You are on page 1of 11

ASKEP CA Kel.

IV
MEDIASTINUM
KASUS

T n A b e r u m ur 3 5 t a h u n d a t a n g ke r u m a h s a k i t d e n g a n ke l u h a n s e s a k n a p a s d a n nye r i d a d a
s ka l a 5 ya n g b e r ul a n g - ul a n g s e j a k 3 m i n g g u l a l u d a n d a d a te r a s a te r te ka n . S e s a k
b e r t a m b a h ket i ka m e l a kuka n a k t i v i t a s s e h i n g g a p a s i e n h a nya d a p a t d u d uk d a n b a r i n g
d i tem p a t t i d ur s a j a . S a a t m a s u k p a s i e n t a m p a k c e m a s d a n g e l i s a h , n a m p a k p e r n a p a s a n
ya n g c e p a t d a n d a n g ka l s e r t a te r l i h a t p e n g g un a a n o to t - oto t b a n t u p e r n a p a s a n . I a j u g a
m e n g e l uh b a t u k ya n g d i s e r t ai s p u t um ya n g b a nya k d a n te r ka d a n g te r d a p a t b e r c a k m e r a h
s e p e r t i d a r a h . P a s i e n j u g a m e n g e l uh m u a l , m u n t a h , nye r i p a d a p e r u t , d a n m e n g a l a m i
p e n u r un a n b e r a t b a d a n . P a s i e n j u g a t a m p a k l e m a s . S ete l a h d i l a kuka n p e m e r i k s a a n f i s i k
d i tem uka n p e r g e r a ka n d a d a a s e m et r i s . P a d a p a l p a s i , e k s p a n s i m e n i n g ka t d a n t a k t i l
f r e m i t us m e n u r un s e r t a p e r ku s i r e d u p p a d a d a e r a h m e d i a s t in um . D a n s a a t a u s ku l t a s i
te r d e n g a r b u ny i w h e e z i n g . Ta n d a - t a n d a v i t al p a s i e n S T: 3 8 C , R R : 2 8 ka l i / m e ni t , T D :
1 0 0 / 7 0 , H R : 1 0 4 x / m e ni t . R i waya t : p a s i e n m e r o ko k s e j a k u m u r 2 0 t a h u n . H a s i l
p e m e r i k s a a n p e n u n j a n g p a d a C T s c a n , p a s i e n d i d i a g n o s a c a m e d i a s t in um d a n n a m p a k
p e n e ka n a n e s o f a g us p a d a e s o f a g o g r a fi .
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Data Subjektif Data Objektif (DO) Diagnosa Batasan
(DS) Keperawatan Karakteristik
1. Pasien mengeluh Terdapat bunyi wheezing, Ketidakefektif dispnea, gelisah,
sesak yang berulang RR: 34 kali/menit, pasien an bersihaan perubahan
sejak 3 minggu lalu. tampak gelisah, nampak jalan napas frekuensi napas,
Ia juga mengeluh pernapasan yang cepat berhubungan perubahan pola
batuk yang disertai dan dangkal, pergerakan perokok dan napas, sputum
sputum yang banyak dada asemetris. saat mukus dalam jumlah
dan terkadang auskultasi terdengar bunyi berlebihan. berlebih, suara
terdapat bercak wheezing. napas tambahan
merah seperti darah.
No. Data Subjektif Data Objektif (DO) Diagnosa Batasan
(DS) Keperawatan Karakteristik
2. Pasien RR: 34 kali/menit, Pola napas Dispnea,
mengeluh sesak pemeriksaan fisik ditemukan tidak efektif penggunaan otot
yang berulang pergerakan dada asemetris. berhubungan bantu pernapasan,
sejak 3 minggu Pada palpasi, ekspansi dengan perubahan ekskursi
lalu. meningkat, pernapasan yang hiperventilasi, dada, pola napas
cepat dan dangkal serta keletihan otot abnormal (frekuensi
terlihat penggunaan otot-otot pernapasan, dan kedalaman),
bantu pernapasan. dan nyeri. takipnea
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Data Data Objektif (DO) Diagnosa Batasan Karakteristik


Subjektif Keperawatan
(DS)
3. Pasien skala nyeri 4, RR: 34 Nyeri akut Mengekspresikan perilaku seperti
mengeluh kali/menit,, TD: berhubungan gelisah, keluhan tentang intensitas
nyeri dada, 130/80, HR: 104 dengan agens menggunakan standar skala nyeri
dan dada x/menit. cidera biologis (skala penilaian numerik),
terasa (neoplasma). perubahan pada parameter fisiologi
menekan (TD, RR, dan HR).

