5 Kobe Steel LAB Jepang Masih berada dalam tahap Lab PT. UBCI
High Efficiency
Combustion)

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI KONVERSI DAN UTILISASI
TEKNOLOGI KONVERSI DAN UTILISASI BATUBARA DI INDONESIA
PERUSAHAAN TAHAP TEKNOLOGI
PENYEDIA
NO TEKNOLOGI KERJASAMA DI LOKASI KETERANGAN SUMBER
TEKNOLOGI LAB
BEN
PILOT DEMO COMM
INDONESIA CH
Pilot di Jepang ,
1 JCF (JGC's Coal Fuel) PT. JGC Perusahaan kertas Demo Jawa Barat Kontruksi demo Nopember PT. JGC Coal Fuel
2011)

TEKNOLOGI KONVERSI DAN UTILISASI BATUBARA DI LUAR NEGERI


TAHAP TEKNOLOGI
PENYEDIA
NO TEKNOLOGI NEGARA KETERANGAN SUMBER
TEKNOLOGI LAB BENCH PILOT DEMO COMM

HyCoal (Hydrogen-From Komersil, tidak siap pakai di Indonesia Research Institute of


1 Hitachi Ltd Demo China
Coal) karena masalah infrastruktur CCT east China

Linc Energy website,


Uzbekistan
UCG towards
UCG (Underground Coal (komersil), TIDAK SIAP pakai di Indonesia karena
2 Linc Energy Com * commercialization
Gasification) Australia kondisi tanah yang berbeda
(Coaltrans asia
(demo)
conference)

BCL (Brown Coal Jepang/Cina Teknologi tidak dilanjutkan karena Sunichi Yanai Journal,
3 Kobe Steel Demo
Liquifaction) (cek) biaya investasi yang terlalu mahal IEA-ETSAP

Japan Coal Energy


Pirolisis (Multi-Purpose Coal Pilot plant 2003 – 2008, tidak ada
4 Center, Nippon steel Pilot Jepang CCT
Utilization) keterangan dilanjutkan ke tahap demo
engineering, COLTD

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI MINE MOUTH POWER PLANT

TEKNOLOGI MINE MOUTH POWER PLANT DI LUAR NEGERI


PERUSAHAAN TAHAP TEKNOLOGI
PENYEDIA
NO TEKNOLOGI KERJASAMA DI NEGARA KETERANGAN SUMBER
TEKNOLOGI LAB
BEN
PILOT DEMO COMM
INDONESIA CH
Komersil, tidak siap pakai IEA-ETSAP
SCPC (Super Critical Konsorsium Jpower- Amerika,
1 N/A Com di Indonesia karena website, CCT
Pulverized Coal) Itochu-Adaro CEK
masalah infrastruktur Japan
Tiga plant di Freschen (28
RWE-WTA (Fluidized-
RWE (Rhenish- ton/jam), Niederaussem (90 RWE Power
2 bed drying with internal N/A Com Germany
Westphalian electric) ton/jam), Freschen (14 website
waste heat utilization)
ton/jam)
IGCC (Integrated Tidak siap pakai di CCT Illinois,
Clean Coal Power
3 Gasification Carbon N/A Demo Amerika Indonesia karena kondisi IEA-ETSAP
R&D Co.
Cycle) tanah website

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS UPGRADING KONVERSI & MINE MOUTH


TEKNOLOGI UTILISASI POWER PLANT

Teknologi Upgrading Batubara di Dalam Negeri Dalam


Negeri
Teknologi ekonomiis

GeoCo UB BC
CUT CUB
al C B

Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

Coldry
Exerge HyperCo
K-Fuel MTE Proces
n al
s

Luar
Teknologi Upgrading Batubara di Luar Negeri
Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS UPGRADING KONVERSI & MINE MOUTH


TEKNOLOGI UTILISASI POWER PLANT

Dalam
Teknologi Upgrading Batubara di Dalam Negeri
Negeri
Teknologi ekonomiis

JC
F

Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

UC HyCo BC
Pirolisis
G al L

Luar
Teknologi Upgrading Batubara di Luar Negeri
Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS UPGRADING KONVERSI & MINE MOUTH


