You are on page 1of 41

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN OKUPASI

DERMATITIS KONTAK IRITAN


PADA PEKERJA BAGIAN SPRAYING
DEPARTEMEN PLANTATIONS DIVISI AREA I PT X
Nora Ramkita (0918011013)
Elis Sri Alawiyah (0918011041)
Ayu Zahera Adnan (0918011035)
Rizqa Atina Mira H (0918011134)
Raden Dicky Wirawan L (0918011070)

Pembimbing
dr. Evi Maiselma
dr. Pahlawan Nasution, M. Kes.
dr. Nano Sutrisno

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN OKUPASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
MARET 2014
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
 Undang – Undang (UU) No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa
tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana
tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat
sumber-sumber bahaya.

 Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai


potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan
tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya
penyakit akibat kerja.
 Identifikasi potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan di
tempat kerja dapat dipergunakan untuk mengadakan
upaya-upaya pengendalian dalam rangka pencegahan
penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi.

 Oleh karena itu, kami mengambil salah satu kasus


kecelakaan kerja pada pekerja bagian spraying
departemen Plantations PT X untuk menganalisis
penyebab kecelakaan dan solusi untuk ke depannya.
B. MASALAH
 Bekerja selama 20 tahun tentu memiliki faktor risiko
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

 APD sudah tersedia, namun kurangnya kesadaran pasien


terhadap pentingnya penerapan prinsip K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) dengan benar, sehingga terjadilah
kecelakaan kerja yang berupa terpajannya kulit
punggung oleh pajanan kimiawi herbisida yang
merupakan faktor resiko timbulnya penyakit akibat kerja
pada kasus ini.
C. TUJUAN
1. Mengidentifikasi bahaya potensial lingkungan kerja
dan penyakit akibat kerja yang ditemukan pada
pekerja yang bekerja sebagai penyemprot pestisida
PT X
2. Mencari faktor resiko yang berperan dalam terjadinya
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
3. Melakukan penegakan diagnosis okupasi
4. Memberikan saran yang sesuai untuk mencegah
terjadi kecelakan yang sama.
D. METODOLOGI
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik terhadap pasien
2. Observasi terhadap pasien dan tempat kejadian
3. Penelusuran kepustakaan
ILUSTRASI KASUS
A. IDENTITAS
 Nama : Ny. P
 Status Pekerja : Harian
 Usia : 48 tahun
 Pendidikan : SD
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Karyawan PT. X Departemen
Plantations Divisi Area I (Spraying)
 Lama Bekerja : 7 jam/hari, 6 hari/minggu
 Alamat : Bedeng Gumak
B. ANAMNESIS PENYAKIT
(AUTOANAMNESIS PADA 1 MARET 2014 )

