You are on page 1of 23

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN
KELOMPOK 3
KOLELITIASIS
San

KELOMPOK 3

1. Sang Komang Proklamasindo M. P1337420617002


2. Hadania Madhita Tiara A. P1337420617010
3. Pita Puspa Ulhusnah P1337420617011
4. Erika Aditya Ningrum P1337420617018
5. Cici Silviani P1337420617034
6. Desy Salma Adibah P1337420617035
7. Yuni Tri Winanti P1337420617045
8. Achmad Faozi P1337420617047
9. Alifa Nur Fitriyani P1337420617052
10. Ni Luh Noni Andayani P1337420617071
11. Taufiq Qurrahman P1337420617076
12. Alifia Jaya Wandira P1337420617085
KOLELITIASIS

Manifestasi 6
Klinis
7 Patofisiologi

5 Klasifikasi
8 Penatalaksanaan

Anatomi
Faktor
4 Resiko 9
1 Komplikasi

Definisi 2

3 10 Asuhan Keperawatan

Etiologi
ANATOMI

Kandung empedu
merupakan kantong
berbentuk seperti buah
alpukat yang terletak tepat
dibawah lobus kanan hati.
Fungsi utama kandung
empedu adalah menyimpan
dan memekatkan empedu.
Kolelitiasis adalah material
atau kristal tidak berbentuk
yang terbentuk dalam
kandung empedu.
Komposisi dari kolelitiasis
adalah campuran dari
kolesterol, pigmen empedu,
kalsium dan matriks
inorganik.
ETIOLOGI BATU EMPEDU

Etiologi batu empedu masih belum


diketahui secara pasti.
Namun, yang paling penting adalah
gangguan metabolisme yang
disebabkan oleh perubahan susunan
empedu, stasis empedu dan infeksi
kandung empedu. kolelitiasis dapat
terjadi dengan atau tanpa faktor resiko.
Faktor resiko

JENIS KELAMIN
DIET
NUTRISI INTRAVENA
JANGKA PANJANG
OBAT-OBATAN
AKTIVITAS FISIK
STATUS BILIER
GANGGUAN INSTESTINAL

OBESITAS
KETURUNAN

INFEKSI BILIER USIA


7
KLASIFIKASI

1. Batu kolesterol :

Batu empedu di golongkankan atas 3 golongan:

 Soliter (single cholesterol stone) atau batu kolesterol tunggal


 Batu kolesterol campuran
 Batu kolesterol gandaBatu pigmen
2. Batu pigmen
 Batu pigmen kalsium bilirubinat (pigmen coklat)
 Batu pigmen hitam.
3. Batu campuran

8
MANIFESTASI KLINIS

1. Asimtomstik
2. Rasa Nyeri dan Kolik Bilier
3. Ikterus
4. Perubahan Warna Urin dan Feses
5. Defisiensi Vitamin
PATOFISIOLOGI PEMBENTUKAN BATU EMPEDU
Kolelitiasis merupakan istilah dasar yang merangkum tiga proses
litogenesis empedu utama berdasarkan lokasi batu terkait:
• 1. Kolesistolitiasis
• (litogenesis yang terlokalisir di kantung empedu)

• 2. Koledokolitiasis
• (litogenesis yang terlokalisir di duktus koledokus)
• 3. Hepatolitiasis
• (litogenesis yang terlokalisir di saluran empedu dari awal percabangan
duktus hepatikus kanan dan kiri)

11
1. Patofisiologi batu kolesterol
 Supersaturasi kolesterol empedu
 Hipomotilitas kantung empedu
 Peningkatan aktivitas nukleasi kolesterol
 Hipersekresi mukus di kantung empedu

2. Patofisiologi batu berpigmen


 Patofisiologi batu berpigmen hitam
 Patofisiologi batu berpigmen coklat

12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan sinar-X abdomen
3. Foto polos abdomen
4. Ultrasonografi (USG)
5. Kolesistografi hasil sinar-x pada kolelitiasis

6. Endoscopic Retrograde
Cholangiopnacreatography (ERCP)
7. Computed Tomografi (CT)
8. Percutaneous Transhepatic Cholangiography
(PTC)
9. Magnetic cholangiopancreatography
(MRCP)resonance imaging (MRI) with magnetic Hasil foto polos abdomen pada
resonance kolelitiasis
13
hasil USG pada kolelitiasis Hasil pemeriksaan kolesistografi hasil ERCP pada kolelitiasis

14
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Non-Pembedahan
 Penatalaksanaan Supotif dan Diet
 Farmakoterapi
 Pengangkatan batu tanpa pembedahan
2. Penatalaksanaan Pembedahan
 Koleksistektomi Terbuka
 Mini Kolesistektomi
 Kolesistektomi laparoskopi
 Bedah Kolesistotomi
 Kolesistotomi Perkutan
 Koledokostomi
KOMPLIKASI

