You are on page 1of 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP)


Oleh Kelompok 6 :
Nurhajar (R012181013)
Syarif (R012181044)
Siska Misali (R012181029)
St. Syahriani Majid (R012181027)
LATAR BELAKANG
Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah adalah suatu gejala dan
bukan suatu diagnosis. Salah satu penyebab paling sering dari LBP adalah
Hernia Nukleus Pulposus. Dasar terjadinya HNP adalah proses degenerasi
diskus intervertebralis, HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai diskus
intervertebralis L5 – S1 dan L4 –L5 (CWA, J, & N, 2014).
PENGERTIAN :
Hernia nucleus pulposus ETIOLOGI : TANDA DAN
disebut juga rupture GEJALA :
diskus intervertebralis - Trauma
nyeri punggung
adalah kondisi dimana atau bawah yang
seluruh ataus ebagian
nucleus pulposus bagian
regangan menjalar hingga
tengah diskusi yang berat bagian tungkai
ntervebralis yang lunak - Degenerasi gluteus serta
dan mirip gelatin sendi kaki.
terdorong melalui cincin
intervertebra
luar( annulus fibrosus
yang melemah atau lis (Herdman
robek) (Herdman & & Kamitsuru,
Kamitsuru, n.d.). n.d.)
ANATOMI FISIOLOGI
Diskus
. intervertebralis menghubungkan korpus vertebra
satu sama lain dari servikal sampai lumbal/sacral. Diskus
intervebralis terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian
tengah lunak yang disebut nucleus pulposus dan cincin
fibrosa yang lentur serta mengelilingi nucleus pulposus
yang dinamakan annulus fibrosus. Tekanan fisik yang
biasanya berupa gerakan memutar dapat menyebabkan
rupture atau robekan pada annulus fibrosus sehingga
terjadi herniasi nucleus pulposus ke dalam kanalis
vertebra.
Penatalaksanaan Medis
terapi konservatif : tindakan pembedahan Komplikasi HNP yaitu :
- tirah baring selama yaitu laminektomi. - Gangguan neurologis
beberapa hari (paling sering terjadi).
- Kompres hangat - Masalah defekasi dan
- program pelatihan fisik urinasi (pada herniasi
- pemberian obat-obatan lumbal).
NSAID
- penyuntikan kortikosteroid
epidural
- pemberian kortikosteroid
per oral selama jangka
waktu yang pendek
- blok anastesi
Tes Diagnostik