Keluhan Utama
kulit gatal kemerahan di punggung

Keluhan Tambahan
kulit panas dan perih
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
 Pasien datang ke Balai Pengobatan Central PT. X
dengan keluhan kulit gatal kemerahan di punggung.
Keluhannya disertai panas dan perih. Keluhan ini
dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Awalnya, pasien
mengatakan kulit punggungnya berwarna kemerahan,
disertai rasa gatal dan panas di seluruh punggungnya.
Pasien kemudian menggaruk punggungnya, sehingga
menimbulkan lecet di beberapa tempat.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT....
 Keluhan tersebut muncul setelah pasien pulang
bekerja. Pasien bekerja sebagai buruh spraying di
PT. X divisi I. Tugasnya adalah menyemprot
tanaman dengan pestisida. Ia melakukan
pekerjaannya sehari – hari dengan menggendong
alat spraying-nya, kemudian ada seorang pekerja
yang akan menuangkan cairan pestisida ke dalam
alat semprot di punggung pasien. Setelah tabung
spraying penuh, secara tidak sengaja cairan pestisida
yang dituangkan ke dalam tabung di punggung
pasien tumpah mengenai punggungnya. Sehingga
kulit pasien menjadi gatal kemerahan, dan terasa
perih.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT....
 Setiap bekerja pasien menggunakan topi, baju panjang,
celana panjang, sepatu boot, penutup muka dari kaos dan
sarung tangan. Pekerja yang lain pun banyak yang
berkontak langsung dengan pestisida. Beberapa orang
rekan kerja pasien juga mengalami keluhan seperti yang
dikeluhkan pasien saat ini.
 Karena keluhan dirasakan semakin parah, pasein
memutuskan untuk memeriksakan penyakitnya. Setelah
bertemu dengan dokter, pasien diberi obat salep dan dua
macam obat minum.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Pasien mengaku pernah mengalami keluhan
yang sama 2 bulan yang lalu namun sudah
diobati dan sembuh.
C. ANAMNESIS OKUPASI
Bahan/material yang Tempat kerja
Jenis pekerjaan Lama kerja
digunakan (perusahaan)
Harian tetap, - Pestisida: Ametrin, Di kebun tebu dengan 7 jam/hari
bagian Parakuat, 2,4 - area pekerjan yang panas selama 6
penyemprotan Diamin, Hastik hari/minggu
pestisida - APD:
topi, baju panjang,
celana panjang, sepatu
boot, penutup muka
dari kaos dan sarung
tangan kain
URAIAN TUGAS
BAHAYA POTENSIAL
 Fisik : Paparan Matahari
 Kimia : Terkena Cairan Pestisida
 Biologi : Resiko Gigitan Binatang
 Psikologi : Stress akibat beban kerja

 Ergonomi : Beban muatan yang dibawa di


punggung (16 Liter/tabung)
FISH BONE
STATUS DERMATOLOGIS
DIAGNOSIS OKUPASI
1. Diagnosis Kerja
Differential diagnosis :
-Dermatitis kontak iritan
-Vulnus ekskoriatum

2. Identifikasi pajanan yang dialami


Ametrin, Parakuat, 2,4 -Diamin, Hastik

3. Hubungan pajanan dengan penyakit


Pestisida menurut Cohen (1999) merupakan penyebab
terbesar dermatitis kontak iritan di tempat kerja
4. Signifikansi tingkat pajanan terhadap
timbulnya penyakit
Lamanya pajanan pestisida pada pekerja yaitu selama
7 jam per hari, 6 hari per minggu dapat menimbulkan
kontak yang cukup signifikan antara pekerja dengan
pestisida.

5. Identifikasi kerentanan individu


Tidak ada predisposisi atopi pada pasien ini. Ada
penyemprot hama yang juga menderita penyakit yang
sama seperti pasien.
6. Investigasi pajanan non okupasi
Tidak didapatkan pajanan non okupasi pada pasien ini.

7. Penetapan diagnosis PAK


Dapat disimpulkan bahwa penyakit pasien ini adalah
dermatitis akibat kerja
(Dermatitis Kontak Iritan e.c Herbisida), yang
dapat dikategorikan sebagai penyakit akibat kerja.
KATEGORI KESEHATAN
 Kondisi kesehatan tak mengganggu kemampuan
fisik dalam proses kerja.
TATA LAKSANA
Medikamentosa:
 Analgetik 3 x1 tab

 Steroid 2x1 tab

 Antihistamin 4 mg 3x1 tab

 Salep steroid 2 x sehari


NON MEDIKAMENTOSA
Edukasi :
 Mengenali jenis – jenis pestisida dan bahayanya bagi
kesehatan diri.
 memakai APD untuk menghindari kontak kulit dengan
cairan atau zat-zat kimia lain. Diantaranya ialah
sarung tangan kulit, topi, google, masker, baju panjang,
celana panjang, kaos kaki, sepatu boots dilengkapi
dengan apron atau baju plastik supaya terhindar
kontak langsung terhadap kulit maupun terhirup.
 Menggunakan pompa manual pada saat menuangkan
pestisida dari drum ke dalam tabung semprot pekerja
spraying.
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
 Penyakit Akibat Kerja – Occupational Disease
Penyakit yang mempunyai penyebab spesifik atau
asosiasi kuat dengan pekerjan, yang pada umumnya
terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diketahui
 Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan –
Work Related Disease
Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, di
mana faktor pekerjaan memegang peranan bersama
dengan faktor risiko lainnya dalam berkembangnya
penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks
HERBISIDA