1. Hidrops
2. Kolesistitis akut
 Empiema
 Nekrosis dan Perforasi
 Pritonitis
3. Kolesistitis kronis
 Fistel bilioentrik
4. Kolesistitis

16
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
 Identitas klien
 Identitas penanggung jawab
b. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan keluarga
c. Pemeriksaan fisik
Pendekatan dengan metode 6B: Breed, Blood,
Brain, Bladder, Bowel, Bone 17
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Biologis: Obstruksi Kandung


Empedu
b. Insomnia b.d Ketidaknyamanan Fisik: Nyeri
c. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Nyeri
d. Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Nyeri
e. Kerusakan Integritas Kulit b.d Faktor mekanik
f. Risiko Infeksi b.d Kerusakan Integritas Kulit: Prosedur
Invasif
Lanjutan…
Prioritas Diagnosa

No Prioritas Diagnosa

1 Nyeri Akut b.b Agen Cedera Biologis: Obstruksi Kandung Empedu.

2 Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Nyeri


3 Insomnia b.d Ketidaknyamanan Fisik: Nyeri
4 Hambatan Mobilitas Fisik b.d Nyeri
5 Kerusakan Integritas Kulit
6 Risiko Infeksi b.d Kerusakan Integritas Kulit: Prosedur Invasif
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Keperawat NIC NOC Rasional
an
Nyeri akut Penatalaksanaan Nyeri : Nyeri: Efek Merusak : 1. Membantu
meringankan atau mengurangi efek merusak dari membedakan
nyeri sampai pada tingkat nyeri terhadap emosi penyebab nyeri dan
kenyamanan yang dapat diterima dan perilaku yang memberikan informasi
tentang
oleh pasien. diamati atau kemajuan/perbaikan
dilaporkan. penyakit, terjadinya
1. Lakukan pengkajian nyeri yang komplikasi dan
komprehensif meliputi lokasi, Dibuktikan dengan keefektifan intervensi.
karakteristik, awitan/durasi, indikator berikut : 2. Meningkatkan
frekuensi, kualitas, intensitas istirahat, memusatkan
atau keparahan nyeri, dan kembali perhatian, dan
meningkatkan koping
faktor presipitasinya. dalam mengatasi
nyeri.
20
Diagnosa NIC NOC Rasional
Keperawatan
2. Ajarkan penggunaan teknik 1. Pasien akan melapor 3. Meringankan nyeri
nonfarmakologi (misalnya, umpan bahwa nyeri akan hilang akibat pascaoperasi
balik biologis, transcutaneous 2. Pasien akan (manajemen nyeri).
electrical nerve stimulation (TENS), menunjukkan 4. Meminimalkan
hipnosis, relaksasi, imajinasi penggunaan ketidaknyaman akibat
terbimbing, terapi musik, distraksi, keterampilan relaksasi nyeri.
terapi bermain, terapi aktivitas, dan aktifitas hiburan
akupresur, kompres hangat/dingin, sesuai indikasi untuk
dan masase) sebelum, setelah dan situasi individual
jika memungkinkan, selama 3. Penurunan penampilan
aktivitas yang menyakitkan; peran atau hubungan
sebelum nyeri terjasi atau interpersonal
meningkat; dan selama 4. Gangguan kerja,
penggunaan tindakan pengurangan kepuasan hidup atau
nyeri yang lain. kemampuan untuk
3. Kelola nyeri pascaoperasi awal mengendalikan
dengan pemberian opiat yang
terjadwal (misalnya setiap 4 jam
atau 36 jam) atau PCA.
4. Berikan perubahan posisi, masase
punggung, dan relaksasi.
Diagnosa NIC NOC Rasional

Ketidakefektifan Pengelolaan jalan nafas: Status Respirasi: 1. Kedalaman inspirasi


Pola Nafas Fasilitasi untuk dan kemudahan
kepatenan jalan nafas. Pergerakan udara ke bernafas merupakan
1. Pantau dalam dan ke luar paru- indicator efektif atau
kecepatan,irama, paru. tidaknya pola nafas.
kedalaman dan usaha 2. Tidak adanya otot
respirasi. Ditandai dengan bantu pernafasan
2. Informasikan kepada indikator: menandakan pola
pasien dan keluarga 1. Kedalaman inspirasi nafas dalam keadaan
tentang tehnik dan kemudahan normal
relaksasi untuk bernafas 3. Pada pernafasan
meningkatkan pola 2. Tidak ada otot bantu normal tidak
pernafasan 3. Bunyi nafas terdengar suara nafas
3. Berikan obat nyeri tambahan tidak ada tambahan.
untuk pengoptimalan 4. Nafas pendek tidak 4. Nafas pendek
pola pernafasan. ada menandakan pola
4. Posisikan pasien nafas terganggu.
untuk mengoptimalkan
pernafasan.
22
TERIMAKASIH
😉 TERIMAKASIH
😉😉

23

You might also like