No. Data Subjektif (DS) Data Objektif Diagnosa Batasan


(DO) Keperawatan Karakteristik
4. Pasien mengeluh mual, Pasien tampak Kekurangan Kelemahan,
lemas, ST: 38 C, volume cairan peningkatan
muntah, mengalami penurunan TD: 100/70, berhubungan frekuensi nadi,
berat badan, HR: 104 dengan peningkatan suhu
x/menit. kehilangan tubuh, penurunan
cairan aktif berat badan,
penurunan TD.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Data Subjektif Data Objektif (DO) Diagnosa Batasan


(DS) Keperawatan Karakteristik
5. Pasien pasien tampak cemas dan Hipertermi Gelisah, hipotensi
gelisah, pernapasan yang berhubungan kulit terasa hangat,
mengatakan cepat dan dangkal serta dengan dehidrasi takikardi, dan
sesak bertambah terlihat penggunaan otot-otot dan penyakit takipneau
bantu pernapasan, ST: 38C
ketika melakukan RR: 28 kali/menit, HR: 104
aktivitas x/menit

No. Data Subjektif Data Diagnosa Keperawatan Batasan


(DS) Objektif Karakteristik
(DO)
6. Pasien mengatakan Pasien Intoleransi aktivitas Ketidaknyamanan
sesak bertambah tampak berhubungan dengan setelah setelah
ketika melakukan lemas ketidakseimbangan antara beraktivitas, dispnea
aktivitas, suplai dan kebutuhan oksigen. setelah beraktivitas.
INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC &NIC)

Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Ketidakefektifan • Kepatenan jalan napas Manajemen jalan napas, tingkat kecemasan,
bersihaan jalan dibuktikan dengan frekuensi dan perilaku berhenti merokok dengan :
napas pernapasan kedalaman - Observasi : identifikasi kebutuhan
berhubungan inspirasi normal, aktual,/potensial pasien untuk melakukan
perokok dan kemampuan mengeluarkan alat membuka jalan napas dan monitor
mukus secret dengan baik, tidak status pernapasan, pantau kesiapan
berlebihan. ada suara napas tambahan pasien untuk mencoba berhenti merokok
dan tidak ada akumulasi - Mandiri : fisioterapi dada, penyedotan
sputum lendir, posisikan pasien untuk
• Tingkat kecemasan memaksimalkan ventilasi
berkurang dibuktikan - HE : ajarkan batuk efektif dan penggunaan
dengan tidak ada perasaan spirometri sebagaimana mestinya, dan
gelisah, TTV normal bantu pasien dengan teknik relaksasi, dan
• Perilaku berhenti merokok informasikan pasien mengenai produk
dibuktikan dengan ada pengganti nikotin (permen karet,
keinginan berhenti merokok semprotan hidung, atau inhaler)
- Kolaborasi : pemberian bronkodilator
sebagaimana mestinya.
INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC &NIC)
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Pola napas • Status pernapasan Status pernapasan, :
tidak efektif (ventilasi) kembali - Observasi : kecepatan, kedalaman, dan kesulitan
berhubungan normal ditunjukan bernapas. Catat pergerakan dada,
dengan dengan frekuensi ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot bantu.
hiperventilasi, pernapasan, kedalam Monitor suara napas tambahan mengi dan
keletihan otot inspirasi, hasil rongen pernapasan takipnea, hiperventilasi serta
pernapasan, dada dalam kisaran kelelahan otot penapasan. Monitor oksigenasi.
dan nyeri. normal, tidak ada - Mandiri : Palpasi ketidaksimetrisan ekspansi paru.
penggunaan otot Perkusi torak anterior dan posterior dari apeks ke
bantu napas , tidak basis paru kanan dan kiri. Auskultasi suara napas,
ada suara napas dan Berikan bantuan terapi napas jika dibutuhkan
tambahan, tidak misalnya nebulazer. posisikan (semi fowler) untuk
traktil fremitus, tidak meminimalkan upaya bernapas
ada pengembangan - HE : Ajarkan tekhnik pernapasan dengan tepat
dinding dada - Kolaborasi : Berikan obat (bronkodilator dan
asimetris, tidak ada inhaler) yang meningkatkan patensi jalan napas
akumulasi sputum. dan pertukaran gas
INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC &NIC)
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

