You are on page 1of 49

LAPORAN KASUS

Eritroderma
C
Pembimbing:
dr. Hj. Vita Noor’aini, Sp. KK

STASE ILMU KULIT DAN KELAMIN


KEPANITERAAN KLINIK RSUD KABUPATEN CIANJUR
2015
Identitas Pasien

• Nama : Tn. O
• Umur : 53 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Pabuaran gang mulya 2 RT01/017, Desa sayang, kab. Cianjur
• Status perkawinan : Menikah
• Tanggal MRS : 22 Oktober 2015

2
Anamnesis (Autoanamnesis)

• Kulit bersisik gatal


Keluhan
hampir diseluruh
Utama
tubuh

3
3
Timing

timbul bintik-bintik merah di


5 bulan yang lalu seluruh tubuh yang sangat
gatal

timbul sisik yang tipis dan terasa gatal hampir


4 bulan yang lalu diseluruh tubuh pasien, setelah pasien memakai
ragi ke seluruh tubuh

2 bulan yang lalu Kulit bersisik disertai dengan


rasa gatal dan panas

Kulit bersisik dan terkelupas


hari ini disertai dengan gatal dan
panas
4
Anamnesis

• Riwayat penyakit sekarang:

Kulit bersisik dan terkelupas hampir diseluruh tubuh


Disertai dengan rasa gatal dan panas sejak 2 bulan yang
lalu
Sisiknya terasa tebal
Tidak disertai dengan demam maupun mengigil atau
merasa kedinginan
Hal ini diawali dengan timbulnya bercak kemerahan yang
semakin lama menghilang dan kulit menjadi bersisik dan
terkelupas.

5
oRiwayat penyakit dahulu

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti


sekarang ini atau keluhan kulit lainnya.

o Riwayat pengobatan :

mengobati penyakit kulitnya ke alternatif dan diberikan


ragi, dengan cara memakainya dipakai setiap hari ke
seluruh tubuh selama 3 bulan. Namun semakin lama
sisiknya semakin banyak dan bertambah.

6
• Riwayat keluarga :
Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
seperti ini atau keluhan kulit lainnya.

• Riwayat Alergi : Pasien tidak memiliki alergi


terhadap obat dan makanan.

• Riwayat psikososial : Pasien tinggal berdua bersama


istrinya. Dengan ekonomi yang kurang.

7
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda Vital :
TD : Tidak diukur
Nadi : 80 x/m
RR : 20 x/m
Suhu: 36,80C

8
Status generalis
Kepala
• Rambut : Alopesia (-), distribusi merata

• Mata : Konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-)


• Hidung : Deviasi septum (-), secret (-/-)

• Telinga : Normotia, sekret (-)


• Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), caries dentis (-)

Leher
 Pembesaran KGB(-),pembesaran tiroid (-)
9
Thorak
• Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
• Palpasi : Vokal fremitus normal
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler, wheezing (-), ronkhi(-), Bunyi jantung I dan
II murni regular, murmur (-), gallop(-)

Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Auskultasi : BU (+)
• Perkusi : Timpani pada 4 kuadran
• Palpasi : Supel,turgor baik, hepatomegali(-), splenomegali(-)

10
Kulit : lihat status dermatologikus

Ekstremitas bawah : Edema (+/+), atrofi(-), akral hangat,


RCT <2 detik, varises (-)

11
12
Status
dermatologikus
Distribusi Universal

Lesi Multipel, discrate, ireguler,


sirkumkripta

Efluroesen Eritema, hiperpigmentasi dengan


si skuama tebal.
Resume
Laki-laki 53 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan
kulit bersisik dan terkelupas hampir diseluruh tubuh sejak 2 bulan yang
lalu. bersisik yang tebal ini disertai dengan rasa yang sangat gatal

5 bulan yang lalu timbul bintik-bintik merah di seluruh tubuh,


dirasakan sangat gatal. 1 bulan kemudian bintik merah berubah
menjadi sisk-sisk yang tipis dan gatal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema pada kedua tungkai. Status


dermatologikus, distribusi universal, lesi Multipel, discrate, ireguler,
sirkumkripta, dan efloresensi Eritema, hiperpigmentasi dengan skuama
tebal
Diagnosis Banding Diagnosis
: kerja/pasti :
1. Eritroderma Eritroderma
2. Psoriasis

Usulan pemeriksaan :
Histopatologi

16
Penatalaksanaan
Umum
• Pasien harus dirawat
• Hentikan penggunaan ragi yang dibalur keseluruh tubuh.
• Diet tinggi protein

17
Penatalaksanaan
Khusus
• Topikal
Olium olivarum
• Sistemik
IVFD RL (mikro) 10 tetes/menit Perbaiki cairan
tubuh
Prednison 4x10mg
cetirizin tablet 1 x 10 mg
18
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam: ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam


Analisa Kasus

Anamnesis dan pemeriksaan fisik

• kulit bersisik dengan rasa gatal dan panas.


