Professional Documents
Culture Documents
• Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus lengkap, berfokus pada sistem neurologi dan
muskuloskeletal. Saraf kranialis harus dinilai. Sensasi protopatik (nyeri, suhu,
sentuhan raba) sensasi propioseptik (tekanan dalam, getaran, posisi) dan
sensori kortikal
GAMBARAN KLINIS
1. Durasi
2. Dramatisasi
3. Dilema diagnostik
4. Obat-obatan
5. Ketergantungan
6. Depresi
7. Disfungsi
FARMAKOTERAPI
NON OPIOID ANALGESIK
1. Paracetamol
ANALGETIK ADJUVANT
1. Antidepresan
2. Antikonvulsan
3. Anksiolitik dan sedative
4. Antispastisitas
5. Analgetik Topikal
6. Anestesi lokal
Terapi yang digunakan
• Hidroterapi
Hidroterapi adalah penggunaan air secara eksternal untuk tatalaksana
disfungsi fisik. Efek terapi didapatkan dengan memanfaatkan sifat air berupa daya
apung, densitas relatif, dan viskositas, suhu, dan agitasi. Daya apung akan
membentuk latihan asistif (saat dilakukan gerakan mengarah ke permukaan air),
dan latihan resistif (saat terjadi gerakan menjauhi permukaan air).
• Masase
Merupakan stimulasi sistematik dan mekanis dari jaringan lunak pada tubuh
dengan memberikan tekanan ritmik dan stretching untuk tujuan terapeutik.
• PSIKOTERAPI
Nyeri yang menetap mempengaruhi komponen emosional pasien serta seringkali
disertai dengan depresi dan/atau kecemasan. Faktor-faktor psikologis memainkan
peranan yang signifikan terhadap nyeri kronik dan dalam masa transisi nyeri akut menjadi
nyeri kronik, dan bukti neurosains serta bukti klinis memperlihatkan hubungan yang erat
antara nyeri dan status mood.
TERIMAKASIH