Devi Sri Nurtiana Leza Ayu Lestari Putri Siti Yuliani Rusnandar Syahrudin Utami Nur Ulsiyah Bayi tabung • Pengertian bayi tabung atau pembuahan in vitro adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) sperma di buahi di luar tubuh wanita yang di proses di vitro (tabung) bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Dasar Hukum Ada 2 hal yang menyebutkan bahwa bayi tabung itu halal jika : 1. Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan kedalam rahim istrinya 2. Sperma si suami diambil kemudian disuntikan kedalam saluran rahim istrinya. Hal yang membuat hukum bayi tabung menjadi haram yaitu : 1. Sperma yang diambil dari pihak laki-laki yang disemaikan dengan indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian di cangkokkan di dalam rahim istrinya. 2. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan dengan sperma yang diambil dari pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan kedalam rahim siwanita. 3. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan kedalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut. 4. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain yang kemudian dicangkokan kedalam rahim si istri. UU No. 23/1992 tentang kesehatan, pada pasal 16 disebutkan,hasil pembuahan sperma dan sel telur diluar cara alami dari suami/istri yang bersangkutan harus ditanamankan dalam rahim istri dari mana sel telur itu berasal. Pendapat Para Ahli Mengenai Bayi Tabung • Prof. Sarwono mengatakan bahwa bayi tabung diartikan mani seorang laki-laki yang dikumpulkan terlebih dahulu, lalu dimasukan kedalam alat kandung seorang wanita yang kemudian dinamakan permanian buatan (insemination articificialis). • Syekh Mahmud Syalthout Apabila bayi tabung itu berasal dari sperma laki-laki lain yang tidak ada hubungan perkawinan, beliau mengatakan bahwa inseminasi tersebut dalam pandangan syariat islam adalah perbuatan munkar dan dosa besar, perbuatan itu setara dengan zina dan akibatnyapun sama. • Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami istri yang sah hukumnya mubah (boleh) sebab ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaidah agama. • Zakaria Ahmad al Bari inseminasi buatan itu boleh menurut syara’, jika dilakukan dengan sperma suami yng demikian masih dibenarkan oleh hukum dan syariat yang diikuti oleh masyarakat beradab. Tindakan tersebut diperbolehkan dan tidak menimbukan noda atau dosa. Disamping itu tindakan demikian dapat dijadikan cara untuk mendapatkan anak yang sah menurut syara’ yang jelas ibu dan bapaknya. Study kasus • Contohnya inul daratista yang mengikuti program bayi tabung. Analisis • Ajaran syariat islam mengajarkan kita untuk tidak boleh putus asa dan menganjurkan untuk senantias berikhtiar (usaha) dalam menggapai karunia Allah SWT. • Dengan adanya kemajuan teknologi kedokteran dan ilmu biologi modern yang Allah karuniakan kepada umat manusia agar mereka bersyukur dengan menggunakannya sesuai kaedah ajaran-Nya. • Jika sperma dan atau ovum suami isteri, yang disuntikan kedalam vagina, tuba palupi, maupun dengan cara pembuahannya di luar rahim kemudian ditanam di dalam rahim isterinya, maka hal ini dibolehkan, asal keadaan suami isteri tersebut benar-benar memerlukan inseminasi buatan untuk memperoleh keturunan. • Kalau inseminasi buatan itu dilakukan dengn bantuan donor sperma dan ovum, maka diharamkan dan hukumnya sama dengan zina. TERIMA KASIH