You are on page 1of 13

KELAINAN SEPTUM

NINDIA ATSILAH
1610211059
KELAINA SEPTUM

 Deviasi septum : suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi


dari septum nasi dari letaknya yang berada digaris medial tubuh.
 Hematoma septum : terjadinya pendarah pada septum akibat
trauma, yang merusak tulang rawan dan septum akan sobek.
 Abses septum : keadaan di mana terjadinya trauma pada
hidung yang berawal dari hematoma tanpa disadari oleh pasien,
yang kemudian terinfeksi kuman dan menjadi abses
ETIOLOGI

Deviasi spetum : trauma langsung, posisi yang


abnormal ketika dalam rahim, kelainan kongenital, trama
sesudah lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara
septum dan palatum.
Hematoma septum dan abses septum : akibat
terjadinya trauma pada bagaian hidung.
EPIDEMIOLOGI

 Bisa mengenai semua umur


GEJALA KLINIS

 Deviasi septum : terjadi sumbatan pada bagian hidung, biasanya


unilateral, dapat pula bilateral, terjadi rasa nyeri di sekitar kepala dan di
sekitar mata, penciuman terganggu, dapat menyumbat ostium sinus
menjadi faktor predis posisi pada sinus.
 Hematoma spetum : terjadi sumbatan hidung dan rasa nyeri. pada
perikasaan di temukan pembengkakan unilateral atau bilateral pada
septum bagian depan, berbentuk bulat, licin dan berwarna merah.
Abses septum : hidung tersumbat progresif
disertai dengan rasa nyeri berat, terutama terasa di
puncak hidung. Juga terdapat keluhan demam dan
sakit kepala. Tampak bengkak septum berbentuk
bulat dgn permukaan licin.
PENATALAKSANA
DEVIASI SEPTUM :
 reseksi submukosa dengan cara
mukoperikondrium dan mukoperiosteum kedua
sisi dilepas dari tulang rawan dan tulang septum.
Bagian tulang atau tulang rawan dari septum
kemudian di angkat , sehingga muko-
prekondrium dan mukostium sisi kanan dan kiri
akan lang sung saling bertemu di garis tengah.
Septoplasti atau reposisi septum dengan cara di
reposisi. Hanya tulang yang berlebihan saja yang di
keluarkan.
HEMATOMA SEPTUM
Dernase mencegah terjadinya nekrosis tulang
rawan. Kemudian dilakukan dengan insisi pada
bagian menonjol.
Bila tulang rawan masih utuh dilakukan insisi
bilatera, setelah insisi dipasanng tampon unuk
menekan perikondrium ke arah tulang rawan
dibawahnya
Abses septum
 Dilakukan insisi dan drenase nanah serta
diberikan antibiotik dosis tinggi.
 Untuk nyeri dan demam di beri analgetik.
 untuk mencegah terjadinya deformitas hidung,
bila sudah ada destruksi tulang rawan perlu
dilakuan rekonstruksi septum.
PROGNOSIS

 baik jika treapi yang di berikan sesuai prosedur


SUMBER

THT UI EDISI 5

JURNAL USU

You might also like