You are on page 1of 19

ASUHAN KALA

I
Duma sari Lubis
DUKUNGAN PERSALINAN

Pengertian
 Dukungan Emosional
 Dukungan suami dan anggota keluarga yang
lain untuk mendampingi ibu selama
persalinan dan kelahiran.
 Dalam kala satu, petugas bekerjasama
dengan anggota keluarga untuk :
 Mengucapkan kata – kata yang membesarkan hati dan
pujian kepada ibu
 Membantu ibu bernapas pada saat kontraksi
 Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan –
tindakan bermanfaat lainnya
 Menyeka muka ibu dengan lembut, menggunakan kain
yang dibasahi air hangat atau dingin
Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman

 Dalam masyarakat modern ada kecenderungan


melibatkan ayah, dalam proses melahirkan.
 Dalam tahap pertama persalinan, suami tetap
bersama istri sehingga lingkungan yang tidak
dikenal dari rumah sakit terasa berkurang, dapat
membantu melakukan masase untuk mengurangi
rasa nyeri. Didampingi oleh orang yang dikenal,
dicintai dan dapat berbagi perasaan. Calon ibu
sebaiknya tidak ditinggalkan sendiri dalam
persalinan.
 Dalam tahap kedua persalinan, ayah duduk
disamping kepala atau di belakang ibu pada
pegangan tempat tidur, dan berdiri di sebelahnya
untuk memberi dorongan dan terlibat bersama.
Mereka menyaksikan kelahiran bayi dan secara
emosional terikat semakin kuat.
Dukungan yang yang membawa dampak positif adalah
dukungan yang bersifat fisik dan emosional, antara lain
:
Menggosok punggung wanita
Memegang tangannya

Mempertahankan kontak mata

Ditemani oleh orang – orang


yang ramah
Yakinkan bahwa wanita berada

dalam proses persalinan tidak


akan ditinggal sendirian
PERSIAPAN PERSALINAN.
 DEFINISI PERSIAPAN PERSALINAN
 Persiapan persalinan adalah rencana tindakan yang
dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan.
 Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan
biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih
hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu
menerima asuhan yang ia perlukan.
 Dengan adanya rencana persalinan akan
mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat
persalinan dan meningkatkan kemungkinan ibu
akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat waktu.
5 ( LIMA ) KOMPONEN PENTING
RENCANA PERSALINAN

 Membuat rencana persalinan


 Membuat rencana untuk pengambilan
keputusan jika terjadi
 Mempersiapkan sistem transportasi jika
terjadi kegawatdaruratan
 Membuat rencana / pola menabung

 Mempersiapkan peralatan yang diperlukan


untuk persalinan
PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK DAN
PSIKOLOGIS IBU DAN KELUARGA.
Pemenuhan Kebutuhan Fisik
 Kebersihan dan kenyamanan

Wanita yang sedang bersalin akan merasa sangat


panas dan berkeringat banyak, karena itu akan
sangat mendambakan kesempatan untuk mandi atau
bersiram jika ia bisa.
 Posisi

Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa


yang normal, tanpa disadari dan mau tak mau harus
berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap tenang
dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh
memaksakan pemilihan posisi yang diinginkan oleh
ibu dalam persalinannya.
POSISI UNTUK PERSALINAN
POSISI ALASAN / RASIONALISASI

Duduk / setengah duduk Lebih mudah bagi bidan untuk


membimbing kelahiran kepala bayi dan
mengamati/mensupport perineum
Posisi merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung
yang sakit, membantu bayi melakukan
rotasi, peregangan minimal pada
perineum
Berjongkok / berdiri Membantu penurunan kepala bayi,
memperbesar ukuran panggul,
memperbesar dorongan untuk meneran
Berbaring miring ke kiri Memberi rasa santai bagi ibu yang letih,
memberi oksigenisasi yang baik bagi bayi,
membantu mencegah terjadinya laserasi
LANJUTAN…
 Kontak fisik
Si ibu mungkin tidak ingin bercakap – cakap
tetapi ia mungkin akan merasa nyaman dengan
kontak fisik. Partnernya hendaknya didorong
untuk mau berpegangan tangan dengannya,
menggosok punggungnya, menyeka wajahnya
dengan spons atau mungkin hanya
mendekapnya.
 Pijatan

