You are on page 1of 25

DESIMINASI KEPERAWATAN DI

RUANG MARWAH

Oleh
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Lawang
Kelompok 8, 15, dan 16
Pendahuluan
Manajemen keperawatan Merupakan suatu proses bekerja dalam
melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan pelayanaan asuhan
keperawatan profesional. Pemberian pelayanan keperawatan secara
profesional, perawat di harapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam
memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan derajat pasien
menuju kearah kesehatan yang optimal (Nursalam 2002).
Pengkajian
• Lingkungan kerja yang digunakan dalam praktik manajemen pada tanggal 28
januari 2019 – 9 februari 2019 oleh mahasiswa sarjanana terapan
keperawataan lawang adalah ruang Marwah di RSI Mayithoh Bangil
Tenaga dan Pasien
Tenaga keperawatan yang ada sudah memenuhi kualifikasi RSI Masyitoh
Bangil karena semua perawat di Ruang Marwah sudah mendapatkan pelatihan
BLS dan SE ada pula beberapa orang yang mendapatkan pelatihan CE, manajemen
bangsal dan PPGD. Dan untuk kualifikasi sebagai sebuah parameter peningkatan
pelayanan sudah memadai karena ada 3 orang yang mempunyai jenjang
pendidikan S1 Keperawatan dan yang lainnya dengan jenjang pendidikan D III.
Presentase tenaga keperawatan di Ruang Marwah saat ini berdasarkan jenjang
pendidikan adalah,
• Presentase tenaga keperawatan di Ruang Marwah saat ini berdasarkan jenjang
pendidikan adalah,
3
• S1 Keperawatan × 100% = 17%
18
15
• D3 Keperawatan x 100% = 83%
18
• Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
• Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat 28 Januari 2019 Di Ruang
Marwah
• Kebutuhan Jam Perawatan
a) Perhitungan Jam Perawatan Langsung
• Total care : 6 jam x 1 orang = 6 jam
• Partial : 3 jam x 26 orang = 72 jam
• Mandiri :2 jam x 0 orang = 0 jam +
Jumlah = 84 jam
b) Perhitungan Jam Perawatan Tidak Langsung
• 35 menit x 27 orang = 945 menit = 16 jam
c) Jam Penyuluhan
• 15 menit x 27 orang = 405 menit = 7 jam
Jadi, total jumlah jam perawatan yang dibutuhkan = 107 jam
• KEBUTUHAN PERAWAT
a) Jumlah kebutuhan perawat 24 jam
Jumlah jam keperawatan = 107 jam = 15 orang
Jam kerja perawat/hari 7 jam
b) Pembagian perawat/shift
• Pagi (P) = 47 % x 15 orang = 7 orang
• Sore (S) = 35% x 15 orang = 5 orang
• Malam (M) = 17 % x 15 orang = 3 orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas di Ruang Marwah
adalah 15 orang, 1 kepala ruang dan 2 perawat libur.
Metode MAKP di ruang marwah
Model asuhan keperawatan profesional yang digunakan di ruang Marwah
adalah model moduler, Model moduler adalah bentuk variasi dari metode
keperawatan primer dengan perawat profesional dan perawat non profesional
bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan disamping itu karena dua
atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien. Dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan teknik modifikasi primer
satu tim terdiri dari 2 hingga tiga orang perawat yang memiliki tanggung jawab
penuh pada sekelompok pasien
Struktur MAKP ruang marwah
BOR
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari senin tanggal 28 Januari 2019 di
dapati gambaran kapasitas tempat tidur di ruang Marwah yaitu 31 bed dengan
rincian sebagai berikut :
Analisa SWOT
Diagram Tabel prioritas masalah
Skor Analisis swot
Masalah Luas arsiran Prioritas
IFAS EFAS
Discharge planning 0,6 1,0 0,6 1
Ronde keperawatan 1,5 0,5 0,75 2
Metode Timbang Terima 2 0,5 1 3
Supervise 2,0 1,2 2,4 4
MAKP 1,8 1,7 2,06 5
Penerimaan pasien baru 2,5 1,4 3,5 6
Dokumentasi keperawatan 1,0 7,0 7 7
Masalah Prioritas
Dischard planning menjadi prioritasnya karena keterbatasan sumber daya
kuantitas perawat dan keterbatasan waktu serta tindakan sehingga KIE tentang
bagaimana cara perawatan pasien di rumah seperti apasaja obat yang dibawakan dan
harus di konsumsi serta apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan setelah
pasien KRS terkadang masih kurang jelas. Serta tidak adanya orientasi ruangan kepada
keluarga klien ketika MRS sehingga klien dan keluarga sering bingung mengenai tata
letak ruangan. Dan kurangnya edukasi dari perawat kepada klien mengenai apa yang
perlu dilakukan ketika dirumah. Serta belum adanya form khusus mengenai dischard
planning di ruangan. Sehingga dischard planing belum bisa dilakukan secara optimal.
Perencanaan
a) Kepala ruang memberikan motivasi dan dukungan kepada semua
perawat ruangan untuk dapat melaksanakan dischard planing di
awal pasien masuk rumah sakit, ketika di rumah sakit dan ketika
akan pulang.
b) Dibuatkan form khusus dischard planning sehingga dischard planing
dapat terlaksanakan secara optimal.
c) Eavluasi pelaksanaan meliputi seberapa keberhasilan yang di capai
dan kendala di temukan.
Contoh form
Dokumentasi
TERIMA KASIH

You might also like