You are on page 1of 34

KELOMPOK 6

 Tgk Fikri Ardiansyah (170610004)


 Fadhilah Amirah Nst (170610006)
 Harida Fitri (170610026)
 Nawal Aflah Kamila (170610048)
 Siratul Wahyuni (170610054)
 Cut Rizka Balqis Putri (170610040)
 Sakila Ersa Putri (170610036)
 Farida Mustafafi (170610074)
 Yaiza Aynaya Mailyn (170610072)
 Rizky Adinda (170610032)
 Rahma Khairani Ramsi (170610060)
MODUL 4
Tuberkulosis

SKENARIO

PMO
Ibu Tita 56 tahun datang ke Puskesmas Dewantara dengan keluhan batuk berdarah.
Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan demam pada malam
hari serta sering berkeringat. Bu Tita mengaku sudah 3 bulan ini menderita batuk yang
tidak kunjung sembuh. Awalnya batuk berdahak dengan warna kuning kehijauan tidak
disertai darah. Ia merasa nafsu makannya berkurang dan berat badannya turun dalam
3 bulan ini. Pada pemeriksaan auskultasi paru kiri atas terdengar amphoric sound.
Pemeriksaan sputum ditemukan BTA(+).
Dari anamnesis lebih lanjut didapatkan bahwa 2 tahun lalu Bu Tita menjalani
pengobatan OAT selama 6 bulan untuk penyakit batuknya tetapi setelah 3 bulan
pengobatan, ia menghentikan pengobatannya karena sudah merasa sembuh. Dokter
merencanakan harus ada PMO untuk Bu Tita supaya program penanggulangan TB
nasional dan internasional tercapai serta menghindari terjadinya komplikasi. Dokter
juga akan melihat kondisi Bu Tita lebih lanjut apakah perlu rujukan ke Rumah Sakit
Cut Meutia untuk pemeriksaan penunjang. Kemudian anak bu Tita juga diperiksa dan
ditemukan 3 benjolan berdiameter masing-masing 1 cm di daerah supraklavikula
dextra, tidak nyeri dan mobile.
Bagaimana kondisi yang dialami Bu Tita dan anaknya?
JUMP 1: TERMINOLOGI
1. Tuberculosis: penyakit menular yang umum dan
dalam banyak kasus bersifat mematikan,
disebabkan oleh Micobacterium tuberculosa,
biasanya menyerang paru-paru.
2. Amphoric sound: suara nafas yang bersal dari
pneumothorak dengan fistel yang terbuka seperti
mendengar botol kosong ditiup.
3. OAT (obat anti tuberkulosis) tujuannya untuk
membunuh micobakterium tuberkulosa yang
menyerang terhadap tubuh pasien.
4. PMO (pengasan minum obat) seseorang yang
ditunjuk dan dipercaya untuk mengawas, dan
memantau penderita TB paru dalam meminum
obatnya secara teratur dan tuntas.
Jum2&3 rumusan masalah &hipotesa
1.Apa yang menyebabkan bu tita mengalami batuk berdarah,demam
pada malam hari serta sering berkeringat ?
-batuk berdarahkarna adanya luka pada saluran
pernafasanmasuknya bakteri
-demamkarna inflamasi yg terjadi pada imun
-keringat pada malam harimetabolilisme tubuh meningkat
2.Sebutkan ciri2 dari btuk berdarah?
-batuk keas,gatal di tenggorokan ,warna merah ,dapat berlangsung
beberapa hari,ph alkalis
3.Apa yg menyebabkan batuk berdahak batuk berdarah?
-sputum/dahak kuningproses infeksi{nanah}akibat bakteri
-sputum/dahak hijaupenimbunan nanah+verdoperoksidase yg
dihasilkan sel leukosit pmn dalam sputum.
4.Apa penyebab nafsu makan menurun ?
-tnf –alpha menekan pusat nafsu makan di hipotalamus lateral
nafsu makan menurun (-)pemasukan nutrisi pada bu
titabadanya kurus
5.Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik ?
-Pemeriksaan auskultasiampholic soundadanya kavitas yg besar
-BTA(+)menandakan adanya bakteri TB
6.Mengapa batuk 3 bulan pada bu tita tidak kunjung sembuh ?
-karna infeksi masih terjadi
-karna pengobatan berhenti
-obat sudah persisten karna infeksi terus terjadi
7.Apa pemeriksaan penunjang yg dibutuhkan bu tita ?
-pemeriksaan penunjang foto thoraks PA,foto top lordotik,obliq,ct-
scan,dilakukan atas indikasi
-pemeriksaan labmantoux test ,pemeriksaan darah,pemeriksaan
bacteriologi .
8.Bagaimana komplikasi batuk berdarah?
-su fokasitersumbatnya trakea
-aspirasidarah terisap ke paru yg sehat
-atelectasissaluran nafas tersumbat
-anemiaakibat perdarahan yg banyak
9.Apa saja obat yg termasuk oat dan penantalaksanaan pada bu tita ?
-lini 1:INH,rifampisin,etambutol jenis oat
-lini2:kanamisin,amikasin,kuinolol
10.Apa saja tugas PMO?
-mengawasi pasien Tbagar menelan obat secara reratur agar sampai
selesai pengobatan
-memberi dorongan agar pasien meminum obat
-mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak pada waktu yg
ditentukan
-membari penyeluhan pada anggota keluarga penderita TB
11.Bagaimana hub.pemberhentian obat pada bu tita dng keluhan dia
saat ini?
-ada hubugannyapd waktu minum obat selama 3 bulan bakteri TB
belum mati tetapi dorman
12.Apa dx&dd pada bu tita ?
-dxTB paru kasus putus obat
-ddbronkiektasis,pneumonia ,abses paru,kanker paru.
13.Bagaimana penanggulangan TB nasional?
-tercapainya penemuan pasien baru TB BTA+(70%)
-menyembuhkan 85%dari pasien tersebut diharapkan dapat
menurun kematian akibat TBtercapainya mdgs
14.Mengapa anak bu tita mengalami benjolan di supraklavikula dextra
tdk nyeri mobile?
-karna diduga anaknyajuga terserang TB(yg tertular dari
ibunya)karna mikrobakterium tb juga dapat kelenjar supraklavikula
15.apa prognosi dan komplikasi pada bu tita ?
-prognosis-jika berobat teratur sembuh total(95%)
-jika dalam 2 tahun penyakit tdk aktif ,hanya 1%yg
relaps
-komplikasiatelectasis ,fibrosis,bronkiektasis,pneumothoraks .
Ibu Tubercul Anak
Tita osis nya

