You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN TYPOID

Aggota kelompok:
- Laurensia Masken 1651023
- Perdana Kusumaningrum 1651006
- Devi Sulestiowati 1651012
- Julia Victoria 1651020
ASUHAN KEPERAWATAN An.A DENGAN
THYPOID
• PENGKAJIAN
• Tanggal masuk RS : 10-04-2017
• Jam masuk RS : 19.45 WIB
• Tanggal pengkajian : 15-04-2017
• Jam pengkajian : 20.30 WIB
• Pengkaji : Ira Indra Imawati
1. IDENTITAS KLIEN
• Nama Klien : An.T
• Tempat/tgl lahir : Kebumen,06-11-2006
• Umur : 4,6 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku : Jawa
• Bahasa yang dimengerti : Jawa/Indonesia
• Dx Medis : Thypoid
• No Rekam Medis : 0198092

• Orang tua/wali :
• Nama ayah/ibu/wali : Tn.K
• Pekerjaan ayah/ibu/wali : Buruh
• Alamat ayah/ibu/wali : Wonorejo,1/2 karanganyar

• KELUHAN UTAMA
Pasien panas .

RIWAYAT KELUHAN SAAT INI

Pada tanggal 10 april 2017 pukul 19.45 WIB klien di bawa ke IGD
PKU Muhammadiyah Gombong dengan keluhan panas sejak 5 hari
yang lalu,pusing,mual,lemes,.Pada saat di IGD pasien mendapatkan
terapy Aminopilin 2x300 g/l, amoxilin g/l, Infus RL 12tpm, puyer
(Paracetamol 250mg 3x1).Tanda tanda vital Nadi di IGD; 110 x/mnt,
suhu; 40º C, RR ; 16x/mnt. BB: 12Kg

Pasien dibawa ke bangsal inayah sekitar jam 20.00 WIB. Pada saat di
ruangan Kondisi klien tampak lemas,akral hangat,pusing,pasien
mual,tidak mau makan, tanda tanda vital; S: 3880C, N: 100x/m,
R:20x/m.
PRIORITAS MASALAH

1. Hipertermi berhubungan dengan proses


infeksi salmonella thypi

2. Nyeri b.d proses inflamasi

3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b.d


anoreksia ( mual & muntah)
RENCANA KEPERAWATAN
NO. Diagnose Tujuan Intervensi

1. Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Mengobserfasi tan


dengan proses ifeksi keperawatan selama 2 x 24 da – tanda vital
salmonella thypi jam diharapkan suhu tubuh 2. Pantau
normal engan KH: aktifitas kejang
Mempertahaankan suhu 3. Pantau
tubuh dalam batas normal hidrasi
4. Berikan
kompres air biasa
5. Pembe
rian terapi 0bat anti
piretik sesuai
program
2. Nyeri b.d proses inflamasi Setelah dilakukan tindakan a.monitor KU
keperawatan selama 2x24 b.kaji tingkat nyeri
jam diharapkan nyeri intensitas dan skala
berkurang,dengan KH: nyeri
Skala nyeri menjadi 3 c.jelaskan
Pasien nampak lebih rileks penyebab nyeri
1. Pasien mampu d.ajarkan teknik
mengontrol nyeri distraksi
relaksasi(nafas
dalam)
e.posisikan pasien
senyaman mungkin
f.kolaborasi dengan
tim
medis pemberian
obat analgesik
3. Resiko nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan . Kaji pola
kebutuhan b.d anoreksia ( keperawatan selama 2 x 24 dan kebiasaan
mual, muntah) jam kebutuhan nutrisi makan
adekuat dengan kriteria 2. Observ
hasil : asi adanya muntah
2. Klien tidak muntah 3. Menga
3. Porsi makan yang njurkan keluarga
disediakan habis untuk memberi
makanan dalam
porsi kecil tapi
sering dan tidak
merangsang
produksi asam
(biskuit)
4. Membe
rikan terapi
pemberian cairan
dan nutrisi sesuai
program
5. Membe
rikan terapi
pemberian anti
emetik sesuai
program
IMPLEMENTASI
Tgl. IMplementasi Respon Pasien TTd

