You are on page 1of 31

Atom Hidrogen Dalam

nurhidayah1401@gmail.com
Mekanika Kuantum
14 April 2016
Model Atom Modern
• Werner heinsberg (1901-1976), Louis de Broglie (1892-
1987), dan Erwin Schrodinger (1887-1961) merupakan
para ilmuwan yang menyumbang berkembangnya model
atom modern atau yang disebut sebagai model atom

nurhidayah1401@gmail.com
mekanika kuantum.

• Prinsip ketidakpastian Heisenberg: “Tidak mungkin dapat


ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda
secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
ditentukan adalah kebolehjadian menentukan elektron
pada jarak tertentu dari inti atom” Δx. Δp>ђ/2

• Pernyataan de Broglie yang menyatakan bahwa partikel


dapat bersifat seperti gelombang. λ=h/p=h/mv
 Berdasarkan gagasan de Broglie dan prinsip ketidakpastian
Heisenberg, Erwin Schrodinger mengajukan pendapat bahwa
apabila elektrom mempunyai sifat gelombang. Maka tentu elektron
mempunyai fungsi gelombang yang menyatakan keadaan elektron
tersebut.

 Karena elektron mempunyai fungsi gelombang, maka menurut


Schrodinger electron pada atom tidak mengorbit inti, tetapi lebih

nurhidayah1401@gmail.com
bersifat sebagai gelombang yang bergerak pada jarak tertentu dan
dengan energi tertentu di sekeliling inti.

 Model atom Schrodinger terbukti lebih tepat dan berdasarkanmodel


ini, para ahli fisika tidak lagi mencoba untuk menemukan lintasan
electron dan posisinya dalam sebuah atom, akan tetapi mereka
menggunakan persamaan yang menggambarkan gelombang
electron tersebut untuk menemukan daerah dimana electron paling
mungkin ditemukan.
Teori Atom Mekanika Kuantum
Menurut Bohr, elektron beredar mengitari inti menurut suatu orbit
berbentuk lingkaran dengan dengan jari-jari tertentu. Hal ini tidak sesuai
dengan fakta bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang
elektromagnet. Gelombang tidak bergerak menurut suatu garis melainkan
menyebar pada suatu daerah tertentu.

nurhidayah1401@gmail.com
Menurut teori ini, kedudukan elektron dalam atom tidak dapat
ditentukan dengan pasti; yang dapat ditentukan adalah probabilitas
menemukan elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom.

Daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron disebut orbital.


Orbital digambarkan berupa awan yang tebal tipisnya menyatakan besar
kecilnya kebolehjadian menemukan elektron didaerah tersebut.
Bentuk awan dan tingkat energi orbital diperoleh dari persamaan
gelombang dari elektron.
Persamaan Schrodinger
Dalam tiga dimensi

nurhidayah1401@gmail.com
Diasumsikan proton diam di pusat koordinat dan elektron bergerak
mengelilinginya di bawah pengaruh medan atau gaya coloumb, sehingga
kontribusi energi sistem hanya diberikan oleh elektron yaitu energi kinetik:

p2
Ek 
2me

Dan energi potensialnya 1 e2


Ek  
4 0 r
Sehingga persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen;

Pemisahan variabel

nurhidayah1401@gmail.com
Radial Angular
(polar dan
azimut)
nurhidayah1401@gmail.com
Sistem Koordinat Bola bagi atom Hidrogen. Proton berada
pada titik asal dan elektron pada jari-jari r, dalam arah
yang ditentukan oleh sudut polar  dan sudut azimut .
Bilangan Kuantum dan Degenerasi
• Atom hidrogen merupakan atom paling sederhana yang terdiri dari
satu proton sebagai nukleus dan satu elektron yang mengitarinya.

• Persoalan persamaan Schrodinger dalam 3 dimensi memerlukan 3


bilangan kuantum untuk mencirikan semua pemecahannya. Oleh

nurhidayah1401@gmail.com
karena itu, semua fungsi gelombang atom hidrogen akan diberikan
dengan tiga buah bilangan kuantum.

• Bilangan kuantum pertama, n, berkaitan dengan pemecahan bagi


fungsi radial, R( r ). Bilangan n ini sama dengan pemecahan untuk
menamai tingkat – tingkat energi dalam model Bohr. Pemecahan bagi
fungsi polar, θ(θ), memberikan bilangan kuantum l, dan bagi fungsi,
Ф(φ), memberikan bilangan kuantum ketiga ml.
1. Bilangan Kuantum Utama

• Bilangan kuantum utama memiliki lambang n yang bernilai bulat


1, 2, 3, ……..
• Harga n melambangkan tingkat energi elektron atau kulit
elektron seperti halnya dalam model bohr.

nurhidayah1401@gmail.com
energi ini hanya bergantung pada bilangan kuantum n, tidak
pada l dan ml.
Harga n untuk berbagai kulit elektron yaitu sebagai berikut:
Elektron pada kulit ke-1, memiliki harga n = 1.
Elektron pada kulit ke-2, memiliki harga n = 2.
Elektron pada kulit ke-3, memiliki harga n = 3.
Elektron pada kulit ke-4, memiliki harga n = 4
2. Bilangan Kuantum Azimuth