TEKNOLOGI UTILISASI POWER PLANT

Dalam
Teknologi Upgrading Batubara di Dalam Negeri
Negeri
Teknologi ekonomiis

Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

RWE- SCP
IGCC
WTA C

Luar
Teknologi Upgrading Batubara di Luar Negeri
Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

NILAI
KEEKONOMIAN
TEKNOLOGI
WACC - IRR

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

Other Indicators
CONCEPTUAL FRAMEWORK KEEKONOMIAN  Payback Period
Net Present Value
Pendapatan
negara
Cost of Capital (WACC) IRR

Menganalisis SIPOC Teknologi

•Debt to Equity ratio 70 : 30 Asumsi:


Data dan •Interest rate (US$) •Utilization • Material balance
asumsi yang •Rf •Umur proyek • Biaya investasi
digunakan •Rm •Days/year • Biaya produksi
•Tax rate •Depresiasi

Sensitivity Analysis
Coal price growth

PROJECTED INCOME
STATEMENT
Perhitungan IRR (with Coal Price Growth Sensitivity
WACC
Analisis)

NOT Accepted
IRR > Cost Accepted
Nilai ekonomi tidak dapat NO of Capital YES Nilai ekonomi dapat diterima
diterima

Matrix Keekonomian

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ASUMSI DATA
DALAM ANALISIS FINANSIAL

Keterangan Nilai Satuan


Umur pakai teknologi 20 Tahun
Jumlah jam/hari 24 Jam
Jumlah hari/thn 365 Hari
Suku bunga kredit (US$, Effective) 10 Persen
Pertumbuhan harga batubara per tahun 4 / 8 / 12 Persen
Tingkat bunga diskonto (WACC) 12,21 Persen
Harga Batubara Acuan/ton (6322 kalori/gram) 117,21 US$
Nilai tukar per 1 dollar 9,000 Rupiah
Depresiasi (straight line) 20 Tahun
Pertumbuhan biaya produksi 4 Persen
Royalti 5 / 13,5 Persen
Pajak 25 / 45 Persen

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

SENSITIVITAS PERTUMBUHAN
HARGA BATUBARA

Sumber: Barlow Jonker 2008

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

DATA
YANG DIGUNAKAN

IRR setiap teknologi tidak dapat kami tampilkan karena :


1. Status teknologi belum teruji secara komersial di Indonesia
2. Data biaya investasi bukan merupakan biaya investasi pada tahap
komersial
3. Data material balance, biaya operasi, transportasi, serta biaya-biaya lain
yang didapatkan belum teruji validitasnya
4. Asumsi yang digunakan tidak dapat dijadikan acuan yang sama pada
setiap teknologi

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

MATRIKS
KESIAPAN TEKNOLOGI
INPUT - OUTPUT

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS UPGRADING KONVERSI & MINE MOUTH


TEKNOLOGI VS IRR UTILISASI POWER PLANT

Teknologi Upgrading Batubara di Dalam Negeri Dalam Negeri


c

a
Teknologi ekonomiis

12,21%

b Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

12,21%
d

Teknologi Upgrading Batubara di Luar Negeri Luar Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS UPGRADING KONVERSI & MINE MOUTH


TEKNOLOGI VS IRR UTILISASI POWER PLANT

Teknologi Upgrading Batubara di Dalam Negeri Dalam Negeri


Teknologi ekonomiis

12,21%

Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

f
12,21%

Teknologi Upgrading Batubara di Luar Negeri Luar Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS UPGRADING KONVERSI & MINE MOUTH


TEKNOLOGI VS IRR UTILISASI POWER PLANT

Dalam
Teknologi Upgrading Batubara di Dalam Negeri
Negeri
Teknologi ekonomiis

12,21%

Teknologi semakin Siap

Commercial Scale Demo Scale Pilot Scale Bench Scale Lab Scale

12,21%

i
Luar
Teknologi Upgrading Batubara di Luar Negeri
Negeri

Teknologi >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

MATRIKS INPUT-OUTPUT
COMMERCIAL SCALE ONLY

Output
Note:
baca (GAR-ADB)
5700
1 Teknologi a

2 Teknologi b
3 Teknologi c
4 Teknologi d
5 Teknologi e

6 Teknologi f

7 Teknologi g

5700 Input
Teknologi >>
ASPEK
HUKUM
+ UU no.4/2009 + PP no. 32 + Draft PerMen ESDM
LATAR BELAKANG.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

+
+ Kesipan
ConsumerTeknologi
focus + Keekonomian
+ Organizational change
EKPLORASI ISU.