JUMP 4: Etiologi
SKEMA
Epidemio
logi

Patogene
sis

Manifest
asi Klinis

Indikasi Tata
Rujukan Laksana PMO

Kompli Progno
kasi sis
JUMP 5: LEARNING OBJECTIVE
1. Tuberculosis:
a. Dewasa
b. Anak
2. Program PMO
TUBERKULOSIS PADA DEWASA
TB PARU PADA DEWASA
Definisi
Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit
infeksius, yang terutama menyerang penyakit
parenkim paru.

Epidermiologi
 TB Paru Menyerang siapa saja tua, muda
bahkan anak-anak. Sebagian besar penderita Tb
Paru di Negara berkembang berumur dibawah
50 tahun, yaitu pada usia produktif.
 TB paru banyak menyerang laki-laki usia
produktif dibandingkan perempuan dengan rasio
2:1
Etiologi

 Penyakit Tb paru adalah suatu penyakit infeksi yang


disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberkulosis.
 Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA) 4.
 Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA positif
pada waktu batuk atau bersin.
 Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
droplet (percikan dahak).
 Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada
suhu kamar selama beberapa jam.
 Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam
saluran pernafasan.
 Setelah kuman tuberkulosis masuk ke dalam tubuh manusia
melalui pernafasan, kuman tuberkulosis tersebut dapat
menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem
peredaran darah, saluran nafas,atau penyebaran langsung ke
bagian-bagian tubuh lainnya.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

keluhan umum :
 demam → biasanya demam subfebris
 malaise
 BB menurun
 tidak nafsu makan

keluhan pada pernapasan :


 batuk/ batuk darah
 sesak napas
 nyeri dada
Diagnosis

 anamnesis
 pemeriksaan fisik

pasien terlihat kurus (BB ↓), demam (subfebris),


konjungtiva mata pucat.
 pemeriksaan penunjang

 pemeriksaan radiologi

 pemeriksaan lab

 - pemeriksaan darah → leukositosis, hitung jenis


leukosit bergeser ke kiri, LED ↑
 - pemeriksaan sputum

 Uji tuberkulin
PENATALAKSANAAN

Pengobatan
tuberkulosis
bertujuan untuk
menyembuhkan
pasien,mencegah
kematian,
mencegah
kekambuhan,
memutuskan
rantai penularan
dan mencegah
terjadinya
resistensi kuman
terhadap OAT.
Tuberkulosis Anak
Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis dan Mycobacterium
africanum.
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang bersifat sistemik dan
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang mayoritas (> 95%)
menyerang paru.

