You are on page 1of 38

Morning Report

Neurologi
Identitas Pasien

Nama/Usia Ny. S / 69 Tahun

Alamat Sondakan, Laweyan

Pekerjaan Tidak bekerja

Status Menikah

Asuransi BPJS

Agama Islam

Ruang Perawatan Edelweis Atas


ANAMNESIS

Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 20 Februari


03

2019 pukul 08.30

KELUHAN UTAMA

Kaki kiri terasa lemas.


Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dibawa oleh keluarganya dengan keluhan tiba-tiba


mengeluhkan kaki kiri terasa lemas sejak 2 jam SMRS. Diikuti dengan lemas
dibagian tangan. Keluhan menyebabkan pasien tidak dapat berjalan.
Kelurga mengatakan sebelum keluhan muncul pasien sedang solat namun
tiba-tiba kaki kiri dirasakan sangat lemas. Sebelum keluhan muncul pasien
mengeluhkan pusing dan muntah 1x. BAK dbn. BAB dbn.
Sebelumnya pasien tidak mengetahui memiliki darah tinggi.
Pasienn tidak memiliki riwayat DM, asma. Sebelumnya pasien belum pernah
mengalami hal serupa. Kakak dan adik pasien memiliki riwayat stroke.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat hipertesi (+) baru diketahui sejak


masuk RS.
• Stroke (-), DM (-), Asma (-), penyakit jantung (-
), TB (-), trauma (-), kejang (-).
Riwayat Keluarga dan Kebiasaan

Riwayat Kebiasaan
Riwayat Keluarga
• Riwayat meminum
obat-obat : disangkal • Riwayat Serupa:
• Riwayat minum alkohol Didapatkan
Keluarga
: disangkal
• Riwayat merokok: • Riwayat Penyakit
disangkal hipertensi:
• Olahraga : Jarang Didapatkan
melakukan olah raga
• Makanan : Tidak • Riwayat DM :
memakan masakan disangkal
dari luar rumah. Kebiasaan
Riwayat Kehidupan Pribadi dan Sosial Ekonomi

01 02 03

Sehari-hari Pasien tinggal Merupakan pasien


Pasien dirumah, serumah bersama BPJS
sudah tidak suami dan 1 anak.
bekerja
Pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK Fisik

Keadaan Umum
Tampak sakit sedang

Kesadaran
Compos Mentis

Tanda Vital
TD: 180/110 mmHg; HR:73x/mnt; T: 37,2 C

RR: 20x/mnt; SpO2: 98%;


STATUS GENERALIS

Kepala,wajah,
Rambut  warna memutih, Telinga
distribusi merata,
Normotia, serumen (-),
hiperemis (-), liang telinga
lapang, deformitas (-),
nyeri tekan (-),
benda asing (-).

Mata Hidung dan Mulut


Konjungtiva pucat (-/-),
ptosis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Hidung defiasi (-), sekret (-),
mata cekung (-/-)pupil bulat, mulut mencong (+), oral ulkus (-
refleks cahaya (+/+), Refleks ),
cahaya tidak langsung (+/+)
, exopthalmus (-/-)
STATUS GENERALIS

Leher
Jantung
deviasi trakea (-),
pembesaran kelenjar getah Tidak tampak ictus cordis
bening (-) Palpasi ictus cordis (+)
pembesaran tiroid (-) Perkusi tidak dilakukan
BJ I,II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo

Bentuk dan Gerak napas simetris,


Perkusi tidak dilakukan
Auskultasi SNV (+/+), Rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Kesan : kedua paru dalam batas normal,
tidak ditemukan suara napas tambahan
STATUS GENERALIS

Abdomen
Inspeksi : simetris

Auskultasi : BU(+)

Perkusi : tidak dilakukan

Palpasi: Supel, nyeri tekan (-)

Genitalia : Tidak dilakukan Ekstermitas


Akral hangat (+/+),
oedem (-/-), CRT <2”,
sianosis (-/-), ulkus (-/-)
Status Neurologi
Kesadaran : GCS (E4 M6 V5)

Tanda rangsang meningeal


Kaku kuduk : - (negatif)
Brudzinki I : - (negatif)
Brudzinki II : - (negatif)
Laseque : - (negatif)
Kernig : - (negatif)
Nervus Kranialis
Nervus Kranialis
Pemeriksaan Motorik
Siriraj Score