NEGARA
PENDAPATAN

presented now >>


+ Royalti + Pajak
PASAR
KESIMPULAN.

INDUSTRI

DOMESTIK

+ Cadangan + Produksi + Konsumsi + Ekspor


DUNIA
PASAR
REKOMENDASI.

++Supply
Travel–Demand
Gear + Improvement
+ Harga+batubara dunia
Invention
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

PENDAPATAN NEGARA
DARI INDUSTRI BATUBARA

PENDAPATAN NEGARA

ROYALTI PAJAK

PPh
PKP2B PPh IUP
IUP PKP2B
13.5% 25%
45%

Low Rank Coal Medium Rank Coal High Rank Coal


3% 5% 7%

Pendapatan Negara >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

PROYEKSI DAMPAK PEMBATASAN


KALORI <5100 ADB DAN <5700 ADB
SUMMARY <5100 DAN <5700 ADB
Jumlah
% penerimaan
cadangan penerimaan Perusahaan
Kalori Terhadap produksi ekspor (juta negara Comdev
(miliar negara total PKP2B
Batubara Total (juta ton) ton) ekspor (juta (juta US$)
ton) (juta US$) Terkena
Cadangan US$)
Dampak
<5100 adb 41% 8.7 20.0 14.0 114.2 79.9 4 3.0

<5700 adb 88% 18.6 171.0 123.0 1,337.9 915,9 21 17.0

Catatan:
Asumsi harga ≤5700 adb = rata2 HPB Marker No. 6 – 8; >5700 adb = rata2 HPB Marker No. 1 – 5 (Jan-
Juli 2011)
Asumsi harga = HPB untuk 5761 gar (6100 adb); 5224 gar (5600 adb) dan 4144 gar (5100 adb)
Royalti: ≤ 5700 adb = 3%; > 5700 adb = 7%
Kalori 6100: TM 15%, IM 10%, TS 0,6%, Ash 4,5%
Kalori 5100 - 6100: TM 23,5%, IM 18%, TS 0,4%, Ash 3,5%
Kalori 5100: TM 35%, IM 20%, TS 0,8%, Ash 10%
Kurs = 8600
Sumber : ESDM, 2011

Pendapatan Negara >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

PENDAPATAN NEGARA
POTENSI KEHILANGAN
Produksi batubara
Tidak terserap 123.914.860 ton

Pendapatan Negara Bukan Pajak


Potensi kehilangan $ 1.337.986.591 atau 47,5 % terhadap total
Penerimaan negara sebesar $ 2.819.595.98*

Tenaga kerja
Potensi pengurangan 62.496 orang termasuk subkontraktor (52,60% total tenaga
kerja)

Community Development
Potensi pengurangan US$17 juta (59,10% total CD)
Pembatasan pembangunan infrastruktur di wilayah sekitar tambang
*Asumsi Harga Rata-rata HPB Jan-Juli 2011
Sumber : ESDM, 2011

Pendapatan Negara >>


ASPEK
HUKUM
+ UU no.4/2009 + PP no. 32 + Draft PerMen ESDM
LATAR BELAKANG.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

+
+ Kesipan
ConsumerTeknologi
focus ++Keekonomian
Organizational change
EKPLORASI ISU.

NEGARA
PENDAPATAN

+ Royalti + Pajak
PASAR
KESIMPULAN.

INDUSTRI

DOMESTIK

presented now >>

+ Cadangan + Produksi + Konsumsi + Ekspor


DUNIA
PASAR
REKOMENDASI.

