• Pemberian misoprostol oral untuk induksi persalinan IUFD
pertama kali dideskripsikan di Sao Paulo, Brasil pada tahun 1987. Sejak saat itu, penggunaan misoprostol untuk keperluan obstetri telah berkembang luas. Ada banyak laporan, banyak pernyataan kebijakan, ulasan, dan meta- analisis yang menggambarkannya gunakan untuk induksi dengan janin hidup. Sayangnya, ada kurangnya keseragaman dalam dosis dan frekuensi misoprostol dosis ketika digunakan untuk induksi persalinan dan trimester ketiga, dan sangat sedikit kontrol acak berkualitas baik uji coba terkontrol untuk penggunaannya dalam IUFD. • Spektrum rejimen dosis misoprostol dijelaskan dalamliteratur untuk pematangan serviks dan induksi persalinan di IndonesiaIUFD trimester kedua dan ketiga berkisar dari 50 hingga 400μg diberikan setiap 3 hingga 12 jam dengan berbagai rute. Semua sudah ditunjukkanmenjadi efektif secara klinis. Kendati demikian, bukti saat inin mendukung kesimpulan bahwa rute yang paling tepatadministrasi adalah vagina. untuk terminasi kehamilan trimester kedua yang berguna dan dapat diterapkan ke IUFD pada trimester kedua. • Kontraindikasi: induksi misoprostol alergi terhadap prostaglandin, dan kontraindikasi untuk persalinan termasuk plasenta previa