Professional Documents
Culture Documents
Well Tie
Untuk memahami well tie seismic, adapun yang perlu dipelajari adalah:
Well seismic tie adalah proses pengikatan data sumur dengan data seismik. Proses ini
dilakukan untuk menyamakan domain sumur (domain jarak) dengan seismik (domain
waktu), sehingga tujuan akhir dari proses pengikatan ini adalah mengetahui posisi
marker geologi secara tepat pada data seismik, sehingga dapat dilakukan picking
horizon secara tepat.
1. Apa itu Well Tie Seismic?
Domain seismik
adalah waktu (ms) ?
?
Dimanakah
letak marker
Dilakukan pengikatan
Marker geologi
geologi yang ? atau sering disebut
tepat di data
seismik? WELL TIE
?
2. Bagaimana cara kerja nya?
-Agar kita bisa mengikat data sumur yang domainnya jarak dengan data trace seismik yang domainnya waktu, kita harus
membuat trace sintetik/buatan pada data sumur, yang dapat dibuat dari log densitas dan log sonic.
-Trace sintetik pada sumur dibuat agar data sumur menjadi domain waktu, sehingga kita dapat mengikat data sumur
dengan data trace seismik, karena dua-duanya sudah menjadi domain waktu.
Pertanyaannya adalah:
2.1 Apa itu trace seismik?
2.2 Bagaimana cara membuat trace sintetik?
2.1 Trace seismik
Untuk memahami trace seismik, kita harus memahami terlebih dahulu cara kerja gelombang seismik untuk dapat
mengetahui jenis lapisan batuan dibawah permukaan. Geoscientist sering menggunakan metode seismik untuk mencari
tahu masing-masing jenis lapisan yang ada dibawah bumi, dengan memanfaatkan penjalaran waktu gelombang pada suatu
medium/batuan.
Sebagaimana diketahui, setiap jenis batuan memiliki nilai impedansi akustik (AI) yang berbeda-beda. Impedansi akustik
adalah kemampuan batuan untuk melewatkan gelombang seismik yang melauinya. Secara fisis, impedansi akustik
didefinisikan sebagai perkalian antara kecepatan gelombang (Vp) dengan densitas (ρ). Geoscientist memanfaatkan fakta
bahwa setiap batuan memiliki nilai densitas yang berbeda-beda (ρ), dan setiap jenis batuan memiliki kecepatan rambat
gelombang (Vp) yang berbeda-beda setelah dilalui gelombang seismik. Hal ini menjadi acuan geoscientist untuk dapat
mengetahui jenis2 batuan yang ada dibawah permukaan bumi.
source geophone
source geophone
3. Trace seismik
(KR)
2.1 Trace seismik
Secara visual, trace seismik dapat dijelaskan seperti gambar berikut:
AI1
AI2
AI3
AI4
=
AI5 *
(konvolusi)
AI6
AI7
2.1 Trace seismik
Secara visual, trace seismik dapat dijelaskan seperti gambar berikut:
2.2 Bagaimana cara membuat trace sintetik?
Karena kita sudah tau komponen pembentuk trace seismik, untuk membuat trace sintetik atau sering disebut sintetic
seismogram kita cukup membutuhkan 4 data yakni:
• Log Densitas
• Log Sonic
• Wavelet
• Data Checkshot
X = *
1. Statistical
2. Ricker 3. Bandpass 4. Use Well
Membuat wavelet Membuat wavelet
Membuat Membuat wavelet
dengan dengan frekuensi
wavelet secara dengan ekstraksi
menggunakan yang
langsung wavelet pada daerah
perhituagan statistic ditentukan/disaring sekitar sumur
berdasarkan
spectrum amplitude
Wavelet Extraction
Checkshot adalah shot (tembakan) yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengontrol hasil survei kecepatan
continue (well velocity survei) atau log sonic dalam menentukan waktu refrensi atau koreksi waktu tiba karena
geometri
Data sonic log dan checkshot memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Kelemahan data sonic
diantaranya adalah sangat rentan terhadap perubahan lokal di sekitar lubang bor seperti washout zone,
perubahan litologi yang tiba-tiba, serta hanya mampu mengukur formasi batuan sedalam 1-2 feet.
Sedangkan kelemahan data checkshot adalah resolusinya tidak sedetail sonic. Untuk ‘menutupi’ kelemahan
satu sama lain ini, maka kita melakukan koreksi dengan memproduksi ‘sonic corrected checkshot’. Besarnya
koreksi checkshot terhadap sonic disebut dengan ‘DRIFT’.
Data Checkshot?
Untuk menentukan besarnya nilai koreksi drift, perlu dilakukan interpolasi tiap nilai checkshot, sehingga terbentuk kurva
yang akan mengkoreksi log sonic. Model interpolasinya ada 3, yaitu linear, spline, dan polynomial.