You are on page 1of 8

KELOMPOK 6

KOMUNIKASI Fine Potalangi 17061133

TERAPEUTIK Helmi Rumondor


Irma Lintjewas
17061169
17061001

PADA PASIEN Sherina Mamangkey


Yulita Rumsory
17061131
17061039

GANGGUAN JIWA Angelita Karambut


Jezitcha Djanimo
17061088
17061027

DAN KELUARGA
LANSIA
Pengertian Gangguan Jiwa

Menurut American Psychiatric Association (APA, 1994), gangguan


mental/jiwa adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang
tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan
dengan keadaan distres (gejala yang menyakitkan) atau
ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-
fungsi penting) yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri,
ketidak mampuan atau kehilangan kebebasan yang penting, dan tidak
jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu.
Komunikasi Terapeutik pada
Pasien Gangguan Jiwa

Ada beberapa trik ketika harus berkomunikasi dengan penderita gangguan jiwa :
– Pada pasien halusinasi maka perbanyak aktivitas komunikasi, baik meminta klien berkomunikasi
dengan klien lain maupun dengan perawat, pasien halusinasi terkadang menikmati dunianya dan harus
sering harus dialihkan dengan aktivitas fisik.
– Pada pasien harga diri rendah harus banyak diberikan reinforcement
– Pada pasien menarik diri sering libatkan dalam aktivitas atau kegiatan yang bersama – sama, ajari dan
contohkan cara berkenalan dan berbincang dengan klien lain, beri penjelasan manfaat berhubungan
dengan orang lain dan akibatnya jika dia tidak mau berhubungan dll.
– Pasien perilaku kekerasan, khusus pada pasien perilaku kekerasan maka harus direduksi atau
ditenangkan dengan obat – obatan sebelum kita support dengan terapi – terapi lain, jika pasien masih
mudah mengamuk maka perawat dan pasien lain bisa menjadi korban.
Kesehatan jiwa sering berpijak pada beberapa komponen, beberapa komponen tersebut adalah:
1. Support system
2. Mekanisme Koping
3. Harga Diri
4. Ideal Diri
5. Gambaran Diri
6. Tumbuh Kembang
7. Pola Asuh
8. Genetika
9. Lingkungan
10. Penyalahgunaan Zat
11. Perawatan Diri
12. Kesehatan Fisik :
Komunikasi Terapeutik pada
Keluarga yang Lansia
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi
dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat
mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.Kelompok lanjut
usia ( LANSIA ) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas .

Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi .
Meskipun batasan usia sangat beragam untuk menggolongkan lansia
namun perubahan-perubahan akibat dari usai tersebut telah dapat
di identifikasi, misalnya perubahan pada aspek fisik berupa
perubahan neurologi dan sensorik, perubahan visual, perubahan
pendengaran. Perubahan- perubahan tersebut dapat menghambat
proses penerimaan dan interprestasi terhadap maksud komunikasi.
Perubahan ini juga menyebabkan klien lansia mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi. Belum lagi perubahan kognetif yang
berpengaruh pada tingkat intelegensi, kemampuan belajar, daya
memori dan motivasi klien.
Teknik Komunikasi Pada Lansia

1. Teknik asertif
2. Responsif
3. Fokus
4. Supportif
5. Klarifikasi
6. Sabar dan Iklas
TERIMA KASIH

You might also like