Sko
No Gejala / Tanda Penilaian Indek r

1. Kesadaran (0) Kompos mentis


(1) Mengantuk
X 2,5 0
(2) Semi koma/
koma

2. Muntah (0) Tidak


X 2 +2
(1) Ya

3. Nyeri Kepala (0) Tidak


X 2 +2
(1) Ya
4. Tekanan Darah Diastolik X 10 % +11

5. Ateroma

a. DM
(0) Tidak
b. Angina pektoris X (-3) 0
(1) Ya
c. Hiperkolesterolemia

Klaudikasio Intermiten
6. Konstanta - 12 -12

HASIL SSS +3
L a b o r a t o r iu m

Hasil Nilai Rujukan


CBC Netrofil 69,6 50 – 70 %
Hemoglobin 14,6 11,2 - 15,7 g/dL
Limfosit 21,7 25 – 40 %
Lekosit 6,9 4,4 – 11,3 103/µl
Monosit 5,8 2–8 %
Hematokrit 40,6 37 – 47 %
Trombosit 272 150 – 521 103/µl Eosinofil 3 2–4%

Eritrosit 4,5 4,1 – 5,1 106/µl Basofil 0,3 0–1%

RDW 12,2 11,5 – 14,5%


MCV 89,8 80 – 96 U Laju Endap Darah

MCH 32,3 28 – 33 Pcg LED 1 jam 12 0 – 20 mm/jam


MCHC 36,0 33 – 36 g/dL LED 2 jam 28 0 – 35 mm/jam
L a b o r a t o r iu m

Kimia Klinik

SGOT 15,7 <34 u/l

SGPT 11,5 <34 u/l

Ureum 18,2 21 – 43 mg/dL

Creatinine 0,70 0,60-1,10 mg/dL

GDS 116 75 – 121 mg/dL

Elektrolit
Natrium 141,2 135 – 145 mmol/L
Kalium 3,47 3,3 – 5,1 mmol/L
Klorida 110,2 96 – 106 mmol/L
Eosinofil 3 2–4%
Basofil 0,3 0–1%
CT scan

Kesan :
• Serebral
hematoma
pada
thalamus
dextra
ECG
Prognosis

 Ad vitam : dubia
 Ad functionam : dubia
 Ad sanationam : dubia
Diagnosis

01 Klinis :hemiparesis sinistra, Hipertensi,


Chepalgia, parese N7 sentral

02 Topis : Hemisfer cerebri dextra

03 Etiologis : Stroke Hemoragic

04 Patologis : Perdarahan
TATALAKSANA

• Amlodipin 1x10 mg
• Candesartan 1x8mg
• Citicholin 1gr inj 3x1
• Mecobalamin inj 2x1
• Kalnex inj 800 3x1
• Inj rantin 2x1
Follow Up
24 Februari 25 Februari

S: pasien merasa sakit kepala berdenyut, S: pasien merasa sakit kepala berkurang,
pasien merasa lemas , pasien merasa lemas tetapi sedikit membaik
O: O:
◉Kadaan umum tampak sakit sedang ◉Kadaan umum tampak sakit sedang
◉Kesadaran Composmentis GCS (E4 V5 M6) ◉Kesadaran Composmentis GCS (E4 V5 M6)
◉TD: 150/100
◉TD: 140/90
◉SH :36,5oC
◉SH :36,0oC
◉HR :90
◉RR: 23 ◉HR :80
◉Parese N7 central ◉RR: 20
◉Tonus otot kanan-kiri normal ◉Parese N7 central
◉Kekuatan otot kanan (Atas/bawah 5555) ◉Tonus otot kanan-kiri normal
◉kekuatan otot Kiri (atas/Bawah 3333) ◉Kekuatan otot kanan (Atas/bawah 5555)
A : - Stroke hemoragic ◉kekuatan otot Kiri (atas/Bawah 3333)
- Hemiparesis dextra
A : - Stroke hemoragic
- Hemiparesis dextra
Resume

 Kaki kiri terasa lemas


 Muntah 1x
 GCS E4V5M6
 tekanan darah 180/110 mmHg, suhu 37,2 0C, nadi 73x/menit,
pernapasan 20x/menit.
 Pemeriksaan generalis mulut mencong (+),
 laboratorium dalam batas normal
 pemeriksaan CT Scan didapatkan Lesi hiperdens pada thalamus
sampai korona radiata kanan, Ventrikel lateral kanan-kiri, III dan IV
tampak melebar. Kesan : Intracerebral haemorrhage
thalamus sampai korona radiata kanan
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI:
stroke hemoragik merupakan penyakit gangguan
fungsional otak akut fokal maupun global akibat
Stroke terhambatnya aliran darah ke otak yang disebabkan
oleh perdarahan suatu arteri serebralis. Darah yang
Hemoragik keluar dari pembuluh darah dapat masuk ke dalam
jaringan otak, sehingga terjadi hematom

