Professional Documents
Culture Documents
16.201.083
2. KECAP JAMUR
Kecap Jamur merupakan kecap asin
berbahan dasar kedelai yang ditambahkan
dengan ekstraksi jamur. Di singapura sering
disebut saus hitam.
3. KECAP IKAN
Kecap Ikan adalah cairan yang diperoleh dari
fermentasi ikan dengan garam. Kecap ikan biasa digunakan
sebagai bumbu untuk memasak. Keunikan karakteristik
kecap ikan adalah rasanya yang asin dan berbau ikan.
4.KECAP INGGRIS
Kecap Inggris (worcertershire sauce) adalah saus
berbentuk cairan encer berwarna gelap dengan rasa sedikit
asin dan aroma yang harum. Kecap inggris dibuat dari cuka,
molase, gula jagung, air, cabai, kecap asin, lada hitam, asam
jawa, anchovy, bawang bombay, bawang merah, cengkeh,
dan bawang putih.
5. KECAP JEPANG
Kecap Jepang menggunakan bahan dasar gandum
yang difermentasi. Oleh karena itu muncul rasa manis da
aroma yang lebih soft. Kecap Jepang cocok untuk memasak
(sukiyaki, teppanyaki) atau sebagai cocolan. Secara umum
kecap jepang disebut Shoyu.
Tahan Pembuatan Kecap Secara Umum
1.Persiapan
2.Fermentasi Kapang (Koji)
3.Fermentasi Garam (Moromi)
4.Pemasakan
5.Penyaringan
6.Finishing
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan *Bahan yang
meliputi: digunakan dalam
-Pemilihan bahan, pembuatan kecap
-Pembuatan ragi, yaitu kedelai hitam,
-Sterilisasi botol, dan ragi tempe, gula
-Perebusan bahan merah, air, garam
baku (kedelai hitam)
dapur, dan rempah-
rempah.
Pemilihan Bahan
Bahan baku utama pembuatan kecap yaitu kedelai.
Kedelai memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi,
terutama protein dan karbohidrat.
Asam amino yang terdapat dalam kedelai yaitu leusin
dan lisin. Keduanya merupakan asam amino yang
diperlukan oleh enzim pemecah kedelai untuk
menghasilkan kecap dengan cita rasa yang enak, lezat,
dan khas.
Kedelai yang digunakan yaitu bisa kedelai kuning atau
hitam. Namun yang umum digunakan dalam pembuatan
kecap yaitu kedelai hitam. Diyakini kedelai hitam akan
menghasilkan kecap yang lebih gurih dan kaya cita rasa,
selain itu akan memberikan warna hitam alami pada
kecap. Kedelai Hitam .
Pembuatan Ragi
Ragi merupakan sekumpulan spora mikroba
yang ditempatkan pada media tertentu.
Pada pembuatan kecap, media ragi yang
digunakan adalah tepung beras karena dapat
meningkatkan kelapukan kedelai.
Mikroba dari berbagai golongan aktif dalam
kegiatan fermentasi, namun hanya sebagian
mikroba saja yang bersifat dominan, tergantung
pada media yang disediakan.
2. Fermentasi Kapang
Fermentasi kapang (Koji) merupakan fermentasi pertama
dalam pembuatan kecap, dimana pada fermentasi ini sama
dengan membuat tempe pada umumnya.
Spora kapang akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat
kedelai dalam waktu 2-3 hari pada suhu kamar.
kapang dan miselium yang terbentuk akibat fermentasi
inilah yang dinamakan koji.
Selanjutnya koji diremas-remas, dijemur, dan dibuang
kulitnya. Koji dimasukkan ke dalam wadah dari tanah, tong
kayu, atau tong plastik yang berisi larutan garam 20-30%.
Proses selanjunya adalah Fermentasi Garam (Moromi).
3. Fermentasi Garam
Selanjutnya dilakukan fermentasi garam. Fermentasi ini
dilakukan dengan cara merendam hasil fermentasi kapang
dengan larutan garam 20-30%.
Campuran antara kedelai yang telah mengalami kapang
dengan larutan garam inilah yang dinamakan moromi.
Fermentasi moromi dilanjutkan selama 14-120 hari pada
suhu kamar. Setelah itu, cairan moromi dimasak dan
kemudian disaring.
Selama proses fermentasi garam, setiap hari dilakukan
pengadukan dan penjemuran. Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba yang tidak
diinginkan.
4. Pemasakan
Setelah fermentasi selesai dilanjutkan dengan penyaringan.
Sementara itu dilakukan pemasakan gula merah dahulu
hingga gula larut.
Kemudian dimasukkan filtrat (moromi). Pada tahap
pemasakan ini pula dilakukan penambahan bumbu-bumbu
atau rempah-rempah seperti daun salam, lengkuas, pala,
daun jeruk, serai, dll, diaduk sampai rata.
Pemasakan dilanjutkan sampai diperoleh produk dengan
konsistensi tertentu (agak kental).
Proses pemasakan ini bertujuan untuk mematikan
mikroorganisme, menginaktivasi kerja enzim dan untuk
meningkatkan kualitas kecap terutama dari segi flavor dan
warna kecap.
5. Penyaringan
Kecap yang telah masak dari kuali akan masuk dalm tahap
selanjutnya yaitu tahap penyaringan.
Penyaringan ini berfungsi untuk memisahkan kotoran fisik
yang terbawa oleh bahan baku. Selain itu penyaringan juga
berfungsi untuk memisahkan serat-serat kasar dari bahan
baku tersebut.
Prinsip dari tahap penyaringan ini adalah pemisahan
partikel-partikel kasar berdasarkan ukuran pertikel
tersebut.
Kecap yang telah masak dilewatkan pada suatu alat yang
mempunyai vibrator dan kain saring dengan ukuran mesh
yang cukup tinggi.
Larutan kecap yang telah disaring akan masuk ke dalam
tangki untuk dilakukan proses selanjutnya.
6. Finishing
Kecap yang telah disaring selanjutnya masuk ke dalam
tangki penyimpanan untuk didiamkan beberapa hari
sebelum akhirnya kecap dikemas.
Selanjutnya kecap dikemas dalm botol atau dalam
plastik. Kecap akan dialirkan melalui pipa-pipa menuju
mesin filling. Namun sebelumnya harus melewati alat
pengatur suhu untuk mendapatkan suhu yang sesuai
untuk dilakukan filling.
Pengemasan produk bertujuan untuk melindungi
produk dari kotoran dan bahaya kerusakan fisik seperti
cahaya, kadar air, dan suhu. Selain itu kemasan prosuk
juga berfungsi sebagai pemberi identifikasi dan
informasi.
Mikroorganisme yang berperan penting dalam
pembuatan kecap yaitu :
1. Jamur Rhizopus Oligosporus
• R. oligosporus mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1
mm atau lebih.
• Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus atau
agak sedikit kasar panjang lebih dari 1000 mikro meter dan diameter 10-
18 mikro meter.
• Sporangia globosa yang pada saat masak berwarna hitam kecoklatan
dengan diameter 100-180 mikro meter.
• Klamidospora banyak, tunggal atau rantaian pendek, tidak berwarna,
dengan berisi granula,
terbentuk pada hifa, sporangiofor dan sporangia.
• Bentuk klamidospora globosa, elip atau silindris dengan ukuran 7-30
mikro meter atau 12-45 mikro meter x 7-35 mikro meter.
• Rhizopus Oligosporus menghasilkan enzim protease yang menghidrolisis
komponen protein 65 – 90 % menjadi bentuk terlarut..
2. Jamur Aspergilus oryzae