15-05-2011 Mengukur tanda – tanda S: 37,80 C, N: 100x/m,


vital R:20x/m.
2. Memantau ak 2. Pasien tidak
tifitas kejang mengalami kejang
3. Menganjurkan 3. Klien sedikit-
keluarga untuk sedikit mau minum
memberikan sedikit minum 4. Pasien dikompres
tapi sering pake air hangat
4. memberikan 5. Terapi diberikan
kompres hangat
5. memberikan
terapi sesuai program
Tgl. IMplementasi Respon Pasien TTd

16-05-2011 . Mengukur kem S: 36,8C, N: 100x/m, R:20x/m.


bali tanda – tanda vital
2. Memantau ke 7. Pasien tidak mengalami kejang
mbali aktifitas kejang
3. Menganjurkan 8. Klien sedikit-sedikit mau
kembali keluarga untuk minum
memberikan sedikit minum
tapi sering Pasien sudah tidak dikompres
4. memberikan
kompres hangat
5. memberikan Terapi diberikan
kembali terapi sesuai
program
Tgl. IMplementasi Respon Pasien TTd

15-05-2011 monitor KU / TTV Keadaan pasien lemah


2. Mengkaji skala N : 100 x/mnt
nyeri R : 20 x/mnt
3. Memberikan posisi S : 37 C
yang nyaman.
4. Mengajarkan teknik Skala nyeri 4
relaksasi
5. Memberikan
motivasi untuk kompres air
hangat pada bagian yang -terapi masuk
sakit
6. Memberikan terapi
obat analgesik
Tgl. IMplementasi Respon Pasien TTd

15-05-2011 Mengkaji pola dan Klien makan hanya 1-3sdm


kebiasaan makan klien sudah muntah 1x
2. Mengobservas
i adanya muntah Ibu klien mengatakan anaknya
3. Menganjurkan masih susah makan
keluarga untuk memberi
makanan dalam porsi kecil Infus RL terpasang 20tpm
tapi sering dan tidak
merangsang produksi asam
(biskuit)
4. Memberikan
terapi pemberian cairan
dan nutrisi sesuai program Terapi diberikan
5. Memberikan
terapi pemberian anti
emetik sesuai program
Tgl. IMplementasi Respon Pasien TTd

16-05-2011 Mengkaji kembali pola dan Klien menghabiskan ¼ porsi dari


kebiasaan makan RS
7. Mengobservas
i kembali adanya muntah 2. Klien sudah tidak muntah
8. Menganjurkan terus
kembali pada keluarga
untuk memberi makanan 3. Klien terlihat makan
dalam porsi kecil tapi biskuit,pisang
sering dan tidak
merangsang produksi asam
9. Memberikan 4. Infus RL terpasang 20 tpm
kembali terapi pemberian
cairan dan nutrisi sesuai
program 5. Terapi diberikan
10. Memberikan
kembali terapi pemberian
obat anti emetik sesuai
program
EVALUASI
Hari/ Tgl. SOAP TTd

Rabu S: ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak panas


18-05-2011 O: klien masih tampak lemas,
1. klien sudah tdak muntah
2. Suhu: 36 C
3. Nadi: 90x/ menit
4. RR: 20x/ menit
A: masalah teratasi sebagian
P: pertahankan intervensi
Hari/ Tgl. SOAP TTd

Rabu S: ibu Pasien mengatakan ,anak nya sudah tidak nyeri perut
18-05-2011 O: pasien nampak rileks
A: Masalah teratasi
P: pertahankan intervensi
Motivasi pasien untuk tetap melakukan teknik relaksasi distraksi
(nafas dalam) bila nyeri timbul
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik
Hari/ Tgl. SOAP TTd

Rabu S:
18-5-2011 -S: ibu klien mengatakan ,klien setiap habis makan sudah
berkurang muntah nya.

O: klien masih muntah 1x


BB : 11kg
Porsi makan dari RS hanya dimakan ¼ porsi
A: masalah teratasi
P: pertahankan intervensi

You might also like