Professional Documents
Culture Documents
3/10/2019
SKENARIO 3
Batuk berdarah
Pak Antot, seorang laki-laki, berusia 65 tahun datang ke Puskesmas Nisam
Antara dengan keluhan batuk berdahak sudah sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan lainnya yang dirasakan oleh pasien yaitu sesak napas dan nyeri
didadanya.
Pemeriksaan fisik pada pasien dijumpai, nadi 80 x/menit, respiratory rate
28x/menit. Dokter menemukan hemoptysis, dan pada pemeriksaan
auskultasi paru didapatkan crackles. Pemeriksaan makroskopis sputum
didapatkan sputum 3 lapisan, yaitu mukoid, mukopurulen dan viskosa. Dokter
melakukan tatalaksana awal dan selanjutnya merujuk ke poliklinik paru RS
Cut Meutia untuk dilakukan pemeriksaan penunjang berupa bronchoscopy
dan Pemeriksaan Ro thorax. Hasil pemeriksaan Ro thorax didapatkan adanya
pelebaran saluran napas bawah dengan penimbunan mucous seperti honey
combs appearance. Pemeriksaan spirometri menunjukkan penurunan ratio
FEV1/FVC. Dokter mencurigai adanya infeksi di saluran nafas bawah dan
berencana memberikan antibiotik sesuai dengan bakteri penyebabnya agar
mencegah komplikasi.
Bagaimana anda menjelaskan penyakit yang diderita pasien tersebut?
JUMP 1: TERMINOLOGI
1. Hemoptysis : keadaan ketika seorang mengalami batuk
yang disertai darah
2. Crackles : bunyi yang berlebihan, non kontinu akibat
penundaan pembukaan kembali jalan nafas yang
menutup, terdengar saat inspirasi
3. Mukoid : kondisi sputum dalam keadaan berlendir atau
kental
4. Mukopurulen :kondisi sputum dalam keadaan kental
kuning kehijauan
5. Bronchoscopy : suatu tindakan medis yg
bertujuan untuk visualisasi trakea dan bronkus
melaluis bronkop yg berfungsi dlm proses
diagnostik dan terapi penyakit paru
6. Honey Comb Apperance : gambaran seperti
sarang tawon menunjukkan adanya kelainan
pada bronkus dan dilatasi pada bronkus
7. FEV1: forced expiratory volume in 1 second (
besarnya udara yg di hemus dalam 1 detik)
8. FVC : forced vital capacity ( dimana udara yg di
keluarkan secara paksa setelah inspirasi)
JUMP 2 & 3
1. Apa yang menyebabkan pak Anti batuk darah sejak 2 bulan yang lalu disertai sesak napas dan nyeri
dada ?
karna adanya infeksi -> hipersekresi -> peningkatan produksi mukus yang berlebihan -> sputum banyak ->
kondisi terjadi batuk untuk mengeluarkan batuk.
~ sesak napas :
proses infeksi dimana patogen masuk ke saluran pernapasan bagian bawah setelah dapat melewti
mekanisme pertahanan berupa daya tahan, sehingga menyebabkan peradangan paru kemudian cairan
plasma dan sel darah merah dari kapiler masuk -> rasto ventilasi perfusi menurun -> saluran oksigen
menurun -> aliran paru” di penuhi sel radang dan cairan yang mengakibatkan kesulitan napas dan sesak.
~Nyeri dada
peregangan saluran napas perifer /pneumositis distal yang yang berdekatan dengan pleura viseral.
•RR = 28x / menit = Takipneu -> adanya adanya penurunan renggangan paru
•Crakles = akibat destruksi jalan napas yang di ikuti dengan destruksi dari cabang bronkus akibat
tumbuhan muskus abnormal.
3. Apa yang menyebabkan adanya pelebaran nafas bagian bawah
dengan penimbunan mukus?
~ bisa disebabkan karna dinding bronkus rusak dan mengalami
peradangan kronis -> ketegangan dinding bronkus hilang -> area
yang terkena menjadi lebar dan lemas membentuk kantong yang
menyerupai balon kecil.
Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak, yang
sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang
terinfeksi
4. Apa pemeriksaan penunjang lain yang di butuhkan oleh pak anto
selain di skenario ?
