You are on page 1of 14

BAB 9 PROSEDUR

PENILAIAN RESIKO

Maya Kalista
Hayu Arianti
Bunga Prabandini
PROSEDUR DAN PENILAIAN RESIKO

• Acuan : ISA 240 dan ISA 315


PROSEDUR DAN
PENILAIAN RESIKO

ISA 31. 5
• Auditor Wajib melakukan prosedur penilaian resiko
untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
yang material pada tingkat laporan keuangan dan
pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat
asersi. Prosedur penilaian risiko itu sendiri tidak
memberikan bukti bukti audit yang cukup dan tepat
sebagai dasar pemberian opini audit.
PROSEDUR DAN
PENILAIAN RESIKO

• 316.6
Prosedur dan penilain risiko meliputi
a. Bertanya kepada manajemen dan pihak lain dalam
entitas yang menurut auditor mungkin
mempunyai informasi yang dapat membantu
mengidentifikasi risiko salah saji yang material
yang disebabkan oleh kecurangan atau
kekeliruan.
b. Prosedur Analitikal
c. Pengamatan dan inspeksi
PROSEDUR DAN PENILAIAN RESIKO
ISA 315.11
Auditor wajib memperoleh pemahaman
mengenai berikut ini:
• Industri terkait, ketentaun perundang-
undangan dan faktor eksternal lainnya
• Sifat entitas, termasuk, operasinya, struktur
kepemilikan dan governacenya
• Penilaian dan penerapan kebijakan akuntansi
• Tujuan dan strategi entitas dan risiko bisnis
yang terkait
• Pengkuran dan reviu kinerja keuangan
entitas
PROSEDUR DAN PENILAIAN RESIKO
• ISA 315.12
Auditor wajib memperoleh pemahaman
mengenai pengendalian internal yang
relevan terhadap auditnya. Meskipun
kebanyakan pengendalian yang relevan
dengan audit, sangat berhubungan
dengan pelaporan keuangan, namun
tidak semua pengendalian yang
berhubungan dengan audit adalah
relevan dengan audit
PROSEDUR DAN
PENILAIAN RESIKO
Butir Pertimbangan
• ISA 240.6 Kecurangan dalam audit atas laporan keuangan
Ketika melaksanakan prosedur penilaian risiko dan kegiatan terkait untuk
memperoleh pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya,
termasuk pengendalian internalnya.
• ISA 540.8
Ketika melaksanakan prsedur penilaian risikon dan kegiatan terkait untuk
memperoleh pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya termasuk
pengendalian internalnya.
• ISA 550.11
Auditor wajib melaksanakan prosedur auditnya dan kegiatan terkait
sesuai ISA 315 dan ISA 240
• ISA 570.10 Going Concern
Ketika melaksanakan prosedur penilaian risiko sesuai ketentuan ISA 315,
auditor wajib mempertimbangkan apakah ada peristiwa atau kondisi
yang membuat kemampuan entitas untuk mempertahankan hidupnya.
PROSEDUR DAN
PENILAIAN RESIKO
• Tinjauan Umum
Tujuan dari prosedur penilaian risiko adalah
mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang
material dalam laporan keuangan. Tujuan ini dapat
dicapai melalui pemahaman mengenai entitas dan
lingkungannya, termasuk pemahaman mengenai
pengendalian dari entitas tersebut. Bukti yang
diperoleh dari prosedur penilaiaan risiko harus
dilengkapi dilengkapi dengan prsedur audit lanjutan
yang merupakan tanggapan atas risiko yang
diidentifikasi , seperti pengujian penegndalian dan/
atau prosedur substantif
PROSEDUR MENANYAKAN KEPADA
MANAJEMEN DAN PIHAK LAIN
Auditor wajib menanyakan kepada manajemen tentang:
• Penilaian kepada manajemen mengenai risiko salah
saji yang material dalam laporan keuangan karena
kecurangan
• Proses yang dilakukan oleh manajemen untuk
mengidentifikasi dan menanggapi risiko kecurangan
dalam entitas itu
• Komunikasi kepada manajemen jika ada kepada
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
tentang proses untuk mengidentifikasi dan merespon
risiko kecuranga dalam entitas.
• Komunikasi manajemen kepada karyawan tentang
pandangan manajementerhadap praktiik bisnis dan
perilaku etika.
• LIHAT HALAMAN 179 TABEL 9-1
BUKU AUDIT BERBASIS ISA CONTOH
PROSEDUR MENANYAKAN KEPADA
MANAJEMEN DAN PIHAK LAIN
Prosedur Analitikal

Prosedur Analitikal sebagai prosedur penilain risiko


membantu mengidentifikasi hal-hal yang
mempunyai implikasi terhadap lapoaran
keuangan dan audit. Sebagai contoh: segala
Sesutu yang berisifat laur biasa, seperti transaksi
atau peristiwa luar biasa, angka-angka yang
terlalu tinggi, rasio-rasio yang melenceng dan
tren yang ganjil.
Disamping sebagai prosedur penilaian risiko,
prosedur analitikal juga dapat digunakan sebagai
prosedur audit selanjutya dalam:
• Memperoleh bukti mengenai asersi laporan
keuangan
• Melakukan reviu menyeluruh atas laporan
keuangan pada atau menjelang akhir audit
Prosedur Analitikal
• Liat Tabel 9-2 halaman 181

Hasil Prosedur Analitikan dibandingkan


dengan informasi yang dikumpulkan
untuk:
a. Mengidentifikasi risiko salah saji yang
material mengenai asersi yang
terkandung dalam unsur-unsur laporan
keuangan
b. Membantu merencang sifat, waktu, dan
luasnnya prosedur audit selanjutnya.
OBSERVASI
(PENGAMATAN) DAN
INSPEKSI

Mempunyai 2 fungsi yaitu:


• Mendukung prosedur inquiries (bertanya)
kepada manajemen dan pihak-pihak lain
• Menyediakan informasi tambahan mengenai
entitas dan lingkungannya.
OBSERVASI (PENGAMATAN)
DAN INSPEKSI

• Prosedur pengamatan dan inspeksi biasanya meliputi


prosedur dan penerapan apa yang disajikan dalam
Tabel 9-3 Halaman 182.

You might also like