You are on page 1of 19

Kelompok 2

Anggota :

Widya Sari Jevinda


Rahmah Er Ramadhani
Nadia Nofita
Sali Zakiah Muslim
Ramaya Des Fitri
Rahmi Sartika
Annazifa A boestari
Ade Ariani Fauzi
Kewirausahaan dalam
Perspektif Akuntansi
Pengertian Kewirausahaan
wirausaha adalah orang yang melihat peluang kemudian
menciptkan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluag
tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi
semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia
(INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-
masyarakat-kan dan membudayakan yang berbunyi: “
Kewirasuahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih
Pengertian Akuntansi
Akuntasi adalah suatu informasi yang diberikan
perusahaan melalui laporan keuangan dengan tujuan untuk
memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan suatu
kondisi perusahaan.
Pengertian Akuntansi menurut para ahli:
• American Institute of Certified Public Accountants dalam
Suhayati dan Anggadini (2009) menyatakan bahwa,
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan
peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan
uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut.
Pengertian Laporan
Keuangan
Menurut PSAK No. 1 (2015), “Laporan
Keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas.” Laporan ini menampilkan sejarah
entitas yang dikuantifikasi dalam nilai
moneter.
Laporan keuangan adalah
laporan yang berisi informasi mengenai
keadaan suatu posisi perusahaan sehingga
hasil yang didapat dari laporan keuangan
tersebut. dapat mempengaruhi pendapat dari
pihak-pihak yang berkepentingan.
Jenis- Jenis Laporan
Keuangan
Jenis laporan keuangan
bermacam-macam baik berupa
laporan utama maupun laporan
pendukung.
Jenis - jenis laporan keuangan
disesuaikan dengan kegiatan usaha
perusahaan yang bersangkutan dan
pihak yang keterkaitan untuk
memerlukan informasi keuangan
pada suatu perusahaan tertentu.
Menurut SAK ETAP (2013), laporan keuangan yang
lengkap meliputi:
• Neraca
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu
perusahan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada
akhir periode tersebut.
• Laporan laba rugi.
Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara
penghasilan dan beban dari entitas. Laba sering
digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar
untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian
investasi atau laba per saham.
• Laporan perubahan ekuitas
Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan
dalam ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya
pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung
dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh
perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan
yang diakui dalam periode tersebut.
• Laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan
historis atas kas dan setara kas entitas, yang
menunjukkan secara terpisah perubahan yang
terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
• Catatan atas laporan keuangan
Yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi
sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 1 (2015) Tujuan laporan keuangan
adalah “memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi.”
Menurut SAK ETAP (2013), dalam rangka
mencapai tujuan laporan keuangan, laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai
entitas yang meliputi: “asset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada
pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan
arus kas.”
Pengguna Laporan Keuangan
Pengguna laporan keuangan menurut
Martani (2012) adalah:
• Investor
• Karyawan
• Pemberian jaminan
• Pemasok dan kreditur lain
• Pelanggan
• Pemerintah
• Masyarakat
Karakteristik Kualitatif
Informasi dalam Laporan
Keuangan
Menurut SAK ETAP (2013) karateristik kualitatif
informasi dalam laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Keandalan
5. Pertimbangan Sehat
6. Kelengkapan Agar dapat diandalkan
7. Dapat Dibandingkan
8. Tepat Waktu
9. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Sumber – Sumber Keuangan
Modal Usaha
Sumber dana merupakan salah satu faktor yang sangat
mendukung baik itu untuk membangun usaha/bisnis
ataupun usaha yang sudah berjalan. Berikut sumber-sumber
daya yang bisa menyediakan modal untuk usaha :
1. Dana Pribadi
2. Dana dari Sistem Gadai
3. Dana Pinjaman ke Lembaga Non-Formal
4. Dana Bermitra/Berpatner
5. Dana Hibah
6. Dana Peminjaman ke Lembaga Non-Bank
7. Dana Peminjaman ke Bank
8. Dana Pasar Modal
Pengunaan dan Pemanfaatan
Modal Usaha
Untuk mencapai efisiensi dalam penggunaan dan pemanfaatan modal
usaha, perlu disusun perencanaan yang baik sebagai berikut :
• Pembelian bahan baku dan penolong
Masalah yang sering dihadapi manajemen yaitu keterlambatan
tersedianya bahan baku yang akan mempengaruhi kelancaran kegiatan
produksi.
• Pembayaran upah tenaga kerja
Perencanaan dalam menentukan jumlah jam kerja langsung untuk setiap
jenis pekerjaan dalam anggaran yang disusun, sangat efektif untuk
mengendalikan pengeluaran upah tenaga kerja.
• Pembayaran biaya transport
Dalam penentuan besarnya biaya transpor, baik untuk tenaga kerja
maupun yang lainnya, pembelian bahan atau pengantaran hasil produksi
harus didasarkan kepada tarip standar yang telah disusun sebelumnya oleh
manajemen.
Bentuk-Bentuk Pembukuan Keuangan
Pembukuan Adalah serangkaian kegiatan
pencatatan transaksi penerimaan dan
pengeluaran uang, yang dilakukan secara
kronologis, dan sistematis untuk menghasilkan
suatu laporan keuangan. Adapun Buku-buku
yang dibutuhkan untuk melaksanakan catatan-
catatan keuangan antara lain :
1. Buku Inventaris
Adalah buku yang digunakan untuk mencatat
rincian hutang, harta, dan modal suatu
perusahaan dan daftar inventaris
2. Buku hasil produksi
Buku hasil produksi digunakan untuk mencatat
semua biaya produksi yang telah dikeluarkan
untuk kegiatan produksi satu jenis barang.