a. Anamnesis

b. Tes c. Foto rontgen


mengangkat
tungkai

d. Mielografi, CT scan
dan MRI
PATOFISIOLOGI
• patofis hnp.docx
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN DAN
NURSING CARE PLAN (NCP) HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
Aktivitas dan Istirahat
• Ketidakmampuan melakukan aktivitas yang biasa atau diinginkan
• Riwayat kebiasaan angkat berat, duduk, mengemudi untuk waktu yang lama
• Kebiasaan tidur di tempat tidur atau kasur keras
• Kesulitan tidur atau memulai tidur
• ROM yang menurun dari ekstremitas atau ekstremitas yang terkena Atrofi otot pada sisi yang terkena
• Gangguan gaya berjalan
Eliminasi
• Konstipasi
• Kesulitan defekasi
• Inkontinensia urine dan retensi berkemih
Integritas Ego
• Ketakutan kelumpuhan
• Masalah Keuangan, masalah pekerjaan
• Kecemasan, depresi, penarikan diri dari keluarga
Neurosensory
• Kesemutan dan mati rasa di kaki dan kaki atau tangan
• Kelemahan pada sisi ekstremitas yang terkena
• Kelembutan atau kejang otot paravertebral
• Berkurangnya refleks tendon dalam, atrofi otot (tahap akhir)
• Kelemahan otot
• Penurunan persepsi nyeri (sensorik)
Nyeri dan Ketidaknyamanan
• Nyeri tak henti-hentinya atau episode intermiten rasa sakit yang lebih parah
• Rasa sakit seperti tertusuk pisau , diperparah dengan ketegangan, seperti batuk, bersin, membungkuk, mengangkat kaki, buang air besar,
mengangkat kaki lurus (lumbar cakram)
• Radiasi nyeri ke kepala, wajah, bahu, daerah tulang belikat, lengan, area bokong, kaki atau kaki (lumbal)
• Kejang otot
• Mobilitas terbatas atau lentur ke depan
• Rasa sakit direproduksi dengan palpasi atau manipulasi jaringan
• Perubahan sikap, seperti bersandar dari daerah yang terkena dampak
• Gaya berjalan yang berubah, seperti berjalan dengan pinggul yang lemas atau tinggi sisi yang terkena
Kemanan
• Riwayat nyeri punggung sebelumnya
Edukasi
• Gaya hidup yang tidak aktif atau terlalu aktif
• Penggunaan suplemen herbal untuk sakit punggung
Pertimbangan rencana belajar
• Mungkin memerlukan bantuan dengan mobilitas fisik dan instrumental aktivitas sehari-hari , seperti transportasi, perawatan diri, dan tugas ibu
rumah tangga dan pemeliharaan, dan sebagainya
Pemeriksaan diagnostik
• Pemeriksaan klinis
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan laboratorium
Prioritas keperawatan
• Kurangi stres punggung, kejang otot, dan nyeri.
• Promosikan fungsi optimal.
• Dukung klien dalam proses rehabilitasi.
• Memberikan informasi mengenai kondisi, prognosis, dan
kebutuhan perawatan
Discharge Planing
• Hindari teknik pengangkatan yang salah karena dapat menyebabkan spasme
pada otot para spinal dan batasi tindakan tersebut.
• Hindari mengendarai mobil saat proses pemulihan
• Menghindari kerja berat selama 2 sampai 3 bulan setelah operasi
• Makan makanan yang banyak mengandung nutrisi dan vitamin serta kalsium
untuk meningkatkan daya tahan tubuh
• Periksa ke dokter jika gejala kambuh atau semakin parah
• Tirah baring singkat di atas kasur yang keras dan rata serta OAINS untuk nyeri
diikuti oleh terapi fisik
• Tirah baring yang berkepanjangan tidak dianjurkan, karena menimbulkan efek
merugikan baik secara fisik maupun psikologis.
• Fisioterapi
• Konsultasikan jika memerlukan terapi lebih lanjut (pembedahan)
• Pemakaian alat bantu lumbo-sakral berupa korset dan penyangga jika nyeri
menetap pada bagian belakang (punggung)
• Olah raga secara bertahap jika nyeri punggung sudah mereda untuk memperkuat
otot punggung dan abdomen.
Tujuan pemulangan
• Rasa sakit lega atau mudah ditangani.
• Pengangkatan, postur, dan latihan yang tepat ditunjukkan.
• Fungsi dan sensasi motor dipulihkan ke tingkat optimal.
• Proses penyakit dan luka, prognosis, dan terapeutik rejimen
dipahami.
• Rencanakan di tempat untuk memenuhi kebutuhan setelah
keluar.
PENGKAJIAN PADA CONTOH KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. M
• Usia : 40tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Makassar