++Supply
Travel–Demand
Gear + Improvement
+ Harga+batubara dunia
Invention
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

INDUSTRI BATUBARA
PASAR DOMESTIK (2011)
< 5100 5100-6100 6100-7100 > 7100 CADANGAN
TERUKUR
5816 12002 4051 423 (dalam juta ton)
kkal/kg [adb]

PRODUKSI
≤ 5700 > 5700 PKP2B+IUP+PTBA
(dalam juta ton)
172 90

KONSUMSI
(dalam juta ton)
123,5
57 (21,75%)
(47.15%)
81,5 (31,1%)

Domestik OVERSUPPLY Ekspor

Industri Batubara >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

INDUSTRI BATUBARA
INDONESIA

Indonesia berpotensi mengalami over kapasitas di dalam


negeri jika pembatasan kalori 5700 kkal/kg (adb) dilakukan
karena kemampuan pasar domestik untuk menyerap
batubara dengan kalori dibawah 5700 kkal/kg (adb) saat ini
masih belum dapat mengimbangi jumlah produksi batubara
Indonesia

Industri Batubara >>


ASPEK
HUKUM
+ UU no.4/2009 + PP no. 32 + Draft PerMen ESDM
LATAR BELAKANG.

KESIAPAN
TEKNOLOGI

+
+ Kesipan
ConsumerTeknologi
focus + Keekonomian
+ Organizational change
EKPLORASI ISU.

NEGARA
PENDAPATAN

+ Royalti + Pajak
PASAR
KESIMPULAN.

INDUSTRI

DOMESTIK

+ Cadangan + Produksi + Konsumsi + Ekspor


DUNIA
PASAR

presented now >>


REKOMENDASI.

+ Supply –Demand + Harga batubara dunia


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

POTENSI PENGARUH
TERHADAP PASAR DUNIA
Indonesia adalah eksportir terbesar ke-2
di dunia (2010)*

Peraturan Menteri dilaksanakan

Teknologi Tidak Siap Teknologi Siap

Ekspor batubara
berkurang
Ekspor batubara kalori Ekspor batubara kalori
rendah berkurang tinggi bertambah
Gap Supply & Demand

Peluang diisi oleh


Harga batubara dunia Ada demand di pasar
negara pengekspor
meningkat dunia
(US/AU/Afrika)

Harga-harga komoditas
lain meningkat

Peningkatan Pendapatan
Opportunity Lost Negara dan Industri
Batubara

Pasar Dunia >>


LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

KESIMPULAN
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ASPEK
HUKUM
• Peraturan Menteri tidak hanya mengatur tata cara peningkatan nilai tambah, namun
juga mengatur pelarangan ekspor batubara kalori ≤ 5700 kkal/kg yang tidak
diamanatkan oleh peraturan perundangan yang ada di atasnya
• Rancangan Peraturan Menteri pasal 30 tentang pembatasan ekspor batubara nilai
kalori 5700 kkal/kg bagi PKP2B tidak sesuai dengan UU No.4 tahun 2009 pasal
103/170 maupun PP 23 tahun 2010 pasal 93-96, dimana PKP2B berdasarkan kedua
peraturan di atasnya tidak diharuskan untuk melakukan pengolahan batubara
• Pemerintah mengklasifikasi batubara ke dalam tiga peringkat (PP No. 45/2003),
yaitu: (1) batubara kualitas rendah (kalori < 5100 kkal/kg), (2) batubara kualitas
sedang (kalori 5100 - 6100 kkal/kg), dan (3) batubara kualitas tinggi (kalori > 6100
kkal/kg). Namun demikian, pembatasan ekspor batubara dalam rancangan Peraturan
Menteri ditetapkan pada kalori 5700 kkal/kg, dimana batasan kalori ini selama proses
FGD I hingga FGD V tidak ditemukan dasar penetapannya
• Adanya potensi pertentangan antara rancangan Peraturan Menteri dengan peraturan
WTO General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) tahun 1994 yang melarang
pembatasan ekspor dalam bentuk apapun kecuali dalam bentuk pajak, bea, atau
pungutan lain.