Lesi awal eritema hingga berlanjut menjadi
kulit terkelupas, besisik dan gatal. Riwayat
pengobatan diberikan ragi keseluruh tubuh
dan tidak minum obat-obatan lainnya.
• Pada pemeriksaan fisik terdapat edema pada
kedua tungkai bawah.
Status
dermatologikus
Distribusi Universal

Lesi Multipel, discrate, ireguler,


sirkumkripta

Efluroesen Eritema, hiperpigmentasi dengan


si skuama tebal.
Eritroderma Psoriasis

GOLONGAN I:
• Eritroderma akibat alergi obat biasanya
secara sistemik
GOLONGAN II: 1. Faktor genetik HLA
Etiologi
• Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit 2. Idiopatik
GOLONGAN III:
• Eritroderma akibat penyakit sistemik
termasuk keganasan

Epidemiologi  Menyerang semua usia  Menyerang semua usia

Sebagian besar hampir seluruh tubuh


Umumnya simetris
Predileksi Universal
Menyerang kulit, kuku, mukosa, dan sendi
Kecuali rambut.

Bercak-bercak, eritema berbatas tegas dengan


skuama yang kasar, berlapis-lapis dan
Lesi Eritema, hiperpigmentasi, skuama.
transparan disertai fenomena tetesan lilin,
Auspitz, dan Kobner.
Pemeriksaan penunjang
Dilakukan pemeriksaan histopatologi, namun pada kebanyakan
pasien dengan eritroderma histopatologi dapat membantu
mengidentifikasi penyebab eritroderma pada sampai dengan
50% kasus, biopsi kulit dapat menunjukkan gambaran yang
bervariasi, tergantung berat dan durasi proses inflamasi
Penatalaksanaan karena bisa jadi
pemberian ragi ini
adalah salah satu faktor
Umum predisposisi dari
penyakit pasien ini.

• Pasien harus dirawat


• Hentikan penggunaan ragi yang dibalur keseluruh tubuh.
• Diet tinggi protein tujuan untuk
memantau keadaan
umum pasien dan
Kehilangan skuama memantau cairan
dapat mencapai 9 serta pengobatan
gram/m2 permukaan yang diberikan.
kulit atau lebih sehari
sehingga menyebabkan
kehilangan protein.
24
Penatalaksanaa
n
Khusus
Diberikan dengan tujuan
mengurangi radiasi akibat
• Topikal adaya vasodilatasi oleh
eritema.
Olium olivarum
• Sistemik
IVFD RL (mikro) 10 tetes/menit Perbaiki cairan
tubuh
Prednison 4x10mg
cetirizin tablet 1 x 10 mg
25
Prognosis
• Quo ad vitam: dubia ad bonam  adanya gejala atau tanda yang
mengarah pada ancaman kematian. Keadaan umum, kesadaran
dan tanda vital pasien masih dalam batas normal. Namun jika
pasien tidak gerera di obati akan terjadi kekurangan cairan
sehingga dehidrasi.
• Quo ad functionam: ad bonam  eritroderma menimbulkan lesi
kulit yang tidak mengganggu fisiologis kulit secara bermakna.
• Quo ad sanationam: ad bonam  dengan menghilangkan faktor
predisposisi maka penyakit ini dapat diobati dan sembuh.
ERITRODER
MA
Definisi
Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai dengan
adanya eritema universal (90%-100%), biasanya
disertai dengan skuama.
EPIDEMIOLOGI

• Seperti telah disebutkan jumlah pasien eritroderma dibagian kulit makin


bertambah. Penyebab utama ialah psoriasis yang meluas. Hal tersebut seiring
dengan meningkatnya insidens psoriasis
ETIOLOGI
GOLONGAN I:
Eritroderma akibat alergi obat biasanya
secara sistemik

GOLONGAN II:
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit

GOLONGAN III:
Eritroderma akibat penyakit sistemik
termasuk keganasan
PATOFISIOLOGI

• Patofisiologi eritroderma masih belum jelas.