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Swasta
• Alamat :-
• MRS : 09-02-2019
• RM :-
• Tanggal pengkajian : 14-02-2019
B. ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Nyeri pada pinggang bawah sebelah kiri
• Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri dialami 5 hari yang lalu timbul mendadak setelah pasien membungkuk memungut buah-buahan
yang jatuh dari pohon belakang rumahnya (P). Nyeri dirasakan seperti tertusuk (Q) menjalar hingga ke
bokong dan paha bawah (R). Pasien memberikan nilai 6 untuk skala nyeri 1-10 (S). Nyeri dirasakan
sepanjang hari terutama saat duduk (T). Nyeri dirasakan berkurang saat tidur tengkurap.Namun klien
merasa keluhannya ini mengganggu kegiatannya sehari-hari. Selain nyeri, pasien juga mengeluh
kesemutan di daerah paha sampai betis. 3 hari dirawat di RS, nyeri pinggang bawah kiri masih dirasakan
pasien . Pasien lalu mengkonsumsi jamu untuk pegal linu dan keluhannya sedikit berkurang dengan skala
5. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pasien tidak demam.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Dalam kasus tidak ditemukan riwayat penyakit sebelumnya (Beberapa penyakit sering berhubungan
dengan kejadian dan meningkatkan risiko terjadinya HNP: riwayat pernah menderita tuberculosis tulang,
osteomyelitis, keganasan (myeloma multipeks), dan metabolic (osteoporosis). Riwayat hipertensi,
riwayat cedera tulang belakang, diabetes mellitus, dan penyakit jantung).
• Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam kasus tidak ditemukan riwayat penyakit kelurga (Yang perlu dikaji dalam riwayat keluarga yaitu
hipertensi dan diabetes mellitus).
• Riwayat Psiko-sosial-spritual
Dalam kasus tidak Nampak pengkajian psiko-sosial-spiritual.
• Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan persistem dan terarah (B1-
B6) namun focus ke B3 (Brain) dan B6 (Bone). Pengkajian ini
merupakan pemeriksaan focus dan lebih lengkap dibandingkan
pengkajian pada system lainnya Inspeksi umum: kurvatura yang
berlebihan, pendataran arkus lumbal, adanya angulus, pelvis
yang miring/asimetris, muskulatur paravertebral atau pantat
yang asimetris, postur tungkai yang abnormal, hambatan pada
pergerakan punggung, pelvis, dan tungkai selama bergerak
(Muttaqin, 2011).
Tingkat kesadaran: Composmentis
Pemeriksaan fungsi serebri : Status mental klien yang mengalami HNP dalam waktu
yang lama biasanya mengalami perubahan
Pemeriksaan saraf kranial:
• Saraf I. biasanya pada penderita HNP tidak mengalami kelainan fungsi
penciuman.
• Saraf II. Hasil tes ketajaman penglihatan biasanya normal
• SarafIII, IV, dan VI. Biasanya tidak mengalami gangguan mengangkat kelopak
mata, pupil isokor.
• Saraf V. Pada klien HNP biasanya tidak ditemukan paralisis pada otot wajah dan
reflex kornea.
• Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah simetris.
• Saraf VIII. Tidak ditemukan adanya tulikonduktif dan tulipersepsi.
• Saraf IXdan X. Kemampuan menelan baik.
• Saraf XI. Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius.
• Saraf XII.Lidah simetris, tidak ada deviasi satu sisi dan tidak ada fasikulasi. Indra
pengecapan normal.
Sistem motorik:
• Kaji kekuatan fleksi dan ekstensi tungkai atas, tungkai bawah,
kaki, dan jari dengan meminta klien melakukan gerak fleksi dan
ekstensi lalu menahan gerakan tersebut.
• Ditemukan atrofi otot pada malleolus atau kaput fibula dengan
membandingkan kanan dan kiri.
• Fakulasi (kontraksi involunter yang bersifat halus) pada otot-
otot tertentu.
Pemeriksaan refleks:
• Refleks Achilles pada HNP L4 – L5 negatif.
• Reflekslutut/patella pada HNP lateral di L4 – L5 negatif.
• Sistem sensorik:
Lakukan palpasi pada daerah yang ringan rasa nyerinya kearah yang paling berat
rasa nyerinya. Ketika meraba columna vetebralis cari kemungkinan adanya deviasi
ke lateral atau anteroposterior. Pas percobaan tes laseq, yaitu mengangkat tungkai
secara lurus dengan fleksi pada sendi panggul, akan terasa nyeri di sepanjang
bagian belakang (laseq +).