• Pemeriksaan darah lengkap
•Tes fungsi paru
•Bronkografi
•Pemeriksaan mikrobiologi
5. Bagaimana hasil pemeriksaan spirometri pada saluran pernapasan
pada bapak tersebut ?
adanya penyempitan pada saluran pernapasan pada bapak tersebut
6. Bagaimana hasil interprestasi pada makroskopis sputum yang
mana di dapatkan sputum mucoid dan purulen?
~sputum yang ada pada pak anto menandakan adanya infeksi
skunder
•sputum purulen = infeksi skunder
•sputum mukoid = tidak ada infeksi skunder
7. Bagaimana DX dan DDnya ?
~DX = Bronkiektasis
DD = Pneumonia , Bronkitis akut , Efusi pleura dan Abses paru
8. Apa faktor resiko pada penyakit pak anto ?
~ •Imunodefisiensi
•perokok, riwayat Infeksi paru
•infeksi bakteri , virus , jamur
9. Bagaimana prognosis dan komplikasi pada pak anto ?
~ prognosis = tergantung pada beratnya / ringanya serta luas
penyakit saat pasien berobat pertama kali , biasanya buruk jika
tidak diobati
~ Komplikasi = pneumonia , abses otak , gagal napas
10. Antibiotik apa yang di berikan sesuai bakteri kepada pak
anto ?
~ bakteri penyebab
•haemophilus influenza = amoxyxilin 500mg 4x/sehari (10hari)
•staphylococus aurelis = cloxacilin 500mg 4x sehari
•Bakteri anaerob patogen = metrodnil zadde 800mg 3x sehari
11. Bagaimana cara pencegahan penyakit seperti pak anto ?
~ dengan cara vaksinasi
~ pengobatan dengan antibiotikk
JUMP 4: SKEMA
Infeksi saluran nafas bagian bawah Mikroba
Pneumoni Bronkhioliti
Abses Paru Bronkhitis Akut Efusi Pleura
a s
Aspirasi
Penyakit gigi dan gusi, piorhea
Obstruksi jalan napas
Bronkiektasis
Infark paru
Fibrosis kistik
Sindrom disfungsi silia
Sekuester paru
Gangguan imuniti/sindrom defisiensi imuniti
Pneumonia emboli
ETIOLOGI
Menunjukkan kuman
38
EPIDEMIOLOGI BRONKIOLITIS
Insiden :
Dibawah usia 2 tahun (terbanyak < 6 bulan)
♂ > ♀
Berkaitan perubahan musim
39
EPIDEMIOLOGI BRONKIOLITIS
40
Faktor Resiko Bronkilitis:
41
PATOGENESIS-PATOFISIOLOGI
Infeksi RSV
Respon paru
42
MANIFESTASI KLINIS
43
DIAGNOSIS BRONKIOLITIS
Kriteria bronkiolitis
Wheezing pertama kali
44
TATA LAKSANA BRONKIOLITIS
Dehidrasi
Distres napas
Penyakit paru kronik : BPD, fibrokistik
Kelainan jantung
Defisiensi imun
45
Tata laksana …
TERAPI OKSIGEN
Untuk kasus-kasus yang sedang-berat
TERAPI CAIRAN
Jumlah sesuai berat badan, suhu, status hidrasi
46
Tata laksana …
ANTIBIOTIKA
Diberikan sesuai keadaan penderita
ANTIVIRUS
synthetic nucleoside analogue menghambat aktifitas
virus
Efektifitas masih kontroversi
47
Tata laksana …
BRONKODILATOR
48
Tata laksana …
49
Tata laksana …
KORTIKOSTEROID
50
PENCEGAHAN BRONKIOLITIS
Membatasi penularan
Cuci tangan
Penggunaan sarung tangan dan masker
Isolasi penderita
Pemberian ASI
Menghindari kontak dengan penderita ISPA dewasa
51
Bronkitis Akut
Bronkitis ( bronchitis ) adalah peradangan (inflamasi) pada
selaput lendir (mukosa) bronchus (saluran pernafasan dari
trachea hingga saluran napas di dalam paru-paru).
Peradangan ini mengakibatkan permukaan bronchus
membengkak (menebal) sehingga saluran pernapasan relatif
menyempit.