Penularan
Penularan tuberkulosis anak sebagian besar melalui udara sehingga
fokus primer berada di paru dengan kelenjar getah bening membengkak
serta jaringan paru mudah terinfeksi kuman tuberkulosis. Selain itu
dapat melalui mulut saat minum susu yang mengandung kuman
Mycobacterium bovis dan melalui luka atau lecet di kulit.
Diagnosis
Banyak orang yang menderita tuberkulosis paru dibanding dengan
tuberkulosis organ yang lain. Hal ini dikarenakan penyebaran melalui
udara yang dihirup mengandung kuman tuberkulosis yang berkembang
menjadi kompleks pimer dan disusul infeksi.Hal ini sangat sering terjadi
tetapi gejala pada umunya tidak khas. Satu-satunya bukti dengan
menggunakan uji tuberculin cara Mantoux dengan ditemukannya basil
tuberkulosis.
Mayoritas diagnosis tuberkulosis anak didasarkan pada gambaran klinis,
gambaran radiologis dan uji tuberculin.

Anak dicurigai menderita tuberkulosis apabila terdapat keadaan atau


gejala sebagai berikut :
Anak dicurigai menderita tuberkulosis bila :
-Kontak erat dengan penderita tuberkulosis BTA positif
-Ada reaksi kemerahan setelah suntik BCG dalam 3-7 hari
-Terdapat gejala umum tuberkulosis.
Gejala umum yang dicurigai anak menderita tuberkulosis :
• Berat badan turun 3 bulan secara berturut-turut tanpa sebab
yang jelas dan tidak naik dalam 1 bulan walaupun sudah dengan
penanganan gizi yang baik
• Nafsu makan tidak ada (anoreksia)
• Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus,
malaria, ISPA)
• Pembesaran kelenjar limfe tanpa disertai nyeri
• Batuk lebih dari 30 hari dan nyeri dada
• Diare persisten yang tidak kunjung sembuh.
-Uji tuberculin
Tuberculin test positif (indurasi lebih dari 10 mm), meragukan bila
indurasi 5-9 mm, negative bila kurang dari 5 mm. Uji tuberculin positif
menunjukkan adanya infeksi tuberkulosis dan mungkin tuberkulosis
aktif pada anak.
-Reaksi cepat BCG
Setelah mendapatkan penyuntikan BCG ada reaksi cepat (indurasi lebih
dari 5 mm) dalam 3-7 hari curigai terkena infeksi tuberkulosis.
-Foto rontgen paru
Sebagian foto tidak menunjukkan gambaran yang khas untuk
tuberkulosis.
Pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
Dilakukan evaluasi tiap bulan, bila dalam 2 bulan terdapat perbaikan
klinis akan menunjang diagnosis tuberkulosis. Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) yang biasa digunakan yaitu Isoniazid, Rifampisin, Piranizamid,
Etambutol dan Streptomisin. Efek samping OAT jarang dijumpai pada
anak jika dosis dan cara pemberiannya benar. Efek samping yang biasa
muncul yaitu hepatotoksisitas dengan gejala ikterik, keluhan ini biasa
muncul pada fase intensif (awal).

Panduan OAT di Indonesia dibagi menjadi :