3. Buku kas harian


Buku kas harian biasanya disesuaikan dengan
kebutuhan informasi yang diinginkan.Buku kas
dibagi menjadi dua sisi antara lain : (1) Sisi kiri
untuk mencatat penerimaan kas, (2) Sisi kanan
untuk mencatat pengeluaran kas dan Setiap bulan
buku kas harus ditutup untuk mengetahui posisi
saldo kas pada akhir bulan.
Pendokumentasikan Keuangan
1. Pembelian
Kegiatan pembelian bahan dan peralatan yang biasanya
dilakukan dengan kredit, akan menerima bukti berupa faktur
yang seharusnya dicatat dalam buku pembelian. Berbeda
halnya dengan transaksi pembelian secara tunai, akan
diterima bukti berupa nota pembelian.
2. Penyetoran ke bank
Agar likuiditas perusahaan tetap terjaga, uang perusahaan
harusnya disimpan di bank secara giro, sehingga setiap saat
perusahaan dapat mengambil dan menyetor uangnya ke bank.
3. Peminjaman
Pengambilan pinjaman dan pembayaran bunga dan pokok
pinjaman harus dicatat secara tertib pada buku kas dan buku
tambahan hutang.
4. Pengeluaran tidak diduga
Pengeluaran ini harus dicatat di buku kas di samping di buku
tambahan yaitu buku biaya masuk kelompok biaya lain-lain.
Cara Perhitungan Rugi Laba Usaha
Unsur-unsur pokok laporan laba rugi adalah
pendapatan dan beban.
Pendapatan terdiri dari dua jenis yaitu
pendapatan usaha dan pendapatan di luar
usaha (sewa/bunga)
Beban terdiri dari 2 macam yaitu Beban Usaha
dan Beban diluar usaha (biaya untuk membiayai
kegiatan diluar usaha dan beban bunga).
 Konsep Laba/Rugi yaitu :
 Jika biaya lebih kecil dari penerimaan, maka akan lahir
konsep LABA
 Jika biaya lebih besar dari penerimaan, maka akan lahir
konsep RUGI
 Jika biaya sama dengan penerimaan, maka akan lahir
konsep impas (Break Event Point)

 Cara Perhitungan Laba :


 Laba Kotor = Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan
 Laba Bersih = Laba Kotor Beban Usaha
 Laba Sebeum Pajak = Laba Usaha + (Pendapatan Non
Usaha Beban Non Usaha)
 Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak Pajak (15%)

Rumus :
L = TR TC

Keterangan:
L : Laba/Rugi, L negatif berarti Rugi, L
positif berarti Laba, L = 0 berarti Impas
TR : Penerimaan Total
TC : Pengeluaran (Biaya Total)

You might also like