Professional Documents
Culture Documents
1
2
3
4
5
6
7
8
LATAR BELAKANG
1. Tahun 2015 merupakan tahun akhir target MDGs sebagai komitmen
internasional yang harus diukur seberapa jauh pencapaian di semua
bidang termasuk KKBPK dan dilanjutkan dengan SDGs
2. Kondisi dinamika kependudukan “diluar perkiraan atau proyeksi”
seperti stagnasi angka fertilitas total, bahkan kecendrungan
peningkatan angka laju pertumbuhan penduduk.
3. Kebijakan pembangunan di Indonesia belum seluruhnya
mengadopsi secara integral kebijakan pengendalian penduduk.
4. Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi, yang akan
terus mengarah ke puncaknya yaitu jendela kesempatan, yang
memerlukan upaya penyiapan SDM berkualitas.
5. Mengkoordinasikan langkah-langkah dalam percepatan
implementasi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
tentang Pemerintah Daerah
9
ISU STRATEGIS
1. PUS yang ingin menunda anak atau tidak menginginkan anak lagi atau kebutuhan ber KB yang
belum terlayani 11,2 (SDKI tahun 2007), menjadi 10,4 (Susenas tahun 2013), penurunannya
sangat kecil. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya Peserta KB Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) sebesar 10.9% (SDKI 2007) dan menurun menjadi 10.6% (SDKI 2012).
2. Untuk memperlancar pelaksanaan pelayanan KB di lapangan perlu pelaksanaan Program KB
dengan Dinas Kesehatan dan BPJS.
3. Masih terbatasnya SDM yang menguasai Sistem Informasi Management (SIM) berbasis
Teknologi Informasi (TI).
4. Masih kurangnya tenaga yang mengelola Program Kependudukan, KB dan Pembangunan
Keluarga di masing-masing SKPD KB dan lini lapangan, sementara beban kerja bertambah,
disamping yang berkaitan dengan Keluarga Berencana juga melakukan tugas-tugas yang
berkaitan dengan Pengendalian Penduduk.
5. Masih terbatasnya dana APBD II yang mendukung Program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembanguna Keluarga di beberapa Kab/Kota.
6. Berkurangnya tenaga PLKB/PKB sehingga melemahnya peran dan fungsi Mekanisme
Operasional Lini Lapangan.
7. Belum semua daerah terjangkau dalam memberi Komunikasi Informasi Edukasi (KIE).
10
ISU STRATEGIS
8. Proyeksi penduduk yang sudah dipublikasi Bappenas agar digunakan
dalam perencanaan Pembangunan oleh lintas sektor untuk mewujudkan
Pembangunan yang berwawasan Kependudukan.
9. Penyesuaian mekanisme Operasional di Era otonomi daerah.
10. Masih rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan
balita dan anak, remaja serta pemberdayaan lansia.
11. Masih adanya peraturan perundang-undangan dan atau regulasi yang
kurang kondusif bagi program PK3.
12. Program Pembangunan ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (PK3)
belum menjadi program prioritas bagi stakeholder dan mitra kerja.
13. Masih kurang tenaga pengelola dan kader/pendamping program PK3,
baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
14. Masih kurangnya dukungan Data dan Informasi berbasis Sistem Informasi
Management (SIM) melalui Teknologi Informasi (TI) yang akurat dan
terkini.
11
VISI:
Menjadi Lembaga yg Handal
dan Dipercaya dalam
mewujudkan pddk tumbuh
seimbang dan keluarga
berkualitas
12
MISI:
1. Mengutamakan Pembangunan berwawasan
kependudukan
2. Menyelenggarakan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi
3. Memfasilitasi pembangunan keluarga
4. Mengembangkan Jejaring kemitraan dalam
pengelolaan, kependudukan, keluarga berencana
dan pembangunan keluarga
5. Membangun dan menerapkan budaya kerja
organisasi secara konsisten
13
TUJUAN:
1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan kebijakan kependudukan guna
mendorong terlaksananya pembangunan
nasional dan daerah yang berwawasan
kependudukan.
14
1. Pengintegrasian Parameter Kependudukan kedalam RPJMD dan
Renstra SKPD KB Kabupaten/Kota,
15
1. Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah
dan Swasta
16
1. Kegiatan Bina Keluarga Balita, Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia
17
1. Advokasi dan Komunikasi Informasi dan
Edukasi (AKIE)
18
1. Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan
19
20
TERIMA KASIH
21