1. Kategori 1 : 2 (HRZE)/4 (HR)3
2. Kategori 2 : 2 (HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Dari kedua kategori ini disediakan panduan obat sisipan (HRZE)
3. Kategori anak : 2HRZ/4HR
Panduan OAT kategori 1 dan kategori 2 disediakan dalam bentuk paket
berupa obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT) sedangkan untuk kategori
anak dalam bentuk OAT kombipak. Paket kombipak terdiri dari obat
lepas yang dikemas dalam satu paket yaitu Isoniazid, Rifampisin,
Piranizamid dan Etambutol.
Pencegahan
Pencegahan tuberkulosis anak dapat dilakukan dengan Imunisasi BCG
(dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi tuberkulosis,
perbaikan lingkungan (dicari sumber penularannya), makanan bergizi
(bila anak dengan gizi kurang akan mudah terinfeksi kuman
tuberkulosis, sedangkan anak dengan gizi baik dapat meningkatkan daya
tahan tubuh sehingga anak tersebut tidak mudah terinfeksi kuman
tuberkulosis), kemoprofilaksis ( kemoprofilaksis primer untuk anak yang
belum pernah terinfeksi tuberkulosis dengan tujuan untuk mencegah
anak dengan kontak tuberkulosis dan uji tuberculin negatif sedangkan
kemoprofilaksis sekunder untuk anak yang sudah terinfeksi kuman
tuberkulosis diberikan dengan tujuan mencegah berkembangnya infeksi
menjadi penyakit).
2. PMO ( PENGAWAS MINUM OBAT)
Pengawas Minum Obat (PMO) merupakan Salah satu
komponen Directly Observe Treatment Shortcourse (DOTS)
adalah pengobatan paduan Obat Anti Tuberkulosa (OAT)
jangka pendek dengan pengawasan langsung. Untuk
menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang PMO
a. Persyaratan PMO
1. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan
disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien, selain itu harus disegani
dan dihormati pasien.
2. Seseorang yang tinggal dekat dengan
pasien.
3. Bersedia membantu pasien dengan sukarela.
4. Bersedia dilatih dan atau mendapat
penyuluhan bersama-sama dengan pasien.
b. Peran serta Tugas PMO
Dukungan emosional keluarga/PMO pada penderita TB
Paru sangat dibutuhkan karena tugas PMO adalah
memberikan dorongan kepada penderita agar mau berobat
secara teratur dan mengingatkan penderita untuk periksa
ulang dahak pada waktu yang ditentukan. Dengan kinerja
PMO yang baik, pasien lebih termotivasi untuk menjalani
pengobatan dengan teratur (Doanita, 2011).
Tugas seorang PMO yaitu :
1. Menyiapkan dan mengingatkan pasien saat minum obat,
2. Memotivasi pasien saat merasa bosan mengkonsumsi obat
setiap hari,
3. Mengingatkan saat jadwal pengambilan obat dan periksa
sputum,
4. Memberitahu pasien hal yang harus dan tidak boleh
dilakukan; seperti menggunakan masker saat di rumah
maupun keluar dan harus menutup mulut saat batuk (
Sedangkan Tugas PMO menurut Depkes RI (2009)
adalah:
1. Mengawasi penderita TB agar minum obat secara teratur
sampai selesai pengobatan.
2. Memberi dorongan kepada penderita TB agar mau berobat
teratur.
3. Mengingatkan penderita TB untuk periksa ulang dahak
pada waktu yang telah ditentukan.
4. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga penderita TB
yang mempunyai gejala-gejala yang mencurigakan untuk
segera memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan.

Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya


perawat, bidan desa, pekarya kesehatan, juru imunisasi,
sanitarian, dan lain-lain. Bila tidak ada petugas kesehatan
yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader
kesehatan, guru, anggota PKK, dan tokoh masyarakat lainnya
c. Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk
disampaikan kepada pasien dan keluarganya:
1. TB disebabkan kuman, bukan penyakit turunan atau
kutukan
2. TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur.
3. Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan
cara pencegahannya.
4. Cara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif dan
lanjutan).
5. Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat teratur.
6. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya
segera meminta
 Peran Keluarga dalam PMO
Menurut Depatemen Kesehatan RI (1998) keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Joint Commission Interrnational Edisi ke-4 (2011)
Keluarga Pasien adalah orang-orang yang berperan dalam
kehidupan pasien. Orang-orang ini dapat saja tidak secara
hukum memiliki hubungan famili dengan pasien. Orang ini
sering disebut sebagai sosok pengganti pengambil keputusan
apabila mempunyai wewenang untuk membuat keputusan
perawatan untuk pasien jika pasien kehilangan kemampuan
membuat keputusan.Peran adalah seperangkat tingkah laku
yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam suatu sistem.
Peran keluarga yang dapat dilakukan dalam
perawatan penderita tuberkulosis di rumah yaitu ;
1. sebagai pengawas menelan obat (PMO),
2. pengawas penampungan dahak,
3. mengawasi dan membantu membersihkan alat-
alat makan dan minum perderita, serta
4. menepati janji kontrol (Noviandi, 1999)
Peran PMO dalam kesembuhan sangat kuat,
apalagi apabila PMO keluarga inti, maka motivasi
untuk kesembuhan keluarganya sangat tinggi, pada
sisi lain pasien merasa manja dan kurang
memperhatikan kesembuhannya terkadang tidak
serius minum obat, padahal keluarga telah
memperhatikannya dengan serius. Dari peristiwa ini,
dapat disimpulkan bahwa harus ada kerja sama dan
saling pengertian antara pasien dan PMO untuk
kesembuhan. Apabila antara keduanya tidak ada
saling pengertian maka kesembuhannya akan tidak
tuntas.
TERIMA
KASIH

You might also like