• Bilangan kuantum azimut (momentum sudut) menyatakan tingkat


energi elektron pada subkulit.
• Menentukan bentuk orbit yang mengelilingi elektron dan besar
momentum sudutnya.
• Subkulit elektron mempunyai lambang s, p, d, f. Huruf-huruf
tersebut berasal dari kata sharp (s), principal (p), diffuse (d), dan
fundamental (f) yang diambil dari nama-nama seri spektrum unsur.

nurhidayah1401@gmail.com
• Harga l untuk berbagai subkulit yaitu sebagai berikut:
Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
• Nilai – nilai bilangan kuantum l dibatasi oleh nilai n. bilangan
kuantum momentum sudut l bernilai bulat dari 0 hingga n –1 .
3. Bilangan Kuantum Magnetik

• Bilangan kuantum magnetik memiliki lambang m yang


menunjukkan arah orbital elektron.
• Bilangan kuantum magnetik menyatakan jumlah orbital
pada subkulit elektron dan juga arah momentum sudut.

nurhidayah1401@gmail.com
• Bilangan kuantum ini bernilai negatif, nol, dan positif.
Secara matematika harga m dapat ditulis mulai dari -l
sampai dengan +l.
• Jika tiap tingkatan energi diberi nama dengan ketiga bilangan
kuantum(n, l, m) .
• Keadaan dasar memiliki n = 1, karena itu l = 0. disini hanya satu nilai
ml yang diperkenankan, ml = 0. Jadi, keadaan dasar memiliki bilangan
kuantum(1, 0, 0,).
• Keadaan eksitasi pertama memiliki n = 2, sehingga nilai l yang
diperkenankan adalah l = 0 atau l = 1. Untuk l = 0, hanyalah ml = 0
yang diperkenankan. Untuk l= 1 , nilai ml adalah –1, 0, atau + 1. dengan
demikian, himpunan bilangan kuantum yang mungkin bagi tingkat ini
adalah (2, 0, 0), (2, 1, 1), (2, 1, 0) dan (2, 1, -1).

nurhidayah1401@gmail.com
Semua keadaan ini memiliki n = 2, dan karena itu semuanya memiliki
energi yang sama, karena energi hanya bergantung pada n. dengan
demikian, semua keadaan ini terdegenerasi, dan kita mengatakan bahwa
tingkat n = 2 terdegenerasi rangkap-empat.
Pada umumnya, tingkat ke-n terdegenerasi rangkap-n2.
Model Vektor
• Dalam persamaan Schrodinger, momentum sudut
terkait dengan bagian fungsi gelombang yang tidak
tergantung r yang berarti tidak tergantung dari potensial
V(r) .
• Besar dan arah momentum sudut terkait dengan fungsi
gelombang yang merupakan fungsi sudut ϕ, θ.

nurhidayah1401@gmail.com
• Dalam mekanika klasik, vektor momentum sudut
elektron yang beredar mengelilingi inti atomdan tegak
lurus bidang orbit elektron dapat kita tuliskan sebagai

L  r p
• Perhitungan lebih teliti berdasarkan pemecahan
persamaan Schrodinger memberikan hubungan antara
panjang vektor L, yang kita tunjukkan dengan [L],
dengan bilangan kuantum l, sebagai berikut :

l  l  l  1

nurhidayah1401@gmail.com
Catatan:
1. Panjang vektor [L] selalu lebih besar dari pada lћ ,
karena l  l  l  1 selalu lebih besar dari pada l.

2. Nilai – nilai ini, yang dapat kita tafsirkan sebagai


”besar” momentum sudut elektron.
• Vektor L dapat memiliki komponen sepanjang sembarang sumbu
dalam ruang. (Umumnya kita memilih sumbu z, karena ia
merupakan sumbu acuandalam sistem koordinat bola).
• Nilai – nilai komponen z dari lz, yang kita tunjukkan dengan L
terbatasi menurut pernyataan.
Lz = ml ћ
Dimana ml adalah bilangan kuantum magnet, yang
bernilai 0, + 1, + 2, ……, +l.

nurhidayah1401@gmail.com
• Tiap orentasi yang berbeda dari vektor L berkaitan dengan suatu
nilai ml yang berbeda. Sudut polar θ yang dibuat vektor L terhadap
sumbu z adalah: karena lz = [L] cos θ, maka

lz ml
cos   
L l  l  1
Berbagai orientasi sebuah vektor
momentum sudut dengan l = 2
dalam ruang dan komponen znya.
Terdapat 5 kemungkinan
orientasi yang berbeda.