• Pemeriksaan diagnostik :
- Rontgen foto lumbo sacral
- Cairan serebrospinal
- EMG
- Iskografi
- ENMG
- MRI
- Mielografi

• Pemeriksaan laboratorium
Diagnosa dan intervensi keperawatan
diagnosa hnp.docx
Evaluasi
Hasil yang dievaluasi adalah :
• Apakah nyeri dapat dikontrol?
• Apakah mobilitas fisik tidak mengalami hambatan ?
• Apakah kecemasan dapat terkontrol ?
• Apakah pengetahuan tentang proses penyakit, kondisi dan
regimen teraupetik adekuat ?
Evidence based practice
Jurnal update (mengurangi nyeri)
Terapi ozon konsentrasi rendah dari terapi ozone (20 mg/ml dan
40 mg/ml) sebagai analgesic dan anti inflamasi (Niu et al., 2018)
Therapeutic Effect of Medical Ozone on Lumbar disc
herniation.pdf
PENERAPAN KONSEP MODEL VIRGINIA HANDERSON DAN
KATHARINE KOLCABA PADA HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
A. Konsep Model Menurut Virginia Handerson
• Pengertian keperawatan menurut Virginia Handerson yaitu “Penolong
individu saat sakit maupun sehat, yang bertujuan untuk kesehatan,
pemulihan atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya
sendiri jika mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau pengetahuan”
(Alligood, 2014).
• Tujuan keperawatan yang dikemukakan Virginia Handerson adalah untuk
bekerja membantu klien mencapai kemandiriannya secepat mungkin dalam
memenuhi 14 kebutuhan dasar klien (Alligood, 2014).
• Hubungan model konsep Virginia Handerson dengan paradigma
keperawatan : manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan
Handerson melihat manusia individu yang mengalami
a. Manusia
perkembangan rentang kehidupan yang dalam meraih
kesehatan, kebebasan, dan kematian yang damai
membutuhkan orang lain.
Menurut Handerson komponen lingkungan biologis dan
b. Lingkungan
fisik bersama-sama membentuk keseimbangan ekosistem.
Ada hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup
dan lingkungan sekitarnya, sehingga perubahan pada satu
komponen akan menyebabkan perubahan pada bagian
ekosistem lain (Kasron et al., 2016).
Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh Handerson
c. Kesehatan dihubungkan dengan kemandirian, dia melihat sehat dari
segi kemampuan pasien untuk menjalankan 14 komponen
kebutuhan dasarnya.
Handerson meyakini bahwa fungsi yang unik dari perawat
d. Keperawatan
adalah membantu individu baik sehat maupun sakit
(Kasron et al.,2016).
Hubungan perawat dan pasien menurut Handerson

Perawat sebagai pengganti Perawat sebagai Perawat sebagai


pasien (Substitute) pembantu pasien teman pasien
(Helper) (Partner)
Konsep Model Menurut Katharine Kolcaba
Pada kasus Hernia Nukleus Pulposus (HNP) fungsi perawat menurut Virginia Handerson yaitu sebagai
penolong individu saat sakit maupun sehat dan bekerja membantu klien mencapai kemandiriannya
secepat mungkin dengan cara membantu klien melakukan penyesuaian gaya hidup dan mengurangi risiko
cedera punggung di kemudian hari. fungsi perawat harus peka/sensitif terhadap apa yang dirasakan oleh
klien dan perawat memberikan informasi mengenai rencana terapi nyeri dan penanganan yang akan
diberikan kepada klien (Black & Hawks, 2014).
Kolcaba mensintesis atau mengidentifikasi jenis kenyamanan menurut analisis konsep (Alligood, 2017)
yang meliputi:
• Relief (Kelegaan) mengemukakan bahwa perawat meringankan kebutuhan yang diperlukan oleh
pasien. Dimana keadaan seorang pasien yang kebutuhan spesifiknya terpenuhi.
• Ease (Ketentraman) merupakan arti kenyamanan yang harus dipertahankan selama pemberian
asuhan. Keadaan tenang dan puas.
• Transcendence yang menjelaskan bahwa perawat membantu pasien dalam mengatasi kesulitannya.
Keadaan dimana seseorang berhasil melampuai masalah atau kesakitannya.
TERIMA KASIH

You might also like