1. Paraquat
 Merk dagang N’ dimethyl-4,4’-bipiridynium dichloride

 Dapat menyebabkan iritasi mata berat (Toksisitas Level II)


dan iritasi kulit minimal
 Pajanan kronis dapat menimbulkan fibrosis paru (Toksisitas
Level I)
 Tidak ada bukti sifat karsinogenik

2. Ametryn
 Resiko toksisitas akut rendah, baik melalui oral, dermal
(Toksisitas Level III), maupun inhalasi (Toksisitas Level IV)
 Bersifat tidak mengiritasi mata (Toksisitas Level III), kulit
(Toksisitas Level IV), dan tidak menimbulkan sensitasi
 Sedang diteliti (tikus) untuk resiko menjadi ca mamae
3. 2,4 Diamin
- Toksisitas rendah terhadap kulit dan mata (Toksisitas
Level III)
- Neurotoksik (ataxia, miotonia)

- Menunjukkan efek toksik terhadap organ


neuroendokrin (pada tikus)
- Data yang menunjukkan hubungannya dengan non
Hodgkin Limfoma tidak mencukupi

(WHO Classification Pestisides by Hazard, 2005)


REKOMENDASI UNTUK DERMATITIS
KONTAK AKIBAT OKUPASI
1. Lakukan anamnesis okupasi mengenai
pekerjaannya, material yang digunakan ketika
bekerja, lokasi lesi, kemungkinan penyakit yang
ditimbulkan dalam kerja (Grade recommendation C)
2. Konfirmasi menggunakan Patch test (Grade
recommendatioan B)
3. Obati gejala simtomatis menggunakan steroid
topikal, sabun, dan emolion (Grade recommendation
C)
REKOMENDASI UNTUK DERMATITIS
KONTAK AKIBAT OKUPASI....
4. Anjurkan pasien untuk sebisa mungkin menghindari
paparan atau memakai gloves yang sesuai serta
menggunaan emolien dan pengganti sabun setiap
habis bekerja (Grade recommendation C)
5. Pertimbangkan konsultasi jika KDI menyebabkan
gangguan pada pekerjaan pasien (Good Practice
Point)
6. Pertimbangkan untuk merujuk pasien pada
dermatologist jika DKI tidak respon dengan
penggunaan steroid (GPP)
7. Pertimbangkan untuk merujuk pasien dengan DKI
okupasional kepada physician yang ahli dalam
penyakit kulit okupasi (GPP)

Concise guidance: diagnosis, management and


prevention of occupational contact dermatitis, 2011
PEMBAHASAN
PENUTUP
KESIMPULAN
 Bahaya potensial kerja pada pekerja penyemprotan
adalah bahaya potensial fisik, biologis,psikologis, dan
ergonomi
 Penyakit akibat kerja dapat ditimbulkan dari berbagai
faktor, seperti karena man, method, dan material
 Setelah dilakukan analisis, didapatkan bahwa kasus
dermatitis kontak iritan pada pasien ini merupakan
suatu peristiwa kecelakaan kerja.
SARAN
Saran Bagi Pihak Manajemen PT. X

 Memberi pelatihan dan penyuluhan mengenai zat –zat


iritan yanng terkandung dalam pestisida, proses kerja
yang aman, serta pentingnya penggunaan APD dan
perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja.
 Menyediakan alat pelindung diri seperti google, sarung
tangan karet, apron dan sepatu kerja, serta mencukupi
jumlah APD bagi seluruh pekerja.
SARAN....
 Menggunakan pompa manual pada saat menuangkan
pestisida dari drum ke dalam tabung penyemprot

You might also like