Kesimpulan >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ASPEK
TEKNOLOGI
• Teknologi pengolahan batubara secara umum terdiri dari: (1) teknologi peningkatan
kalori (coal upgrading; seperti Upgrading Brown Coal (UBC), GeoCoal, HyperCoal)
dan (2) teknologi pemanfaatan batubara (coal utilization; seperti gasification,
liquefaction, coal water mixture). Dari 18 teknologi upgrading kalori dan
pemanfaatan batubara di dalam dan luar negeri yang telah diidentifikasi sejak FGD
I hingga FGD V, tidak satupun teknologi yang siap pakai di dalam negeri
• Untuk teknologi peningkatan kalori batubara (coal upgrading), sampai saat ini
tidak ada satupun teknologi yang terbukti secara komersial beroperasi di dunia.
Coal upgrading dengan cara pemanasan (thermal drying) dapat dilakukan dan
diimplementasikan di Indonesia untuk batubara kalori rendah sebagai umpan PLTU
mulut tambang (mine mouth power plant), mengingat batubara yang sudah
mengalami upgrading ini langsung digunakan PLTU mulut tambang dan tidak perlu
mengalami transportasi dan penyimpanan yang cukup lama.
• Teknologi pemanfaatan batubara (coal utilization) seperti Sasol Coal Liquefaction
telah teruji secara komersial di luar negeri, namun demikian kesesuaian
teknologi tersebut dengan karakteristik batubara Indonesia dan keekonomiannya di
Indonesia belum teruji.

Kesimpulan >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ASPEK
KEEKONOMIAN
Aspek keekonomian dihitung berdasarkan data dan asumsi yang diperoleh
sejak FGD I hingga V, namun aspek keekonomian ini belum teruji
validitasnya karena keterbatasan data dan belum adanya teknologi upgrading
dan pemanfaatan batubara yang terbukti secara komersial di Indonesia.

ASPEK
PENDAPATAN NEGARA
Indonesia berpotensi kehilangan pendapatan negara dari PKP2B dan IUP
sebesar $916 juta (DMB-KESDM 2011) atau 34,10% dari total pendapatan
negara jika rancangan Peraturan Menteri mengenai pembatasan kalori 5700
kkal/kg dilakukan. Hal ini selanjutnya akan memberi efek multiplier berupa
potensi terhentinya investasi di pertambangan batubara, peningkatan jumlah
pengangguran tenaga kerja (62.496 orang/ 52,6% dari total tenaga kerja)
dan potensi kehilangan pengembangan masyarakat sekitar wilayah tambang
(community development-Infrastruktur $17 juta/ 59,10% dari total community
development).

Kesimpulan >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

ASPEK
DOMESTIK MARKET
Indonesia berpotensi mengalami over kapasitas di dalam negeri jika pembatasan
kalori 5700 kkal/kg dilakukan. Kemampuan industri domestik untuk menyerap
batubara dibawah 5700 kkal/kg saat ini masih belum dapat mengimbangi jumlah
produksi batubara Indonesia

ASPEK
GLOBAL MARKET
Jika teknologi upgrading dan pemanfaatan batubara belum bisa diterapkan
secara komersial dan mengingat Indonesia merupakan eksportir batubara
terbesar di dunia (2010-PERHAPI), maka dampak yang dapat ditimbulkan oleh
pembatasan ekspor batubara adalah potensi kekurangan supply batubara
dunia. Kekurangan supply batubara berpotensi meningkatkan harga batubara
dunia. Disamping itu, jika negara lain yang memiliki potensi sumberdaya
batubara mengisi kekurangan supply batubara tersebut, maka Indonesia akan
kehilangan kesempatan pasar (market loss opportunity) di dunia.

Kesimpulan >>
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

REKOMENDASI
LATAR BELAKANG. EKPLORASI ISU. KESIMPULAN. REKOMENDASI.

1. Perlu adanya penelaahan kembali atas setiap peraturan dan


perundangan yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah batubara
untuk menciptakan keselarasan hukum, sehingga penerapan teknologi
upgrading dan pemanfaatan batubara dapat terintegrasi,

2. Perlu adanya dorongan dan bantuan dari pemerintah dan pelaku industri
batubara terhadap penyedia teknologi, institusi penelitian, dan perguruan
tinggi untuk bekerja sama guna mempercepat kesiapan implementasi
teknologi upgrading dan pemanfaatan batubara secara komersial,

3. Perlu adanya peranan Pemerintah untuk mendorong pelaku industri


batubara dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bekerja sama
membangun PLTU mulut tambang (mine mouth power plant) untuk
memanfaatkan batubara kalori rendah menjadi energi listrik.

Rekomendasi >>
Terima kasih.

67

You might also like