BRONKITIS AKUT
Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat
(beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14
hari. Meski ringan, namun adakalanya sangat mengganggu,
terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk
berkepanjangan.
PENYEBAB
Penyebab tersering Bronkitis akut adalah virus, yakni virus
influenza, Rhinovirus, Adenivirus, dan lain-lain. Sebagian
kecil disebabkan oleh bakteri (kuman),
terutama Mycoplasma pnemoniae, Clamydia pnemoniae, dan
lain-lain.
TANDA TANDA
Keluhan yang kerap dialami penderita bronkitis akut,
meliputi:
Batuk (berdahak ataupun tidak berdahak).
Demam (biasanya ringan), rasa berat dan tidak nyaman
di dada.
Sesak napas, rasa berat bernapas,
Kadang batuk darah.
PENGOBATAN
Sebagian besar pengobatan bronkitis akut bersifat simptomatis (meredakan keluhan). Obat-
obat yang lazim digunakan, yakni:
Antitusif (penekan batuk): DMP (dekstromethorfan) 15 mg, diminum 2-3 kali sehari. Codein
10 mg, diminum 3 kali sehari. Doveri 100 mg, diminum 3 kali sehari. Obat-obat ini bekerja
dengan menekan batuk pada pusat batuk di otak. Tidak dianjurkan untuk ibu hamil,
menyusui, dan anak2 dibawah 6 tahun.
Ekspektorant: adalah obat batuk pengencer dahak agar dahak mudah dikeluarkan sehingga
napas menjadi lega. Ekspektorant yang digunakan biasanya: GG (glyceryl guaiacolate),
bromhexine, ambroxol, dan lain-lain.
Antipiretik (pereda panas): parasetamol (asetaminofen), dan sejenisnya., digunakan jika
penderita demam.
Bronkodilator (melongarkan napas), diantaranya: salbutamol, terbutalin sulfat,
teofilin, aminofilin, dan lain-lain. Obat-obat ini digunakan pada penderita yang
disertai sesak napas atau rasa berat bernapas.
Antibiotika. Hanya digunakan jika dijumpai tanda-tanda infeksi oleh kuman
berdasarkan pemeriksaan dokter.
EFUSI PLEURA
Definisi
Efusi pleura disebabkan oleh iritasi atau infeksi pada paru-paru. Banyak kondisi medis yang dapat
menyebabkan efusi pleura, seperti:
Infeksi paru-paru (pneumonia), tuberkulosis, dan kanker dapat menyebabkan peradangan pada paru-
paru dan pleura
Gagal jantung kongestif
Sirosis (fungsi hati yang buruk)
Emboli paru: penyumbatan pada arteri paru-paru
Penyakit ginjal yang parah dapat mempengaruhi bagaimana cairan disimpan dalam tubuh
Lupus dan penyakit autoimun lainnya
Perawatan seperti kemoterapi dan radioterapi untuk kanker atau operasi jantung post-open dapat
menyebabkan efusi pleura.
Gambaran klinis
Cairan pelicin yang terdapat di dalam rongga pleura individu normal dihasilkan oleh suatu
anyaman pembuluh kapiler permukaan pleura parietalis dan diabsorpsi oleh kapiler dan
pembuluh getah bening pleura viseralis dengan kecepatan yang seimbang dengan kecepatan
pembentukannya.
Oleh karena itu,gangguan apapun yang menyangkut proses penyerapan dan
bertambahnya kecepatan proses pembentukan cairan ini akan menimbulkan penimbunan
cairan secara patologik di dalam rongga pleura.
Beberapa faktor yang berperanan dalam patogenesis efusi pleura keganasan adalah :
1. Infiltrasi sel-sel tumor secara langsung pada pleura
2. Penyumbatan pembuluh getah bening atau vena
3. Penyumbatan bronkus disertai dengan atelektasis
4. Pneumonia pasca-obstruksi yang disertai dengan efusi parapneumonik
5. Hipoproteinemia yang berat
Di samping itu, cairan asites keganasan juga dapat mengalir secara langsung ke dalam
rongga pleura melalui pembuluh getah bening atau suatu lubang makroskopik pada
diafragma
Pemeriksaan Fisik