Professional Documents
Culture Documents
By kelompok 6:
~ Zulia Rahmayani (1711221009)
~ Yohana (1711221010)
~ Jefri Zulkhairun (1711221012)
~ Hareniat Marta (1711222002)
~ Firstassa Prily C (1711223001)
~ Veny Rachmalinda (1711223005)
~ Rafi Kurniadi Timor (1711223010)
~ Rasyid Avicena (1711229001)
Konsep dan Tujuan
Food weighing atau penimbangan makanan merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk menggali informasi konsumsi pangan secara kuantitatif.
Suhardjo, et. al(1987) menyatakan bahwa metode penimbangan ini mempunyai
tingkat akurasi yang paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
Proses food weighing ini, semua makanan yang akan dikonsumsi pada
waktu makan pagi, siang, dan malam serta makanan selingan antara dua
waktu makan ditimbang dalam keadaan mentah dan ditimbang dan
dicatat makanan segar yang siap santap serta makanan pemberian.
• Bias karenaDKBM :
Kesalahan dalam penentuan nama bahan makanan
perbedaan kand. zat gizi dari makanan sama, karena
tingkat kematangan, tanah dan pupuk yang dipakai
tidak sama
tidak adanya informasi mengenai komposisi makan
jadi atau jajanan
• AI (Adequate Intake)
• Intake zat gizi dari orang sehat yang diasumsikan
cukup Digunakan bila RDA tidak ada
• Data tidak cukup untuk menentukan EAR
• Based on observed intakes, experimental data,
dan lain-lain
Tolerable Upper Intake Level
• Asupan gizi tertinggi sehari-hari mungkin tidak menimbulkan
risiko efek kesehatan yang merugikan pada hampir semua
penduduk/populasi secara umum Berlaku untuk penggunaan
sehari-hari Bukan tingkat yang direkomendasikan
o Tidak dibentuk manfaat tingkat yang lebih tinggi
o Peningkatan risiko pada intake lebih tinggi
Interpretasi Hasil
• Klasifikasi RT atau individu à belum ada pedoman yang pasti
• Baik = > 80 % AKG
• Cukup = 70 – 79 % AKG
• Sedang = 60 – 69 % AKG
• Buruk = < 60 % AKG
Interpretasi dari Informasi Makanan