nurhidayah1401@gmail.com
Perilaku ini menyatakan suatu aspek menarik
fisika kuantum yang disebut kuantisasi ruang,
yang hanya memperkenankan orientasi tertentu
momentum sudut.
Fungsi Gelombang Atom Hidrogen

  r , ,    Rn ,l  r  l ,m  m  
l l

Indeks (n,l,ml) pada fungsi tersebut merupakan

nurhidayah1401@gmail.com
bilangan kuantum bagi fungsi gelombang untuk
mewakili solusinya atau pemecahan dari
persamaan Schrodinger dari atom Hidrogen
nurhidayah1401@gmail.com
Rapat Probabilitas
Probabilitas untuk menemukan elektron pada kedudukan (r,,), :

dengan

nurhidayah1401@gmail.com
Elemen volume dalam sistem
koordinat bola
Untuk menghitung probabilitas radial P(r) dr untuk
menemukan elektron antara r dan r + dr (dalam volume kulit
bola):

nurhidayah1401@gmail.com
Masing-masing fungsi dinormalisasikan, sehingga rapat
probabilitas radial;
nurhidayah1401@gmail.com
Rapat Probabilitas P(r) bagi tiga keadaan terendah Hidrogen
nurhidayah1401@gmail.com
Beberapa pernyataan 2 untuk himpunan bilangan kuantum yang
berbeda. Intensitas tiap diagram pada sembarang titik sebanding dengan
probabilitas menemukan elektron dalam suatu elemen volume kecil pada
titik itu.
Rapat probabilitas Angular

nurhidayah1401@gmail.com
Ketergantungan rapat probabilitas l=0 dan l=1 pada sudut
Spin Instrinsik
Untuk pemisahan “struktur halus” berbagai garis spektrum,
yang muncul bila garis tersebut diamati lebih teliti, membutuh
penjelasan dengan pengenalan suatu sifat baru elektro, yaitu
Spin Intrinsik.

Bilangan kuantum spin (s)

nurhidayah1401@gmail.com
• Elektron dalam orbital tidak hanya bergerak di sekitar inti
tetapi berputar pada sumbunya.
• Bilangan kuatum spin dengan lambang s, menyatakan arah
perputaran elektron pada sumbunya.
• Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat
memiliki harga spin + 1/ 2 dan – 1/ 2 , tetapi berdasarkan
kesepakatan para tokoh kimia, untuk elektron pertama di
dalam orbital harga spinnya =  1/2
Spin intrinsik berperilaku sama seperti momentum
sudut orbit; ada bilangan kuantum s, vektor
momentum sudut s dengan 𝒔 = 𝑠(𝑠 + 1)ℏ, momen
𝑒
magnet yang berkaitan 𝜇𝑠 = − 𝑚 𝒔, komponen z-nya
𝑠𝑧 = 𝑚𝑠 ℏ, dan suatu bilangan kuantummagnet spin
ms= +1/2, dan -1/2

nurhidayah1401@gmail.com
Momentum sudut spin sebuah
elektron dan arah ruang dari vektor
momentum sudut spin.
Tingkat-tingkat Energi Atom Hidrogen

Oleh karena elektron memiliki sifat keempat, maka tingkat energinya


pun berupah menjadi (n,l,ml,ms).

nurhidayah1401@gmail.com
Dalam medan magnetik, energi keadaan atomik
tertentu bergantung pada harga ml seperti juga
pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum total n
terpecah menjadi beberapa sub-keadaan jika atom
itu berada dalam medan magnetik, dan energinya
bisa sedikit lebih besar atau lebih kecil dari
keadaan tanpa medan magnetik. Gejala itu
menyebabkan “terpecahnya” garis spektrum
individual menjadi garis-garis terpisah jika atom
dipancarkan ke dalam medan magnetik, dengan
jarak antara garis bergantung dari besar medan
itu.
Efek Zeeman adalah gejala tambahan garis-
garis spektrum jika atom-atom tereksitasi
diletakan dalam medan magnet (terpecahnya
garis spektral oleh medan magnetik)/
pemisahan sebuah panjang gelombang

nurhidayah1401@gmail.com
menjadi beberapa panjang gelombang bila
dikenakan medan magnet. Efek Zeeman,
nama ini diambil dari nama seorang
fisikawan Belanda Zeeman yang mengamati
efek itu pada tahun 1896
• Efek Zeeman Normal:
Sebuah garis spektrum terpisah menjadi tiga
komponen; ini hanya terjadi dalam atom-atom tanpa spin.

• Efek Zeeman Tidak Normal:


Garis-graris spektrum dapat terpisah menjadi lebih
daripada tiga komponen.

nurhidayah1401@gmail.com
Suatu elektron bermassa m bergerak dalam
suatu orbit berjari-jari r dengan
frekuensi f dan momendtum sudut elektron
L. Gerakan elektron ini menghassilkan arus.
Gerakan elektron ini juga menimbulkan medan magnetik
maka pada kejadian ini muncul momen magnetik
L

-e


Energi yang diberikan oleh medan magnetik adalah:

E   .B
E    B cos 
 e 
 e 
   Pembanding giromagnetik
E   L B cos   2me  (gyromagnetik ratio)
 2me 

e
E lz B
2m
e 
E  ml  B
Energi elektron yang semula besarnya  2m 
sekarang berubah menjad terpecahi
 ml  B B Magneton Bohr

9,27x10-24J/T

You might also like