Professional Documents
Culture Documents
Eritroderma
C
Pembimbing:
dr. Hj. Vita Noor’aini, Sp. KK
• Nama : Tn. O
• Umur : 53 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Pabuaran gang mulya 2 RT01/017, Desa sayang, kab. Cianjur
• Status perkawinan : Menikah
• Tanggal MRS : 22 Oktober 2015
2
Anamnesis (Autoanamnesis)
3
3
Timing
5
oRiwayat penyakit dahulu
o Riwayat pengobatan :
6
• Riwayat keluarga :
Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
seperti ini atau keluhan kulit lainnya.
7
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda Vital :
TD : Tidak diukur
Nadi : 80 x/m
RR : 20 x/m
Suhu: 36,80C
8
Status generalis
Kepala
• Rambut : Alopesia (-), distribusi merata
Leher
Pembesaran KGB(-),pembesaran tiroid (-)
9
Thorak
• Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
• Palpasi : Vokal fremitus normal
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler, wheezing (-), ronkhi(-), Bunyi jantung I dan
II murni regular, murmur (-), gallop(-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : BU (+)
• Perkusi : Timpani pada 4 kuadran
• Palpasi : Supel,turgor baik, hepatomegali(-), splenomegali(-)
10
Kulit : lihat status dermatologikus
11
12
Status
dermatologikus
Distribusi Universal
Usulan pemeriksaan :
Histopatologi
16
Penatalaksanaan
Umum
• Pasien harus dirawat
• Hentikan penggunaan ragi yang dibalur keseluruh tubuh.
• Diet tinggi protein
17
Penatalaksanaan
Khusus
• Topikal
Olium olivarum
• Sistemik
IVFD RL (mikro) 10 tetes/menit Perbaiki cairan
tubuh
Prednison 4x10mg
cetirizin tablet 1 x 10 mg
18
PROGNOSIS
GOLONGAN I:
• Eritroderma akibat alergi obat biasanya
secara sistemik
GOLONGAN II: 1. Faktor genetik HLA
Etiologi
• Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit 2. Idiopatik
GOLONGAN III:
• Eritroderma akibat penyakit sistemik
termasuk keganasan
GOLONGAN II:
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit
GOLONGAN III:
Eritroderma akibat penyakit sistemik
termasuk keganasan
PATOFISIOLOGI
Sindrom Sezary
• Pada 1/3 s/d 1/2 dari pasien didapati:
splenomegali, limfadenopati superficial, alopesia,
hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris dan
plantaris, kuku-kuku yang distrofik.
Pemeriksaan laboratorium:
oSebagian besar kasus menunjukkan
leukositosis (rata-rata 20.000/mm).
oTerdapat limfosit atipik disebut sel
Sezary.
oSel ini besarnya 10-20
mikro,mempunyai sifat yang khas
diantaranya intinya homogen,
lobular, dan tak teratur. terdapat
dalam darah, KGB, dan kulit.
Pemeriksaan laboratorium:
• Biopsi pada kulit terdapat infiltrat pada
dermis bagian atas dan terdapatnya sel
Sezary.
• Disebut sindrom Sezary jika jumlah sel Sezary
yang beredar ≥1000/mm3 atau >10% sel-sel
yang beredar.
• Bila jumlah sel tersebut <1000/mm3 dinamai
Sindrom Pre-Sezary.
PENGOBATAN
GOLONGAN I
• Obat tersangka sebagai kausanya segera dihentikan.
• Kortikosteroid: Prednison 4x10 mg
Kortikosteroid:
• Prednisone 30 mg/hari, atau
• Metilprednisolon dengan dosis ekuivalen
(24 mg/hari)
Sitostatik: biasanya digunakan
klorambusil dengan dosis 2-6 mg sehari
• Eritroderma kronis: ditambah diet tinggi
protein
• Emolien: untuk melembabkan kulit, akibat
vasodilatasi oleh eritema, misalnya dengan
salep lanolin 10% atau krim urea 10%
PROGNOSIS
• Golongan I
Baik, penyembuhan cepat
• Etiologi tidak diketahui
Pengobatan kortikosteroid hanya mengurangi gejala
pasien bisa jadi ketergantungan kortikosteroid
• Sindrom Sezary
Buruk. Pasien meninggal biasanya disebabkan infeksi
atau penyakit berkembang jadi mikosis fungoides.
TERIMA KASIH
C