penanganan Meningitis pada Neonatus Hoffman, dan Weber Joerg. R. 2009. Pathophysiology And Treatment Of Bacterial Meningitis. Therapeutic advances in neurological disorders vol 2(6):401-412 Dhamija, RM.,Bansal, Jaidep.2009. Bacterial Meningitis (Meningoesephalitis)A Review. Journal of indian academy of clinical Medicine vol.7(3). Meningitis neonatal sering merupakan akibat dari sepsis neonatal. Meningitis neonatal dapat terjadi pada hampir sepertiga kasus sepsis neonatal.5 Sebanyak 1,17-2,97 dari 3,5- 8,9 kasus sepsis neonatal per 1000 kelahiran berkembang menjadi meningitis di negara barat dan 2,4-12,7 dari 7,1-38 kasus sepsis neonatal per 1000 kelahiran berkembang menjadi meningitis di negara berkembang.6 Meningitis neonatal dapat juga terjadi pada bayi dengan klinis sepsis dengan angka kejadian berkisar 38%-50%.7,8 Terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya meningitis neonatal, yaitu bayi kurang bulan (usia kehamilan < 37 minggu), bayi berat lahir rendah prevalens meningitis neonatal pada klinis sepsis adalah 68,8%. Laki-laki (68,2%), bayi kurang bulan (<37 minggu) (90,9%), berat lahir <2500 gram (86,4%), dan bayi dengan penyakit penyerta pneumonia neonatal (72,7%) lebih banyak mengalami meningitis. Disimpulkan bahwa prevalensi meningitis neonatal pada bayi dengan klinis sepsis di ruang NICU RSUP Sanglah adalah 68,8% dengan faktor risiko adalah bayi kurang bulan 1. Definisi Meningitis bakteri adalah suatu peradangan pada selaput otak yang mengenai lapisan piamater dan ruang subaraknoid termasuk CSS yang dapat disebabkan oleh bakteri yang menyebar masuk ke dalam ruang subaraknoid 2. Etiologi Bakteri Virus Faktor predisposisi Faktor maternal dan faktor imunologi 3. Patofisilogi Meningitis Meningitis terjadi akibat masuknya bakteri ke ruang subaraknoid, baik melalui penyebaran secara hematogen, perluasan langsung dari fokus yang berdekatan, atau sebagai akibat kerusakan sawar anatomik normal secara konginetal, traumatik, atau pembedahan. Bahan-bahan toksik bakteri akan menimbulkan reaksi radang berupa kemerahan berlebih (hiperemi) dari pembuluh darah selaput otak disertai infiltrasi sel- sel radang dan pembentukan eksudat. Perubahan ini terutama terjadi pada infeksi bakteri streptococcus pneumoniae dan H. Influenzae dapat terjadi pembengkakan jaringan otak, hidrosefalus dan infark dari jaringan otak.
4. Tanda- tanda pada neonatus
Menolak untuk makan Kemampuan menghisap buruk Muntah atau diare Tonus buruk Kurang gerakan Menangis buruk Fontanel penuh, tegang, dan menonjol dapat terlihat pada akhir perjalanan penyakit Leher biasanya lemas Hidrosefalus obstruktif Meningococcal septicemia (mengingocemia) Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC, perdarahan adrenal bilateral) SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone ) Efusi subdural Kejang Edema dan herniasi serebral Cerebral palsy Gangguan mental Gangguan belajar Attention deficit disorder S: Ibu mengatakan bayinya mengalami kejang- kejang dan demam O: Nadi : 140 x/menit, Suhu : 38,5 ºc, Respirasi :40 x/menit Kepala: tampak bengkakan di bagian belakang kepala bayi A: Bayi baru lahir 1 hari yang lalu dengan meningitis P: 1. memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada bayi 2. Menjaga kehangatan bayi 3.Menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat Pada tanggal 25 Maret 2019, dilakukan pengkajian data subjektif pada bayi Ny.M, ibu mengatakan bayinya mengalami kejang-kejang dari pengkajian data objektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Nadi 140x/m, suhu 38,50C respirasi 40x/m kemudian hasil pemeriksaan khusus didapat bagian kepala tampak membengkak, leher tampak kaku, ekstrimitas teraba dingin dan hasil pemeriksaan penunjang Hemoglobin 8,2gr% Leukosit 24.400/mm3, warna CSF keruh/purulent Dari hasil analisa data didapatkan diagnose bayi baru lahir 1 hari yang lalu dengan meningitis, masalah kejang, kebutuhan KIE dan kolaborasi dengan dokter S.pA. Penatalaksanaan yang diberikan kepada bayi baru lahir 1 hari yang lalu dengan meningitis yaitu memberikan kompres dingin kepada bayi, memberikan ekstra cairan (ASI), memperikan anti pireteka dan pengobatan sesuai advis dokter, observasi kejang dan tanda-tanda vital. Bayi setiap 4 jam sekali. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada bayi baru lahir 1 hari yang lalu dengan meningitis sudah sesuai dengan teori. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. Kesimpulan
Meningitis bakteri adalah suatu peradangan pada
selaput otak yang mengenai lapisan piamater dan ruang subaraknoid termasuk CSS yang dapat disebabkan oleh bakteri yang menyebar masuk ke dalam ruang subaraknoid.Macam-macam penyebab meningitis: Bakteri, Virus, faktor predisposisi, faktor maternal, faktor imunologi, kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan system pernafasan. Meningitis dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu meningitis kriptikokus, viral meningitis, bacterial meningitis, meningitis tuberculosis generalis dan meningitis purulenta. Meningitis terjadi akibat masuknya bakteri ke ruang subaraknoid, baik melalui penyebaran secara hematogen, perluasan langsung dari fokus yang berdekatan, atau sebagai akibat kerusakan sawar anatomik normal secara