You are on page 1of 17

KELOMPOK:

 Edwin/6
Cheriz/14

Cheryl/23
Naomi/24
 Suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang terikat
oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan

 Penyebab keragaman suku bangsa di Indonesia


1. perbedaan ras asal,
2. perbedaan lingkungan geografis,
3. perbedaan latar belakang sejarah,
4. perkembangan daerah,
5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan
6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri.
 Bugis
 Makasar
 Mandai
 Toraja
 Pattinjo
 Bone
 Bahasa daerah  Contoh bahasa
Sulawesi Selatan: Bugis:
1. Bugis 1. Satu=si’di
2. Bada Pesona 2. Dua=duwa
3. Balantak 3. Tiga=tellu
4. Banggal 4. Empat=eppa
5. Bantik 5. Lima=lima
6. Enam=enneng
Contoh tarian daerah di Sulawesi Selatan:
• Basora
• Kalioso
• Kipas
Tari Bosara adalah tari yang berasal dari
Sulawesi Selatan,tepatnya dari Makasar.
Tari Bosara adalah tarian untuk
menyambut tamu terhormat. Beberapa
gerakannya luwes. Dahulu kerap ditarikan
pada setiap acara penting untuk menjamuu
dengan suguhan dengan kue-kue sebanyak
2 kasera. Ditarikan juga untuk menyambut
tamu agung, pesta kebiasaan, dan pesta
perkawinan. Tarian ini menggambarkan
bahwa orang Bugis akan menarikan Bosara
juga sebagai tanda kesyukuran serta
kehormatan.
Tari Kipas berasal dari daerah Gowa.
Tarian ini dibawakan oleh penari wanita
dengan berbusana adat dan menari
dengan gerakannya yang khas serta
memainkan kipas sebagai atribut
menarinya.
Tari Pattennung menggambarkan wanita
yang sedang menenun.Penari Pattennung
menggunakan pakaian adat khas
Sulawesi Selatan yaitu berupa baju Bodo
Panyang, Lipaq Sabbe (sarung), curak
laeba, serta hiasan bangkara, rante
ma’bule, pontoyang.
Lagu daerah dari Sulawesi Selatan adalah
Ma’Rencong dan Pakarena.
Baju Bodo dianggap sebagai pakaian adat Sulawesi Selatan paling pertama
dikenal oleh masyarakatnya. Baju ini sengaja dibuat dari bahan kain muslin.
Kain ini adalah kain hasil pintalan kapas yang dijalin bersama benang katun.
Rongga dan kerapatan benang yang cukup renggang, menjadikan kain ini
sejuk dikenakan sehingga cocok dipakai di iklim tropis Sulawesi Selatan.
Sebagian masyarakat Makassar menyebut baju bodo dengan nama bodo
gesung. Alasannya adalah karena pakaian ini memiliki gelembung di bagian
punggungnya. Gelembung tersebut muncul akibat baju bodo dikenakan
dengan ikatan yang lebih tinggi.
Dalam kitab Patuntung, ada aturan yang menyebutkan penggunaan warna
khusus bagi tingkatan usia wanita yang akan mengenakan baju dodo ini.
Aturan warna tersebut antara lain: Warna jingga dipakai oleh perempuan
umur kurang dari 10 tahun. Warna jingga dan merah darah dipakai oleh
perempuan umur 10 hingga 14 tahun. Warna merah darah dipakai oleh
untuk 17 hingga 25 tahun. Warna putih dipakai oleh para inang dan
dukun. Warna hijau dipakai oleh puteri bangsawan. Warna ungu dipakai
oleh para janda.

Baju bodo hanya dikenakan oleh wanita Makassar, sementara para prianya
mengenakan pakaian adat yang bernama baju bella dada. Baju ini
dikenakan bersama paroci (celana), lipa garusuk (kain sarung), dan passapu
(tutup kepala seperti peci). Model baju bela dada adalah baju bentuk jas
tutup berlengan panjang dengan kerah dan kancing sebagai perekat. Baju
ini juga dilengkapi dengan saku di bagian kiri dan kanannya.
Berbeda dengan baju bodo yang dibuat dari kain muslin, pakaian adat
Sulawesi Selatan khusus untuk laki-laki ini justru dibuat dari bahan
yang lebih tebal. Seperti dari kain lipa sabbe atau lipa garusuk.
Sementara untuk warnanya biasanya tidak ada ketentuan alias bisa
disesuaikan dengan selera para penggunanya.
Passapu atau tutup kepala yang digunakan sebagai pelengkap baju
bella dada umumnya dibuat dari anyaman daun lontar dengan hiasan
mbring atau benang emas yang disusun.Passapu dapat pula tidak
diberi hiasan. Passapu polos atau biasa disebut passapu guru ini
lazimnya digunakan oleh para dukun atau tetua kampung.
Selain passapu, para laki-laki juga tak ketinggalan untuk mengenakan
aksesoris pelengkap pakaian yang digunakan. Beberapa aksesoris di
antaranya adalah gelang, keris, selempang atua rante sembang, sapu
tangan, dan sigarak atau hiasan penutup kepala.
Gelang yang digunakan adalah gelang dengan motif naga dan terbuat
dari emas, sehingga gelang ini dinamai gelang ponto naga.
Keris yang dipakai adalah keris dengan kepala dan sarung terbuat dari
bahan emas. Keris ini disebut pasattimpo atau tatarapeng.
Sapu tangan yang dikenakan adalah sapu tangan dengan hiasan
khusus. Sapu tangan ini dinamai passapu ambara.
 Senjata tradisional Sulawesi Selatan adalah
badik.
 Contoh-contoh badik:

Badik Lagecong
Badik Raja

Badik Luwu
Rumah adat Sulawesi Selatan adalah Tongkonan yang
merupakan rumah adat masyarakat Toraja. Atap rumah
Tongkonan melengkung menyerupai perahu yang terdiri atas
susunan bambu. Di bagian depan terdapat deretan tanduk
kerbau.
Rumah Tongkonan berasal dari kata Tongkan yang berarti duduk
bersama-sama. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur
dan dapur.

You might also like