Stroke dapat disebabkan baik iskemik (80%)


maupun hemoragik (20%). Stroke hemoragik sendiri
diklasifikasikan lagi menjadi pendarahan
intraserebral (PIS) sebanyak 15% dan perdarahan
subaraknoid (PSA) sebanyak 5%.
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan data Riset kesehatan dasar 2013


prevalensi stroke tertinggi terdapat di Sulawesi
Selatan (17,9).
Sumatera Utara prevalensi kejadian stroke sebesar
6,3%.
Kasus stroke tertinggi adalah usia 75 tahun keatas
(43,1%) dan lebih banyak pria (7,1%) dibandingkan
dengan wanita (6,8%).
ETIOLOGI HEPATITIS

• Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)


• Ruptur kantung aneurisma
• Ruptur malformasi arteri dan vena
• Trauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma)
• Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik,
ITP, gangguan fungsi hati, komplikasi obat trombolitik
atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
• Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.
• Septik embolisme, myotik aneurisma
• Penyakit inflamasi pada arteri dan vena
• Amiloidosis arteri
• Obat vasopressor,
Faktor Resiko

Dapat dimodifikasi, meliputi:


Tidak dapat dimodifikasi, • riwayat stroke,
meliputi: • hipertensi,
• usia, • penyakit jantung,
• jenis kelamin, • diabetes mellitus,
• herediter, • Transient Ischemic Attack
• ras/etnik. (TIA),
• hiperkolesterol,
• obesitas,
• merokok,
• alkoholik,
• hiperurisemia,
• peninggian hematokrit,
• merokok.
Manifestasi Klinis

perdarahan intraserebral sakit kepala


(ICH)
Defisit neurologis

tingkat kesadaran yang


plegi
berubah atau koma lebih
umum pada stroke paresis
hemoragik

Perubahan bidang visual

aphasia
Manifestasi Klinis
Perdarahan Intraserebral

kelemahan,
kelumpuhan,
hilangnya sensasi, dan mati rasa,
sering hanya mempengaruhi satu sisi tubuh.
Orang mungkin tidak dapat berbicara atau menjadi bingung.
Visus dapat terganggu atau hilang.
Mata dapat menunjukkan arah yang berbeda atau menjadi
lumpuh.
Mual, muntah,
kejang, dan hilangnya kesadaran yang umum dan dapat
terjadi dalam beberapa detik untuk menit.
Manifestasi Klinis
Perdarahan Subaraknoid

• Sakit kepala
Sakit pada mata atau daerah fasial
Penglihatan ganda
Kelainan lapang pandang
• Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh (paling
umum)
• Kehilangan sensasi pada satu sisi tubuh
• Kesulitan memahami dan menggunakan bahasa
Pemeriksaan Penunjang
Untuk membedakan jenis stroke iskemik dengan stroke
perdarahan dilakukan pemeriksaan radiologi CT-Scan
kepala.
• Pada stroke hemoragik akan terlihat adanya
gambaran hiperdens, sedangkan pada stroke iskemik
akan terlihat adanya gambaran hipodens.
Computerized tomography (CT) serta kemudian
magnetic resonance imaging (MRI) memberikan
visualisasi langsung
Penatalaksanaan
Terapi Umum
• Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
• Stabilisasi hemodinamik
• Pemeriksaan awal fisik umum
• Pengendalian peninggian TIK
Elevasi kepala 20-30º.
Hindari penekanan vena jugulare
Hindari pemberian cairan glukosa atau cairan hipotonik
Hindari hipertermia
Penatalaksanaan

Terapi di Ruang rawat inap


• O2
• Cairan
• Nutrisi
• Pencegahan dan mengatasi komplikasi
• Penatalaksanaan medik
Prognosis

Prognosis bervariasi tergantung dari keparahan stroke,


lokasi dan volume perdarahan. Semakin besar volume
perdarahan maka prognosis semakin buruk.
Dan adanya darah di dalam ventrikel berhubungan
dengan angka mortalitas yang tinggi.
Adanya darah di dalam ventrikel meningkatkan angka
kematian sebanyak 2 kali lipat.
TERIMA KASIH

You might also like