You are on page 1of 17

MENSTRUASI

SEPTIAN EMMA D. J
FISIOLOGI MENSTRUASI
KONTROL UMPAN-BALIK FSH DAN SEKRESI LH TONIK SELAMA FASE FOLIKEL
Hipotalamus
-
GnRH

+ +
-
Hipofisis anterior
-
Sel penghasil FSH Sel penghasil LH

FSH LH
+ +
Ovarium
Perkembangan folikel

+
Estrogen kadar Inhibin
rendah
KONTROL LONJAKAN LH PADA SAAAT OVULASI
+
Hipotalamus

GnRH

+ +
+
Hipofisis anterior

Sel penghasil FSH Sel penghasil LH

FSH LH

+ +
Ovarium
Folikel matang

Lonjakan LH
Estrogen kadar
Ovulasi tinggi
KONTROLUMPAN BALIK SELAMA FASE LUTEAL
+ -
Hipotalamus

GnRH
+
+ -
Hipofisis anterior

LH

+
Ovarium
Korpus luteum

Estrogen kadar
Progesteron kadar tinggi
sedang
GANGGUAN MENSTRUASI
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
perdarahan pada haid :
• Hipermenore (>8 hari)
• hipomenore
2. Kelainan siklus :
• Oligomenore (>35 hari)
• Polimenore (< 21 hari)
• Amenore
3. Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid :
• Sindrom Pramenstruasi
• Dismenore
• Perdarahan Uterus Disfungsional
AMENORE
• Amenore primer : tidak menstruasi sampai
usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual sekunder
• Amenore sekunder : tidak menstruasi selama
3 bulan atau lebih pada orang yang telah
mengalami menstruasi
• Penyebab amenore : fisiologik, endrokinologi,
atau akibat gangguan perkembangan
Stadium perkembangan Patologi
AMENORE PRIMER
Tidak ada atau terhentinya perkembangan Disfungsi hipotalamus
seksual sekunder Disfungsi hipofisis
Kegagalan ovarium

Perkembangan seksual sekunder yang Disfungsi hipotalamus


normal Disfungsi hipofisis

Perkembangan seksual sekunder yang Disfungsi hipotalamus


abnormal Disfungsi hipofisis
Kegagalan ovarium
Produk hormon seks yang tidak fisiologi
Ketidakpekaan androgen

AMENORE SEKUNDER
Pasca menarke Disfungsi endometrium
Disfungsi ovarium
Disfungsi hipotalamus
Disfungsi hipofisis
SINDROM PRAMENSTRUASI
• Gabungan dari gejala-gejala fisik dan psikologis
yang terjadi selama fase luteal siklus menstruasi
dan menghilang setelah menstruasi dimulai
• 3 temuan gejala untuk menegakkan diagnosis:
1. Kompleks gejalanya sesuai dengan PMS
2. Gejala hanya muncul pada fase luteal siklus
menstruasi
3. Gejala cukup berat hingga mengganggu
kehidupan perempuan tsb
BEBERAPA GEJALA SINDROM PRAMENSTRUASI
Gejala-gejala somatik Gejala-gejala emosional dan mental
Perut kembung Kecemasan
Jerawat Perubahan libido
Intolerenasi terhadap alkohol Depresi
Payudara membesar dan lunak Letih
Kikuk Terus ingin makan
Konstipasi atau diare Permusuhan
Sakit kepala Tidak dapat berkonsentrasi
Edema perifer Meningkatnya nafsu makan
Berat badan bertambah Insomnia
Mudah tersinggung
Lelah
Perasaan berubah-ubah
Serangan panik
Menarik diri dari orang lain
• Penyebab PMS : (tidak diketahui)
• Tujuan pengobatan : meredakan gejala-gejala
yang paling jelas  menekan fungsi ovarium
• Intervensi sederhana : Olahraga, mengubah
pola makan, menghindari alkohol, kafein,
merubah gaya hidup untuk menurunkan stress
DISMENORE
• Nyeri selama menstruasi yang disebabkan
oleh kejang otot uterus
• Dismenore Primer : tidak terdapat gangguan
fisik yang menjadi penyebab dan hanya terjadi
selama siklus-siklus ovulatorik 
hiperaktivitas uterus.
• Gejala utama : nyeri, dimulai saat awitan
menstruasi
• Nyeri tajam, tumpul, siklik, menetap
(berlangsung dalam beberapa jam -1 hari)
• Gejala lain : mual, sakit kepala, perubahan
emosional
• Dismenore sekunder : karena adanya masalah
fisik (endometriosis, polip uteri, atau penyakit
radang panggul)
PERDARAHAN UTERUS
DISFUNGSIONAL
• Perdarahan tanpa penyebab organik (kelainan
dari uterus/tuba/ovarium) diluar siklus haid
• Penyebab : gagalnya pematangan folikel -
folikel tidak pecah – tidak terjadi ovulasi dan
pembentukan korpus luteum  hiperplasia
endometrium karena stimulasi estrogen yang
berlebihan dan terus menerus, sedangkan
progesteron tidak diproduksi
• Gejala :
1. Polimenore : siklus haid lebih pendek dari
biasa (< 21 hari)
2. Oligomenore : siklus haid lebih panjang (> 35
hari)
3. Amenore
PREVENTIF
1. Modifikasi gaya hidup
• Berhenti merokok, mengurangi kafein & alkohol
• Memperbanyak waktu istrirahat  mengurangi
kelelahan & stress
2. Pola diet
• Pola diet sehat (rendah garam dan lemak, tinggi
protein dan vitamin serta mineral). Perbanyak
karbohidrat, sayur dan buah.
3. Olahraga
• Renang, joging
• Menurunkan stress, relaksasi
TERIMA KASIH

You might also like