• Akibat suatu agent, membuat tubuh
bereaksi berupa pelebaran pembuluh darah
kapiler yang universal. Kemungkinan
berbagai sitokin berperan.
PATOFISIOLOGI
GOLONGAN I
Eritroderma akibat alergi obat
biasanya secara sistemik
• Onset timbulnya penyakit bervariasi segera s/d 2 mgg
• Bila ada obat lebih daripada satu:
 tersangka penyebabnya : obat yang paling sering
menyebabkan alergi.
• Gambaran klinis:
• Eritema universal
• Akut: tidak terdapat skuama
Stadium penyembuhan: timbul skuama.
GOLONGAN II
Eritroderma akibat
perluasan penyakit kulit
Disebabkan
oleh
penyakitnya
sendiri
Pengobatan
Yang Psoriasis yang terlalu
serin kuat
g (co: topikal
terjad ter dengan
i Penyakit
konsentrasi
Leiner
terlalu tinggi)
Penyakit Leiner
• Sinonim: Eritroderma Deskuamativum
• Etiologi:
• Idiopatik.
• Umumnya disebabkan oleh dermatitis seboroik yang meluas
karena pada pasien hampir selalu terdapat kelainan yang khas
untuk dermatitis seboroik.
• Usia penderita: antara 4 s/d 20 minggu.
• Keadaan umum: baik, biasanya tanpa keluhan.
• Kelainan kulit: eritema universal disertai skuama yang kasar.
Penyakit Leiner
GOLONGAN III
Eritroderma akibat penyakit
sistemik termasuk keganasan

• Termasuk di dalam golongan ini Sindrom Sezary


Sindrom Sezary
• Penyakit ini termasuk limfoma, ada yang berpendapat merupakan
stadium dini mikosis fungoides.
• Penyebab:
• belum diketahui
• diduga berhubungan dengan infeksi virus HTLV-V dan dimasukkan
ke dalam CTCL (Cutaneus T-Cell Lymphoma).
• Yang diserang: orang dewasa (mulainya penyakit pada pria rata-rata
umur 64 tahun, pada wanita 53 tahun)
• Ditandai dengan:
• eritema berwarna merah membara
yang universal disertai skuama dan
rasa sangat gatal
• infiltrat pada kulit
• edema

Sindrom Sezary
• Pada 1/3 s/d 1/2 dari pasien didapati:
splenomegali, limfadenopati superficial, alopesia,
hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris dan
plantaris, kuku-kuku yang distrofik.
Pemeriksaan laboratorium:
oSebagian besar kasus menunjukkan
leukositosis (rata-rata 20.000/mm).
oTerdapat limfosit atipik  disebut sel
Sezary.
oSel ini besarnya 10-20
mikro,mempunyai sifat yang khas
diantaranya intinya homogen,
lobular, dan tak teratur. terdapat
dalam darah, KGB, dan kulit.
Pemeriksaan laboratorium:
• Biopsi pada kulit  terdapat infiltrat pada
dermis bagian atas dan terdapatnya sel
Sezary.
• Disebut sindrom Sezary jika jumlah sel Sezary
yang beredar ≥1000/mm3 atau >10% sel-sel
yang beredar.
• Bila jumlah sel tersebut <1000/mm3 dinamai
Sindrom Pre-Sezary.
PENGOBATAN
GOLONGAN I
• Obat tersangka sebagai kausanya segera dihentikan.
• Kortikosteroid: Prednison 4x10 mg

Penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam beberapa hari-


beberapa minggu.
GOLONGAN II
• Kortikosteroid:
• Dosis mula: Prednisone 4x10 mg – 4x15 mg sehari
• Penyakit Leiner: Prednison 3x1-2 mg sehari.
• Jika eritroderma terjadi akibat pengobatan dengan ter pada psoriasis
obat tersebut harus dihentikan.
• Eritroderma karena psoriasis  Etretinat 1mg/kgBB

• Lama penyembuhan golongan II bervariasi beberapa minggu s/d


beberapa bulan tidak secepat golongan I
• Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama (>1 bulan) 
lebih baik digunakan metilprednisolon daripada prednison dengan dosis
ekuivalen  efeknya lebih sedikit
GOLONGAN III
• Sindrom Sezary:

Kortikosteroid:
• Prednisone 30 mg/hari, atau
• Metilprednisolon dengan dosis ekuivalen
(24 mg/hari)
Sitostatik: biasanya digunakan
klorambusil dengan dosis 2-6 mg sehari
• Eritroderma kronis: ditambah diet tinggi
protein
• Emolien: untuk melembabkan kulit, akibat
vasodilatasi oleh eritema, misalnya dengan
salep lanolin 10% atau krim urea 10%
PROGNOSIS
• Golongan I
 Baik, penyembuhan cepat
• Etiologi tidak diketahui
 Pengobatan kortikosteroid hanya mengurangi gejala
 pasien bisa jadi ketergantungan kortikosteroid
• Sindrom Sezary
 Buruk. Pasien meninggal biasanya disebabkan infeksi
atau penyakit berkembang jadi mikosis fungoides.
TERIMA KASIH
C

You might also like