Professional Documents
Culture Documents
NY.T
DENGAN HIPERTENSI DI RUANG MERAK
RS PELNI JAKARTA
Nama kelompok :
Intervensi :
Kaji respon pasien terhadap aktivitas
R/ Kemajuan aktifitas berharap mencegah
peningkatan kerja jantung tiba-tiba
Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas
Instruksikan pasien terhadap teknik penghematan
energi
3. Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum b/d
laporan verbal tentang kelebihan atau kelemahan.
Intervensi :
Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori
dan batasi masukan lemak, garam dan gula sesuai
indikasi
Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat
badan
Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet
4. Nutrisi perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b/d
masukan berlebihan dengan kebutuhan merabolik d/d
berat badan 10%-20% lebih dari ideal untuk tinggi
dan bentuk tubuh.
Intervensi :
Kaji keefektifan strategi koping dengan
mengobservasi prilaku
Saraf laporan gangguan tidur
Bantu pasien untuk mengidentifikasi sresor
spesifik dan kemungkinan startegi untuk
mengatasinya
Dorong pasien untuk mengevaluasi prioitas tubuh.
5.Koping, individual, infektif b/d krisis situasional /
maturasional, perubahan hidup beragam d/d
menyatakan ketidak mampuan untuk mengatasi atau
meminta bantuan
Intervensi :
Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar
Tetapkan dan nyatakan batas Hd normal
Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor-faktor
resiko kardiovaskular
Bahan pentingnya menghentikan merokok
6. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
mengenai kondisi rencana pengobatan b/d
pengetahuan / daya ingat d/d menyatakan masalah,
menerima informasi
Intervensi :
Bela penguatan pentingnya kerjasama dalam
regimen pengobatan dan mempertahankan
perjanjian tindak lanjut
Jelaskan tentang obat yang diresep bersamaan
dengan rasional
Sarankan untuk sering mengubah posisi, olaraga
kaki saat baring
Implementasi adalah proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai strategis keperawatan
(tindakan keperawatan) yaitu telah direncanakan.
(Aziz Alimuml. 2001 : h 11)
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang
mencakup peningkatan kesehatan pencegahan
penyakit. Pemulihan kesehatan dan mempasilitas
koping perencanaan tindakan keperawatan akan
dapat dilaksanakan dengan baik. Jika klien
mempunyai keinginan untuk berpatisipasi dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan selama tahap
pelaksanaan perawat terus melakukan
pengumpulan data dan memilih tindakan
perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan
klien tindakan.
Evaluasi adalah tahap terakhir proses keperawatan
dengan cara menilai sejauh mana tujuan diri
rencana keperawatan tercapai atau tidak. (Aziz
Alimul. 2009 : hi 12)
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan
klien dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan mengadakan hubungan
dengan klien berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan sehingga
perawat dapat mengambil keputusan:
Mengakhiri tindakan keperawatan (klien telah
mencapai tujuan yang ditetapkan)
Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
(klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mencapai tujuan) (lyer, at al, 1996).
TINJAUAN KASUS
Pengkajian Keperawatan
Identitas Klien
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki sudah meninggal
Perempuan sudah meninggal
Garis perkawinan
Garis keturunan
Tinggal satu rumah
klien
Pemeriksaan Fisik
Sistem Penglihatan
Tidak ada kelainan pada otot-otot mata, pergerakan
bola mata normal, konjungtiva anemis, kornea
keruh/berkabut, sclera anikterik, pupil isokor,
menggunakan kacamata jenis minus.
Sistem pendengaran
Fungsi pendengarannya baik, tidak ada cairan dari
telinga, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan pada dada,
jalan nafas bersih, pernafasan tidak sesak, batuk tidak
ada, suara napas vesikuler, tidak menggunakan otot
bantu pernafasan.
Sistem kardiovaskuler
Tidak Nampak retraksi dada, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, TD:
200/100 mmHg, N:72 x/m, warna kulit pucat, suhu: 36,5
0C, pengisian kapiler 4 detik.
Sistem pencernaan
Abdomen simetris, tidak teraba pembesaran hepar, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada lesi, menggunakan gigi palsu,
tidak napsu makan, bising usus 8 x/m, mukosa bibir
tampak kering.
Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfatik
Sistem perkemihan
Karakteristik BAK jernih, terdapat nyeri pinggang, tidak
menggunakan alat bantu BAK, tidak distensi pada kandung
kemih.
Sistem genetalia
Tidak ada kelainan
Sistem musculoskeletal
Kekuatan otot tidak penuh, tidak ada edema, turgor kulit
tidak elastis, nyeri gerak pada daerah pinggang, tidak ada
fraktur, kemampuan ADL mandi, berpakaian, eliminasi,
mobilisasi ditempat tidur, pindah masih perlu bantuan.
Data Penunjang
Pemeriksaan radiografi vertebra lumbosacral proyeksi AP-
lateral pada tanggal 24 mei 2018 dengan kesan
spondyloarthrosis lumbosakral dengan stenosis diskus L5-
S1, spondylolisthesis L5-S1 grade 1
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 24 mei 2018
1). Hemoglobin : 9,9 g/dl (L)
2). Leukosit : 15,30 (H)
3). Limfosit : 9% (L)
4). Neutrofil : 86% (H)
5). Hematocrit : 31,1% (L)
6). Eritrosit : 3,54 juta/ul (L)
7). MCHC : 31,9 g/dl (L)
8). Gula darah sewaktu : 379 mg/dl (H)
9). Ureum : 110 mg/dl (H)
10). Kreatinin : 3,9 mg/dl (H)
11). Kalium : 5,5 mmol/L (H)
12). Klorida : 111 mmol/L (H)
Penatalaksanaan
Terapi obat
Ranitidine 2x25 mg (iv)
Ondansetron 2x8 mg (iv)
Natrium diclofenak 2x50 mg (oral)
Ketorolac 2x30 mg (iv)
Kalitake 2x1
Folic acid 2x5 mg (iv)
Clonidine 2x0,15 mg (oral)
Calcium carbonas 3x500 mg (oral)
Bic. Natricus 3x500 mg (oral)
Alpentin 2x100 mg (oral)
Adalat oros 1x30 mg (oral)
Diet
BUBUR DM 1500 KAL R PURIN RCH RP 40 LPC
P.PISANG
Data Fokus
Data Subyektif :
klien mengatakan lemas, sakit pinggang karna jatuh, pusing,
memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus, sakit
beraktivitas.
Data obyektif :
kesadaran compos mentis, pasien tampak lemas, konjungtiva
anemis, mukosa kering, tidak mampu memenuhi
kebutuhannya secara mandiri, menggunakan gigi palsu, nyeri
tekan dan saat bergerak pada bagian perut dan pinggang,
hasil pemeriksaan ttv TD: 200/100 mmHg, N: 72 x/m, suhu: 36,5
0C, RR: 18 x/m, terpasang infus RL 12 jam, GDS : 379 mg/dl, dari