Wanita yang menderita sakit punggung atau


nyeri selama persalinan mungkin akan
merasakan pijatan sangat meringankan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
 Persiapan untuk persalinan
Pada suatu tahap dalam masa persalinannya
semua wanita akan menyadari keharusan untuk
melahirkan anaknya.
 Memberikan informasi
Idealnya setiap wanita yang hamil haruslah
memperoleh kesempatan untuk membentuk
hubungan dengan seorang bidan tertentu agar
supaya advis bisa diberikan secara konsisten dan
wanita tersebut akan merasa rileks dan bisa
bebas meminta informasi. Dengan cara demikian
setiap wanita akan bisa mendapatkan informasi
sebanyak yang diinginkannya.
LANJUTAN…
 Mengurangi kecemasan
Meskipun setiap wanita mungkin akan merasa sedikit
takut tentang beberapa aspek dari kehamilan dan
persalinan, banyak diantaranya merasa bahwa hal
tersebut tidaklah berdasar.
 Keikutsertaan dalam perencanaan
Pasangan – pasangan yang bisa berpartisipasi dalam
perencanaan asuhan mereka dengan cara ini akan merasa
bahwa hal tersebut akan dianggap penting bagi para
pemberi asuhan dan akan merasa lebih tenang dalam
menghadapi seluruh pengalaman memasuki rumah sakit.
Bidan harus ingat bahwa bagi pasangan – pasangan muda,
sebuah rumah sakit itu bagaikan benda asing, lingkungan
yang belum dikenal yang dihubungkan dengan sakit dan
mati dan bahwa mungkin saja mereka belum pernah
datang ke tempat seperti itu.
LANJUTAN…
 Berkenalan dengan para staf
Berkenalan dengan staf ruang bangsal
persalinan serta melihat – lihat lingkungannya
akan sangat berguna bagi sebagian besar wanita.
Jika penggunaan perlengkapan dijelaskan tentu
akan terasa tidak seperti rumah sakit dan akan
kurang menakutkan. Pendekatan tim asuhan
akan dirancang untuk bisa menaarkan
kesinambungan asuhan dari si pemberi asuhan
kepada setiap wanita agar supaya dia
mendapatkan rasa aman bahwa ia akan bertemu
dengan orang – orang yang sudah dikenalnya
selama kontak dengan penyedia jasa
persalinannya.
TANDA BAHAYA KALA I
 Bahaya / komplikasi persalinan sulit /
abnormal.
1. kematian ibu atau kematian bayi atau
keduanya
2. ruptura uteri
3. infeksi / sepsis puerperal
4. perdarahan postpartum
5. fistel
DETEKSI PENYULIT PERSALINAN
 Rujuk Ibu apa bila didapatkan salah satu atau lebih
penyulit seperti berikut:
 Riwayat bedah sesar.
 Perdarahan pervaginam selain dari lendir bercampur
darah (‘show’).
 Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang
dari 37 minggu).
 Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang
kental.
 Ketuban pecah dan air ketuban bercampur dengan
sedikit meconium disertai dengan tanda-tanda gawat
janin
 Ketuban pecah (>24 jam) atau ketuban pecah pada
kehamilan kurang dari 37 minggu.
LANJUTAN….
 Tanda-tanda atau gejala-gejala infeksi:
 Temperature > 380C
 Menggigil
 Nyeri abdomen
 Cairan ketuban berbau
 Tekanan darah lebih dari 160/110 dan terdapat protein
dalam urin (preeklamsi berat).
 Tinggi fundus 40 cm atau lebih. (makrosomia,
Polihidramnion, gemeli)
 DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit pada
dua kali penilaian dengan jarak 5 menit pada (gawat
janin).
 Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi
kepala janin masih 5/5.
 Presentasi bukan belakang kepala.
LANJUTAN…
 Presentasi majemuk.
 Tali pusat menumbung.
 Tanda dan gejala syok
 Tanda dan gejala persalinan dengan fase laten
berkepanjangan :
 Pembukaan servik kurang dari 4 cm setelah 8 jam
 Kontraksi teratur (lebih dari 2 kali dalam 10 menit)
 Tanda atau gejala belum inpartu
 Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali dalam 10 menit dan lamanya
≤ 20 detik
 Tidak ada perubahan pada serviks dalam waktu 1-2 jam

 Tanda atau gejala Partus lama :


 Pembukaan servik mengarah kesebelah kanan garis waspada
 (partograf)
 Pembukaan servik kurang dari 1 cm per jam
 Frekuensi kontraksi kurang dari 2 kali dalam 10 menit, dan lamanya
≤ 40 detik.
PENDOKUMENTASIAN KALA I
( PENGISIAN PARTOGRAF )
 Partograf adalah alat bantu untuk memantau
kemajuan persalinan, asuhan, pengenalan penyulit
dan informasi untuk membuat keputusan klinik
 Jika partograf digunakan secara tepat dan konsisten,
maka partograf akan membantu penolong persalinan
untuk :
 mencatat kemajuan persalinan
 mencatat kondisi ibu dan janinnya
 mencatat asuhan selama persalinan dan kelahiran
 mengunakan informasi yang tercatat
 untuk secara dini mengidentifikasi adanaya penyulit
 mengunakan informasi yang ada untuk membuat
keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu.
LANJUTAN…
 Halaman depan partograf mencantumkan :
 Informasi tentang ibu

 Kondisi janin

 Kemajuan persalinan

 Jam dan waktu

 Kontraksi uterus

 Obat-obat dan cairan yang diberikan

 Kondisi ibu

 Asuhan pengamatan dan keputusan klinik


lainnya
TABEL 1 PARAMETER MONITORING
PERSALINAN (PARTOGRAF)
Parameter Temuan abnormal

Tekanan darah > 140/90 dengan sedikitnya satu


tanda/ gejala pre-eklampsia
Temperatur > 38oC

Nadi > 100 x/menit

DJJ < 100 atau > 180 x/menit

Kontraksi < 3 dalam 10 menit, berlangsung <


40 detik, ketukan di palpasi lemah
Serviks Partograf melewati garis waspada
pada fase aktif
Cairan amnion Mekonium, darah, bau

Urin Volume sedikit dan pekat

You might also like