You are on page 1of 14

HERBAL MEDICINE

KELOMPOK IV :
1. ARIKA
2. FAUZIAH
3. KARINA
4. NOVIDAWATI
5. PEBRINA
6. SILVI
7. SINDY
8. WIDIYA
9. ZUBAIDAH
TANAMAN CIPLUKAN

Klasifikasi tanaman ciplukan


Adapun klasifikasi Physalis angulata L.
dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Physalis
Spesies : Physalis angulata L
• Nama Tanaman Ciplukan
Nama ilmiah : Physalis angulata L. Nama lokal : Morel berry
(Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa), Cecendet
(Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-
kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).
• Habitat Tanaman Ciplukan
Ciplukan adalah tumbuhan asli Amerika tepatnya dari negara Peru yang
kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh
secara liar di kebun, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan,
sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati.
Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m
dpl.
• Morfologi Tanaman Ciplukan
Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) adalah tumbuhan herba annual
(tahunan) dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan
menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut
pendek atau boleh dikatakan gundul.
Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan,
helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang lanset dengan ujung runcing,
ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau
bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.
Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak
dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian
tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi,
hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi
6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di
bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk
V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru
muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah,
banyak bakal biji. Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm,
hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.
Kandungan dan Manfaat
Kandungan yang terdapat di dalam ciplukan seperti vitamin C,
asam palmitat, alkaloid, chlorogenic acid, polifenol dan lain
sebagainya yang terbukti ampuh untuk mengatasi berbagai jenis
penyakit. Secara garis besar tanaman ciplukan ini memiliki peran
sebagau tanaman yang memiliki fungsi antibakteri, antiinflamasi,
analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik, meredakan
batuk, antivirus, menetralkan racun dan anti hiperglikemi.
Cara Pengolahan di Masyarakat
• Untuk mengobati diabetes melitus
Bahan :tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih
hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

• Untuk mengobati paru-paru


Bahan : tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya). Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring. Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.

• Untuk mengobati influenza


Bahan : ambil 2 batang ciplukan lalu direbus dengan 2 gelas air, saring dan diminum 2 x sehari

• Untuk mengobati bisul


Bahan : ambil daun ciplukan kurang lebih ½ genggam, lalu dicuci, digiling atau ditumbuk halus, setelah
itu dilumurkan pada bisul atau sekelilingnya lalu dibalut

• Untuk mengobati borok


Bahan : ambil daun ciplukan 1/3 genggam cuci bersih, lalu digiling atau ditumbuk halus ditambahkan air
kapur sirih scukupnya kemudian dilumurkan di borok.

• Untuk mengobati ayan / epilepsi


Caranya yaitu hanya dengan mengkonsumsi 8-10 butir buah setiap hari.
TANAMAN SAGA

Klasifikasi tanaman saga


Adapun klasifikasi Abrus precatorius L
dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Abrus
Spesies : Abrus precatorius L.
• Nama Tanaman Saga
Tanaman Saga (Abrus precatorius) memiliki nama berbeda-beda di
setiap daerah, Saga (Indonesia), Saga telik/manis (Jawa), Thaga
(Aceh); Saga areuy, saga leutik (Sunda), Walipopo (Gorontalo); Piling-
piling (Bali), Seugeu (Gayo), Ailalu pacar (Ambon); Saga buncik, Saga
ketek (Minangkabau), Kaca (Bugis). Rosary pea, black-eyed susan,
crab’s eyes, indian licorice (Inggris).
• Habitat Tanaman Saga
Tumbuhan ini banyak tumbuh secara liar di hutan-hutan, ladang-
ladang atau sengaja dipelihara di pekarangan. Tumbuh dengan
baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter
di atas permukaan laut.
• Morfologi Tanaman Saga
Tanaman saga merupakan tanaman perdu memanjat dan membelit
pada akar atau tanaman lain. Pokok batangnya kecil, berkayu, tinggi
mencapai 2-5 m. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip yang
tumbuh berseling, panjang 4-11 cm. Bunga kecil-kecil dengan mahkota
berbentuk kupu-kupu warnanya ungu muda, tumbuh berkumpul.
Buahnya polong berwarna hijau kuning, berbentuk pipih persegi empat
memanjang, bila masak menjadi kering berwarna hitam dan pecah
sendiri. Polong berisi 3-6 butir biji dengan bentuk bulat lonjong, keras,
warnanya merah mengkilap, bercak hitam di sekitar hilum yang
berwarna putih. Bijinya sering disebut kacang patern oster biasanya
dibuat manik-manik, kalung dan hiasan lainnya.
Kandungan dan Manfaat
Daun maupun akar mengandung protein, vitamin A, B1, B6, C,
kalsium oksalat, glisirizin, flisirizinat, polygalacturomic acid dan
pentosan. Daun mengandung saponin dan flavonoid, batang
mengandung saponin, flavonoid dan polifenol, biji mengandung
saponin, flavonoid dan tannin, akar mengandung alkaloid,
saponin dan polifenol. Tumbuhan ini berkhasiat sebagai obat
sariawan, obat batuk dan radang tenggorokan.
Cara Pengolahan di Masyarakat
• Radang mata
Bahan : 1 genggam daun saga. Daun saga digiling halus kemudian direbus dengan 2
gelas air untuk diambil uapnya, uap air daun saga tersebut dipakai untuk obat tetes
mata.

• Sariawan
Bahan : ambil 10 gram daun saga segar, cuci bersih, campur dengan setengah liter
air, direbus hingga matang atau tinggal setengahnya. Air rebusan inilah yang
digunakan untuk berkumur.

• Radang tenggorokan
Bahan : ambil 4 gram daun kering atau 7 gram daun segar, cuci bersih, direbus
dengan 3 gelas air hingga mendidih. Setelah agak dingin, saring, lalu airnya diminum
sekaligus.

• Batuk berdahak pada anak


Bahan : segenggam daun saga, 1 rimpang kecil jahe yang telah dicuci bersih, dan gula
batu secukupnya direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, saring
lalu diminum.

You might also like