Nyeri akut • Nyeri terkontrol Manajemen nyeri :


berhubungan yang dibuktikan - Observasi : pengkajian nyeri scr komprehensif yang
dengan agens dengan jarang meliputi lokasi karakteristik, onset/ durasi, frekuensi,
cidera biologis mengenali kualitas, intensitas atau beratnya, nyeri dan faktor
(neoplasma). kapan nyeri pencetus. evaluasi keefektifan tindakan dari
terjadi, faktor pengontrol nyeri yang dipakai selama pengkajian nyeri
penyebab, nyeri dilakukan, adanya petunjuk nonverbal mengenai
berkurang ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak
denan dan dapat berkomunikasi secara efektif dan memonitor
tanpa analgesik, nyeri dan pantauan perawatan analgesik. Monitor TTV
dan psien sebelum dan setelah memberikan analgesik. Cek
melaporkan adanya riwayat alergi obat. monitor kepuasan pasien
nyeri yang terhadap management nyeri dalam interfal yang
terkontrol. spesifik.
• Tingkat nyeri - Mandiri :
dlm kisaran - HE : ajarkan tekhnik nonfarmakologi seperti relaksasi,
normal (nyeri terapi musik. Ajarkan tentang penggunaan analgesik.
skala ringan, - Kolaborasi :. Pilih analgesik atau kombinasi analgesik
TTV kisaran yang sesuai ketika lebih dari satu diberikan sesuai
normal). yang diresepkan.
INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC &NIC)
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Kekurangan • Keseimbangan cairan Manajemen cairan dan Monitor TTV :
volume cairan yang dibuktikan dengan - Observasi : jaga intake/asupan yang akurat dan
berhubungan TD, tekanan arteri rata- output cairan pasien, monitor status hidrasi
dengan rata dan BB kembali (misalnya, membran mukosa lembab, denyut
kehilangan normal nadi adekuat, dan tekanan darah ortostatik), TTV
cairan aktif • TTV kembali normal (TD, nadi, suhu, dan status RR) pasien dgn tepat,
dibuktikan dengan suhu status gizi, monitor makanan/ cairan yang
tubuh, RR, kedalaman dikonsumsi dan respon terhadap terapi elektrolit.
inspirasi dlm kisaran monitor warna kulit, suhu dan kelembapan.
normal. - Mandiri : berikan terapi Iv dan hitung asupan
• Keparahan mual dan kalori harian pasien
muntah menurun - HE : ajarkan timbang berat badan setiap hari
dibuktikan dengan - Kolaborasi : konsultasikan dengan dokter jika
frekuensi mual dan tanda dan gejala kelebihan volume cairan
muntah, intensitas mual menetap atau memburuk
dan muntah menurun
maupun kehilangan BB
INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC &NIC)
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Intoleransi • Kelelahan akibat Manajemen energi dan manajemen berat badan
aktivitas penggunaan otot - Observasi : kaji status fisologis yang menyebabkan
berhubungan bantu pernapasan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
dengan berkurang yang perkembangannya, monitor intake/ asupan,
ketidakseimba dibuktikan dengan monitor sisstem kardiorespirasi pasien selama
ngan antara tingkat kelelahan kegiatan (takikardi, dispnea, frekuensi
suplai dan menurun, tidak ada pernapasan),
kebutuhan malaise, tidak ada - Mandiri : posisikan pasien dengan tirah baring/
oksigen penurunan energi, dan pembatasan kegiatan
tidak ada gangguan - HE : anjurkann mengenai pengelolaan kegiatan
pada aktivitas fisik. dan tehnik manajemen waktu untuk mencegah
kelelahan dan dorong pasien membuat grafik
mingguan berat badannya dalam perencanaan
makan yang seimbang dan konsisten dengan
jumlah energi yang dibutuhkan setiap harinya.
- Kolaborasi : dengan ahli gizi menegenai
kebutuhan nutrisi pasien untuk menunjan energi
pasien
INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC &NIC)
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
Hipertermi • Termor regulasi Pengaturan suhu :
berhubungan dibuktikan dengan - Observasi : Monitor TD, nadi, suhu, RR, dan
dengan tingkat pernapasan warna kulit
dehidrasi dan tidak terganggu, tidak - Mandiri : gunakan matras pendingin, mandi air
penyakit ada penigkatan suhu hangat, kantong es/ bantalan jel untuk
kulit menurunkan suhu tubuh sesuai kebutuhan
• Pengetahuan - HE : intruksikan pasien bagaimana mencegah
manajemen penyakit keluarntya panas dan serangan panas serta
akut dibuktikan dengan informasikan pentinya termoregulasi dan efek
pengetahuan yang dari demam tinggi
sedang tentang faktor- - Kolaborasi : berikan pengobatan antipiretik
faktor penyebab, yang sesuai kebutuhan dan resep
berkontribusi, manfaat
manajemen penyakit
serta tanda dan gejala
penyakit.

You might also like